Anda di halaman 1dari 16

NERACA

Adalah suatu alat untuk mengukur massa benda.


Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti:
neraca ohauss
neraca digital
neraca analitis dua lengan
neraca lengan gantung

Neraca Ohauss
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium.
Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas
ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.

Prinsip kerja neraca ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur
dengan anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu
sendiri.Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi
anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau
mendekati poros neraca .Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masingmasing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan
setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.
Jenis Neraca Ohaus
Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya:
1. Neraca Ohaus dua lengan

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di
putar.Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan.Neraca ini memiliki dua
lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, ,
100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, , 500 g.
Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0
sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.
Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
1. Lengan depan
2. Lengan belakang
3.System magnetic
4.Penggeser anak timbangan
5.Venier
6.Kait
7.Skala
8.Lekuk
9.Wadah
10. Alas
2. Neraca Ohaus tiga lengan

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.
Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:
Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,..,
10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram
Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala
dari 0,100, 200, , 500gr.
Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0,
10, 20, , 100 gr.

Bagian-bagian Neraca Ohauss:


Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak
dapat digunakan untuk mengukur.
Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca
ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.
Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digesergeser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.
Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.
Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem pengukuran yang efektif, termasuk di
dalamnya kalibrasi formal, periodik dan terdokumentasi, untuk semua perangkat
pengukuran.ISO 9000 dan ISO 17025 memerlukan sistem kalibrasi yang efektif.
Kalibrasi diperlukan untuk:
Perangkat baru
Suatu perangkat setiap waktu tertentu
Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)
Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah
kalibrasi
Ketika hasil observasi dipertanyakan
Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau
indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar
yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Adapun teknik pengkalibrasian pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol
kalibrasi pada ujung neraca ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung
lengan tepat pada garis kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting
pemberatnya terletak tepat pada angka nol di masing-masing lengan.
Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus:

Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang,


dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri
atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar;
Meletakkan benda yang akan diukur massanya;

Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang
kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0; dan
Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

Neraca digital

Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan
untuk menimbang bahan yang akan digunakan.
Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare
otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang.
Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul
ditampilkan layar LCDnya (Mansur, 2010).
Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat.Dibandingkan
dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual,
neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih
akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan)
(Timbangandigital, 2010).
Menimbang benda adalah menimbang sesuatu yang tidak memerlukan tempat dan
biasanya tidak dipergunakan pad reaksi kimia, seperti menimbang cawan, gelas kimia
dan lain-lain. Menimbang zat adalah menimbang zat kimia yang dipergunakan untuk
membuat larutan atau akan direaksikan.
Untuk menimbang zat ini diperlukan tempat penimbangan yang dapat digunakan seperti
gelas kimia, kaca arloji dan kertas timbang
Menimbang zat dengan penimbangan selisih dilakukan jika zat yang ditimbang
dikhawatirkan akan menempel pada tempat menimbang dan sukar untuk dibilas.

Pada penimbangan selisih akan diperoleh berat zat yang masuk ke dalam tempat yang
diinginkan bukan pada tempat menimbang.
Neraca Analitik Digital
Neraca analitik digital merupakan salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian
tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan bekerja dengan neraca ini adalah:
Neraca analitik digital adalah neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan
neraca ini harus secara halus dan hati-hati.
Sebelum mulai menimbang persiapkan semua alat bantu yang dibutuhkan dalam
penimbangan
Langkah kerja penimbangan yang meliputi:
a. Persiapan pendahuluan alat-alat penimbangan, siapkan alat dan zat yang akan
ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap.
b. pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca
(terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca.
c. penimbangan, dapat dilakukan setelah diperoleh keadaan setimbang pada neraca
dan timbangan pada posisi nol, demikian pula setelah penimbangan selesai posisi
timbangan dikembalikan seperti semula
Kalibrasi
a. Pengontrolan Neraca Digital
Timbangan/Neraca dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah
terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr.
Timbangan/Neraca digital, harus menunggu 30 menit untuk mengatur temperatur. Jika
menggunakan timbangan yang sangat sensitif, hanya dapat bekerja pada batas
temperatur yang ditetapkan.Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum
menimbang angka nol harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.Penyimpangan berat
dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar tersebut tercantum pula berapa
kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka
timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen (supplier).
b. Penanganan Neraca
Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal dengan
Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena itu, harus
dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30 menit untuk
mengatur temperatur.Jika menggunakan timbangan yang sangat sensitif, anda hanya
dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka nol harus
dicek dan jika perlu lakukan koreksi.Setiap orang yang menggunakan timbangan harus
merawatnya, sehingga timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik.Jika tidak,
sipemakai harus melaporkan kepada manajer lab.timbangan harus dikunci jika anda
meninggalkan ruang kerja.

