Anda di halaman 1dari 20

Cara Membaca Jangka Sorong dan

Mikrometer Sekrup yang Benar


Jangka Sorong

Jangka Sorong (Sumber: Wikipedia)


Cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup tidak terlalu sulit untuk dipahami. Kamu
juga bisa mempelajarai tentang bagian-bagian hingga fungsinya sebelum mengenali cara
membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup ini.
Jangka sorong sendiri merupakan alat pengukur yang digunakan sebagai pengukur diameter
suatu benda. Jangka sorong ditemukan oleh seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis bernama
Pierre Vernier.  “Vernier” pun menjadi nama skala dalam pengukuran jangka sorong tersebut.
Ketelitian Jangka Sorong adalah 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk mengukur
panjang benda maksimum 20 cm. Penggunaan jangka sorong bahkan dapat mengukur diameter
sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalaman sebuah tabung.
Fungsi Jangka Sorong
- Untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian 0,1 mm (rahang tetap dan rahang geser
bawah)
- Rahang tetap dan rahang geser atas, untuk mengukur diameter benda yang sangat kecil
misalnya cincin, pipa, dll 
- Tangkai ukur di bagian bawah, untuk mengukur kedalaman misalnya kedalaman tabung,
lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.
 
Cara Membaca Jangka Sorong
Bagian-bagian Jangka Sorong
- Rahang dalam, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, bentuknya dapat digeser, dan
digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya tebal kertas, lebar meja dan lain-lain.
- Rahang luar, terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, digunakan untuk
mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin, dan lain-lain.
- Depth Probe, bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, seperti
kedalaman tabung.
- Skala utama (dalam cm), memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm.
- Skala (dalam inchi) memberikan nilai pengukuran dalam satuan inchi.
- Skala nonius (dalam mm) memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm.
- Skala nonius (dalam inchi) memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan
inchi
- Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung,
misalnya rahang gerak.
Cara Membaca Jangka Sorong
Dalam cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup ini, kamu bisa melihat berbagai
pengukurannya. Berikut cara membaca jangka sorong:
1. Siapkan objek yang akan diukur diameternya, contohnya kelereng, koin, dan lain-lain.
2. Buka rahang geser jangka sorong ke sebelah kanan agar lebih mudah memasukkan benda yang
akan diukur.
3. Berikutnya, geser lagi rahang ke sebelah kiri hingga rapat untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang optimal.
4. Ada dua angka nol pada jangka sorong, yang pertama pada skala atas (ujung kiri), yang kedua
di baris bawahnya agak ke tengah. Perhatikan garis pertama sebelum angka nol yang bawah
(skala utama).
5. Kemudian, perhatikan garis yang berhimpit antara skala atas dan skala bawah (skala nonius).
Cari yang menyambung lurus dengan garis dari skala nonius.  
6. Selanjutnya, kamu tinggal menjumlahkan dua angka yang kamu dapatkan. Itulah diameter
benda yang kamu ukur.
Mikrometer Sekrup

Mikrometer Sekrup (Sumber: Wikipedia)


Cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup tidak terlalu sulit untuk dipahami. Kamu
juga bisa mempelajarai tentang bagian-bagian hingga fungsinya sebelum mengenali cara
membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup ini.
Mikrometer sekrup merupakan sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi. Tingkat
ketelitiannya mencapai 0,01 mm. Mikrometer sekrup sendiri memiliki fungsi untuk mengukur
panjang/ketebalan/diameter dari benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium,
diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi.
Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne karena kebutuhan untuk menggunakan
alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya
adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.
Bagian-bagian Mikrometer Sekrup
- Poros Tetap (Anvil), yaitu poros di ujung yang tidak bergerak.
- Poros Geser (Spindle), poros yang bisa digerakkan ke depan dan ke belakang
- Frame berbentuk U
- Pengunci (Lock Nut)
- Skala utama (Sleeve), dalam satuan mm
- Skala Nonius atau Skala Putar
- Pemutar (Thimble), menggerakkan poros geser
- Ratchet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil
 
