Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KLIPING

ALAT PENGUKUR MASSA


& ALAT PENGUKUR WAKTU

Disusun Oleh:
Nama : Muhamad Rangga
Kelas : 7.8
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

SMPN 2 CIKARANG UTARA


KABUPATEN BEKASI
TAHUN AJARAN 2022/2023
ALAT PENGUKUR MASSA
1. Neraca Pegas

A. Pengertian Neraca Pegas


Pengertian neraca pegas adalah timbangan sederhana yang
menggunakan pegas sebagai alat untuk mengukur massa benda yang
memanfaatkan hubungan antara beban yang diterapkan dengan
deformasi pegas. Hubungan beban dan pegas ini umumnya bersifat linier,
jika beban yang ditimbang dilipatgandakan maka deformasi pegas
menjadi dua kali lipat. Ketelitian neraca pegas adalah 0.01 gram.

B. Fungsi Neraca Pegas


Fungsi utama neraca pegas adalah sebagai instrumen ukur untuk
membandingkan berat dua benda dengan kalkulasi fecare yang bisa
dilakukan secara omotai. Biasanya alat ukur massa ini digunakan untuk
tujuan ilmiah yakni untuk menentukan perbedaan massa (atau berat).
Biasanya alat ukur massa ini digunakan untuk tujuan ilmiah, misalnya
saja untuk membandingkan dan menentukan perbedaan berat benda.
Seperti yang kamu tahu, biasanya di neraca pegas berlaku dua skala,
yaitu dalam ukuran newton dan gram.

C. Prinsip kerja neraca pegas


Cara kerja neraca pegas adalah benda yang akan diukur diletakkan
pada ujung pegas heliks. Semakin panjang pegas heliks, maka semakin
berat pula timbangan benda yang diukur tersebut dan nilainya akan
ditampilkan pada skala kalibrasi.
Sebenarnya, cara kerja dari neraca pegas di cukup sederhana yaitu
dengan menyeimbangkan lengan neraca untuk mengukur massa benda.
Cara membaca hasilnya juga tidak sulit, karena bisa kamu lihat sendiri
pada skala neraca pegas tersebut. Karena ada dua skala (newton dan
gram), jadi kamu harus membedakan skala mana yang digunakan untuk
mengukur massa dan berat benda tersebut. Skala newton digunakan
untuk mengukur berat atau beban benda, sedangkan skala gram
digunakan untuk mengukur massa dari benda yang diukur tersebut.

D. Rumus Neraca Pegas


Jika kamu belum tahu, ada persamaan matematis atau rumus neraca
pegas, yaitu:

K*X=m*g

Dengan keterangan sebagai berikut:

 k = Konstanta pegas
 X = Defleksi
 M = Massa
 g = Gravitasi
Karena berhubungan dengan gravitasi, maka hasil ukuran neraca
pegas akan berbeda di daerah dengan gravitasi yang berbeda, misalnya saja
bumi dengan bulan. Berbeda dengan timbangan bandul yang akan
menunjukkan hasil yang sama di mana saja, asalkan masih ada gravitasi
untuk menggerakkan timbangan.

E. Bagian Neraca Pegas

1) Gantungan atau Hook

Gantungan atau hook merupakan salah satu bagian penting di


neraca pegas. Sesuai namanya, gantungan berfungsi sebagai lengan
dari neraca pegas. Tidak hanya itu, bagian ini juga berfungsi untuk
menyeimbangkan benda yang akan digunakan untuk mengukur.

2) Penunjuk Skala

Berikutnya ada penunjuk skala, bagian neraca pegas untuk


melakukan pengukuran massa benda. Di sana juga akan ditampilkan
hasil dari pengukuran massa dari benda tersebut. Sesuai yang
dibahas sebelumnya, kamu bisa melihat dua skala, yaitu dalam
satuan newton dan gram.

3) Pegas
Bagian berikutnya adalah pegas. Karena penting, jika ada
masalah di pegas seperti rusak dan semacamnya, maka neraca atau
timbangan tersebut sudah tidak ada gunanya lagi.

Pegas dalam neraca berfungsi untuk membuat tegangan


menjadi seimbang, terutama setelah benda diukur di neraca pegas.
Sesuai dengan prinsip kerja neraca pegas yang memanfaatkan massa
benda dan deformasi pegas, maka hasil dari timbangan akan selalu
tepat dan jarang meleset.

