Anda di halaman 1dari 16

ALAT UKUR PANJANG

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Pengenalan Alat Ukur

Dosen Pengampu :
Dr. Wahyuni Handayani, S.Si, M.T

Disusun oleh :

Ahmad Fauzan Khalidurrahman (1212070003)

Amila Ashabul Jannah (1212070010)

Anggun Awaliatussaadah (1212070012)

Dinda Mutiara Ananda (1212070029)

Pendidikan Fisika

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Alat Ukur Panjang. Yang kedua kalinya sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada beliau junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, yang mana dengan adanya beliau kita terbebas dari zaman
gelap gulita menuju zaman terang benderang yaitu agama islam.

Dan tidak lupa kami sampaikan ucapan terimakasih kepada, Dr. Wahyuni
Handayani, S.Si, M.T selaku dosen mata kuliah Pengenalan Alat Ukur, teman-
teman yang telah membantu dan senantiasa memberi semangat kepada kami, Serta
pihak pihak lain yang telah ikut terlibat dan mendukung dalam penyelesaian
makalah ini.

Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari pengetahuan dan
pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.

Bandung, September 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Makalah.........................................................................................4
C. Tujuan Makalah............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Mistar............................................................................................................6
a. Prinsip dasar..............................................................................................6
b. Cara menggunakan Mistar.........................................................................6
c. Pengukuran Menggunakan Mistar.............................................................6
d. Cara Membaca Skala Mistar.....................................................................6
B. Meteran.........................................................................................................7
a. Prinsip Dasar.............................................................................................7
b. Cara Menggunakan Meteran.....................................................................7
c. Cara Membaca Skala Meteran..................................................................7
C. Jangka Sorong...............................................................................................7
a. Prinsip Dasar.............................................................................................7
b. Cara Menggunakan Jangka Sorong...........................................................8
c. Cara membaca Skala Jangka Sorong.........................................................8
d. Cara Merawat Jangka Sorong....................................................................9
D. Mikrometer Sekrup.....................................................................................10
a. Prinsip Dasar...........................................................................................10
b. Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup.................................................10
c. Cara Membaca Skala Mikrometer Sekrup..............................................10
d. Cara merawat Mikrometer Sekrup..........................................................11
E. Standar Internasional Satuan Panjang.........................................................12
a. Meter.......................................................................................................12

2
F. Cara Merawat Alat Ukur Panjang...............................................................12
BAB III PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang sering kali menggunakan
percobaan-percobaan. Di mana dalam melakukan percobaan tersebut
terbagi ke dalam beberapa tahapan diantaranya berupa pengamatan,
pengukuran, menganalisis dan membuat laporan hasil dari percobaan
tersebut. Dalam melakukan percobaan, khususnya pada tahapan
pengukuran diperlukan alat yang digunakan pada pengukuran tersebut
yang disebut alat ukur.
Banyak alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang sudah
tradisional maupun yang sudah menjadi teknologi modern atau biasa
dikatakan digital. Mulai dari alat ukur massa, waktu, temperature, dan lain
sebagainya. Pada makalah ini akan dibahas khususnya mengenai alat ukur
panjang.
Sebelum pada pemakaian alat-alat ukur dalam suatu percobaan, hal
pertama yang harus dipahami ialah prinsip kerja serta fungsi dari
komponen alat-alat tersebut agar memperoleh data yang benar. Selain itu
juga, untuk memperoleh data yang benar serta keselamatan kerja juga
merupakan hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi peristiwa
kecelakaan.
Maka dari itu, pengetahuan serta pemahaman mengenai alat-alat
dalam pengukuran ini merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan sebuah kegiatan percobaan atau
praktikum.

B. Rumusan Makalah
1. Apa saja macam-macam alat ukur panjang?
2. Bagaimana prinsip dasar alat ukur panjang?
3. Bagaimana cara menggunakan alat ukur panjang?

4
4. Bagaimana cara melakukan pengukuran menggunakan alat ukur
panjang?
5. Bagaimana cara membaca skala alat ukur panjang?
6. Apa itu standar internasional satuan alat ukur panjang?
7. Bagimana cara merawat alat ukur panjang?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui macam-macam alat ukur panjang
2. Mengetahui prinsip dasar alat ukur panjang
3. Mengetahui cara menggunakan alat ukur panjang
4. Mengetahui cara melakukan pengukuran menggunakan alat ukur
panjang
5. Mengetahui cara membaca skala alat ukur panjang
6. Memahami standar internasional satuan alat ukur panjang
7. Mengetahui cara merawat alat ukur panjang

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Mistar
a. Prinsip dasar
Pada umumnya mistar mempunyai tingkat ketelitian sampai skala 1
mm, sesuai dengan jarak antara dua garis terkecil yang terdapat pada
skala mistar. Dengan demikian mistar memiliki tingkat ketelitian atau
ketidakpastian sebesar 0,5 mm. angka 0,5 mm diperoleh dari setengah
skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.

b. Cara menggunakan Mistar


Mistar digunakan untuk mengukur benda yang lumayan besar
sehingga kurang memerlukan presisi tinggi, seperti panjang buku, lebar
meja. Jadi kita tinggal meletakan mistar pada objek yang akan di ukur.
Bisa juga di gunakan untuk menggambar.

