Disusun Oleh :
NAMA : MUHAMAD RENDIKA SAPUTRA
KELAS : 12 TBSM 1
NIS : 0045368057
Neraca ini memiliki dua piringan dan anak timbangan, di mana fungsi piringan untuk
meletakkan benda yang akan diukur massanya, dan anak timbangan sebagai pembanding
satuan besarannya. Anak timbangan memiliki ukuran yang beragam. Cara mengukur massa
benda menggunakan neraca sama lengan yaitu dengan meletakkan anak timbangan pada
piringan pertama, dan meletakkan benda yang akan diukur pada piringan kedua.
Cara mengetahui nilai besarannya, harus menunggu kedua piringan sejajar. Jika sudah
sejajar, berarti bisa disimpulkan massa benda sama dengan massa anak timbangan.
2. Neraca Analog
Alat ukur selanjutnya yaitu neraca analog. Neraca jenis ini banyak digunakan di
rumah tangga. Cara menggunakannya yaitu dengan menempatkan benda di wadah yang
berada di atas neraca. Kemudian, skala pada neraca akan menunjukkan angka yang
merupakan nilai besarnya massa.
3. Neraca Lengan Gantung
masfikr.com
Alat ukur massa lainnya yaitu neraca lengan gantung. Neraca ini bisa kita lihat di
pasar-pasar untuk menimbang barang. Prinsip kerjanya seperti tuas, yaitu benda yang akan
diukur massanya diletakkan secara menggantung pada pengaitnya. Untuk menjaga tetap
seimbang dan sejajar, maka perlu menggeser beban pemberat agar diketahui massanya.
4. Neraca Ohauss
www.flippity.com
Neraca ohauss memiliki tingkat ketelitian mencapai 0,1 gram. Seperti alat ukur
panjang, terdapat skala pada neraca ohauss yang digunakan untuk membaca ukuran massa
suatu benda. Neraca ini memiliki tiga skala, skala pertama ratusan gram, skala kedua puluhan
gram, dan skala ketiga satuan gram
5. Neraca Pegas
Neraca pegas merupakan salah satu pengukur massa yang digunakan di laboratorium
fisika, karena kemampuannya untuk mengukur benda yang ringan. Cara mengetahui ukuran
massa benda sama halnya ketika menggunakan alat ukur suhu, yaitu dengan melihat angka
yang ditunjukkan pada skala.
Ada dua skala pada neraca pegas, yaitu skala N (newton) dan skala g (gram). Skala N
berfungsi untuk mengetahui berat benda, sedangkan skala g berfungsi untuk mengetahui
massa benda.
aliexpress.com
6. Neraca Digital
Alat pengukur massa benda yang terakhir yaitu neraca digital. Neraca digital juga
disebut sebagai neraca elektronik, yang merupakan alat ukur otomatis sehingga diperoleh
nilai massa benda lebih akurat.
Neraca digital memiliki tingkat ketelitian mencapai 0,001 gram, sehingga banyak
digunakan untuk penelitian di laboratorium. Mengukur massa benda juga bisa digunakan
untuk mengetahui massa jenis benda, sehingga pengukur massa benda juga menjadi salah
satu alat ukur massa jenis benda.
B. ALAT UKUR PANJANG
1. Penggaris
Alat ukur panjang yang pertama adalah penggaris atau mistar. Alat ukur ini
merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Alat ukur ini
memiliki ketelitian sebesar 1 mm. Mistar atau penggaris digunakan untuk mengukur benda-
benda yang memiliki dimensi panjang relatif pendek, seperti kertas, lantai ubin, panjang
meja, dan lain sebagainya.
2. Meteran
Meteran juga dikenal dengan sebutan pita ukur. Umumnya, terdapat dua jenis alat
ukur meteran, yakni meteran gulung dan meteran tangan. Meteran gulung atau roll meter
adalah alat ukur panjang yang bisa digulung. Sedangkan meteran tangan merupakan meteran
yang dapat menggulung sendiri.
Ukuran panjang meteran rata-rata berkisar antara 25-50 meter. Fungsi meteran sama
seperti penggaris, namun benda yang diukur dengan meteran memiliki dimensi lebih panjang
misalnya, lapangan, tanah pekarangan, panjang jalan, dan lain-lain.
3. Meteran Laser
Meteran laser mungkin jarang sekali dijumpai di masyarakat umum, karena alat ini
biasa digunakan oleh para ahli konstruksi untuk mengukur dimensi panjang di lapangan. Cara
kerja meteran laser ini yaitu memanfaatkan sinar ultrasonik untuk mengukur bidang
konstruksi. Tingkat ketelitian jenis alat ukur ini sangat akurat dibandingkan dengan lainnya.
Selain untuk mengukur panjang, alat ini juga dapat digunakan untuk menghitung luas dan
volume.
4. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Jangka sorong terbagi menjadi 2 jenis, yakni manual dan digital. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahliannya.
Penggunaan alat ini biasanya terlihat di bengkel-bengkel otomotif dan pabrik produksi barang
dengan tingkat presisi yang tinggi. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam
dan diameter luar, serta mengukur kedalaman suatu benda.
5. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang
dengan lebih presisi.
Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hingga 0,01 mm. Alat ukur ini dapat
digunakan untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang berukuran
kecil, seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan lain-lain.
Demikianlah informasi mengenai macam-macam alat ukur panjang beserta fungsi, tingkat
ketelitian, dan gambarnya masing-masing. Semoga bermanfaat
C. ALAT UKUR SUHU
1. Termometer Bimetal
2. Termometer Hambatan
Termometer hambatan merupakan alalt ukur suhu yang terbuat dengan bahan dasar
perubahan hambatan logam, seperti termometer hambatan platina. Termometer hambatan
merupakan jenis termometer yang sering digunakan dalam dunia industri sebagai pengukur
suhu diatas 1000°C.
Termometer hambatan berisi kawat penghambat yang disentuhkan pada benda yang
akan diukur suhunya. Contohnya pada pengolahan besi dan baja. Suatu tegangan atau
potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor yaitu sensor yang dibuat
dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan.
3. Termometer Ruang
Termometer ruang merupakan jenis termometer yang biasa dipasang di dinding
ruangan. Skala termometer ruang mulai dari -50°C sampai 50°C. Termometer ini banyak
digunakan di negara-negara Eropa yang suhunya dapat mencapai dibawah 0°C. Sementara
itu, untuk suhu paling tinggi tidak pernah melebihi 50°C.
4. Termometer Laboratorium
Termometer laboratorium biasanya digunakan untuk mengukur suhu air yang sedang
dipanaskan atau air dingin. Termometer laboratorium menggunakan zat cair berupa alkohol
atau air raksa. Air raksa berada pada sebuah pipa kapiler, kemudian dibungkus dengan kaca
yang tipis yang bertujuan agar suhu panas mudah diserap dengan cepat oleh termometer.