c.Kebersihan Neraca
Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan
menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas
(tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus dimatikan,
kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh timbangan dapat
dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen yang lunak, campurkan
air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan dihidupkan dan setelah
dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak timbangan.
Prosedur pengoperasian neraca analitik digital yang harus diharus diketahui dan harus
dilakukan dalam mengoprasikan neraca digital sebelum hingga setelah penimbangan:
1. Keadaan neraca harus siap pakai
2. Neraca harus bersih (terutama piring-piring neraca)
3. Anak timbangan dalam keadaan lengkap
4. Persiapan pendahuluan terhadap alat bantu penimbangan
5. Pemeriksaan kedataran neraca dan kesetimbangan neraca
6.Pekerjaan penimbangan dan perhitungan hasil penimbangan
7.Melaporkan hasil penimbangan
8. Mengembalikan neraca pada keadaan semula
Proses Pengukuran
Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka nol( jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena
hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.
Langkah kerja penimbangan dengan neraca analitik meliputi:
1. Persiapan alat bantu penimbangan
Untuk menimbang zat padat diperlukan:
Kaca arloji yang kering dan bersih, digunakan untuk menampung kelebihan zat yang
ditimbang, karena kelebihan zat tidak boleh dikembalikan ke botol zat.
Sendok (biasanya sendok plastik)
Kertas isap untuk memegang tempat menimbang pada saat
memasukan/mengeluarkan alat timbang (dan zat) ke atau dari dalam neraca
Botol timbang sebagai tempat penimbangan
Zat yang akan ditimbang dan setelah penimbangan selesai, botol zat harus
dikembalikan ke tempatnya
2. Pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca adalah:
Pemeriksaan kebersihan neraca terutama piring-piring neraca dapat dibersihkan
menggunakan sapu-sapu yang tersedia dalam neraca
Pemeriksaan kedataran neraca dilakukan dengan cara melihat water pass, dengan
mengatur sekrup pada kaki neraca sehingga gelembung air di water pass tepat berada

di tengah
Pemeriksaan kesetimbangan neraca yang dilakukan dengan membiarkan dahulu
pointer bergoyang ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Jika goyangan maksimum ke kiri
dan ke kanan kira-kira sama jauh maka neraca dalam keadaan setimbang
3. Cara menggunakan neraca analitis
Nolkan terlebih dulu neraca tersebut
Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut

NERACA ANALITIS DUA LENGAN

Jenis neraca ini digunakan untuk mengukur massa benda misalnya emas, batu, dan
kristal benda.
Batas ketelitian alat ini : 0,1 gr.
Bagian-bagian dari alat ini :
1. Letak anak timbang
2. Anak timbang
3. Jarum indikator
4. Tempat zat yang akan ditimbang.
Dalam penggunaan neraca ini harus diingat bahwa :
1. Letak anak timbang disebelah kiri hadapan penimbang.
2. Letak zat yang akan ditimbang disebelah kanan hadapan penimbang.
3. Apabila jarum indikator bergerak kekiri itu berarti beban/massa lebih berat
disebelah kanan.

4. Apabila jarum indikator bergerak kekanan itu berarti beban/massa lebih


berat disebelah kiri.
5. Pada saat menimbang harus selalu dalam keadaan tertutup.
6. Selalu menggunakan kertas timbang.

NERACA LENGAN GANTUNG

Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda dan biasanya digunakan oleh
pedagang.
Cara penggunaanya relative mudah:
1. Tempatkan benda yang akan diukur pada tempat penyimpan beban.
2. Kemudian geser beban pemberat disepanjang batang bersekala sampai
setimbang.
3. Baca skala pada batang tersebut.
4. Catat hasil pengukurannya.

PH-METER
Pengertian pH
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kadar
alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari "p",
lambang matematika dari negatif logaritma, dan " H", lambang kimia untuk unsur Hidrogen.
Definisi yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari aktivitas ion Hydrogen.
pH = -log[H+].
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat derajat keasaman atau basa
yang berkaitan dengan aktivitas ion hydrogen. Nilai pH dari suatu unsur adalah perbandingan
antara konsentrasi ion hydrogen [H+] dengan konsentrasi ion hidroksil [OH-].Jika konsentrasi
H+ lebih besar dari OH-, material disebut asam; yaitu nilai pH adalah kurang dari 7.Jika
konsentrasi OH- lebih besar dari H+, material disebut basa, dengan suatu nilai pH lebih besar
dari 7. Jika konsentrasi H+ sama dengan OH- maka material disebut sebagai material netral.
Asam dan basa mempunyai ion hydrogen bebas dan ion alkali bebas.Besarnya konsentrasi ion
H+ dalam larutan disebut derajat keasaman.Untuk menyatakan derajat keasaman suatu larutan
dipakai pengertian pH.
Atas dasar pengertian ini, ditentukan:
- Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral.
- Jika nilai pH < 7, maka larutan bersifat asam.
- Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa.
- Pada suhu kamar: pKw = pH + pOH = 14

Pengukuran pH secara kasar bias dilakukan dengan kertas pH atau kertas indicator pH, dengan
perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Indicator ini mempunyai keterbatasan pada
tingkat akurasi pengukuran, dan dapat terjadi kesalahan pengamatan warna yang disebabkan
larutan sampel yang berwarna atau sampel yang keruh.
Measurement pH in harsh diffraction can do with conducted with paper pH or paper indicator pH
method, with color transformation at which variety of pH level. This Indicator have limitation at
level of measurement accuration, and can happen mistake of colour perception that caused the
liquid sample has character chromatic sample or turbid sample.
Pengukuran pH yang lebih akurat biasa dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sestem
pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda reffernsi,dan
alat pengukur impedansi tinggi. pH elektroda dapat diasumsikan sebagai battery, dengan
voltase yang bervariasi hasil pengukuran dari pH larutan yang diukur.
Prinsip Kerja pH meter
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang
terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hydrogen yang
ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk
melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding.Sebagai catatan, alat
tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.

Skema elektroda pH meter


pH meter akan mengukur potensial listrik (pada gambar alirannya searah jarum jam) antara
merkuri Cloride (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride (KCl) yang
merupakan larutan didalam gelas electrode serta potensial antara larutan dan elektroda perak.
Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda gelas dapat berubah
tergantung sampelnya, oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunkan larutan
yang equivalen yang lainya untuk menetapkan nilai dari pH.
Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl)
yang merupakan elektrolit yang mana terjadi kontak dengan mercuri chloride (HgCl) diujung
larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga untuk menghubungkannya digunkan
ceramic berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh
logam dan unsure natrium.
Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh yang tersambung dengan gelembung kaca
tipis yang.Didalamnya terdapat larutan KCl sebagai buffer pH 7.Elektroda perak yang ujungnya
merupakan perak kloride (AgCl2) dihubungkan kedalam larutan tersebut.Untuk meminimalisir
pengaruh electric yang gak diinginkan, alat tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas
pelindung yang biasanya terdapat dibagian dalam elektroda gelas.
Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature yaitu
suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding dengan
elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.

Elektroda pH meter modern


Keterangan gambar.
1. a sensing part of electrode, a bulb made from a specific glass
2. sometimes the electrode contains a small amount of AgCl precipitate inside the glass
electrode
3. internal liquid, usually 0.1M HCl for pH electrodes or 0.1M MeCl for pMe electrodes
4. internal electrode, usually silver chloride electrode or calomel electrode
5. body of electrode, made from non-conductive glass or plastics.
6. reference electrode, usually the same type as 4
7. junction with studied liquid, usually made from ceramics or capillary with asbestos or quartz
fiber.

Cara Penggunaan kalibrasi


Sebelum pH meter digunakan, pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunkan
standar pH atau sering disebut buffer pH.Standar pH adalah larutan yang nilai pH-nya telah
diketahui pada setiap perubahan suhu.Standar pH merupakan larutan buffer pH (penyangga
pH) dimana nilainya relative konstan dan tidak mudah berubah.
Urutan kerja kalibrasi pH meter adalah :
1. Siapkan buffer pH 7 dan buffer pH 4
2. Buka penutup plastic elektroda
3. Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan keringkan dengan
menggunakan kertas tisu
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.
5. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 7
6. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny
7. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah

8. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply berhenti berkedip
9. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan
keringkan dengan kertas tisu
10.Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 4
11.Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny
12.Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di dispaly tidak berubah
13.Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada dispaly berhenti berkedip
14.Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan
keringkan dengan kertas tisu
15.Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan pH meter
tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan buffer pH 4
16.pH meter telah siap digunakan
Pengukuran pH Larutan
Setelah pH meter dikalibrasi maka pH meter tersebut sudah siap digunakan. Biasanya kalibrasi
disarankan dilakukan setiap 1 kali sehari sebelum digunakan.
Cara pengukurannya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan sampel larutan yang akan di check pH-nya.
2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama dengan suhu
ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan pada suhu 20C maka pengukuranpun
dilakukan pada suhu 20C.
3. Buka penutup plastic elektroda, bilas dengan air DI dan keringkan dengan menggunakan
kertas tisu.
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.
5. Masukan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogeny.
6. Tekan tombol MEAS untuk memulai pengukuran, pada layar akan muncul tulisan HOLD yang
kelapkelip.
7. Biarkan sampai tulisan HOLD pada layar berhenti kelap-kelip.
8. Nilai pH yang ditunjukan pada layar adalah nilai pH larutan yang di check
9. Matikan pH meter dengan menekan kembali tombol ON/OFF

Pemeliharaan pH meter
pH meter harus dilakukan perawatan berkala untuk menjaga umur pakai dari alat tersebut.
Pemeliharaannya meliputi :
a) Batere, penggantian batere dilakukan jika pada layar muncul tulisan low battery
b) Elektroda, pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal satu minggu satu
kali. Pembersihannya menggunakan larutan HCL 0.1N (encer) dengan cara direndam selama
30 menit, kemudian dibersihkan dengan air DI.
c) Penyimpanan, ketika tidak dipakai, elektroda terutama bagian gelembung gelasnya harus
selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu penyimpanan elektroda disarankan selalu
direndam dengan menggunkan air DI. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan
membrane gelas yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan
pembacaannya tidak akurat.

d) Suhu penyimpan. Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang
panas karena akan menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.
Gambar Alat dan Keterangan

1. Body pH meter
2. Body elektroda
3.Layar
4.Kabel elektroda
5.Kabel sensor suhu
6.Tombol MEAS untuk pengukuran
7.Tombol MODE untuk pemilihan mode pengukuran
8.Tombol Set untuk setting pengukuran
9. Tombol CAL untuk proses kalibrasi
10.Tombol CAL DATA untuk mereview data kalibrasi yang telah dilaukan
11.Tombol ON/OFF
12.Tombol Data OUT untuk mengeluarkan data yang sudah di input
13.Tombol ENTER
14.Elektroda gelas
15.Elektroda pembanding (reference)
Macam-macam pH Meter

Neraca dan PH meter


Kelompok 3
Amelia Dizzy Prawidya
Dewi Hartini
Harbadayanti Yulindar
Mutiara Putri Rahmawati

Anda mungkin juga menyukai