D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS : VIIIA
a. Rahang Dalam, terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian
dalam, seperti diameter lubang atau celah.
b. Rahang Luar, terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur
bagian luar, seperti diameter, lebar, atau panjang benda.
c. Ukur Kedalaman, memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda.
d. Skala Utama, memiliki fungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan
dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 - 17 cm.
e. Skala nonius memiliki fungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran.
Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi.
f. Baut pengunci memiliki fungsi untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa
ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan mengukur.
C. Neraca
1. Pengertian Neraca
Neraca adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan besarnya
massa suatu benda. Setiap benda yang diukur pasti memiliki besaran dan satuan. Pengertian
besaran adalah nilai yang terdapat pada suatu benda, dan satuan adalah sebagai pembanding
suatu besaran. Neraca digunakan untuk mengukur massa, sedang massa itu adalah jumlah zat
yang terdapat pada suatu benda.
2. Jenis-Jenis Neraca
Alat ukur massa yang pertama ini mungkin Anda sudah pernah melihatnya di setiap toko
emas yaitu neraca sama lengan. Fungsi neraca dengan tingkat ketelitian sebesar 0,001 gram
untuk menimbang benda berukuran kecil berdasarkan prinsip kerja menyetarakan gaya gravitasi
antara kedua lengannya.
Cara kerja neraca ini dengan meletakkan benda ukur pada satu piringan dan meletakkan
anak timbangan pada piringan lainnya. Bila kedua lengan dalam posisi sejajar, artinya massa
benda ukur sama dengan berat anak timbangan.
b. Neraca Ohauss.
Neraca Ohauss adalah alat ukur massa dengan tingkat ketelitian sebesar 0,01 gram. Fungsi
neraca ini untuk mengukur massa benda penelitian dalam praktik laboratorium dengan kapasitas
beban maksimal sebesar 311 gram.
Jenis Neraca Ohauss terbagi menjadi 2 yaitu berdasarkan jenis skala yaitu neraca Ohauss
digital dan Ohauss manual. Sementara berdasarkan jumlah lengan, neraca Ohauss terdiri dari
beberapa jenis seperti Neraca Ohauss 2 lengan, 3 lengan, dan 4 lengan.
Prinsip kerja Neraca Ohauss tetap sama yaitu menggunakan asas kesetimbangan benda
tegar. Secara sederhana, massa benda ukur akan dibandingkan dengan anak timbangan yang
digeser menjauh atau mendekati poros neraca.
c. Neraca Pegas.
Pengertian Neraca pegas adalah alat ukur untuk mengetahui massa dan berat benda yang
sering digunakan di laboratorium fisika karena cara kerja cukup sederhana. Neraca ini memiliki
skala satuan gram untuk mengukur massa benda dan skala satuan newton untuk mengukur berat
benda.
Prinsip kerja neraca pegas memanfaatkan sifat elastisitas pegas dalam hukum Hooke yang
mana pertambahan panjang pegas sebanding dengan gaya tariknya. Gantung benda yang akan
ditimbang pada bagian pengait, dan angka yang ditunjukkan oleh skala penunjuk neraca adalah
nilai massa benda yang diukur.
Neraca lengan gantung adalah alat ukur untuk menimbang massa surat yang dikirim
melalui jasa kantor pos. Sementara tingkat ketelitian neraca ini sebesar 1 gram yang mana cukup
jauh dibandingkan nilai akurasi jenis neraca lainnya.
Cara kerja neraca ini relatif sederhana, benda ukur diletakkan menggantung pada wadah
dan nilai massa diukur menggunakan prinsip tuas. Untuk mengetahui massa benda ukur, tuas
harus dalam kondisi sejajar dengan menggeser beban pemberat sepanjang lengan neraca hingga
mencapai keadaan setimbang.
e. Neraca Digital
Neraca digital adalah alat yang digunakan sebagai pengukuran untuk mengukur suatu berat
atau beban maupun massa pada suatu zat. Alat ini membutuhkan sumber daya dan tidak benar-
benar akurat, namun biasanya cukup akurat ketika digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
D. Mistar atau Penggaris
1. Pengertian Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini
memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari
skala terkecilnya yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan
dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan
kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.