5 dari 5 halaman
Cara Membaca Mikrometer Sekrup
Dalam cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup ini, kamu bisa melihat berbagai
pengukurannya. Berikut cara membaca mikrometer sekrup:
1. Pertama-tama, pastikan pengunci dalam keadaan terbuka terlebih dahulu.
2. Objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap.
3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda yang ingin diukur
dapat masuk ke dalam rahang.
4. Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh poros tetap dan poros geser.
5. Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih presisi dengan
menggerakkan poros geser secara perlahan.
6. Lalu, putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik” yang
muncul.
7. Setelah yakin bahwa objek benar-benar terjepit diantara kedua poros, hasil pengukuran dapat
dibaca di skala utama dan skala nonius.
Itulah cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup yang perlu kamu pahami. Dengan
menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup, kamu bisa mengukur benda-benda kecil
sekalipun dengan presisi.

Jangka Sorong: Bagian, Fungsi, Cara Menggunakan &


Menghitung | Fisika Kelas 10

Ketika kamu mau mengukur berat badan, yang kamu cari pasti timbangan badan. Untuk
mengukur waktu, alat yang kamu butuhin pasti jam. Untuk mengukur suhu, kamu bisa
gunakan termometer. Nah, kalo alat ukur panjang, yang pertama kali di pikiranmu apa? pasti
kebanyakan dari kalian jawab mistar atau penggaris kan? Bahkan kalau kamu buka tempat pensil
sekarang, mungkin penggaris ada di situ bareng sama alat tulis lainnya. Bentuknya yang simple
dan mudah dibawa, nggak salah sih, penggaris jadi alat ukur panjang yang paling eksis sampai
sekarang. 
Eh tapi, kalo kamu mau ukur diameter cincin, emang bisa pake penggaris? Duh, nggak bisa kan.
Makanya penggaris cukup terbatas ya, dia umumnya dipakai untuk mengukur benda yang
permukaannya berupa bidang datar aja, salah satu contohnya kertas. Padahal, manusia juga butuh
alat untuk mengukur panjang benda nggak cuma berbidang datar. Contohnya yang tadi,
mengukur diameter luar/dalam suatu benda.
Untuk itu, manusia butuh alat ukur panjang yang lebih detail lagi, salah satunya yaitu jangka
sorong. Waktu kelas 7 dulu, kamu pernah belajar jenis-jenis alat ukur panjang. Mungkin di
antara kamu udah knal sama jangka sorong ini ya. Tapi, yang bakal kita bahas kali ini lebih
mendalam dari SMP dulu. 

 Pengertian Jangka Sorong


Apa itu jangaka sorong? Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang, diameter luar
maupun diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang
atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda
yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat ketelitian
jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.
Baca Juga: Apa Bedanya Besaran, Satuan, dan Dimensi dalam Pengukuran Fisika?
Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah nilai skala terkecil yang bisa diukur ya! Kalo gitu,
berapa sih nilai skala terkecil jangka sorong? Jadi, nilai skala terkecil untuk jangka sorong adalah
0,01 cm atau 0,1 mm, berbeda sama penggaris 0,1 cm atau 1 mm. Hal itulah yang menjadi
kelebihan jangka sorong. Selain itu, karena ukurannya yang pas dan mudah dibawa kemana-
mana, jangka sorong jadi alat ukur andalan para pekerja di bidang teknik loh!
 
Bagian-Bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terbagi jadi dua bagian ya, rahang tetap dan rahang geser. Berbeda dari
penggaris yang cuma punya satu skala pembacaan, jangka sorong punya dua skala. Skala nya
terdiri dari skala utama dan skala vernier atau yang biasa dikenal dengan skala nonius. Skala
utama lebih panjang dan letaknya ada di rahang tetap. Kalau skala nonius itu skala pendek yang
ada di rahang geser. 

 1. Rahang Dalam


Rahang dalam terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian
dalam, seperti diameter lubang atau celah. Seperti gambaran di bawah ini:
 
Rahang dalam pada jangka sorong (Sumber : Upadhyay via Youtube)

2. Rahang Luar
Rahang luar terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur
bagian luar, seperti diameter, lebar, atau panjang benda.
 
