Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1 MATERI PRAKTIKUM KELAS X SEMESTER 1

JANGKA SORONG

Disusun Oleh:

1. Muhammad Zhulal

2. Rauf Rahmatullah

3. Muhammad Andra M.K.H.

XII Barokah

Jl. Aria Surialaga No. 27, RT.06/RW.03, Pasir Jaya, Kec. Bogor Barat, Jawa Barat 16119

SMA Insan Kamil


Bogor
2019/2020
TUJUAN
 Dapat menghitung ketelitian jangka sorong.
 Dapat menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter daam, diameter luar,
panjang dan kedalaman suatu benda.

MATERI PENUNUJANG
Pengukuran adalah perbandingan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai
patokan. Dalam fisika, pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan
terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti
diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi
dengan kuat.
Ketepatan hasil pengukuran ditentukan oleh ketepatan hasil melihat skala induk yang
ada pada alat ukur. Kesalahan demikian dinamakan paralaks. Ketidakastian hasil pengukuran
dapat bersumber pada keterbatasannya skala terkecil yang ada pada skala induk.
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dilengkapi dengan nonius sehingga
tingkat ketelitiannya ada yang sampai 0,02 mm. Tanpa nonius, janga sorong memiliki nst
skala utama adalah 1 mm dan bata ukur 15.

Bagian-bagian terpenting dari jangka sorong adalah:


o Bagian tetap bersala panjang (rahang tetap),
o Bagian yang dapat digeser-geser (rahang geser).
Kegunaan jangka sorong:
o Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit/ diameter luar benda.
o Untuk mengukur sisi dalam benda/diameter dalam benda,
o Untuk mengukur kedalaman benda dengan cara menancapkan atau memasukan bagian
pengukuran atau dengan memasukkan ujung batang yang dapat bergerak kedalam benda.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
o Bacalah skala utama yang berimpit/ skala yang terdekat tepat didepan titik nol skala
nonius.
o Bacalah skaa nonius yang tepat berimpit denga skala utama.
o Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan berikut:

H=skala utama + (skala nonius yang berimpit * 0,05 mm)


ALAT
 Jangka Sorong Manual

 Silinder materi

 Tabung reaksi/ gelas ukur yang kecil

 Mistar
LANGKAH KERJA
Sebelum melakukan pengukuran diobservasi jangkka sorong yang akan digunakan.
Diari batas ukur maksimum serta ketelitiannya.
1. Dilakukan pengukuran dengan menjepitkan benda ukur antara rahang bawah untuk
mengukur diameter luar dan panjang benda. Emudian dikencangkan skrup penahan dan
dibaca skala yang ditunjukkan skaa utama + skala nonius.
2. Dilakukan juga pengukuran diameter dalam benda, dikur dengan memasukkan rahang
atas pada rongga benda tersebut. Dikencangkan skrup penahan dan dibaca skalanya.
3. Kemudian dilaukan pengukuran kedalaman tabung reaksi atau gelas ukur dengan
memasukkan ujung batang yang dapat bergerak kedalam benda ukur tersebut dan
dikencangkan skrup penahan serta dibaca skala yang ditunjukkan.
4. Dilakukan pengukuran masing-masing lima kali pengukuran untuk:
o Diameter silinder luar,
o Tinggi silinder materi,
o Diameter dalam tabung reaksi,
o Kedalaman tabung reaksi.
6. Dicari isi silinder materi dan tabung reaksi.
7. Dilaporkan hasil yang diperoleh beserta ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian
relatif.
HASIL PENGAMATAN
a.       Diameter Luar Silinder Materi
No SU SN H
1
2
3
4
5

b.      Tinggi Silinder Materi


No SU SN H
1
2
3
4
5

c.       Diameter Dalam Tabung


No SU SN H
1
2
3
4
5

d.      Kedalaman Tabung Reaksi


No SU SN H
1
2
3
4
PEMBAHASAN

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
milimeter. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna
maupun alat. Pada percobaan ini, jangka sorong yang kita gunakan adalah jangka sorong
yang memiliki ketelitian 0,05 mm. Dalam percobaan ini kami mengadakan pengukuran pada
diameter luar, tinggi silinder materi, diameter dalam tabung reaksi dan kedalaman tabung
reaksi. Masing-masing percobaan dilakukan sebanyak 5 kali.
Hasil pengukuran diperoleh dari pembacaan skala utama yang ditambah dengan nilai
skala nonius yang sudah dikali dengan ketelitian jangka sorong. H = SU + (SN*0,05 mm)
Hasil percobaan didapat hasil yang berbeda-beda dalam satu percobaan. Hal itu
disebabkan oleh percobaan yang dilakukan oleh pengamat yang berbeda, kondisi alat indera
pengamat dan keadaan alat yang digunakan.
KESIMPULAN

Ketelitian jangka sorong dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu:


o Selisih jarak antara nilai skala terkecil (nst) skala utama dengan skala terkecil pada skala
nonius.
o Nilai skala terkecil nonius = 0.1 mm
n= banyak skala pada nonius
dengan perhitungan tersebut, maka didapatlah ketelitian jangka sorong pada percobaan ini
yaitu 0,05 mm.

Jangka sorong digunakan utuk mengukur:


o Diameter luar silinder materi dengan cara menjepitkan silinder pada rahang bawah jangka
sorong degn posisi silinder berdiri.
o Tinggi silinder materi dengan cara menjepitkan silinder pada rahang bawah jangka sorong
dengan posisi melintang.
o Diameter dalam tabung dengan cara memasukkan rahang atas ketabung.
o Kedalaman tabung reaksi dengan cara memasukkan tangkai jangka sorong kedalam
tabungreaksi.
DAFTAR PUSTAKA

http://fajrinur099.blogspot.com/2016/12/laporan-praktikum-jangka-sorong.html

Anda mungkin juga menyukai