Tentang
Dosen pengampu:
2023
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
pujisyukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Konsep
Dasar Fisika dengan judul "Pengukuran dan Alat ukur" tepat pada waktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri agar tujuan yang diharapkan dapat
terpenuhi.
Penyusun,
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan ................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Pengertian Pengukuran ......................................................................2
B. Jenis – Jenis Alat Ukur.......................................................................2
C. Pengukuran Dengan Alat Ukur...........................................................7
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu bagian penting dalam ilmu fisika. Dalam melakukan
penelitian, pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Tidak
hanya dalam ilmu fisika, pengukuran juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan yang disadari atau tidak termasuk dalam
pengukuran. Aktivitas mengukur menjadi sesuatu yang sangat penting untuk selalu dilakukan
dalam mempelajari berbagai fenomena yang sedang dipelajari. Mengukur adalah
membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang telah disepakati. Misalnya untuk
mengukur panjang suatu kabel maka kita bisa menggunakan meteran. Dalam hal ini besaran
yang dibandingkan adalah panjang dari kabel tersebut. Sedangkan besaran pembandingnya
adalah meteran.
Oleh karena itu pratikum pengukuran ini merupakan suatu bagian yang sangat penting
dalam mempelajari fisika, karena sudah dapat kita ketahui betapa penting dan dibutuhkannya
aktivitas pengukuran dalam fisika. Maka tidak ada alasan bagi para fisikawan bahkan
mahasiswa untuk mengabaikannya dalam setiap riset-riset mereka. Praktikum pengukuran ini
sangat penting bag mahasiswa untuk dapat mempelajari ilmu fisika lebih dalam dan lebih
jauh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengukuran?
2. Apa saja jenis – jenis alat ukur?
3. Apa pengukuran dengan alat ukur?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui pengertian pengukuran
2. Agar mengetahui jenis- jenis alat ukur
3. Agar mengetahui pengukuran dengan alat ukur
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengukuran
Pengukuran merupakan proses membandingkan suatu besaran yang diukur
menggunakan besaran lain yang sudah ditentukan skala dan satuannya. Mengukur adalah
membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang dijadikan acuan. Misalnya
mengukur panjang tongkat dengan mistar. Yang dibandingkan adalah panjang tongkat
dengan panjang mistar. Yang dijadikan acuan adalah mistar. Atau mengukur merupakan
kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuan.
Pengukuran berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu pengukuran langsung dan
pengukuran tidak langsung. Berikut penjelasannya:
Pengukuran Langsung
Di dalam pengukuran tidak langsung, hasilnya tidak langsung diperoleh, karena harus
terlebih dahulu diproses dengan konversi. Contohnya adalah saat mengukur luas lapangan
bola, kita perlu mengukur panjang dan lebar lapangan, kemudian memperoleh luasnya
dengan mengalikan panjang dan lebar dari lapangan bola itu. Begitu pula dengan
pengukuran volume, massa jenis, nilai rata-rata, medan magnet, medan listrik, dan gaya
benda.
2
memilih alat ukur yang tepat untuk sebuah pengu-kuran. Pemilihan alat ukur yang
kurang tepat akan menyebabkan kesalahanpada hasil pengukuran.
Mistar
Alat ukur panjang yang sering Anda gunakan adalah mistar ataupenggaris. Pada
umumnya, mistarmemiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian
pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada
saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat
pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada
mistar dan benda yang diukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat,
maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil.
Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman
lubang, dan diameter dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong
terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap merupakan skala
utama, sedangkan rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Skala utama pada
jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong
memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
3
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis
dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter
kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala
panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang
yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup
mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu
bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm
Massa benda menyatakan banyaknya zat yang terdapat dalam suatubenda. Massa tiap
benda selalu sama dimana pun benda tersebut berada. Satuan SI untuk massa adalah kilogram
(kg). Alat untuk mengukur massa disebut neraca. Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis,
seperti neraca analitis dua lengan, neraca Ohauss, neraca lengan gantung, dan neraca digital.
Neraca Digital
4
Neraca digital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat praktis,
karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya.
Ketelitian neraca digital ini sampai dengan 0,001 gram.
a. Stopwatch, dengan ketelitian 0,1 detik karena setiapskala pada stopwatch dibagi
menjadi 10 bagian. Alat ini biasanya digunakan untuk pengukuran waktu dalam kegiatan
olahraga atau dalam praktik penelitian.
d. Jam atom Cesium, dibuat dengan ketelitian 1 detik tiap 3.000 tahun, artinya kesalahan
pengukuran jam ini kira-kira satu detik dalam kurun waktu 3.000 tahun.
5
4. Alat Ukur Kuat Arus Listrik
Alat untuk mengukur kuat arus listrik disebut amperemeter. Amperemeter mempunyai
hambatan dalam yang sangat kecil, pemakaiannya harus dihubungkan secara seri pada
rangkaian yang diukur, sehingga jarum menunjuk angka yang merupakan besarnya arus
listrik yang mengalir.