Rahang luar pada jangka sorong (Sumber : Upadhyay via Youtube)
3. Tangkai Ukur Kedalaman
Tangkai ukur kedalaman memiliki fungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda.

Tangkai ukur kedalaman pada jangka sorong (Sumber : Upadhyay via Youtube)
 
4. Skala Utama
Skala utama memiliki fungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan
dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 - 17 cm.
 5. Skala Nonius
Skala nonius memiliki fungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran.
Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi.
 6. Baut pengunci
Baut pengunci memiliki fungsi untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa
ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan mengukur.
Setelah kenalan sama semua bagian jangka sorong, aku mau ajak kamu belajar cara untuk
menggunakan jangka sorong dan cara membacanya. Sayang banget kan, kalo udah tau bagian-
bagiannya tapi nggak ngerti cara pemakaiannya. Yuk langsung aja kita bahas!
 
Cara Menggunakan dan Membaca Jangka Sorong
Secara umum cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang atau diameter luar
suatu benda adalah seperti ini:
 

Cara menggunakan jangka sorong (Sumber: WeldNotes.com via Youtube)


 
1. Cek dan pastikan bahwa pada saat kedua rahang tertutup, skala menunjukkan
angka nol.
Tujuannya supaya nggak ada kesalahan pengukuran, yang biasa disebut dengan zero error.
 2. Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan.
Tarik sampai benda yang ingin diukur bisa pas ditempatkan diantara 2 rahang (tetap dan geser).
 3. Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang.
Pastikan juga posisinya sudah sesuai ya.
 4. Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau diukur.
Lalu, putar baut pengunci sampai terdengar suara “klik”.
 5. Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh. 
Nah untuk membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong, caranya gampang banget. Kita
coba langsung masuk ke contoh soal ya!
 Segitu dulu ya, pembahasan tentang jangka sorong! Eits, tapi masih banyak lho, alat ukur
lainnya yang bisa kamu pelajari juga. Nah, untuk alat ukur lainnya, kamu bisa belajar
di ruangbelajar! Ada banyak banget video pembelajaran yang bisa kamu dapetin, ditambah
latihan soal yang selalu update. Pokoknya seru banget, deh!
Cara Pakai Jangka Sorong dan Mikrometer
Sekrup
Cara menggunakan jangka sorong dan mikrometer serup
Jangka sorong bisa digunakan dengan cara sebagai berikut:

1. Tutup rapat rahang tetap dan rahang geser, kemudian pastikan agar kedudukan
skala berada di angka nol.
2. Letakkan benda di tengah tempat ukur jangka sorong.
3. Agar skala tidak berubah-ubah, kunci jangka sorong dengan memutar bagian
kunci peluncur.
4. Setelah terkunci, lepaskan benda dari bagian pengukur jangka sorong. Tidak perlu
khawatir akan berubah skala, karena sudah dikunci sebelumnya.
5. Baca pada skala utama dan skala nonius dengan cara mencari garis angka yang
segaris antara skala utama dan skala nonius.

Setelah mengetahui bagaimana cara menggunakan jangka sorong, berikut ini adalah
cara menggunakan mikrometer sekrup yang memiliki cara kerja yang mirip dengan
mur dan baut:

1. Pastikan pengunci (lock nut) dalam keadaan terbuka


2. Buka rahang mikrometer sekrup dengan cara memutar ke kiri pada skala putar.
3. Masukan benda yang akan diukur pada rahang.
4. Putar skala putar sampai tepat namun jangan terlalu kuat, cukup sampai benda
tidak jatuh dan berbunyi klik.
5. Putar pengunci (lock nut) sampai skala putar tidak dapat digerakan.
6. Keluarkan benda, kemudian baca hasil pengukuran.

