Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN DASAR

A. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan pratikum ini, yaitu:
1. Mahasiswa diharapkan mampu menggunakan dan memahami prinsip kerja dari:
a. Jangka Sorong
b. Mikrometer Sekrup
c. Neraca Ohaus 311
2. Mahasiswa diharapkan mampu memahami mengenai angka penting serta
pengoperasiannya.
3. Mahasiswa diharapkan mampu mengolah hasil pengukuran.

B. DASAR TEORI
1. Definisi Pengukuran
Menurut Riskawati, Nurlina,. dkk (2019, 4) Pengukuran adalah bagian dari
keterampilan Proses Sains yang merupakan pengumpulan informasi baik
secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Dengan melakukan pengukuran,
dapat diperoleh besarnya atau nilai suatu besaran atau bukti kualitatif.
Contoh:
Bila seseorang mengukur panjang sebuah balok dengan menggunakan
meteran, maka yang diperoleh adalah besarnya panjang balok itu. Bila dua
buah balok didekatkan maka hasil yang diperoleh mungkin balok yang satu
lebih panjang dari balok yang lain, atau mungkin balok yang satu sama
panjangnya dengan balok yang lain. Kegiatan pertama menghasilkan
informasi kuantitatif, sedangkan kegiatan kedua menghasilkan data kualitatif.
Demikian pula halnya bila seseorang menimbang dengan menggunakan neraca
dapat pula memperoleh informasi kuantitatif maupun informasi kualitatif.
Dalam pembelajaran sains Fisika, seorang pendidik tidak hanya
menyampaikan kumpulan fakta-fakta saja tetapi seharusnya mengajarkan sains
sebagai proses (menggunakan pendekatan proses). Oleh karena itu, melakukan
percobaan atau eksperimen dalam Sains Fisika sangat penting. Melakukan
percobaan dalam laboratorium, berarti sengaja membangkitkan gejala-gejala
alam kemudian melakukan pengukuran. Sebelum melakukan percobaan, maka
setiap orang hendaknya memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
pengukuran. Tanpa memahami pengukuran, besar kemungkinan dalam
melakukan percobaan akan banyak terjadi kesalahan. Pada contoh yang telah
dikemukakan di atas, panjang meteran disamakan dengan panjang balok.
Artinya, panjang balok berapa kali panjang dari meteran yang digunakan.
Demikian pula balok yang satu dibandingkan dengan balok yang lain. Dengan
demikian, maka dapat dikatakan bahwa melakukan pengukuran adalah
membandingkan antara suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis yang
dijadikan acuan. Jadi yang dibandingkan adalah besaran panjang balok dengan
besaran panjang meteran; kedua besaran ini sejenis yaitu besaran panjang
dengan besaran panjang.

Menurut Faradiba (2020, 5) Pengukuran merupakan kegiatan menentukan


nilai kuantitas tertentu. Definisi Pengukuran adalah penentuan besaran,
dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap Suatu standar atau satuan ukur.
Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap
suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau
objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati
2. Alat - Alat Pengukuran Dasar
Menurut Riskawati, Nurlina,. dkk (2019), ada beberapa alat pengukuran dasar
yaitu:
a. Jangka Sorong
Jangka Sorong atau dalam bahasa asing disebut vernier caliper adalah alat
yang digunakan untuk mengukur besaran panjangyang terdiri atas rahang
tetap yang memiliki skala utama dan rahang geser yang memiliki skala
nonius. Alat ini memiliki tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm dan
dapat mengukur panjang benda sampai 20 cm.. Jangka sorong terdiri dari
dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam milimeter (1mm
=0,1 cm) dan skala nonius. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm,
jadi jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan
sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, jadi jarak 2 skala nonius
yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi bedasatu skala utama dengan
satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm.
Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi x =
½ x 0,01 cm = 0,005 cm. Dengan ketelitian jangka sorong adalah :
ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti
(akurat).
Mikrometer Sekrup
Mikrometer Sekrup atau dalam bahasa asing disebut micrometer screw
gauge adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran panjang yang
terdiri atas poros tetap yang berperan sebagai skala utama dan poros putar
yang berperan sebagai skala nonius. Tingkat ketelitian mikrometer sekrup
ini mencapai 0,01 mm dan mampu mengukur ketebalan atau diameter
benda yang sangat kecil dengan presisi dengan batas maksimal panjang
benda 25 mm (Riskawati, dkk, 2017: 44). Pada bagian Sleeve terdapat
skala utama yang berisi angka 1,2,3,4 dan seterusnya (bagian atas) dan
angka 0,5, 1,5, 3,5 dst (bagian bawah), sehingga jarak antar 2 skala terkecil
skala utama adalah 0, 5 mm. Sedangkan pada bagian Thimble terdapat
skala nonius yang berisi angka 1-50 (kelipatan 5). Jika thimble diputar satu
kali putaran penuh (maju atau mundur) maka skala utama akan bertambah
0,5 mm atau berkurang 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar= 0,5/50 = 0,01
mm, artinya jarak antara 2 skala terkecil skala nonius adalah 0,01 mm.
Neraca Ohaus 311

Anda mungkin juga menyukai