Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ALAT UKUR SEDERHANA

JANGKA SORONG
(VERNIER CALIPER)

OLEH :
Nama : Ma’rifah Arwan
NIM : A24118055
Kelas :B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
A. PENDAHULUAN
Untuk mengukur panjang suatu benda, kita dapat menggunakan berbagai macam alat
ukur panjang, diantaranya mistar, rolmeter, jangka sorong, dan mikrometer skrup. Masing-
masing alat ukur panjang tersebut memiliki ketelitian yang berbeda. Semakin teliti suatu alat
maka pengukuran tersebut akan mendekati ukuran yang sebenarnya.
Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya,
juga memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda yang akan diukur
memiliki bentuk yang sangat besar, maka pengukuran tidak mementingkan ketelitian yang
besar. Contohnya untuk mengukur meja, mengukur suatu ruangan, mengukur suatu bahan
tekstil, maka alat ukur yang digunakan adalah penggaris ataupun rol meter. Namun jika
benda yang diukur menuntut ketelitian yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika
maka alat ukur yang digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang
memiliki skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diametr bola, diameter
balok, , mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur kedalaman, bisa
menggunakan mikrometer sekrup dan untuk dua kemampuan terakhir bisa secara spesifik
dilakukan oleh alat ukur jangka sorong.

B. DASAR TEORI SINGKAT


Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong
digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan penggunaan
jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter
dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang
geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang
tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser.
Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada
jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan.
Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka
objek akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada jangka sorong. Panjang objek
dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm
(0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai
seperseribu cm (0,001cm).
Adapun jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
adalah
 Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm
 Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm
 Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm

C. METODOLOGI
 Alat dan Bahan :
 Gunting
 Lem
 Mistar
 Kardus
 Kertas
 Koin (koin 1000 dan koin 500)

 Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu mengukur diameter dengan langkah berikut :
 Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan
 Letakkan koin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
masuk kedalam koin tersebut
 Geser rahang geser kekiri sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin.
 Selanjutnya amati nilai skala utama dan skala nonius nya, kemudian jumlahkan

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


 Hasil
a) Pengukuran pada koin 1000
= Skala utama + (skala nonius x 0,1 mm)
= 24 + 0,5
= 24,5 mm
b) Pengukuran pada koin 500
= Skala utama + (skala nonius x 0,1 mm)
= 23 + 0,6
= 23,6 mm

 Pembahasan
Pada proses pengukuran diameter koin 1000 dan 500 diperoleh hasil seperti
diatas. Dari hasil percobaan tersebut kita mendapat nilai koin 1000 lebih besar daripada
nilai koin 500 padahal bentuk koin 1000 lebih kecil daripada koin 500. Jadi kita dapat
menyimpulkan pembuatan jangka sorong dari kardus kurang akurat karena bahan yang
dipakai masih bersifat fleksibel.

E. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
beberapa benda dalam kehidupan yang sulit untuk dijangkau dengan pengukuran biasa.
2. Pada jangka sorong skala yang digunakan ada 2, yaitu skala utama dan skala nonius
dengan satuan millimeter.
3. Ketelitian jangka sorong yang digunakan adalah 0,1 mm.
4. Perhitungan benda menggunakan jangka sorong digunakan rumus :Skala utama + (Skala
nonius × 0,1 mm).

Anda mungkin juga menyukai