Termometer skala Fahrenheit memiliki titik beku pada suhu 32O F dan titik didih pada
212O F. Termometer skala Celsius memiliki titik beku pada suhu 0O C, dan titik didih
pada 100O C. Termometer skala Kelvin memiliki titik beku pada suhu 273 K dan titik
didih pada 373 K. Suhu 0 K disebut suhu nol mutlak, yaitu suhu semua molekul berhenti
bergerak. Dan termometer skala Reamur memiliki titik beku pada suhu 0O R dan titik
didih pada 80O R.
6
C. Pengukuran Dengan Alat Ukur
Mistar Baja/Penggaris
Menurut e-paper berjudul Macam-macam Alat Ukur yang diunggah oleh
Virlinda Al Siska melalui laman Academia, cara menggunakan mistar adalah
sebagai berikut.
a. Letakkan benda yang hendak diukur pada landasan tumpuan atau balok
landas. Pastikan permukaannya rata.
b. Letakkan mistar di atas benda ukur tersebut. Posisikan titik nol atau ujung
mistar pada balok landas.
c. Baca ukuran dari benda ukur. Lakukan perhitungan seperti penambahan atau
pengurangan jika dibutuhkan.
d. Ketika membaca dimensi pada mistar, pastikan posisi matamu tegak lurus
dengan skala yang dibaca. Jangan baca skala dari samping karena hasilnya
bisa berbeda dan jadi kurang akurat.
Mikrometer Sekrup
Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut.
a. Pastikan pengunci (lock nut) berada dalam keadaan terbuka.
b. Buka rahang dengan memutar skala putar ke arah kiri.
c. Masukan benda yang hendak diukur di sela-sela rahang dan putar kembali skala
putar sampai benda ukur terjepit. Jangan terlalu kuat.
d. Putar lock nut sehingga skala putar tidak lagi bisa bergerak dan berada dalam
posisi fix.
e. Keluarkan benda dari mikrometer sekrup dan baca hasil pengukurannya.
Jangka Sorong
a. Kunci posisi rahang tetap dan rahang geser. Pastikan kedudukan keduanya berada
pada skala nol.
b. Letakkan benda ukur di antara rahang tetap dan rahang geser.
c. Geser rahang geser hingga menjepit benda ukur.
d. Kunci jangka sorong agar rahang geser tidak lagi berubah-ubah posisinya.
e. Lepaskan benda dari jangka sorong dan baca hasil pengukuran.
7
Neraca Dua Lengan
Timbangan Gantung
Termometer
Stopwatch
a. Tekan tombol start untuk mulai mengukur waktu dari suatu peristiwa. Pastikan
kamu menekan tombol start tersebut di saat yang tepat.
b. Tekan tombol yang sama untuk menghentikan waktu setelah peristiwa berakhir.
c. Baca hasil pengukuran yang tertera.
d. Tekan tombol reset untuk mengatur jarum jam kembali ke titik nol.
8
CONTOH SOAL PENGUKURAN
Penyelesaian:
2. Hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup pada skala utama menunjukkan angka
4,5 mm dan skala putar menunjuk angka 25. Berapakah hasil pengukurannya?
Penyelesaian:
.
9
3. Perhatikan gambar stopwatch berikut yang digunakan seorang atlit saat mengukur
waktu larinya. Waktu yang ditunjukkan oleh stopwatch adalah ….
Pembahasan:
= 2 × 60 detik + 15 detik
= 135 detik
Pembahasan:
10
5. contoh soal mistar
6. Termometer Y dapat mengukur air membeku pada suhu – 30° dan air mendidih pada skala
120°. Jika suhu benda menunjukkan angka 40 °C, maka suhu yang ditunjukkan termometer Y
adalah … °Y
Pembahasan :
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan mengukur merupakan pendahuluan pembelajaran fisika yang sangat
penting. Mengukur pada hakekatnya membandingkan suatu besaran yang belum diketahui
nilainya dengan besaran lain yang sudah diketahui nilainya sebagai satandar. Untuk
keperluan tersebut diperlukan alat ukur, yaitu sebuah alat untuk menentukan nilai atau
besaran dari suatu kuantitas atau variable.
Sebelumnya ada baiknya jika kita mengingat definisi pengukuran atau mengukur
itu sendiri. Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang
telah disepakati. Misalnya untuk mengukur diameter sebuah koin maka kita bisa
menggunakan jangka sorong. Dalam hal ini besaran yang dibandingkan adalah panjang
dari diameter koin tersebut. Sedangkan besaran pembandingnya adalah centimeter. Oleh
karena itu sangatlah penting dalam pengukuran kita mengetahui alat-alat ukur yang sesuai
dengan besaran-besaran serta satuannya..
.
B. Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan tambahan acuan pembelajaran dan apabila
terdapat kesalahan penulisan sekiranya pembaca dapat menyampaikannya kepada
penyusun.
12
DAFTAR PUSTAKA
Update, B. (2021, oktober 1). pengertian pengukuran beserta jenis dan penggunaannya.
Retrieved maret 4, 2023, from Kumparan:
https://m.kumparan.com/berita-update/pengertian-pengukuran-beserta-jenis-dan-
penggunanya-1wdDtkDUTcI/1
13
14