Disusun Oleh:
Nama : Muhamad Rangga
Kelas : 7.8
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
K*X=m*g
k = Konstanta pegas
X = Defleksi
M = Massa
g = Gravitasi
Karena berhubungan dengan gravitasi, maka hasil ukuran neraca
pegas akan berbeda di daerah dengan gravitasi yang berbeda, misalnya saja
bumi dengan bulan. Berbeda dengan timbangan bandul yang akan
menunjukkan hasil yang sama di mana saja, asalkan masih ada gravitasi
untuk menggerakkan timbangan.
2) Penunjuk Skala
3) Pegas
Bagian berikutnya adalah pegas. Karena penting, jika ada
masalah di pegas seperti rusak dan semacamnya, maka neraca atau
timbangan tersebut sudah tidak ada gunanya lagi.
4) Skala
5) Pengait
B. Fungsi
1) Ohaus Digital
C. Fungsi
D. Bagian-Bagian
1) Tempat beban.
Digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur.
2) Tombol kalibrasi.
Berfungsi untuk mengalibrasi neraca ketika neraca tidak digunakan
untuk mengukur.
3) Lengan neraca
Lengan ini berfungsi untuk meletakkan anting atau pemberat pada
neraca.
4) Anting atau pemberat yang diletakkan pada masing-masing lengan
dan dapat digeser-geser, berfungsi sebagai penunjuk hasil
pengukuran.
5) Titik 0 atau garis kesetimbangan.
Berfungsi untuk menentukan titik kesetimbangan.
E. Cara Penggunaan
1. Stopwatch
A. Pengertian
B. Fungsi
C. Cara Penggunaan
2. JAM ATOM
A. Pengertian
Jam atom adalah sebuah jenis jam yang menggunakan standar
frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya. Jam atom awal
adalah maser dengan peralatan lainnya. Standar frekuensi atom terbaik
sekarang ini berdasarkan fisika yang lebih maju melibatkan atom dingin
dan air mancur atomik.
B. Cara Kerja
Isi dari jam atom adalah sebuah microwave cavity (lubang
resonansi) yang berisi gas terionisasi, sebuah oscillator microwave
tertala (tunable), dan sebuah feedback loop yang digunakan untuk
menyetel oscillator ke frekuensi yang paling tepat dari karakteristik
absorpsi (penyerapan) yang ditentukan oleh perilaku masing-masing
atom.
Sebuah pemancar microwave mengisi ruangan dengan
gelombang radio berdiri (standing wave). Saat frekuensi radio
bertepatan dengan frekuensi transisi hyperfine dari caesium, atom
caesium tersebut menyerap gelombang radio dan selanjutnya
memancarkan cahaya. Gelombang radio membuat elektron menjauh
dari nukleus. Saat elektron kembali ke dekat nukleus, karena gaya tarik
muatan yang berbeda, elektron tersebut bergetar sebelum berdiam diri
di tempat yang baru. Perpindahan ini menyebabkan pancaran cahaya,
yang sebenarnya adalah getaran listrik dan magnetisme.
Sebuah fotosel menerima cahaya tersebut. Saat cahaya itu meredup
karena frekuensi rangsangan telah bergeser dari frekuensi resonansi,
peralatan elektronik di antara fotosel dan pemancar radio menyetel
frekuensi pemancar radio itu.
Proses penyetelan inilah letak sebagian besar kompleksitas sistem
ini berada. Penyetelan mencoba untuk menghilangkan efek samping,
seperti frekuensi dari transisi elektron yang lain, distorsi dalam medan
kuantum dan efek suhu dalam mekanisme tersebut. Sebagai contoh,
frekuensi radio itu diubah-ubah secara sinusoida untuk membentuk
modulasi sinyal di fotosel. Sinyal dari fotosel kemudian bisa
didemodulasi untuk digunakan sebagai kontrol terhadap pergeseran
jangka panjang di frekuensi radio. Dengan demikian, sifat-sifat ultra-
akurat dari kuantum mekanika dari frekuensi transisi atom caesium bisa
digunakan untuk menyetel oscillator microwave ke frekuensi yang
sama (kecuali untuk kesalahan eksperimentasi yang kecil). Dalam
praktiknya, mekanisme feedback dan pemantauan adalah jauh lebih
kompleks dari yang dijelaskan di atas. Saat jam baru dihidupkan, jam
tersebut memakan waktu yang lama sebelum bisa dipercaya.
3. Jangka Sorong
A. Pengertian
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang
yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan
ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk
mengukur panjang benda maksimum 20 cm.
B. Cara Penggunaan
4. Mikrometer Skrup
A. Pengertian
Alat Ukur Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang
bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu Benda dan mengukur
Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda
dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm (10-5 m).
B. Fungsi
Adapun untuk Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk
mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan
mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup
kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel,
kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.
Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur
Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian
mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi
sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong
karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm
saja.
C. Cara Penggunaan
berikut ini Lima Langkah Cara Memakai Alat Ukur yang bisa
kalian pelajari sebelum menggunakan alat ini, yaitu :