Inovasi kurikulum terbagi menjadi dua yaitu inovasi kurikulum berbasis
kompetensi dan inovasi kurikulum berbasis masyarakat.
A. Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu rancangan dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian dan proses belajar mengajar dan pemberdayaan sumberdaya pendidikan dan pengembangan sekolah. Kurikulum berbasis kompetensi menitikberatkan pada kemampuan pengetahuan dan keterampilan sikap yang diwujudkan dalam tindakan baik itu kompetensi akademis , okupasional, kultural, dan temporal. Kompetensi akademis yaitu kompetensi yang menekankan kepada siswa untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memecahkan persoalan hidup. Kompetensi okupasional yaitu kompetensi yang dimana peserta didik harus mampu dan bisa beradaptasi dalam lingkungan kerja. Kompetensi kultural yaitu kompetensi yang dimana peserta didik harus mampu dan bisa beradaptasi dengan budaya dan tata nilai yang ada dimasyarakat. Kompetensi temporal yaitu kompetensi yang dimana peserta didik masih bisa tetap eksis dalam kehidupannya seiring berkembangnya zaman. Karakteristik dari kurikulum berbasis kompetensi yaitu berorientasikan pada ketercapaian kompetensi, keberagaman hasil belajar dan multi strategi termasuk kemampuan dan metode yang menitikberatkan penilaian pada proses dan hasilnya. Kurikulum berbasis kompetensi berdasarkan filosofi keimanan, ketakwaan yang kuat disertai landasan psikologi yang handal dan disertai secara proses teknologi yang unggul. Dalam kurikulum berbasis kompetensi, pengmbangan dapat dilakukan melalui perencanaan, implementasi pendidikan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru secara terprogram.
B. Kurikulum Berbasis Masyarakat
Kurikulum berbasis masyarakat merupakan kurikulum yang menekankan kepada perpaduan antara sekolah dan masyarakat guna untuk mencapai tujuan pengajaran. Tujuan dari kurikulum berbasis masyarakat ini yaitu memungkinkan kepada siswanya untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya, mandiri dan memiliki bekal keterampilan. Karakteristik dari kurikulum berbasis masyarakat yaitu berpusatnya kepada masyarakat dimana bisa dilihat pada orientasi, metode, sumber belajar dan strategi pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang berguna untuk bekalnya dimasa depan. Karakteristik lain dari kurikulum berbasis masyarakat ini yaitu materi pembelajaran yang sesuai dengan wilayahnya yang juga sering disebut dengan kurikulum berbasis kewilayahan. Dalam kurikulum berbasis masyarakat ini, guru hanya sebagai fasilitator sedangkan siswa dituntut untuk bisa kreatif, aktif dan bisa mampu memecahkan permasalahan yang ada. Perkembangan kurikulum berbasis masyarakat ini bertitik tolak dari tujuan pendidikan, analisis kebutuhan, implementasi kurikulum, seleksi strategi pembelajaran, teknik evaluasi dan evaluasi program kurikulum.