4) Skala

Berikutnya ada skala di neraca pegas, yang berfungsi sebagai


alat ukur untuk mengukur massa dan berat dari benda yang
digantungkan di neraca pegas. Skala terdiri dari barisan angka yang
bisa bergeser ke atas dan ke bawah, sesuai dengan berat dan massa
benda yang sedang diukur.

5) Pengait

Terakhir ada pengait, bagian dari neraca pegas yang berguna


untuk mengaitkan anak timbangan. Dengan begini, benda yang
diukur bisa diletakkan di dalamnya sehingga proses pengukuran
dengan neraca pegas bisa dilakukan dengan baik dan benar.

2. Neraca sama lengan


A. Pengertian Neraca Sama Lengan
Neraca sama lengan adalah alat untuk mengukur atau menimbang
massa emas. Neraca sama lengan dilengkapi dua buah piringan yang
biasanya berwarna kuning dan anak timbangannya dengan berbagai
satuanmassa. Neraca sama lengan memiliki tingkat ketelitian sebesar 0,1
gram.

B. Bagian-Bagian Neraca Sama Lengan


1) Beam
2) Agate Knife
3) Agate Plate
4) Pillar
5) Scale
6) Pan
7) Plumb
8) Pointer
9) Weights
10) Balancing Screw
11) Fulcrum
12) Arrestment knob
C. Cara penggunaan
Langkah - langkah menggunakan necara sama lengan adalah
sebagaiberikut:
(1). Amati terlebih dahulu kedudukan seimbang kedua piringan (cawan
gantung). Jika sudah seimbang, maka siap untuk digunakan.
(2). Bila belum seimbang, putarlah sekrup kedua ujung lengan neraca
sampai kedua piringan dalam keadaan seimbang.
(3). Letakkan benda yang akan diukur massanya pada salah satu piringan
(sebelah kiri), kemudian letakkan anak timbangan pada piringan yang
lain (sebelah kanan) sampai kedua piringan seimbang.
(4). Pada kedudukan seimbang, massa benda yang ditimbang tepat sama
dengan massa anak timbangan.
3. Neraca Duduk

A. Pengertian Neraca Duduk

Timbangan duduk adalah timbangan yang mengukur benda


dengan cara menempatkan benda tersebut diatas timbangan. Timbangan
duduk digunakan secara beragam sesuai dengan batas berat
pengukurannya. Timbangan duduk dengan batas 2 kilogram, biasanya
digunakan untuk keperluan rumah tangga. Timbangan dengan batas 10
kilogram, biasanya digunakan dalam industry rumahan. Sedangkan
timbangan batas 100 kilogram biasanya digunakan di industry yang
lebihbesar.

B. Fungsi

Timbangan sudah ada sejak zaman dahulu karena kegunaannya


sebagai alat untuk mengukur berat suatu benda. Adanya berbagai jenis
timbangan memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Pada jenis
timbangan duduk memiliki fungsi secara umum yakni untuk mengukur
berat benda dalam skala ringan karena hanya mencapai berat maksimal
kurang lebih 50 kilogram.

Namun, meskipun keterbatasannya dalam ketentuan kapasitas


berat tidak menjadikan masyarakat untuk tidak memilihnya. Justru
banyak masyarakat yang lebih menyukai jenis timbangan ini. Selain
fungsi timbangan duduk yang praktis, harga dan keakuratan hasil
timbangan juga menjadi prioritas yang dipilihnya. Biasanya timbangan
duduk ini digunakan oleh pedagang, koki, dan peternak. Berikut fungsi
timbangan duduk secara rincinya.
4. Neraca Ohauss

A. Pengertian Neraca Ohaus

Neraca Ohaus adalah salah satu alat yang digunakan untuk


mengukur massa benda yang memiliki ketelitian 0,01 gram.

B. Jenis-Jenis Neraca Ohaus

1) Ohaus Digital

2) Neraca Ohaus Dua Lengan

3) Ohaus Tiga Lengan

4) Ohaus Empat Lengan

C. Fungsi

Fungsi Neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau


logam yang digunakan dalam praktik laboratorium. Kapasitas beban
maksimal yang bisa ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah
311 gram. Dengan ketelitian yang sangat detail, hasil pengukuran dari
neraca ini dijamin lebih terpercaya.

