1. Neraca Ohaus
Neraca ohauss berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek
laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini
adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram. Prinsip kerja
neraca ini adalah perbandingan massa benda yang akan dikur dengan anak
timbangan. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser
posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau
mendekati poros neraca. Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-
masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan
setimbang. Ada juga yang mengatakan prinsip kerja massa seperti prinsip kerja tuas.
Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya diputar.
Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang
digeser-geser dari 0, 10, 20, …, 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-
lekukan mulai dari 0, 100, 200, …, 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki
skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0
sampai 0,9 g.
Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya: Lengan
depan, Lengan belakang, System magnetic, Penggeser anak timbangan, Venier, Kait,
Skala, Lekuk, Wadah, Alat.
Neraca Ohaus Tiga Lengan
Nilai skala neraca ohaus tiga lengan dari yang besar sampai ketelitian 0.01 gyang
digeser. Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut: Lengan depan
memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,…..,10gr. Di
mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr, jadi skala terkecil 0,1gram
Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala
dari 0,100, 200, ………, 500gr. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser
dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 g.
2. Neraca Digital
Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang
digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital
berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis
harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya
bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCD nya.
Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan
dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual,
neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca
digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap
penimbangan).
3. Neraca Pegas
Alat yang digunakan untuk mengukur gaya adalah dinamometer atau bisa disebut
dengan neraca pegas.
Neraca pegas digunakan untuk mengukur gaya atau mengukur berat benda. Cara kerja
dari neraca pegas adalah ketika kita menarik pengaitnya maka pegas tersebut akan
merenggang. Renggangan pegas tersebut bernilai besar dari gaya yang kita berikan
kepada pegas.
4. Neraca Analog
Cara kerja neraca ini yaitu dengan menempatkan benda di wadah yang berada di atas
neraca. Kemudian, skala pada neraca akan menunjukkan angka yang merupakan nilai
besarnya massa.
https://zdocs.tips/doc/bab-iii-pembahasan-e12lvqjjq2pv
https://siplah.pesonaedu.id/product/68524/neraca-pegasturbular-spring-scale-10n
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat dapat dilakukan langkah-langkah
penghindaran kesalahan. Langkah-langkah itu diantaranya seperti berikut :
Selain itu pula, dalam mengukur suatu benda, kita juga memilih alat yang lebih teliti
dan lebih peka terhadap ukuran yang akan diukur. Misalnya untuk mengukur emas,
mana mungkin kita menggunakan timbangan karena ketelitiannya sangat berbeda
dengan neraca analistis. Maka agar mengukur emas kita memerlukan neraca analistis
karena memiliki kepekaan hingga 1 mg.
Kalibrasi snediri dalam ilmu lain biasa digunakan dalam ilmu sosial, khususnya dalam
bidang meterologi dan geofisika. Misalnya juga dalam mengecek dan mengatur ulang
alat timbangan/alat ukur lainnya yang akan digunakan sewaktu-waktu.
Proses kalibrasi sendiri selalu harus digunakan dalam ruang lingkup yang penting.
Misalnya dalam pengambilan data eksperimen di Laboratorium. Semua alat yang
digunakan mesti tidak memiliki kalibrasi yang memadai. Sering kali alat ukur yang
digunakan dalam laboratan tidak memiliki keadaan awal yang tidak nol. Contoh kasus
sederhana ialah neraca pegas saat belum diberi beban sama sekali. Jarum yang sendiri
telah menunjukan angka bukan nol. Keadaan alat yang tidak menunjukkan ketidak
sesuaiannya harus dilakukan kalibrasi. Tetapi alat ukur jaman now ini telah dibari
bagian atau petunjuk khusus y ng dapat membuat alat tersebut menjadi keadaan
normal (nol) dengan mudah.
Latar belakang
Eksperimen sendiri sangat membutuhkan alat bantu untuk bisa mempermudahnya,
seperti alat ukur. Alat ukur sangat dibutuhkan dalam eksperimen karena dengan alat
ukur kita bisa mengetahui berat atau massa benda itu, panjang benda itu, berapa
waktu yang di tempuh benda dll.
Bukan hanya dibutuhkan dalam eksperimen saja, bahkan alat ukur juga
dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Alat ukur dapat membantu mereka melakukan
pekerjaan mereka seperti menimbang, mengukur tinggi, mencatat waktu dll. Banyak
sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional maupun yang
sudah menjadi produk teknologi modern salah satunya seperti neraca. Neraca
merupaka alat untuk mengukur berat atau massa suatu benda dan merupaka alat bantu
yang sering digunakan untuk menimbang zat-zat kimia yang akan digunakan untuk
percobaan.
Setelah mengenal alat-alat yang biasa digunakan di laboratorium ada baiknya
mengetahui berbagai macam neraca, neraca memiliki bentuk fungsi dan metode
pengunaanya masing-masing tetapi neraca tersebut memiliki kesamaan yaitu sebagai
penyeimbangaan gaya dengan mempelajari hal tersebut maka akan memudahkan
dalam melakukan praktekum. Oleh karena itu kami menyusun makalah yang berjudul
“ PENGGUNAAN NERACA” dan berharap dengan tulisan ini biasa menjadi
tambahan ilmu bagi yang membacanya.