Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

JANGKA SORONG

Diajukan untuk Memenuhi Laporan Praktikum Fisika Dasar

Disusun Oleh:
Kelompok 4 (A1)
Nurazizah NIM. 200140006
Mustafaruddin NIM. 200140013
Nurhijjrah NIM. 200140014
Asni Berlian NIM. 200140020
Raudhatul Jannah NIM. 200140028
Dandy Frandica NIM. 200140031

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2021
ABSTRAK

Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan


ketelitian hingga 0,05 mm. Keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat
dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter sebuah tabung
atau cincin, maupun kedalaman sebuah tabung. Secara umum jangka sorong
terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap (skala utama) dan rahang geser (skala
nonius). Tujuan percobaan ini adalah untuk menghitung diameter luar, diameter
dalam, dan kedalaman masing-masing bahan. Pada percobaan jangka sorong ini
bahan yang digunakan adalah pipa plastik PVC, pipa besi, dan Untuk pipabesi
plastik PVC, diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar adalah 22,33 mm,
rata-rata diameter dalam 18,144 mm, dan rata-rata kedalamannya adalah 118,619
mm. Untuk pipa besi diperoleh hasil pengukuran rata-rata diameter luar yaitu
25,31 mm, rata-rata diameter dalamnya 22,37 mm, dan rata-rata kedalamnnya
adalah 100,068mm. Untuk pipa plastik diperoleh rata-rata diameter luar
21,956mm rata-rata diameter dalam diperoleh 21,369, rata-rata kedalaman
diperoleh 144,05 Perbedaan hasil setiap kali pengulangan disebabkan karena
kurangnya ketelitian dalam pembacaan skala utama atau skala nonius.
Kata Kunci : Jangka sorong, Skala Utama, Skala Nonius
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Jangka Sorong


1.2 Tanggal Praktikum :
1.3 Pelaksana Praktikum : 1. Nurazizah NIM. 200140006
2. Mustafaruddin NIM. 200140013
3. Nurhijjrah NIM. 200140014
4. Asni Berlian NIM. 200140020
5. Raudhatul Jannah NIM. 200140028
6. Dandy Frandica NIM. 200140031

1.4 Tujuan Praktikum : Dapat dan mahir menggunakan jangka


Sorong untuk mengukur diameter benda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran adalah perbandingan suatu besaran dengan satuan yang


dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika, pengukuran merupakan sesuatu yang
sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran.
Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-
gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.

Ketepatan hasil pengukuran ditentukan oleh ketepatan hasil melihat skala


induk yang ada pada alat ukur. Kesalahan demikian dinamakan paralaks.
Ketidakastian hasil pengukuran dapat bersumber pada keterbatasannya skala
terkecil yang ada pada skala induk.

Bagian-bagian terpenting dari jangka sorong adalah:

• Bagian tetap bersala panjang (rahang tetap).


• Bagian yang dapat digeser-geser (rahang geser).

Kegunaan jangka sorong:

• Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit/ diameter
luar benda.
• Untuk mengukur sisi dalam benda/diameter dalam benda,
• Untuk mengukur kedalaman benda dengan cara menancapkan atau
memasukan bagian pengukuran atau dengan memasukkan ujung batang
yang dapat bergerak kedalam benda

2.1 Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dilengkapi dengan


nonius sehingga tingkat ketelitiannya ada yang sampai 0,02 mm. Tanpa nonius,
janga sorong memiliki nst skala utama adalah 1 mm dan bata ukur 150 mm.

Bagian-bagian terpenting dari jangka sorong adalah:


• Bagian tetap bersala panjang (rahang tetap).
• Bagian yang dapat digeser-geser (rahang geser).

Kegunaan jangka sorong:

• Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit/ diameter
luar benda.
• Untuk mengukur sisi dalam benda/diameter dalam benda,
• Untuk mengukur kedalaman benda dengan cara menancapkan atau
memasukan bagian pengukuran atau dengan memasukkan ujung batang
yang dapat bergerak kedalam benda.

2.2 Jenis-jenis jangka Sorong

1. Jangka Sorong analog

Jangka sorong analog yaitu jangka sorong yang sorong yang pembacaan
skalanya melalui jarum ukuran analog yang ditempelkan dibagian muka (dengan
stopper). Jangka sorong jenis ini lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan
jangka sorong manual.

2. Jangka sorong digital

Jangka sorong digital yaitu jangka sorong yang pembacaan skalanya


berdasarkan angka-angka yang tertera pada layar digital. Pengukuran digital
berjalan dengan otomatis, yaitu ketika benda diukur, maka hasil pengukuran akan
tertera pada layar digital.

(Mafia, 2012)

3. Jangka sorong manual

Jangka sorong manual yaitu jangka sorong yang pembacaan skalanya


manual menyerupai mistar atau meteran roll.

2.3 Kegunaan Jangka Sorong

Kegunaan jangka sorong adalah :


1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang
(pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. Untuk mengukur kedalaman celah/lubang pada suatu benda dengan cara
menancapkan/memasukkan bagian pengukur tidak terlihat pada gambar
karena berada disisi pemegang (Daniel,1980).

Jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter luar kelereng,


diameter dalam sebuah tabung atau cincin maupun untuk mengukur kedalaman
sebuah tabung. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah menggunakan jangka
sorong untuk keperluan tersebut.

1. Mengukur diameter luar

Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat


dilakukan dengan langkah berikut :

1. Geserlah rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur
dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap),
2. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang tersebut.
3. Geserlah rahang geser kekiri sehingga benda yang diukur terjepit oleh
kedua rahang.
4. Catatlah hasil pengukuran.

2. Mengukur diameter dalam

Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam


sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1. Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.


2. Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga
3. kedua rahang jangka sorong masuk kedalam benda/cincin tersebut.
4. Geserlah rahang geser sedemikian sehingga kedua tahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur.
5. Catatlah hasil pengukuran.
3. Mengukur kedalaman

Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan


langkah sebagai berikut :

1. Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.


2. Putar jangka posisi tegak kemudian letakkan ujung jangka sorong
kepermukaan tabung yang akan diukur kedalamannya.
3. Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka
Sorong menyentuh dasar tabung
4. Catatlah hasil pengukuran.

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat


dilakukan dengan cara seperti berikut ini:

1. Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik
nol skala nonius.
2. Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
3. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil skala utama + (Skala nonius yang berimpit × Skala terkecil jangka
sorong) (Daniel,1980)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adaput alat yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Jangka Sorong 1 buah
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Pipa besi 1 buah
2. Pipa plastik kecil 1 buah
3. Pipa plastik 1 buah

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut :
A. Pengukuran Diameter Luar

1. Pipa kali secara melintang atas rahang A B, kemudian roda R digeser


sehingga benda tepat terjepit diantara rahang tersebut.
2. Dibaca angka skala pada skala utama yang berada disebelah kiri dari
angka nol nonius keberapa yang terhimpit dengan garis skala utama . Hasil
perkalian angka skala nonius dengan 0,05 mm kemudian dijumlahkan
dengan skala angka utama.

B. Pengukuran Diameter dalam

1. Pipa atau silinder dimasukkan kedalam rahang CD kemudian roda R


digeser kearah luar sehingga kedua rahang itu tepat tiang bagian dalam sisi
pipa
2. Pembacaan pengukuran dilakukan dengan cara yang sama seperti pada
cara 2 diatas.
C. Pengukuran tinggi atau dalam suatu pipa

1. Pipa kali secara tegak diatas meja lalu roda R digeser ke arah luar
sehingga tangkai T terlihat kedalam pipa sehingga tiang meja dan pinggir
jangka Sorong tiang bagian atas pipa
2. Pembacaan pengukuran dilakukan seperti pada No. 2A diatas
BAB IV
HASII DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Tabel 4.1 Pengukuran pada pipa besi

Percobaan Diameter luar Diameter dalam Kedalaman


/Tinggi
1 25,275mm 22,5 mm 100,3 mm
2 25,375 mm 22,35 mm 99,3 mm
3 25,2 mm 22,45 mm 100,375mm
4 25,375mm 22,175 mm 100,25 mm
Rata rata 25,31mm 22,37 mm 100,068 mm

Tabel 4.2 Pengukuran pada pipa plastik kecil

Percobaan DiameterLuar Diameter dalam Kedalaman/Tinggi


1 22,5 18,15 118,025
2 22,175 18,15 118,275
3 22,5 18,225 119,05
4 22,5 18,05 119,125
Rata rata 22,33 18,144 128,619

Tabel 4.3 Pengukuran pada pipa plastik

Percobaan Diameter luar Diameter dalam Kedalaman (mm)


1 21,5 28,35 144,05
2 22,25 18,275 145,05
3 22,05 19,4 145,125
4 22,05 19,45 145,05
Rata rata 21,956 21,396 144,819
4.2 Pembahasan

Pada proses pengukuran pada pipa besi diperoleh hasil seperti pada tabel
diatas.pada pengukuran diameter luar, skala utama yang diperoleh 31 mm, tetapi
pada skala angka nonius nya terdapat perbedaan yang tidak terlalu signifikan.hal
ini dikarenakan bentuk pipa besi ini yang tidak bulat sempurna sehingga pada
saat pengukuran terjadi perbedaan angka skala noniusnya walaupun perbedaan
yang diperoleh tidak terlalu jauh .pada saat pengukuran diameter dalam pipa besi
juga demikian.hanya saja hasil pengukuran yang diperoleh sedikit lebih jauh.hal
ini dikarenakan kondisi pipa besi yang tidak bulat sempurna dan pada saat
pengukuran dilakukan, rahang C D sedikit dipaksakan merenggangkan sehingga
pipabesi berbentuk sedikit lonjong.pada pengukuran kedalamanpipabesi juga
seperti pengukuran diameter dalam yang diperoleh hasil berjarak sedikit lebih
jauh yang dikarenakan pada saat pengukuran berlangsung,tangkai T pada
pengulangan kedua berada pada bagian tengah dasar pipa besi sedangkan pada
pengulangan pertama dan ketiga,tangkai T berada tidak tepat di bagian tengah
dasar pipa besi.pipabesi yang digunakan memiliki dasar yang sedikit melengkung.

Pada proses pengukuran pipa plastik kecil diperoleh hasil seperti pada
tabel.pengukuran diameter luar pada percobaan pertama hasilnya sedikit lebih
jauh berbeda dibandingkan dengan hasil pengukuran pengulangan kedua dan
ketiga.Hal ini juga dikarenakan pipa plastik kecil yang tidak bulat sempurna.pada
pengukuran diameter dalam dan kedalaman diperoleh hasil yang hampir sama,
perbedaan nya hanya terletak pada angka nonius nya.pengkururan pipa plastik
diperoleh hasil pengukuran diameter luar dan kedalaman yang hampir sama, tetapi
pada pengukuran diameter dalam terdapat sedikit perbedaan ukuran.Karena pada
pipa besi juga memiliki bulat yang tidak sempurna.pengukuran masing-masing
benda diperoleh hasil perhitungan rata-rata diameter luar, diameter dalam,dan
kedalaman nya
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa


kesimpulan,yaitu :

1. Jangka Sorong adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur beberapa benda dalam kehidupan yang sulit untuk dijangkau
dengan pengukuran biasa
2. Pada jangka sorong skala yang digunakan ada 2, yaitu skala utama dan
skala nonius dengan satuan milimeter
3. Ketelitian jangka sorong yang digunakan adalah 0,05 mm
4. Perhitungan benda menggunakan jangka sorong digunakan rumus :
Skala utama+(skala nonius ×0,05 mm)

5.2 Saran

Hendaknya pada saat praktikum dilaksanakan, peserta lebih fokus dan


memperhatikan petunjuk atau proses kerja dari jangka sorong.sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dalam pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA

Kamajaya.2007 Cerdas Belajar Fisika untuk Kelas X SMA ) Bandung:Grafindo


Media Pratama
Mikrajuddi,dkk.2007.IPA Terpadu SMA dan MTS 1A.Jakarta:Esia
RAMADANI.(2013).Cara Mengukur Menggunakan Jangka Sorong.(Online)
Tersedia:http:/ramdanu-blog.blogspot.com/2013/04/cara -mengukur-
mengunakan-jangka -Sorong.html
Saripudin,Sip,dkk.2007Praktis Belajar Fisika untuk Kelas X
SMA/MA.Jakarta:Bisindo Media Persada
Yamakikai.(2013).Cara Membaca Caliper Jangka Sorong/http//Yamakikai-
indonesia.blogspot.com/2013-membaca -Jangka -Sorong.hmtl
http://kirchhoffxmia4.weebly.com/uploads/5/7/7/1/57716295/4645376_orig.jpg
http://kirchhoffxmia4.weebly.com/uploads/5/7/7/1/57716295/4645376_orig.jpg
https://citraperdanas.files.wordpress.com/2011/12/lrg-2-digitalcalipers.jpg
http://fajrinur099.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-jangka-
sorong.html?m=1
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN
Judul Praktikum : Jangka Sorong
Kelompok : 4 (empat)
Nama/Nim : 1. Nurazizah NIM. 200140006
2. Mustafaruddin NIM. 200140013
3. Nurhijjrah NIM. 200140014
4. Asni Berlian NIM. 200140020
5. Raudhatul Jannah NIM. 200140028
6. Dandy Frandica NIM. 200140031
Tanggal Praktikum :
A. Silinder pipa besi

Percobaan Diameter luar Diameter dalam Kedalaman


/Tinggi
1 25,275 mm 22,5 mm 100,3 mm
2 25,375 mm 22,35 mm 99,3mm
3 25,2 mm 22,45 mm 100,375mm
4 25,375mm 22,175 mm 100,25 mm
Rata rata 25,31mm 22,37 mm 100,068 mm

B. Silinder pipa plastik kecil

Percobaan DiameterLuar Diameter dalam Kedalaman/Tinggi


1 22,5 18,15 118,025
2 22,175 18,15 118,275
3 22,5 18,225 119,05
4 22,5 18,05 119,125
Rata rata 22,33 18,144 128,619

C. Silinder pipa plastik

Percobaan Diameter luar Diameter dalam Kedalaman (mm)


1 21,5 28,35 144,05
2 22,25 18,275 145,05
3 22,05 19,4 145,125
4 22,05 19,45 145,05
Rata rata 21,956 21,396 144,819
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN

A. Silinder pipa besi SU=22


SN=3,5×0,05=175
• Diameter luar
=22,175
SU=25
Rata-rata=22,37
SN=5,5×0,05=0,275
Kedalaman/Tinggi
=25,275
SU=100
SU=25
SN=6×0,05=3
SN=7,5× 0,05=0,375
=100,3
=25,375
Su=99
SU=25,2
SN=7×0,05=35
SN=4×0,05=2
=99,35
=25,2
Su=100
SU=25
SN=7,5×0,05=375
SN=7,5×0,05=0,357
=100,375
=25,375
SU=100
Rata-rata=25,31mm
SN=5×0,05=25
• Diameter dalam
=100,25
SU=22
Rata rata=100,068
SN=1×0,05=5
B. Silinder pipa plastik kecil
=22,5
SU=22 • Diameter luar
SN=7×0,05=35 SU=22
=22,35 SN=3×0,05=5
Su=22 =22,15
SN=9×0,05=45 SU=22
=22,45 SN=3,5×0,05=175
=22,175 SN=1×0,05=5
SU=22 =22,5
SN=1×0,05=5 =119,05
=22,5 SU=119
Rata-rata=22,3 SN=2.5×0,05=125
• Diameter dalam =119,125
SU=18 Rata rata=128,619
SN=3×0,05=15 C. Silinder pipa plastik
=18,15
• Diameter luar
SU=18
SU=21
SN=3×0,05=15
SN=100×0,05=5
=18,15
=21,5
SU=18
SU=22
SN=4.5×0,05=225
SN=4,5×0,05=225
=18,225
=22,225
SU=18
SU=22
SN=10×0,05=0,5
SN=10×0,05=0,5
=18,05
=22,05
Rata rata=18,144mm
SU=22
Kedalaman/Tinggi
SN=10×0,05=0,5
Su=118
=22,05
SN=5×0,05=0,25
Rata-rata=21,956
=18,025
• Diameter dalam
Su=118
SU=28
SN=5,5×0,05=275
SN=7×0,05=35
=118,275
=28,35
SU=119
SU=18
SN=10×0,05=0,5
SN=5,5×0,05=275
=18,275 =145,05
SU=19 SU=145
SN=80×0,05=4 SN=25×0,05=0,125
=19,4 =145,125
SU=19 SU=145
SN=9×0,05=45 SN=10×0,05=0,5
=19,45 =145,05
Rata rata=21,396 Rata rata=144,819.
Kedalaman/Tinggi
SU=144
SN=10×0,05=0,5
=144,05
SU=145
SN=10×0,05=0,5
LAMPIRAN C
TUGAS, PERTANYAAN DAN PRETEST

1. Ukur lah diameter bagian, bagian luar, kedalaman atau tinggi masing masing pipa
2. Tiap pengukuran dilakukan sebanyak 5 kali ulangan
3. Pengukuran menggunakan satuan mm dan inchi

Jawab:

1.

Silinder pipa besi

Percobaan Diameter luar(mm) Diameter Kedalaman


dalam(mm) /Tinggi(mm)
1 25,2752 mm 22,5 mm 100,3 mm
2 25,375 mm 22,35 mm 99,3mm
3 25,2 mm 22,45 mm 100,375mm
4 25,375mm 22,175 mm 100,25 mm
Rata rata 25,31mm 22,37 mm 100,068 mm

Silinder pipa plastik kecil

Percobaan Diameter luar Diameter dalam Kedalaman


(mm) (mm) Tinggi (mm)
1 22,15 18,15 118,025
2 22,175 18,15 118,275
3 22,5 18,225 119,05
4 22,5 18,05 119,125
Rata rata 22,33 18,144 118,619
Silinder pipa plastik

Percobaan Diameter luar Diameter dalam Kedalaman/tinggi


(mm) (mm,)
1 21,5 28,35 144,05
2 22,225 18,275 145,05
3 22,05 19,4 146,125
4 22,05 19,45 145,05
Rata-rata 21,956 21,369 145,819

2 dan 3

A.silinder pipa besi

Percobaan Diameter luar Diameter dalam Kedalaman/tinggi


(mm) (mm) (mm)

1 22,275 22,5 100,3


2 25,375 22,35 99,35
3 25,2 22,45 100,375
4 25,375 22,157 100,25
Rata-rata 25,31 22,37 100,068

B.silinder pipa plastik kecil

Percobaan Diameter luar Diameter dalam Kedalaman/tinggi


(mm) (mm) (mm)

1 22,5 18,15 188,025


2 22,175 18,15 118,275
3 22,5 18,225 119,05
4 22,5 18,05 119,125
Rata-rata 22,33 18,144 118,619

C. Silinder pipa plastik

Percobaan Diameter luar Diameter luar Kedalaman/tinggi


(mm) (mm) (mm)
1 21,5 28,35 144,05
2 22,225 28,275 145,05
3 22,05 19,4 145,125
4 22,05 19,45 145,05
Rata-rata 21,956 21,369 144,819

A. Pipa besi
• Diameter luas
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 25,275 x = 0,995 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 25,375 x = 0,999 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 25,2 x = 0,992 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 25,375 x = 0,999 inchi
25,4

• Diameter dalam
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 22,5 x = 0,885 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 22,35 x = 0,879 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 22,45 x = 0,883 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 22,175 x = 0,873 inchi
25,4

• Kedalaman
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 100,3 x = 3,948 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 99,35 x = 3,91 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 100,375 x = 3,951 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 100,25 x = 3,946 inchi
25,4

B. Pipa plastik kecil


• Diameter luar
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 22,15 x = 0,872 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 22,175 x = 0,873 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 22,5 x = 0,885 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 22,5 x = 0,885 inchi
25,4

• Diameter dalam
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 18,15 x = 0,714 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 18,15 x = 0,714 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 18,225 x = 0,717 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 18,05 x = 0,710 inchi
25,4

• Kedalaman
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 118,025 x = 4,646 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 118,275 x = 4,656 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 119,05 x = 4,687 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 119,25 x = 4,694 inchi
25,4

C. Pipa plastik
• Diameter luar
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 21,5 x = 0,846 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 22,225 x = 0,875 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 22,05 x = 0,868 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 22,05 x = 0,868 inchi
25,4

• Diameter dalam
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 28,35 x = 1,116 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 18,275 x = 0,719 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 19,4 x = 0,763 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 21,369 x = 0,841 inchi
25,4

• Kedalaman
1 inchi
▪ Pengulangan 1 = 144,05 x = 5,671 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 2 = 145,05 x = 5,710 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 3 = 145,125 x = 5,713 inchi
25,4
1 inchi
▪ Pengulangan 4 = 145,05 x = 5,710 inchi
25,4

Pretest :

Jika diketahui jumlah garis skala nonius 10 dan jarak 9 mm. Hitunglah berapa
ketelitian jangka Sorong itu?

Jawab :

1 skala nonius=1/10×9 skala utama=0,9 skala utama

Maka ketelitian dari jangka Sorong tersebut adalah:

1-0,9=0,1 mm
LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT

Gambar Nama Alat Fungsi


Berfungsi
Alat 1 sebagai alat
Jangka sorong ukur diameter
luar, diameter
dalam, dan
kedalaman
benda.

Berfungsi
Alat 2 sebagai objek
Pipa besi dalam
pengukuran.
Berfungsi
Alat 3 sebagai objek
Pipa plastik dalam
pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai