Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

JANGKA SORONG

Diajukan untuk Memenuhi Laporan Praktikum Fisika Dasar

Disusun Oleh :
Kelompok V (A6)

Ananda Fadlan NIM. 220140122


Najwa Salsabila Sagala NIM. 220140123
Amira Luthfia NIM. 220140130

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2022
ABSTRAK

Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian
hingga 0,05 mm. Tujuan percobaan ini adalah untuk menghitung diameter luar,
diameter dalam, dan ketinggian atau kedalaman masing-masing bahan. Pada
percobaan jangka sorong ini bahan yang digunakan adalah pipa PVC besar, pipa
PVC kecil, dan pipa besi. Untuk pipa PVC besar, diperoleh hasil pengukuran
ratarata diameter luar adalah 20,883 mm, rata-rata diameter dalam 18 mm, dan
rata-rata ketinggiannya adalah 142,55 mm. Untuk pipa PVC kecil diperoleh hasil
pengukuran rata-rata diameter luar yaitu 15,833 mm, rata-rata diameter dalam
yaitu 13,916 mm dan rata-rata ketinggiannya adalah 142,5 mm. Untuk pipa besi
diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar yaitu22,133 mm, rata-rata
diameter dalamnya yaitu 20,25 mm, dan rata-rata ketinggiannya yaitu 142,25 mm.
Perbedaan hasil tiap kali pengukuran disebabkan karena kurangnya ketelitian
dalam pembacaan skala utama atau skala nonius.

Kata Kunci :Diameter, Jangka sorong, Kedalaman, Skala nonius, dan Skala
utama
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Judul Praktikum : Jangka Sorong


1.2. Tanggal Praktikum : 20 Oktober 2022
1.3. Pelaksana Praktikum : Kelompok VII (A6)
1. Ananda Fadlan NIM. 220140177
2. Najwa Salsabila Sagala NIM.
220140119
3.Amira Luthfia NIM.
220140128
1.4 Tujuan Praktikum : Dapat dan mahir menggunakan jangka sorong
untuk mengukur diameter benda
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jangka Sorong


Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,05 mm.
Keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter sebuah kelereng, diameter sebuah tabung atau cincin, maupun
kedalaman sebuah tabung. Secara umum jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu
rahang tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala
utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat
pada rahang geser.
Sepuluh skala utama memiliki panjang 0,1 cm, dengan kata lain jarak 2
skala utama yang saling berdekatan adalah 1 mm. Sedangkan sepuluh skala nonius
memiliki panjang 0,09 cm dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling
berdekatan adalah 0,9 mm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius
adalah atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari
jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm. Ketelitian dari jangka sorong adalah
setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian jangka sorong adalah :

. ……………………...………………..(2.1)
Dengan ketelitiannya 0,05 mm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk
dipergunakan mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti.

2.2 Jenis Jangka Sorong


1. Jangka Sorong Analog
Merupakan jangka sorong yang sering kita lihat pada waktu guru
menunjukkan contoh jangka sorong. Jangka ini tidak dilengkapi ukuran digital
untuk mengukur suatu benda. Pengukuran dengan jangka sorong analog
menggunakan cara manual, maka biasanya jangka ini juga dikenal dengan jangka
sorong manual.
2. Jangka Sorong Digital
Merupakan jangka sorong jenis yang dilengkapi dengan digital untuk
mengukur suatu benda. Pengukuran dengan jangka sorong digital dapat berjalan
secara otomatis akan muncul angka yang menunjukkan panjang suatu benda
secara otomatis pada bagian digital jika kita mengukur suatu benda. Jangka sorong
ini sudah mengalami perkembangan zaman sehingga menerapkan unsur digital
pada bagiannya. Jangka sorong digital ini mempunyai ketelitian 0,01 mm (0,001
cm). Pada jangka sorong ini, panel digital akan tampak ketika melakukan
pengukuran. Panel tersebut akan bergerak secara otomatis berupa angka yang
menunjukkan ukuran benda yang diukur tersebut. Dengan menggunakan jenis
angka ini tentu pekerjaan akan menjadi lebih mudah (Halliday,1984).

2.3 Kegunaan Jangka Sorong


Kegunaan jangka sorong adalah :
1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. Untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara
menancapkan/memasukkan bagian pengukur tidak terlihat pada gambar
karena berada disisi pemegang (Daniel,1980).
Jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter luar kelereng,
diameter dalam sebuah tabung atau cincin maupun untuk mengukur kedalaman
sebuah tabung. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah menggunakan jangka
sorong untuk keperluan tersebut.
A. Mengukur diameter luar
Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat
dilakukan dengan langkah berikut :
1. Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur
dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap),
2. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang tersebut.
3. Geserlah rahang geser kekiri sehingga benda yang diukur terjepit oleh
kedua rahang.
4. Catatlah hasil pengukuran.
B. Mengukur diameter dalam
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam
sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan.
2. Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua
rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.
3. Geserlah rahang geser sedemikian sehingga kedua tahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur.
4. Catatlah hasil pengukuran.
C. Mengukur kedalaman
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :
1. Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
2. Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke
permukaan tabung yang akan diukur kedalamannya.
3. Geserlah rahang geser ke bawah sehingga ujung batang pada jangka
sorong menyentuh dasar tabung.
4. Catatlah hasil pengukuran..
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1. Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik
nol skala nonius.
2. Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil skala utama + (Skala nonius yang berimpit Skala terkecil jangka
sorong) (Daniel,1980).
2.4 Prinsip Kerja Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil
dalam milimeter (1 mm = 0,1 cm) dan skala nonius. Besarnya skala dalam skala
nonius juga menyatakan ketelitian jangka sorong tersebut yaitu :
1. Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 10 bagian yang
sama mengakibatkan beda satu bagian skala nonius dengan satu bagian

skala utama sebesar bagian atau 0,1 mm, sehingga ketelitian jangka
sorong ini sebesar 0,1 mm atau 0,01 cm.
2. Apabila panjang skala nonius 9 mm yang dibagi menjadi 20 bagian yang
sama maka mengakibatkan beda satu bagian atau 0,05 mm sehingga
ketelitiannya sebesar 0,05 mm.
3. Apabila panjang skala nonius sebesar 9 mm yang dibagi menjadi 50
bagian yang sama mengakibatkan beda skala nonius dengan satu bagian

skala utama bagian atau 0,02 mm dengan demikian ketelitian jangka


sorong menjadi 0,02 mm.
Apabila kunci pada jangka sorong ditetapkan dengan melonggarkannya,
maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan
pengukuran objek yang hendak diukur panjang atau diameternya maka dijepit
antara 2 penjepit yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan
secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm (0,1 cm)
kemudian menambahkannya dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai
seperseribu cm (0,001 cm). 2.5 Kalibrasi Jangka Sorong
Jangka sorong dikalibrasikan dengan cara mendorong rahang geser hingga
menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi-posisi diangka
nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius sering
berimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan
siap digunakan.
Hal-hal yang menyebabkan kegagalan kalibrasi dan pengukuran
menggunakan jangka sorong adalah :
1. Kesalahan umum (orang yang melakukan pengukuran)
2. Kesalahan sistematis (kerusakan alat lingkungan)
3. Kesalahan acak (tidak diketahui penyebabnya).
Faktor terjadinya kerusakan adalah ketidakstabilan suhu ruang
penyimpanan sehingga memungkinkan jangka sorong untuk memuai atau
menyusut, terbentur dan tergores (Indrajit,2007)

2.6 Bagian-Bagian Jangka Sorong


Jangka sorong memiliki bagian-bagian sebagai berikut :

Gambar 2.1 Jangka Sorong

1. Internal Jaws (Rahang Dalam)


Bagian yang fungsinya untuk mengukur dimensi bagian dalam.
2. External Jaws (Rahang Luar)
Merupakan bagian yang fungsinya untuk mengukur dimensi luar.
3. Locking Screw
Merupakan bagian yang fungsinya untuk pengunci rahang.
4. Imperial Scale
Merupakan skala pada jangka sorong dalam satuan inci.
5. Metric Scale
Merupakan skala pada jangka sorong dalam satuan milimeter.
6. Dept Measuring Blade Merupakan batang pengukur kedalaman
(Kamajaya,2007).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1 Alat - Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut :
1. Jangka Sorong 1 unit
3.1.2 Bahan-Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut :
1. Pipa PVC besar 1 unit
2. Pipa PVC kecil 1 unit
3. Pipa besi 1 unit

3.2 Prosedur Kerja


3.2.1 Pengukuran Diameter Luar
1. Untuk mengukur diameter luar maka letakkan pipa itu secara melintang
diantara rahang AB lalu geser roda R sehingga benda tersebut tepat terjepit
diantara rahang tersebut.
2. Baca angka skala pada utama yang berada di sebelah kiri dari angka nol
nonius. Setelah ini lihat garis skala nonius yang keberapa yang terjepit
dengan garis skala utama. Hasil penjumlahan angka skala utama dengan
skala nonius x 0,05 mm merupakan hasil pengukuran tersebut.
3.2.2 Pengukuran Diameter Dalam
1. Masukkan pipa silinder ke dalam rahang CD kemudian geser roda R ke
arah luar sehingga kedua rahang itu tepat menyentuh sisi bagian dalam
pipa.
2. Baca angka skala pada utama yang berada di sebelah kiri dari angka nol
nonius. Setelah ini lihat garis skala nonius yang keberapa yang terjepit
dengan garis skala utama. Hasil penjumlahan angka skala utama dengan
skala nonius x 0,05 mm merupakan hasil pengukuran tersebut.

3.2.3 Pengukuran Tinggi atau Dalam Suatu Pipa


1. Letakkan pipa secara tegak di atas meja lalu geser roda R ke arah luar
sehingga tangkai T kelihatan ke dalam pipa sehingga menyentuh meja
dan pinggir jangka sorong menyentuh bagian atas pipa
2. Baca angka skala pada utama yang berada di sebelah kiri dari angka nol
nonius. Setelah ini lihat garis skala nonius yang keberapa yang terjepit
dengan garis skala utama. Hasil penjumlahan angka skala utama dengan
skala nonius x 0,05 mm merupakan hasil pengukuran tersebut.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dalam percobaan ini ditunjukkan pada tabel
4.1, tabel 4.2, dan tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Diameter Pipa Besi

Diameter Luar Diameter Dalam Ketinggian


SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
21 3 21,15 21 9 21,45 143 2 143,1
22 2 22,1 19 1 19,05 142 6 142,3
23 3 23,15 20 5 20,25 142 5 142,25
Rata-rata 22,133 Rata-rata 20,25 Rata-rata 142,55
(Sumber : Praktikum Jangka Sorong, Fisika Dasar, 2022)

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Diameter Pipa PVC Besar

Diameter Luar Diameter Dalam Ketinggian


SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
20 4 16,5 13 2 13,1 145 9,5 145,475
21 7 17,1 13 1 13,05 145 5,5 145,275
21 2 17,1 14 1,5 14,075 145 4,5 145,225
Rata-rata 16,9 Rata-rata 13,408 Rata-rata 145,325
(Sumber : Praktikum Jangka Sorong, Fisika Dasar, 2022)

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Diameter Pipa Besi


Diameter Luar Diameter Dalam Ketinggian
SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
25 6,5 25,325 22 2 22,1 145 5 145,25
25 7 25,35 21 6,5 21,325 145 10 145,5
25 6,5 25,325 21 6,5 21,325 145 10 145,5
Rata-rata 25,33 Rata-rata 21,583 Rata-rata 145,416
(Sumber : Praktikum Jangka Sorong, Fisika Dasar, 2022)

4.2 Pembahasan
Pada percobaan jangka sorong ini bahan yang digunakan adalah pipa PVC
besar, pipa PVC kecil dan pipa besi. Yang akan diukur adalah diameter luar,
diameter dalam, dan kedalaman masing-masing bahan. Setiap pengukuran
dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Untuk pipa PVC besar, diperoleh hasil
pengukuran rata-rata diameter luar adalah 21,38 mm, rata-rata diameter dalam
18,275 mm, dan rata-rata ketinggiannya adalah 144,59 mm. Untuk pipa PVC kecil
diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar yaitu 16,9 mm, rata-rata
diameter dalam yaitu 13,408 mm dan rata-rata ketinggiannya adalah 145,325 mm.
Untuk pipa besi diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar yaitu 25,33
mm, rata-rata diameter dalamnya yaitu 21,583 mm, dan rata-rata ketinggiannya
yaitu 145,416 mm.
Sebelum hasil pengukuran dirata-ratakan hasil untuk setiap kali ulangan
berbedabeda. Hal ini disebabkan perbedaan titik permukaan benda yang diambil
saat akan mengukur dan mungkin disebabkan karena bahan yang diukur belum
tepat terjepit pada rahang jangka sorong. Ataupun adanya kesalahan pengamatan
dalam pembacaan skala nonius dan skala noniusnya. Tujuan dari setiap kali
pengulangan adalah untuk melihat perbandingan nilai yang diperoleh antara
pengulangan 1 sampai 3, semakin sedikit selisih yang diperoleh untuk setiap kali
pengulangan semakin akurat hasil yang didapat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Untuk pipa PVC besar diperoleh rata-rata diameter luar 21,38 mm,
diameter dalam 18,275 mm, dan ketinggian 144,59 mm.
2. Untuk pipa PVC kecil diperoleh rata-rata diameter luar 16,9 mm, diameter
dalam 13,408 mm, dan ketinggian 145,325 mm.
3. Untuk pipa besi diperoleh rata-rata diameter luar
25,33 mm, diameter dalam 21,583 mm, dan ketinggian 145,416 mm.
4. Perbedaan hasil untuk setiap kali pengulangan disebabkan karena
perbedaan titik permukaan benda yang diambil pada saat pengukuran.

5.2 Saran
Diharapkan agar pengukuran menggunakan jangka sorong tidak menjepit benda
terlalu kuat karena dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Ketelitian dalam
mengamati nilai skala utama maupun skala nonius agar hasil pengukuran yang
didapat lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Daniel dan Alberty. 1980. Kimia Fisika. Jakarta : Erlangga.


Dogra dan Dogra. 1985. Kimia Fisika dan Soal-Soal. Jakarta : UI-Press.

Halliday, D.R Resnich. 1984. Fisika Jilid I. Jakarta : Erlangga


.
Indrajit, Budi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Bandung : PT.Serta Duma
Invers

Kamajaya. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTS. Bandung : Esis.

LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN
Pengukuran Diameter Pipa Plastik Besar (PVC)
Diameter Luar Diameter Dalam Ketinggian
SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
21 1 21,05 18 7,5 18,375 144 6,5 144,325
21 0 21 18 3 18,15 145 4 145,2
22 2 22,1 18 6 18,3 144 5 144,25
Rata-rata 21,38 Rata-rata 18,275 Rata-rata 144,59

Pengukuran Diameter Pipa Plastik Kecil


Diameter Luar Diameter Dalam Ketinggian
SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
16 10 16,5 13 2 13,1 145 9,5 145,475
17 2 17,1 13 1 13,05 145 5,5 145,275
17 2 17,1 14 1,5 14,075 145 4,5 145,225
Rata-rata 16,9 Rata-rata 13,408 Rata-rata 145,325

Pengukuran Diameter Pipa Besi


Diameter Luar Diameter Dalam Ketinggian
SU SN Hasil SU SN Hasil SU SN Hasil
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
25 6,5 25,325 22 2 22,1 145 5 145,25
25 7 25,35 21 6,5 21,325 145 10 145,5
25 6,5 25,325 21 6,5 21,325 145 10 145,5
Rata-rata 25,33 Rata-rata 21,583 Rata-rata 145,416

LAMPIRAN B
PERHITUNGAN

A. Pipa PVC Besar Diameter Luar


1. SU = 21 mm
SN = 1 mm
H = SU + SN (0,05)
= 21 mm + 1 mm (0,05)
= 21,05 mm
2. SU = 21 mm
SN = 0 mm
H = SU + SN (0,05)
= 21 mm + 0 mm (0,05)
= 21 mm
3. SU = 22 mm SN = 2 mm
H = SU + SN (0,05)
= 22 mm + 2 mm (0,05)
= 22,1 mm

Rata – rata

= 21,38 mm

Diameter Dalam
1. SU = 18 mm
SN = 7,5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 18 mm + 7,5 mm (0,05)
= 18,375 mm

2. SU = 18 mm SN
= 3 mm
H = SU + SN (0,05)
= 18 mm + 3 mm (0,05)
= 18,15 mm
3. SU = 18 mm SN
= 6 mm
H = SU + SN (0,05)
= 18 mm + 6 mm (0,05)
= 18,3 mm

Rata – rata

= 18,275 mm
Ketinggian
1. SU = 144 mm
SN = 6,5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 144 mm + 6,5 mm (0,05)
= 144,325 mm
2. SU = 145 mm
SN = 4 mm
H = SU + SN (0,05)
= 145 mm + 4 mm (0,05)
= 145,2 mm
3. SU = 144 mm
SN = 5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 144 mm + 5 mm (0,05)
= 144,25 mm

Rata – rata

= 144,59 mm

B. Pipa PVC Kecil Diameter Luar


1. SU = 16 mm
SN = 10 mm
H = SU + SN (0,05)
= 16 mm + 10 mm (0,05)
= 16,5 mm
2. SU = 17 mm
SN = 2 mm
H = SU + SN (0,05)
= 17 mm + 2 mm (0,05)
= 17,1 mm
3. SU = 17 mm SN = 2 mm
H = SU + SN (0,05)
= 17 mm + 2 mm (0,05)
= 17,1 mm

Rata – rata

= 16,9 mm
Diameter Dalam
1. SU = 13 mm SN = 2 mm
H = SU + SN (0,05)
= 13 mm + 72 mm (0,05)
= 13,1 mm
2. SU = 13 mm
SN = 1 mm
H = SU + SN (0,05)
= 13 mm + 1 mm (0,05)
= 13,05 mm
3. SU = 14 mm
SN = 1,5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 14 mm + 1,5 mm (0,05)
= 14,075 mm

Rata – rata
= 13,408 mm
Ketinggian
1. SU = 145 mm
SN = 9,5 mm
H = SU + SN (0,5)
= 145 mm + 9,5 mm (0,05)
= 145,475 mm
2. SU = 145 mm
SN = 5,5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 145 mm + 5,5 mm (0,05)
= 145,275 mm
3. SU = 145 mm
SN = 4,5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 145 mm + 4,5 mm (0,05)
= 145,225 mm

Rata – rata

= 145,325 mm

C. Pipa Besi Diameter


Luar
1. SU = 25 mm SN
= 6,5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 25 mm + 6,5 mm (0,05)
= 25,325 mm
2. SU = 25 mm
SN = 7 mm
H = SU + SN (0,05)
= 25 mm + 7 mm (0,05)
= 25,35 mm
3. SU = 25 mm SN
= 6,5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 25 mm + 6,5 mm (0,05)
= 25,325 mm

Rata – rata

= 25,33 mm
Diameter Dalam
1. SU = 22 mm SN = 2 mm
H = SU + SN (0,05)
= 22 mm + 2 mm (0,05)
= 22,1 mm
2. SU = 21 mm
SN = 6,5 mm

H = SU + SN (0,05)
= 21 mm + 6,5 mm (0,05)
= 21,325 mm
3. SU = 21 mm
SN = 6,5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 21 mm + 6,5 mm (0,05)
= 21,325 mm

Rata – rata
= 21,583 mm
Ketinggian
1. SU = 145 mm
SN = 5 mm
H = SU + SN (0,05)
= 145 mm + 65 mm (0,05)
= 145,25 mm
2. SU = 145 mm
SN = 10 mm
H = SU + SN(0,05)
= 145 mm + 10 mm (0,05)
= 145,5 mm
3. SU = 145 mm
SN = 10 mm
H = SU + SN (0,05)
= 145 mm + 10 mm (0,05)
= 145,5 mm

Rata – rata

= 145,416 mm

LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Ukurlah diameter bagian dalam, bagian luar dan kedalaman atau


ketinggian dari masing-masing pipa
2. Tiap pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali
3. Pengukuran menggunakan satuan mm dan inchi
Penyelesaian:
Pipa PVC besar Diameter Luar

Pengulangan 1 : 21,05 mm x = 0,828 inchi

Pengulangan 2 : 21 mm x = 0,826 inchi

Pengulangan 3 : 22,1 mm x = 0,870 inchi


Diameter Dalam

Pengulangan 1 : 18,375 mm x = 0,723 inchi

Pengulangan 2 : 18,15 mm x = 0,714 inchi

Pengulangan 3 : 18,3 mm x = 0,720 inchi


Ketinggian

Pengulangan 1 : 144,325 mm x = 5,682 inchi

Pengulangan 2 : 145,2 mm x = 5,716 inchi

Pengulangan 3 : 144,25 mm x = 5,679 inchi


Pipa PVC kecil Diameter Luar

Pengulangan 1 : 16,5 mm x = 0,649 inchi

Pengulangan 2 : 17,1 mm x = 0,673 inchi

Pengulangan 3 : 17,1 mm x = 0,673 inchi


Diameter Dalam

Pengulangan 1 : 13,1 mm x = 0,515 inchi

Pengulangan 2 : 13,05 mm x = 0,513 inchi

Pengulangan 3 :14,075 mm x = 0,554 inchi


Ketinggian

Pengulangan 1 : 145,475 mm x = 5,727 inchi

Pengulangan 2 : 145,275 mm x = 5,719 inchi


Pengulangan 3 : 145,225 mm x = 5,717 inchi
Pipa besi Diameter Luar

Pengulangan 1 : 25,325 mm x = 0,997 inchi

Pengulangan 2 : 25,35 mm x = 0,998 inchi

Pengulangan 3 : 25,325 mm x = 0,997 inchi


Diameter Dalam

Pengulangan 1 : 22,1 mm x = 0,870 inchi

Pengulangan 2 : 21,325mm x = 0,839 inchi

Pengulangan 3 : 21,325 mm x = 0,839 inchi


Ketinggian

Pengulangan 1 : 145,25 mm x = 5,718 inchi

Pengulangan 2 : 145,5 mm x = 5,728 inchi

Pengulangan 3 : 145,5 mm x = 5,728 inchi

LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT

No. Nama dan Gambar Alat Fungsi


1. Jangka Sorong Sebagai alat pengukur diameter luar,
diameter dalam, dan kedalaman atau
ketinggian benda
2. Pipa PVC besar Sebagai objek dalam pengukuran

3. Pipa PVC kecil Sebagai objek dalam pengukuran

4. Pipa besi Sebagai objek dalam pengukuran

Anda mungkin juga menyukai