Alat Ukur: Mistar, Jangka Sorong, Mikrometer


Dalam Fisika tentu tidak terlepas dari kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran memerlukan
alat ukur yang sesuai. Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh jenis alat yang
digunakan. Penggunaan suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan
diukur.
Daftar Isi  sembunyikan 
Alat Ukur Panjang
A. Mistar (Penggaris)
Contoh Soal
B. Jangka Sorong
Contoh Soal
C. Mikrometer Sekrup
Contoh Soal
Daftar Pustaka
Alat Ukur Panjang

Mikrometer sekrup merupakan salah satu jenis alat ukur panjang (Sumber: Wikimedia
Commons, Lisensi: GFDL)
Penggaris/mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup merupakan contoh alat ukur panjang.
Setiap alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda, sehingga Anda harus bisa memilih alat ukur
yang tepat untuk sebuah pengukuran. Pemilihan alat ukur yang kurang tepat akan menyebabkan
kesalahan pada hasil pengukuran.
A. Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki
skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala
terkecilnya yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan
dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan
menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran
aslinya.
Contoh Soal

B. Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur
diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan
Prancis, Pierre Vernier.
Jangka Sorong. Sumber: Wikimedia Commons oleh Joaquim Alves Gaspar dengan lisensi
GFDL dan CC BY-SA
Pada gambar di atas ada beberapa nomor yang merinci bagian-bagian jangka sorong. Berikut
ini rinciannya:
1. Rahang luar, digunakan untuk mengukur bagian luar benda.
2. Rahang dalam, digunakan untuk mengukur bagian dalam benda.
3. Pemeriksa kedalaman, digunakan untuk mengukur kedalaman lubang.
4. Skala utama (centimeter)
5. Skala utama (inci)
6. Skala nonius (centimeter)
7. Skala nonius (inci)
8. Alat penahan, digunakan untuk menahan pergeseran.
Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek
pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala
utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan
dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1
mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Sehingga ketidakpastian jangka sorong adalah 0,05 mm atau 0,005 cm.
Contoh Soal

Gambar (a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b) menunjukkan skala
jangka sorong.Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada
gambar di atas skala utama 6,2 cm dan skala nonius 4 skala. Sehingga dapat diketahui panjang
benda yang diukur dengan cara berikut:
Panjang benda = skala utama + (skala nonius × 0,01 cm)
= 6,2 cm + (4 × 0,01 cm)
= 6,2 cm + 0,04 cm
= 6,24 cm
Kemudian, karena nilai ketidakpastian jangka sorong adalah 0,005 cm, maka penulisan hasil
pengukurannya sebaiknya ditulis:
x = (6,24 ± 0,005) cm
C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal
kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung dalam
(poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Perhatikan gambar.
Mikrometer Sekrup. Sumber: Wikimedia Commons oleh Dnu72 dengan lisensi GFDL dan CC
BY-SA
Pada gambar di atas ada beberapa bagian dalam mikrometer sekrup. Berikut ini adalah bagian-
bagiannya:
1. Rangka (bingkai)
2. Poros tetap (landasan)
3. Poros gerak
4. Cincin pengunci
5. Roda penghenti (ratchet stop)
6. Skala nonius
7. Skala utama
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir
merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm,
sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai
nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih
tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm atau 0,001 cm.
Ketidakpastiannya adalah 0,005 mm atau 0,0005 cm.
Contoh Soal

 
Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 4,5 mm dan skn = 43 skala, maka
panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Panjang benda = sku + (skn × 0,01) mm
= 4,5 mm + (43 × 0,01) mm
= 4,5 mm + 0,43 mm
= 4,93 mm
Karena nilai ketidakpastian jangka sorong adalah 0,005 mm, maka penulisan hasil
pengukurannya sebaiknya ditulis:
x = (4,93 ± 0,005) mm
Nah, itulah tiga buah alat ukur panjang beserta cara menggunakannya. Jika ada yang
ditanyakan silakan ditanyakan melalui kolom komentar. Artikel diringkas dari buku-buku BSE
yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbud dan dapat diunduh secara gratis di BSE
Kemdikbud.
Daftar Pustaka
1. Handayani, Sri., Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
2. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
3. Widodo, Tri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA kelas X.  Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai