Anda di halaman 1dari 12

ALAT UKUR BESARAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : SITI ASSYIFA

KELAS : VIIIA

MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU

YAYASAN PENDIDIKAN YUNUS AL-BANAT


TAHUN 2022/2023
A. Mikrometer Sekrup

1. Pengertian Mikrometer Sekrup


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mikrometer merupakan alat untuk mengukur jarak
yang amat kecil yang digunakan bersama-sama dengan teleskop atau mikroskop. Jadi, dapat
dikatakan bahwa mikrometer sekrup adalah salah satu jenis mikrometer yang dapat digunakan
sebagai alat ukur.
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang sangat teliti, sehingga cocok dan akurat ketika
mengukur diameter atau ketebalan bahan yang cukup kecil, seperti mengukur diameter kawat
tembaga. Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda-benda
berukuran tipis. Alat ukur ini bisa juga digunakan untuk mengukur benda berbentuk pelat.
Mikrometer sekrup banyak digunakan dalam berbagai aktivitas yang membutuhkan hasil
pengukuran benda yang tepat. Alat ini memiliki tingkat ketelitian sampai 0,01 mm. Mikrometer
sekrup mempunyai sekrup yang terkalibrasi. Artinya, alat ini banyak digunakan untuk mengukur
kompenen secara akurat.
Dalam kehidupan sehari-hari, mikrometer sekrup pada umumnya digunakan oleh tukang
servis atau mekanik kulkas dan pompa air untuk mengukur diameter kawat tembaga yang akan
digunakan untuk mengganti kumparan kawat yang telah rusak.
2. Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup
Penggunaan mikrometer sekrup cukup mudah. Akan tetapi, sebelum mengetahui cara
menggunakan mikrometer sekrup, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Ada dua jenis skala
yang terdapat dalam mikrometer sekrup, yaitu skala utama dan skala nonius.
Skala utama adalah jenis skala pada mikrometer sekrup yang bagian atas garis horizontal
atau bagian tetap mikrometer, sedangkan skala nonius adalah skala yang terletak pada bagian
yang diputar pada mikrometer.
Setelah memahami kedua jenis skala pada mikrometer sekrup, maka penjelasan tentang
cara menggunakan akan mudah dipahami. Berikut adalah tata cara untuk menggunakan
mikrometer sekrup.
 Letakan Benda pada Landasan Mikrometer, langkah pertama yang perlu dilakukan dalam
menggunakan mikrometer sekrup adalah meletakkan benda yang akan diukur pada landasan
mikrometer sekrup. Benda diletakkan di antara bagian penjepit dan penahan yang terdapat
pada mikrometer sekrup. Pastikan benda terletak dengan rapi dan sejajar untuk menghindari
adanya kesalahan dalam pengukuran nanti.
 Menjepit Benda yang Akan Diukur, langkah selanjutnya adalah menjepit benda yang akan
diukur dengan cara memutar perlahan-lahan bagian pemutar halus pada mikrometer sekrup
hingga benda-benda terjepit. Jangan lupa untuk memastikan benda benar-benar terjepit agar
tidak goyang ketika pengukuran dilakukan.
 Perhatikan Angka pada Skala Utama, setelah benda terjepit dengan erat, bacalah angka skala
utama pada bagian lengan mikrometer. Catat angka tersebut dengan tepat agar tidak lupa.
 Perhatikan Angka pada Skala Nonius, selain angka pada skala utama, angka pada skala nonius
juga penting dalam pengukuran benda menggunakan mikrometer sekrup. Perhatikan skala
nonius menunjukan angka berapa kemudian catatlah angka tersebut.
 Hitung Hasil Pengukuran, setelah memperoleh angka dari skala utama dan skala nonius, maka
langkah selanjutnya adalah menghitung hasil pengukuran. Cara menghitung hasil pengukuran
mikrometer dapat dilakukan dengan rumus berikut:
angka skala utama + (angka skala nonius x tingkat ketelitian mikrometer)
Contohnya, apabila skala utama menunjukan angka 25 mm dan skala nonius menunjukan
angka 22mm dengan tingkat ketelitian 0,01 m, maka tebal benda yang diukur tersebut adalah
27,2 mm.
B. Jangka Sorong

1. Pengertian Alat Ukur Jangka Sorong


Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui
panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu. Jangka sorong juga
bisa digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang tertentu, seperti tabung.
Perlu digaris bawahi bahwa meskipun bisa mengukur diameter bentuk benda namun jangka
sorong hanya diperuntukan untuk mengukur benda-benda yang ukurannya relatif kecil.
Hal ini terjadi karena satuannya yang terbatas dan biasanya benda yang tidak bisa diukur
dengan penggaris. Dibandingkan dengan penggaris, jangka sorong memiliki tingkat ketelitian
yang lebih tinggi tinggi. Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah bentuk nilai skala terkecil yang
bisa diukur oleh jangka sorong lebih detail atau akurat. Skala terkecil jangka sorong yaitu 0,01
cm atau 0,1 mm, sedangkan pada penggaris skala terkecilnya 0,1 cm atau 1 mm.
2. Jenis-Jenis Jangka Sorong
a. Jangka Sorong Analog Atau Manual
Jangka sorong jenis ini biasanya digunakan untuk praktikum di sekolah atau laboratorium
sekolah. Karena hanya untuk keperluan praktik, cara menggunakannya pun lumayan sulit, yakni
masih secara manual sehingga membutuhkan ketelitian yang lebih saat menggunakannya.
Kemudian untuk mengetahui hasil pengukurannya, Grameds perlu menghitungnya terlebih
dahulu. 
b. Jangka Sorong Digital
Jangka sorong jenis ini sudah dikembangkan dari jenis sebelumnya yang masih analog atau
manual. Grameds mungkin akan kesulitan menemukan jangka sorong digital di sekolah atau di
laboratorium sekolah. Jangka sorong ini memiliki layar yang dapat menampilkan nilai dari
ukuran benda yang telah diukur tersebut tanpa harus menghitungnya terlebih dahulu secara
manual. 
Jangka sorong digital ini akan sangat memudahkan dan mempercepat saat mengukur bentuk
benda- benda, misalnya dalam jumlah yang banyak. Namun  dari segi harga, jangka sorong
digital lebih mahal harganya dibandingkan dengan jenis analognya. 
c. Jangka Sorong Arloji Atau Jam
Jangka sorong arloji adalah salah satu jenis jangka sorong yang cara membacanya menggunakan
jarum ukuran analog yang di bagian mukanya tertempel atau menggunakan stopper. Jangka
sorong ini menggunakan jam ukur sebagai ganti skala nonius saat menginterpolasikan garis
indeks terhadap skala batang ukur. 
d. Jangka Sorong Ketinggian
Jangka sorong ketinggian adalah salah satu jenis mistar ingsut yang berfungsi untuk mengukur
ketinggian. Jangka sorong ini memiliki rahang ukur yang bergerak secara vertikal pada batang
yang berskala tegak lurus dengan landasannya. Rahang ukur pada jangka sorong ini sejajar
dengan alasanya agar garis ukur tegak lurus dengan permukaan di mana landasannya diletakan.
Itulah sebabnya penggunaan jangka sorong ini membutuhkan permukaan acuan yang rata, seperti
permukaan meja yang rata. 
3. Bagian-Bagian Jangka Sorong

a. Rahang Dalam, terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian
dalam, seperti diameter lubang atau celah.
b. Rahang Luar, terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur
bagian luar, seperti diameter, lebar, atau panjang benda.
c. Ukur Kedalaman, memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda.
d. Skala Utama, memiliki fungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan
dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 - 17 cm.
e. Skala nonius memiliki fungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran.
Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi.
f. Baut pengunci memiliki fungsi untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa
ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan mengukur.
C. Neraca
1. Pengertian Neraca

Neraca adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan besarnya
massa suatu benda. Setiap benda yang diukur pasti memiliki besaran dan satuan. Pengertian
besaran adalah nilai yang terdapat pada suatu benda, dan satuan adalah sebagai pembanding
suatu besaran. Neraca digunakan untuk mengukur massa, sedang massa itu adalah jumlah zat
yang terdapat pada suatu benda.
2. Jenis-Jenis Neraca

a. Neraca Sama Lengan.

Alat ukur massa yang pertama ini mungkin Anda sudah pernah melihatnya di setiap toko
emas yaitu neraca sama lengan. Fungsi neraca dengan tingkat ketelitian sebesar 0,001 gram
untuk menimbang benda berukuran kecil berdasarkan prinsip kerja menyetarakan gaya gravitasi
antara kedua lengannya.

Cara kerja neraca ini dengan meletakkan benda ukur pada satu piringan dan meletakkan
anak timbangan pada piringan lainnya. Bila kedua lengan dalam posisi sejajar, artinya massa
benda ukur sama dengan berat anak timbangan.

b. Neraca Ohauss.
Neraca Ohauss adalah alat ukur massa dengan tingkat ketelitian sebesar 0,01 gram. Fungsi
neraca ini untuk mengukur massa benda penelitian dalam praktik laboratorium dengan kapasitas
beban maksimal sebesar 311 gram.

Jenis Neraca Ohauss terbagi menjadi 2 yaitu berdasarkan jenis skala yaitu neraca Ohauss
digital dan Ohauss manual. Sementara berdasarkan jumlah lengan, neraca Ohauss terdiri dari
beberapa jenis seperti Neraca Ohauss 2 lengan, 3 lengan, dan 4 lengan.

Prinsip kerja Neraca Ohauss tetap sama yaitu menggunakan asas kesetimbangan benda
tegar. Secara sederhana, massa benda ukur akan dibandingkan dengan anak timbangan yang
digeser menjauh atau mendekati poros neraca.

c. Neraca Pegas.

Pengertian Neraca pegas adalah alat ukur untuk mengetahui massa dan berat benda yang
sering digunakan di laboratorium fisika karena cara kerja cukup sederhana. Neraca ini memiliki
skala satuan gram untuk mengukur massa benda dan skala satuan newton untuk mengukur berat
benda.

Prinsip kerja neraca pegas memanfaatkan sifat elastisitas pegas dalam hukum Hooke yang
mana pertambahan panjang pegas sebanding dengan gaya tariknya. Gantung benda yang akan
ditimbang pada bagian pengait, dan angka yang ditunjukkan oleh skala penunjuk neraca adalah
nilai massa benda yang diukur.

d. Neraca Lengan Gantung.

Neraca lengan gantung adalah alat ukur untuk menimbang massa surat yang dikirim
melalui jasa kantor pos. Sementara tingkat ketelitian neraca ini sebesar 1 gram yang mana cukup
jauh dibandingkan nilai akurasi jenis neraca lainnya.

Cara kerja neraca ini relatif sederhana, benda ukur diletakkan menggantung pada wadah
dan nilai massa diukur menggunakan prinsip tuas. Untuk mengetahui massa benda ukur, tuas
harus dalam kondisi sejajar dengan menggeser beban pemberat sepanjang lengan neraca hingga
mencapai keadaan setimbang.

e. Neraca Digital
Neraca digital adalah alat yang digunakan sebagai pengukuran untuk mengukur suatu berat
atau beban maupun massa pada suatu zat. Alat ini membutuhkan sumber daya dan tidak benar-
benar akurat, namun biasanya cukup akurat ketika digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
D. Mistar atau Penggaris

1. Pengertian Mistar

Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini
memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari
skala terkecilnya yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.

Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan
dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan
kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.

Anda mungkin juga menyukai