Anda di halaman 1dari 8

A.

Sejarah alat timbang dan neraca


Timbangan merupakan alat yang dipakai melakukan pengukuran massa
suatu benda. Timbangan atau neraca dikategorikan ke dalam sistem mekanik
dan juga elektronik atau digital.
Salah satu contoh timbangan adalah neraca pegas (dinamometer).
Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai
alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya.
Neraca pegas (seperti timbangan badan) mengukur berat, defleksi
pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya sudah dibagi
gravitasi).
Timbangan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan
klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat
dibedakan atas timbangan manual, digital, dan hybrid.
Sedangkan berdasarkan penggunaannya, timbangan dapat
dikelompokkan menjadi timbangan badan, gantung, lantai, duduk, meja,
counting, platform, timbangan hewan, emas, dan digital gram. Mengutip
Wikipedia, timbangan telah ada sejak 1700an yang merujuk pada timbangan
pegas untuk mengukur berat badan.
Desain awal perangkat itu dicatat pada 1770 yang dikreditkan atas nama
Richard Salter, penemu skala awal di masa itu. Timbangan pegas kemudian
mulai digunakan secara luas di Inggris setelah 1840 ketika R. W. Winfield
mengembangkan skala candlestick untuk menimbang surat dan paket, yang
diperlukan setelah pengenalan Penny Uniform Post.
Pekerja pos bisa bekerja lebih cepat dengan skala pegas dari saldo
timbangan karena bisa dibaca seketika dan tidak harus berhati-hati untuk
memperoleh angka seimbang pada setiap pengukuran. Kemudian pada 1940-
an berbagai perangkat elektronik direkatkan pada desain tersebut sehingga
membuat pembacaannya lebih akurat.
Di dalam perangkat timbangan awal terdapat sel beban, node kecil yang
mengonversi tekanan (atau kekuatan) ke sinyal digital. Timbangan itu muncul
pada awal abad ke-19, tapi tidak sampai akhir abad ke-20, timbangan tersebut
menjadi cukup akurat untuk penggunaan dalam aspek luas.
Neraca analitik adalah suatu timbangan digital yang digunakan untuk
mengukur massa suatu zat ataupun bahan kimia tertentu. Umumnya kita akan
mudah menemukan alat neraca analitik ini di setiap laboratorium karena
fungsi alat ini yang sangat mendasar yakni sebagai penimbang bahan kimia.
Meskipun terlihat sebagai timbangan biasa, neraca analitik sangat
berbeda dengan timbangan pada umumnya. Bahkan jika kita melihat harga
dari neraca analitik ini dengan harga timbangan yang digunakan di dapur,
tentu harganya sangat jauh lebih tinggi neraca analitik. Hal itu lantaran
beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh neraca analitik dan tidak dimiliki
oleh timbangan biasa.
B. Prinsip kerja neraca analitik\
Prinsip kerja neraca analog adalah membandingkan massa benda yang
akan dikur dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca mekanik berada
pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah
dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan
dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca. Massa benda dapat
diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang
lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang.
Sedangkan Prinsip kerjan neraca analitik digital yaitu dengan
penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan
terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan diletakkan pada neraca
lalu dilihat angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari
bahan yang ditimbang.

C. Jenis-jenis neraca analitik


1. Neraca Analitik Analog
a. Neraca 2 lengan
Pada neraca sama lengan, beam ini didudukan/diletakkan pada
bagian tengah (knife edge) pilar, biasanya berupa batu akik (agate).
Tempat dudukan ini disebut dengan fulcrum.
Untuk mencegah knife edge tidak tumpul, maka timbangan ini
dilengkapi dengan arrest (penahan). Arrest ini dioperasikan dengan
memutar knob secara perlahan. Anda dapat menjumpai knob ini
dibagian depan atau samping timbangan. Orang Indonesia
menganalogikan pilar ini dengan statif dan knob sebagai klem.
Pada neraca sama lengan, dua buah piringan (pan) digantungkan
pada setiap ujung lengan ayun (beam) yang berjarak sama dari
fulcrum. Pan ini berfungsi untuk meletakkan bahan tertimbang dan
meletakkan anak timbangan.
Harap perhatikan, ketika timbangan tidak digunakan atau ketika
mengambil maupun meletakkan pan, maka timbangan harus dalam
kondisi tertahan. Ingat fungsi knob-nya.
Pada neraca sama lengan terdapat sebuah jarum panjang
diletakkan pada fulcrum. Penunjuk skala ini akan menunjuk angka nol
pada skala di bagian bawah timbangan, jika lengan ayun dalam
kondisi setimbang.
Harap meletakkan timbangan di tempat yang datar secara
horizontal. Jika perlu diukur menggunakan waterpass (alat untuk
mngukur kerataan suatu permukaan), berfungsi untuk membantu
menunjukkan datarnya suatu tempat.
Pada sebagian timbangan berlengan, timbangan dilengkapi
dengan plumb. Plumb ini digunakan untuk mengetahui apakah
timbangan sudah dalam kondisi tegak lurus dengan dudukan atau
belum.
Piringan digunakan sebagai tempat untuk meletakkan benda yang
akan diukur massanya. anak timbangan digunakan sebagai satuan
besaran perbandingan.
Cara Menggunakan Necara Sama Lengan
Langkah - langkah  menggunakan necara sama lengan adalah sebagai
berikut:
1. Amati terlebih dahulu kedudukan seimbang kedua piringan
(cawan gantung). Jika sudah seimbang, maka siap untuk
digunakan.
2. Bila belum seimbang, putarlah sekrup kedua ujung lengan neraca
sampai kedua piringan dalam keadaan seimbang.
3. Letakkan benda yang akan diukur massanya pada salah satu
piringan (sebelah kiri), kemudian letakkan anak timbangan pada
piringan yang lain (sebelah kanan) sampai kedua piringan
seimbang.
4. Pada kedudukan seimbang, massa benda yang ditimbang tepat
sama dengan massa anak timbangan.
b. Neraca 3 lengan

Bagian-bagian Neraca Tiga Lengan sebagai berikut:


1. Tempat beban, digunakan untuk menempatkan benda yang akan
diukur.
2. Tombol kalibrasi, digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika
neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.
3. Pemberat (anting), diletakkan pada masing-masing lengan yang
dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
4. Titik 0 atau garis kesetimbangan,digunakan untuk menentukan
titik kesetimbangan.

c. Neraca 4 lengan

Bagian-bagian Neraca Tiga Lengan sebagai berikut:


1. Tempat beban, digunakan untuk menempatkan benda yang
akan diukur.
2. Tombol kalibrasi, digunakan untuk mengkalibrasi neraca
ketika neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.
3. Pemberat (anting), diletakkan pada masing-masing lengan
yang dapat digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil
pengukuran.
4. Titik 0 atau garis kesetimbangan,digunakan untuk
menentukan titik kesetimbangan.

Kelebihan neraca analog yaitu


a. tidak memerlukan listrik dalam penggunaannya,
b. dapat melatih ketelitian para peserta didik dalam menjalani kegiatan
praktikum penelitian.
Kekurangan neraca analog
a. hasil timbangan kurang akurat
b. penggunaannya yang rumit
2. Neraca Analitik Digital
Neraca analitik (sering disebut "neraca laboratorium")
adalah jenis neraca yang dirancang untuk mengukur massa kecil
dalam rentang sub-miligram. Piringan pengukur neraca analitik (0,1
mg atau lebih baik) berada dalam kotak transparan berpintu
sehingga tidak berdebu dan angin di dalam ruangan tidak
mempengaruhi operasional penimbangan. Ruang bertutup ini sering
disebut dengan pelindung angin. Neraca digital merupakan alat yang
sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan
yang akan digunakan.
Dalam Neraca Analitik terbagi menjadi beberapa bagian, diantara
bagian dari neraca ini antara lain adalah sebagai berikut.
1. Piringan Timbangan. Piringan timbangan pada Neraca Analitik
memiliki fungsi untuk meletakkan benda atau zat yang akan
ditimbang. Piringan neraca ini juga bisa dibersihkan dengan
menggunakan kuas atau menggunakan tisu sebelum dibersihkan.
2. Anak Timbangan digunakan  dalam hal kalibrasi dengan
menentukan bobot yang sudah diketahui.
3. Waterpass memiliki fungsi yang digunakan untuk mengetahui isi
dari piringan timbangan apakah sudah stabil atau belum.
4. Tombol Pengaturan. Di dalam Neraca Analitik terdapat beberapa
tombol pengaturan yang bisa digunakan diantaranya adalah mode,
rezero dan uga tombol on/off. Tombol resezo digunakan sebagai
tombol yang digunakan untuk mengatur neraca. Tombol ini akan
mengatur neraca ada posisi nol sehingga nantinya akan mudah
rusak dan tidak bisa menghasilkan data yang akurat jika terlalu
sering digunakan.
5. Tombol On/Off Ini adalah tombol yang digunakan untuk
menghidupkan dan mematikan neraca. Dalam roses
penggunaannya, Anda bisa mendiamkan neraca ini selama 10
sampai 15 menit sebelum digunakan. Tujuannya adalah agar neraca
bisa bekerja secara maksimal dan menghasilkan hitungan yang
akurat.
6. Tombol Mode. Ini adalah sebuah tombol yang memiliki sistem
konversi satuan dalam penimbangan. Dengan adanya tombol ini
nantinya akan memudahkan Anda dalam merubah satuan dalam
proses penimbangan sesuai dengan satuan yang dibutuhkan.

Kelebihan neraca analitik digital :


a. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang
zat atau benda sampai batas 0,0001 g atau 0,1 mg.    
b. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan
timbangan manual, sehingga lebih efisien dalam hal waktudan tenaga.
Kekurangan neraca analitik elektrik:
a. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 210 g, jika melewati
batas tersebut maka ketelitian akan berkurang
b. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar,
sehingga harus menggunakan stavolt. Jika tidak, maka benang di
bawah pan akan putus.
c. Harga yang mahal.

Anda mungkin juga menyukai