c. Pengukuran Menggunakan Mistar


Cara melalukan pengukuran menggunakan mistar adalah dengan
letakkan tanda nol diujung penggaris anda tepat diujung benda yang
anda ukur. Pastikan ujung penggaris anda berada tepat di benda yang
anda ukur. Gunakan tangan kiri untuk menahan benda yang diukur.
Sedangkan tangan kanan untuk menyesuaikan ujung penggaris anda.

d. Cara Membaca Skala Mistar


Terdapat beberapa jenis mistar sesuai dengan skalanya. Ada mistar
yang skala terkecilnya mm (mistar milimeter) dan ada mistar yang
skala terkecilnya cm (mistar centimeter).Mistar yang sering kita
gunakan biasanya adalah mistar milimeter. Dengan kata lain, mistar itu
mempunyai skala terkecil 1 milimeter dan mempunyai ketelitian 1
milimeter atau 0,1 cm.

6
Untuk angka-angka yang terdapat di bagian atas merupakan hitungan
cm dan garis-garis kecil di antara angka-angka tersebut hitungannya
adalah 1 mm / 0,1 cm. Dan yang di bawah merupakan hitungan inchi.

B. Meteran
a. Prinsip Dasar
Ketelitian yang ada di dalam meteran bahkan sampai 0,5 mm, dan
umumnya digunakan sebagai alat bantu ukur dalam membangun
bangunan. Alat ini mirip seperti mistar namun biasanya tidak dapat
digunakan untuk menggambar dan memiliki ukuran lebih panjang.
Ukurannya yang panjang akan lebih ringkas karena dapat digulung.
Satuan yang digunakan umumnya adalah mm dan cm, feet atau inch.
Panjang dari meteran juga sangat beragam, bisa mencapai 10, 20, 30,
50, bahkan 100 meter.

b. Cara Menggunakan Meteran


Alat ini mirip seperti mistar namun biasanya tidak dapat digunakan
untuk menggambar dan memiliki ukuran yang lebih panjang namun
ringkas karena di gulung.

c. Cara Membaca Skala Meteran


Untuk meteran ada banyak jenisnya untuk membacanya
menyerupai mistar.

C. Jangka Sorong
a. Prinsip Dasar
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai
batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0.1 mm atau 0.01 cm.
(Agustiana dan Tika, 2013). Namun demikian ada juga yang hingga

7
mencapai 0,02 dan 0,05. Untuk jangka sorong dengan tingkat ketelitian
0,1 mm akan memiliki tingkat ketelitian atau ketidakpastian hasil
pengukuran sebesar 0,05 diperoleh dari skala terkecil jangka sorong

1
yaitu x 0,1 mm=0,05 mm=0,005 cm. Jangka sorong memiliki
2
berbagai ukuran dengan rentang pengukuran dari 100 mm hingga 3000
mm (4 inci sampai 120 inci). (Flack, 2014:6)
Jangka sorong tidak hanya digunakan untuk mengukur panjang
tetapi jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter
sebuah cincin, diameter bagian dalam pipa dan juga dapat digunakan
untuk mengukur kedalam sebuah benda serta dapat digunakan untuk
mengukur luas benda.
Jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur bagian
dalam dan luas suatu benda terdiri dari bilah utama atau bilah yang
dibagi dalam mm dan suatu bilah pembantu yang dibagi 100. Seratus
garis pada bilah pembantu sama dengan 49 milimeter pada bilah utama

100
sehingga setiap garis mm. Bila suatu garis bilah pembantu
49
berimpit dengan suatu tanda pada skala utama, maka harga ukurnya
adalah jumlah skala dihitung dari angka 0×0.02 mm. (Poerwanto dkk,
2012:79)

b. Cara Menggunakan Jangka Sorong


1. Tutup rapat rahang tetap dan rahang geser pastikan agar kedudukan
skala berada di nol.
2. Letakkan benda tepatnya ditengah tempat ukur.
3. Agar skala tidak berubah-ubah, kuncilah jangka sorong dengan cara
memutar bagiankunci peluncur.
4. Setelah terkunci lepaskan benda dari pengukur jangka sorong.
Kemudian baca pada skala utama dan skala nonius dengan cara

8
mencari garis angka yang segaris antara kala utama dan skala
nonius.

