PENDAHULUAN
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa skala utama pada jangka sorong
tersebut adalah 15 mm dan skala nonius yang sejajar lurus dengan garis skala
utamanya adalah 5, kemudian skala noniusnya dikalikan dengan 0.05 mm.
Sehingga ukuran benda dari pengukuran dengan jangka sorong tersebut adalah:
15 mm + 0.25 mm = 15.25 mm
2.8 Skala Utama
Skala utama adalah skala yg dihitung sebelum titik nol pada jangka sorong.
Sepuluh skala utama memiliki panjang 0,1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama
yang saling berdekatan adalah 1 mm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki
panjang 0,09 cm dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan
adalah 0,9 mm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah
0,1 cm - 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka
sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm. Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah
dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka sorong adalah:
1
Dx= 2 × 0,1 mm = 0,05 mm …………………............……………..….(2.2)
Dengan ketelitiannya 0,05 mm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti.
2.9 Nonius
Banyak alat ukur dilengkapi dengan nonius. Alat bantu ukur ini membuat
alat ukur berkemampuan dan berketelitian lebih besar dan lebih baik, karena jarak
antara kedua garis skala bertetangga seolah-olah menjadi lebih kecil.
Biasanya pembagian skala utama dengan skala nonius adalah 9-10 bagian
skala nonius. Sebagian keluaran jangka sorong versi terbaru sudah dilengkapi
dengan bacaan digital sehingga sangat memudahkan pekerjaan kita dalam
mengukur diameter suatu bendatanpa harus menjumlahkan antara angka skala
utama dengan perkalian antara angka skala nonius dengan ketelitian jangka sorong.
Pada versi awal umumnya tingkat ketelitiannya adalah 0,05 mm untuk jangka
sorong dibawah 30 cm. Jika diatas 30 cm maka ketelitiannya menjadi 0,01 mm.
(Kamajaya, 2007).
2.10 Fungsi dan Ketelitian Jangka Sorong
Jangka sorong mempunyai beberapa fungsi pengukuran, yaitu:
1. Mengukur benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang,
bujur sangkar atau bulat.
2. Mengukur benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat
dan lain-lain.
3. Mengukur kedalaman lubang.
4. Mengukur ketinggian benda yang bertingkat.
Ketelitian jangka sorong terdapat beberapa macam ketelitian seperti sebagai
berikut:
1. Ketelitian 0,02 mm: skala vernier terbagi 50 ruas.
2. Ketelitian 0,05 mm: skala vernier terbagi menjadi 20 ruas.
3. Ketelitian 1/128 inch: skala vernier terbagi menjadi 8 ruas satuan yang
dipakai inch (bagian atas).
Pada pengukuran menggunakan jangka sorong ini, diharapkan agar jangka
sorong dapat disimpan dengan baik dan benar untuk menghindari salah baca
ukuran, miringkan skala nonius sehingga sejajar dengan pandangan. Hal ini
dilakukan untuk memudahkan melihat dan menentukan garis skala nonius yang
sejajar dengan garis skala utama. Untuk membaca skala nonius hendaknya setelah
jangka sorong keluar diangkat keluar dari benda ukur dengan hati-hati.
2.11 Cara Merawat Jangka Sorong
1. Sebelum dan sesudah digunakan, alat ukur harus selalu dibersihkan. Bila
selesai pemakaian berilah sedikit vaselin atau pelumas kemudian dilap
dengan kain atau tissu dan simpan lagi ke tempat semula.
2. Baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai rusak, lepas atau hilang.
3. Pakailah kain panas/strimin sebagai alas tempat alat ukur.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan sebagai berikut:
1. Jangka sorong 1 buah
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Pipa plastik (PVC) 1 buah
2. Pipa plastik kecil 1 buah
3. Pipa besi 1 buah
3.2 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
3.2.1 Pengukuran Diameter Luar
1. Diletakkan pipa secara melintang antara rahang AB lalu digeser roda R
sehingga benda tersebut terjepit diantara dua rahang.
2. Dibaca angka skala pada skala utama yang berada disebelah kiri dari angka
skala nonius. Dilihat garis angka skala nonius yang keberapa terhimpit
dengan garis skala utama. Hasil penjumlahan angka pada skala utama
dengan angka nonius x 0,05 mm merupakan hasil pengukuran.
3.2.2 Pengukuran Diameter Dalam
1. Dimasukkan pipa atau silinder kedalam rahang CD kemudian digeser roda
R kearah luar sehingga kedua rahang itu tepat menyentuh sisi bagian dalam
pipa.
2. Dilakukan pembacaan pengukuran dengan cara yang sama seperti pada no.
2 diatas.
3.2.3 Pengukuran Kedalaman
1. Diletakkan pipa secara tegak diatas meja lalu digeser roda R kearah luar
sehingga tangkai T kelihatan kedalam pipa sehingga menyentuh meja dan
pinggir jangka sorong meyentuh bagian atas pipa.
2. Selanjutnya dilakukan pembacaan pengukuran seperti pada no.2 A diatas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
4.1.1 Pipa Plastik (PVC)
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Pipa Plastik (PVC)
No Diameter Luar (mm) Diameter Dalam (mm) Kedalaman (mm)
SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
1 22 0.5 22.025 18 9 18.450 117 3 117.150
2 22 9 22.450 18 8.5 18.425 117 0.5 117.030
3 22 9 22.450 18 1 18.050 117 1.5 117.080
4 22 3 22.150 18 3.5 18.175 117 2 117.100
5 22 2 22.100 19 8 18.40 117 1 117.050
Rata-rata = 22.235 mm Rata-rata = 18.248 mm Rata-rata = 117.090 mm
Sumber : (Praktikum Jangka Sorong, 2019).
4.1.2 Pipa Plastik PVC
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Pipa Plastik Kecil
No Diameter Luar (mm) Diameter Dalam (mm) Kedalaman (mm)
SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
1 16 6 16.500 16 9 16.450 123 4.95 123.225
2 17 5 17.250 16 1 16.050 123 9 123.450
3 15 2 15.050 16 3 16.150 123 3 123.150
4 15 6.5 15.325 13 3.5 13.700 123 7 123.250
5 15 9 15.450 15 4 15.200 123 6 123.300
Rata-rata = 15.915 mm Rata-rata = 15.510 mm Rata-rata = 123.300 mm
Sumber : (Praktikum Jangka Sorong, 2019).
4.1.3 Pipa Besi
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Pipa Besi
No Diameter Luar (mm) Diameter Dalam (mm) Kedalaman (mm)
SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
1 25 4 25.2 22 1 22.05 99 5.5 99.275
2 25 3 25.15 21 6 21.3 99 7 99.35
3 25 3.5 25.175 21 9.5 21.475 99 6 99.3
4 25 3 25.15 22 2 22.1 99 5 99.25
5 25 3 25.15 22 3 22.15 99 2.5 99.125
Rata-rata = 22.365 mm Rata-rata = 21.815 mm Rata-rata = 99.26 mm
Sumber : (Praktikum Jangka Sorong, 2019)
4.2 Pembahasan
Pada percobaan jangka sorong ini bahan yang digunakan adalah pipa plastik
(PVC), pipa plastik kecil dan pipa besi, yang akan diukur adalah diamaeter luar,
dalam, dan kedalaman dari masing-masing bahan. Setiap pengukuran dilakukan
sebanyak 5 kali. Untuk pipa plastik (PVC) diperoleh hasil rata-rata pengukuran
diameter luar adalah 22.225 mm, rata-rata diameter dalam 18.3 mm dan rata-rata
kedalamannya adalah 117.09 mm. Untuk pipa plastik kecil diperoleh hasil
pengukuran rata-rata diameter luar yaitu 15.915 mm, rata-rata diameter dalam yaitu
15.51 mm dan rata-rata kedalamannya adalah 123.305 mm. Untuk pipa besi
diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar yaitu 25.365 mm, rata-rata
diameter dalamnya 21.815 mm dan rata-rata kedalamannya adalah 99.28 mm.
Sebelum hasil pengukuran dirata-ratakan, didapatkan hasil untuk setiap kali
ulangan berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan titik permukaan benda yang
diambil saat akan mengukur dan mungkin disebabkan karena bahan yang diukur
belum tepat terjepit pada rahang jangka sorong. Ataupun adanya kesalahan
pengamatan dalam pembacaan skala nonius dan skala utamanya. Tujuan dari setiap
kali pengulangan adalah untuk melihat perbandingan nilai yang diperoleh antara
pengulangan 1 sampai 5, semakin sedikit selisih yang diperoleh untuk setiap kali
pengulangan maka akan semakin akurat hasil yang didapatkan.
Selain itu hal tersebut dapat terjadi dikarenakan pengukuran benda tidak
sama dengan geseran jangka sorong akibat pengunci yang kurang kuat serta kurang
ketelitian pada saat pengukuran menggunakan jangka sorong. Jangka sorong yang
digunakan pada percobaan ini memiliki ketelitian sebesar 0.05 mm yang didapat
dari hasil selisih 1 - 19/20 mm = 0,05 mm, yang mana jangka sorong ini memiki
jumlah garis skala nonius 20 garis dan jarak garis itu adalah 19 mm sehingga jarak
satu skala noniusnya adalah 19/20 mm
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada pipa plastik PVC diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar
adalah 22.225 mm, rata-rata diameter dalam 18.3 mm dan rata-rata
kedalamannya adalah 117.09 mm.
2. Pada pipa plastik kecil diperoleh rata-rata diameter luar 15.915 mm, rata-
rata diameter dalam yaitu 15.51 mm dan rata-rata kedalamannya adalah
123.305 mm.
3. Pada pipa besi diperoleh rata-rata diameter luar yaitu 25.365 mm, rata-rata
diameter dalamnya 21.815 mm dan rata-rata kedalamannya adalah 99.28
mm.
4. Untuk mengetahui perbandingan nilai yang diperoleh maka dilakukan
pengulangan sebanyak 5 kali pada setiap titik permukaan benda.
5. Perbedaan hasil untuk setiap kali pengulangan disebabkan titik permukaan
benda yang diambil pada saat diukur, pengukuran dilakukan agar semakin
akurat hasil yang didapat.
5.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk memastikan bahan yang akan
digunakan sudah terjepit dengan tepat pada jangka sorong, namun tidak menjepit
benda terlalu kuat, karena akan mempengaruhi hasil pengukuran.