D. Bagian-Bagian

1) Tempat beban.
Digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur.
2) Tombol kalibrasi.
Berfungsi untuk mengalibrasi neraca ketika neraca tidak digunakan
untuk mengukur.
3) Lengan neraca
Lengan ini berfungsi untuk meletakkan anting atau pemberat pada
neraca.
4) Anting atau pemberat yang diletakkan pada masing-masing lengan
dan dapat digeser-geser, berfungsi sebagai penunjuk hasil
pengukuran.
5) Titik 0 atau garis kesetimbangan.
Berfungsi untuk menentukan titik kesetimbangan.

E. Cara Penggunaan

Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan


pengukuran terhadap suatu benda dengan Ohaus neraca:

1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri


kanan ke kiri, posisi dua garis pada neraca sejajar. Hal ini dilakukan
untuk mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk
menimbang.
2. Letakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat beban
dalam neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah
berada di titik setimbang 0, bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil
pengukuran sudah dapat dibaca.

F. Cara Kerja Neraca Ohaus

Neraca Ohaus bekerja dengan menggunakan asas kesetimbangan


benda tegar, lebih tepatnya dengan menggunakan prinsip momen gaya.
Secara sederhana, neraca ini terdiri atas 3 bagian pokok, yaitu lengan
beban, titik tumpu, lengan pemberat. Jika sistem dalam keadaan
setimbang maka rumus sebagai berikut:

 Torsi benda = Torsi pemberat


 Lengan beban x berat beban = lengan pemberat x berat pemberat
 RB x wB = RP x wP
 RB x mB x g = RP x mP x g
 mB = (RP x mP)/RB
ALAT PENGUKUR WAKTU

1. Stopwatch

A. Pengertian

Stopwatch secara umum yaitu arloji genggam yang digunakan


untuk mengukur lamanya waktu yang telah berlalu / yang dibutuhkan.
Meskipun cukup sepele, tetapi perhitungan waktu menggunakan alat ini
jauh lebih efektif daripada menghitung waktu menggunakan jam.

Sementara pengertian secara harfiah, merupakan suatu kata yang


terdiri dari 2 bagian yaitu stop (berhenti) dan watch (jam). Kata tersebut
berasal dari bahasa inggris. Sedangkan untuk penggunaan
kata, Stopwatch termasuk ke dalam salah satu kata asing yang tidak
mengalami perubahan apapun. Baik dalam penyesuaian ejaan maupun
kata.

B. Fungsi

Untuk mengukur waktu untuk keperluan tertentu, baik untuk


keperluan pendidikan, pertandingan, pertunjukan, penelitian dan lain –
lain. Fungsi stopwatch lain adalah sebuah fitur stopclock. Fitur tersebut
berfungsi sebagai penunda waktu tanpa mempengaruhi proses
mengukur waktu. Alat ukur waktu ini juga dapat mengukur lebih dari 2
kecepatan waktu sekaligus.

C. Cara Penggunaan

Cara menggunakan alat pengukur waktu analog antara lain


sebagai berikut :

 Tekan tombol start untuk memulai mengukur waktu. Setelah


tombol tersebut diputar, jarum akan berputar dan berkalibrasi
secara periodik.
 Lalu tekan tombol tersebut untuk kedua kalinya. Untuk tekanan
yang kedua bukan untuk mematikan, tetapi berfungsi untuk
membuat kombinasi secara mekanik. Kemudian jarum pun akan
berhenti dan menunjukkan yang telah dilalui terhitung sejak
menekan tombol start pertama.
 Lalu ketika kalibrasi tombol pegas akan membuat kalibrasi yang
kedua. Jadi pegas pertama akan kembali seperti sedia kala. Dalam
kata lain, kembali ke posisi nol.
 Cara menggunakan stopwatch digital, jauh lebih mudah dan
praktis. Apalagi jika alat tersebut telah mempunyai fitur touch
screen. Jadi hanya dengan menekan tombol start untuk memulai,
lap untuk berhenti tanpa mengalibrasi dan melanjutkan
perhitungan dengan sendirinya.

2. JAM ATOM

A. Pengertian
Jam atom adalah sebuah jenis jam yang menggunakan standar
frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya. Jam atom awal
adalah maser dengan peralatan lainnya. Standar frekuensi atom terbaik
sekarang ini berdasarkan fisika yang lebih maju melibatkan atom dingin
dan air mancur atomik.

