DISUSUN OLEH
KELOMPOK V
DOSEN PENGAMPU:
I Wayan Darmadi, S.Si, M.Pd
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di
Indonesia telah mengalami banyak sekali perubahan. Mulai dari kurikulum
tradisional pasca kemerdekaan sampai kurikulum modern.
Kemudian dikenal kurikulum modern hingga pada Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang
terakhir yaitu Kurikulum 2013. Dari ketiga kurikulum ini terjadi banyak
perubahan dan perkembangan dalam pendidikan di Indonesia. Pada kurikulum
berbasis kompetensi (KBK), siswa dituntut untuk memiliki suatu kompetensi yang
dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah, dan guru dalam kurikulum ini
hanya menjalankan kurikulum yang telah dirancang oleh pusat. Pada kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran
dan kurikulum yang digunakan adalah hasil dari rancangan tiap satuan pendidikan
masing-masing dengan melihat dari beberapa aspek. Kurikulum 2013 merupakan
penyempurna dari kurikulum-kurikulum yang ada sebelumnya.
Kurikulum merupakan alat penting dalam proses pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak 2006 lalu. Kurikulum
2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill,
kemampuan dan pendidikan berkarakter. Peserta didik dituntut untuk paham atas
materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun dan
disiplin yang tinggi.
1
parameter keberhasilan belajar peserta didik dalam kurikulum 2013, dilihat
dari basis kompetensi, yang menekankan pada keseimbangan soft skill, kecakapan
dalam hal nilai-nilai yang melekat pada seseorang, dan hard skill, kemampuan
akademik, para siswa yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu. Melalui sistem ini para peserta didik, dididik sampai
memenuhi kompetensi kelulusan sehingga dapat memenuhi apa yang di harapkan
oleh lapangan pekerjaan.
Dalam Kurikulum 2013, sasaran pembelajaran telah memenuhi tiga ranah
yang sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan yang seharusnya ada pada diri
peserta didik, yaitu ranah Kognitif, pengetahuan dan ranah Psikomotorik,
keterampilan, serta ranah Afektif, sikap. Adapun tiga ranah itu, Kognitif,
pengetahuan dan ranah Psikomotorik, keterampilan, serta ranah Afektif, sikap dan
perilaku, dijadikan acuan dalam Taksonomi Bloom.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Jelaskan pengertian KTSP!
2. Jelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam peengembangan KTSP!
3. Jelaskan prinsip pengembangan KTSP!
4. Jelaskan pengertian Kurikulum 2013!
5. Jelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam peengembangan Kurikulum 2013!
6. Jelaskan prinsip peengembangan Kurikulum 2013!
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian KTSP !
2. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan KTSP !
3. Untuk mengetahui prinsip pengembangan KTSP!
2
4. Untuk mengetahui pengertian kurikulum 2013!
5. Untuk mengetahui unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan
kurikulum 2013!
6. Untuk mengetahui prinsip peengembangan kurikulumm 2013!
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
dan misi sekolah, (2) perumusan tujuan pendidikan satuan pendidikan, (3)
pengembangan dan penyusunan struktur dan muatan KTSP, (4) penyusunan
kalender pendidikan, (5) pengembangan silabus, dan (6) pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Untuk itu, diperlukan proses dan waktu yang
cukup panjang dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan KTSP tersebut juga melibatkan seluruh komponen sekolah,
mulai dari kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, guru-guru dan
administrator sekolah, komite sekolah, pakar kurikulum dan tokoh masyarakat jika
diperlukan dibawah supervisi dinas pendidikan kota/kabupaten. Dengan demikian,
diharapkan kurikulum yang dikembangkan dapat mengakomodasi semua
kepentingan dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan masyarakat setempat.
5
adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antarsubstansi.
6
nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
D. Kurikulum 2013
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun
ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut. Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013, Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
1) Tantangan Internal
2) Tantangan Eksternal
3) Penyempurnaan Pola Pikir
4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum
5) Penguatan Materi
7
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan
seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum
dalam tujuan pendidikan nasional . Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik
sebagai berikut :
8
6. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontaldan vertikal).
Sehingga jika dijabarkan konsep yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah :
9
Standar isi dirumuskan berdasarkan
Tujuan Mata Pelajaran ( Standar Standar Isi diturunkan dari Standar
Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran ) Kompetensi Lulusan melalui
2.
yang dirinci menjadi Standar Kompetensi Inti yang bebas mata
Kompetensi dan Kompetensi Dasar pelajaran
Mata Pelajaran
Berdasarkan Undang – Undang No.20 Tahun 2013 yang menjadi acuan dalam
menentukan Tema Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum 2013 yaitu
membentuk 3 aspek :
10
Ketiga hal diatas dibentuk dengan memusatkan pengembangan elemen-elemen
kurikulum berikut ini :
11
dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan
pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum
didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan.
3. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu
mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas
dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan
diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi
horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip
akumulasi dalam pembelajaran
12
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa
ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis.
Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan
kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara
tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak
boleh memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan
kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan
dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya
sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang
dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat.
9. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam
sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk
mengembangkan budaya belajar.
10. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan
struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD
serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia
yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung
kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan
13
memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam
Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok
peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses
perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki
seorang atau sekelompok peserta didik
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bersadarkan penjelasan mengenai kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 di atas
dapat kita simpulkan bahwa pada dasarnya setiap pengembangan kurikulum yang
dilakukan di Indonesia itu memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menyempurnakan
system pendidikan di Indonesia dan menaikkan taraf pendidikan agar sejajar dengan
negara-negara lain dalam pencapaian pemahaman yang berlaku dalam standar
internasional.
15
DAFTAR PUSTAKA
16