B. Cara Kerja
Isi dari jam atom adalah sebuah microwave cavity (lubang
resonansi) yang berisi gas terionisasi, sebuah oscillator microwave
tertala (tunable), dan sebuah feedback loop yang digunakan untuk
menyetel oscillator ke frekuensi yang paling tepat dari karakteristik
absorpsi (penyerapan) yang ditentukan oleh perilaku masing-masing
atom.
Sebuah pemancar microwave mengisi ruangan dengan
gelombang radio berdiri (standing wave). Saat frekuensi radio
bertepatan dengan frekuensi transisi hyperfine dari caesium, atom
caesium tersebut menyerap gelombang radio dan selanjutnya
memancarkan cahaya. Gelombang radio membuat elektron menjauh
dari nukleus. Saat elektron kembali ke dekat nukleus, karena gaya tarik
muatan yang berbeda, elektron tersebut bergetar sebelum berdiam diri
di tempat yang baru. Perpindahan ini menyebabkan pancaran cahaya,
yang sebenarnya adalah getaran listrik dan magnetisme.
Sebuah fotosel menerima cahaya tersebut. Saat cahaya itu meredup
karena frekuensi rangsangan telah bergeser dari frekuensi resonansi,
peralatan elektronik di antara fotosel dan pemancar radio menyetel
frekuensi pemancar radio itu.
Proses penyetelan inilah letak sebagian besar kompleksitas sistem
ini berada. Penyetelan mencoba untuk menghilangkan efek samping,
seperti frekuensi dari transisi elektron yang lain, distorsi dalam medan
kuantum dan efek suhu dalam mekanisme tersebut. Sebagai contoh,
frekuensi radio itu diubah-ubah secara sinusoida untuk membentuk
modulasi sinyal di fotosel. Sinyal dari fotosel kemudian bisa
didemodulasi untuk digunakan sebagai kontrol terhadap pergeseran
jangka panjang di frekuensi radio. Dengan demikian, sifat-sifat ultra-
akurat dari kuantum mekanika dari frekuensi transisi atom caesium bisa
digunakan untuk menyetel oscillator microwave ke frekuensi yang
sama (kecuali untuk kesalahan eksperimentasi yang kecil). Dalam
praktiknya, mekanisme feedback dan pemantauan adalah jauh lebih
kompleks dari yang dijelaskan di atas. Saat jam baru dihidupkan, jam
tersebut memakan waktu yang lama sebelum bisa dipercaya.

3. Jangka Sorong

A. Pengertian
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang
yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan
ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk
mengukur panjang benda maksimum 20 cm.

B. Cara Penggunaan

1) Cek dan pastikan bahwa pada saat kedua rahang tertutup,


skala menunjukkan angka nol.

Tujuannya supaya nggak ada kesalahan pengukuran, yang biasa


disebut dengan zero error.
2) Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan.

Tarik sampai benda yang ingin diukur bisa pas ditempatkan


diantara 2 rahang (tetap dan geser).

3) Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang.

Pastikan juga posisinya sudah sesuai ya.

4) Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau


diukur.

Lalu, putar baut pengunci sampai terdengar suara “klik”.

5) Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh.

4. Mikrometer Skrup

A. Pengertian

Alat Ukur Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang
bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu Benda dan mengukur
Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda
dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm (10-5 m).

B. Fungsi

Adapun untuk Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk
mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan
mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup
kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel,
kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.
Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur
Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian
mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi
sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong
karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm
saja.

C. Cara Penggunaan

berikut ini Lima Langkah Cara Memakai Alat Ukur yang bisa
kalian pelajari sebelum menggunakan alat ini, yaitu :

 Pertama ialah pastikan pengunci alat ukur mikrometer dalam


keadaan terbuka
 Kedua lakukan pengecekan apakah poros tetap mikrometer dan
poros geser mikrometer saat bertemu dengan skala dan skala
nonius utama mikrometer menunjukkan angka nol.
 Lalu yang ketiga ialah buka rahang alat ukur mikrometer dengan
cara menggerakkan pemutar ke arah kiri hingga benda yang akan
diukur dapat masuk ke dalam rahang.
 Keempat ialah letakkan benda yang akan diukur diantara poros
tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang sampai tepat
menjepit benda yang akan diukur.
 Kelima ialah putarlah pengunci mikrometer agar pemutar tidak
bisa bergerak lagi setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang,
tebal, lebar ataupun diameter suatu benda yang diukur
menggunakan alat ukur mikrometer sekrup.

Anda mungkin juga menyukai