c. Cara membaca Skala Jangka Sorong


Hasil pengukuran ini sebesar cm. cara mendapatkan hasil
pengukuran ini adalah dengan cara sebagai berikut:
1. Amati dan baca skala utamanya adalah 1,4 cm
2. Skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala
utama adalah garis ke-sepuluh
3. Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm, maka
nilai lebih adalah 10 x 0,1 mm = 1 mm = 0,1 cm
4. Jadi, bacaan jangka sorong adalah 1,4 cm ditambah 0,1 cm sama
dengan 1,5 cm. (Agustiana dan Tika, 2013:9)

d. Cara Merawat Jangka Sorong


Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan jangka
sorong adalah sebagai berikut:
1. Gerakan rahang ukur gerak (jalan) harus dapat meluncur dengan
kelicinan (gesekan) tertentu sesuai dengan standar yang di izinkan
dan jalannya rahang ukur harus tidak bergoyang.
2. Sebaiknya jangan mengukur benda ukur dengan hanya bagian ujung
dari kedua rahang ukur tetapi sebisa mungkin benda harus agak
masuk ke dalam.
3. Harus dipastikan bahwa posisi nol dari skala ukur dan kesejajaran
muka rahang benar-benar tepat.
4. Pada waktu melakukan penekanan kedua rahang ukur pada benda
ukur harus diperhatikan gaya penekannya. Terlalu kuat menekan
kedua rahang ukur akan menyebabkan kebengkokan atau
ketidaksejajaran rahang ukur. Di samping itu, jika 9 terlalu kuat
menekan rahang ukur dapat menyebabkan benda ukur mudah
berubah bentuk serta dapat menimbulkan penyimpangan hasil
pengukuran.

9
5. Sebaiknya jangan membaca skala ukur pada saat benda ukur masih
berada pada jangka sorong. Kunci dulu peluncurnya baru dilepas
lepas benda ukurnya kemudian baru dibaca skala ukurnya dengan
posisi pembacaan yang benar.
6. Jangan lupa, setelah jangka sorong selesai digunakan dan akan
disimpan pada tempatnya, kebersihan jangka sorong harus dijaga
dengan cara membersihkannya memakai alat-alat pembersih yang
telah di sediakan misalnya tisuue, dan sejenisnya. (Wagiran,
2009:8)

D. Mikrometer Sekrup
a. Prinsip Dasar
Micrometer adalah alat ukur dengan ketepatan (presisi) yang
tinggi. Digunakan untuk benda kerja pada jarak ukur tertentu yakni 0 -
25 mm, 25 - 50 mm, 50 - 75 mm dengan tingkat ketelitian 0.01 mm.
(Hasna, 2011: 7). Micrometer merupakan alat ukur untuk mengukur
panjang atau ketebalan benda, kedalaman celah lubang, dan untuk
mengukur diameter suatu lobang. Mikrometer memiliki ketelitian
0.005 mm. (Marcello,1994 : 15). Micrometer digunakan untuk
mengukur benda yang sangat tipis, seperti tebal kain, tebal kawat, tebal
kertas, bahkan sehelai rambut. (Tipler, 1998: 20)

b. Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup


Berikut cara menggunakan micrometer sekrup :

1. Pastikan pengunci (lock nut) dalam keadaan terbuka


2. Bukalah rahang dengan memutar kekiri pada skala putar
3. Masukanlah benda yang akan di ukur pada rahang dan putar
kembali skala putar sampai tepat (jangan terlalu kuat, cukup sampai
benda tidak jatuh) hingga bunyi klik.
4. Putarlah pengunci (lock nut) hingga skala putar tidak dapat
digerakan.

10
5. Jika sudah pengukuran, keluarkan benda dan baca hasil pengukuran.
( Ummu, 2011: 8 )

c. Cara Membaca Skala Mikrometer Sekrup


Cara pembacaan hasil pengukuran micrometer itu tidak sulit, hanya
saja butuh ketelitian dalam melihat. Kerena jenis mirometer terdapat
analog dan digital, cara pembacaannya pun berbeda,yaitu:

1. Micrometer analog
Pembacaan micrometer analog dibutuhkan ketelitian dalam
melihat angka – angka, dan harus melihat hasil pengukuran tepat
lurus di depan mata. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut:
a. Tentukan skala utama
Yaitu skala yang tepat berimpit dengan skala nonius (skala
putar).
b. Tentukan skala nonius
Yaitu dengan melihat skala nonius yang sejajar dengan
garis mendatar yang berada pada pada skala.
c. Lalu kalikan skala nonius dengan skala terkecil dari micrometer
(0,01 mm).
d. Kemudian jumlahkan skala utama dan skala nonius. (Soejoto,
1993: 23)
2. Mikrometer Digital
Cara membaca micrometer digital lebih mudah
dbandingkan micrometer analog, tinggal langsung melihat nilai
yang ada pada layar mirometer digital. Yang sudah pasti hasilnya
pun lebih tepat dan akurat. (Alnoso, 1994: 20)

d. Cara merawat Mikrometer Sekrup


Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
perawatan mikrometer adalah sebagai berikut:
1. Pertama ketika kita sudah menggunakan micrometer maka
bersihkan bagian bagian micrometer. Bersihkan bagian – bagian

11
micrometer dengan menggunakan bahan anti korosi/pelumas
khusus.
2. Kemudian lap semua bagian yang telah dilumasi bahan anti korosi /
pelumas sampai kering, karena jika tidak kering maka micrometer
akan berkarat.
3. Ketika sudah kering maka kembalikan pada skala nol (skala utama
dan skala nonius sejajar).
4. Simpan micrometer pada peti kayu atau box kayu, dan pastikan
bebas darigetaran,sinar matahari langsung dan fluktuasi temperature
(perubahan suhu).

E. Standar Internasional Satuan Panjang


Standar Satuan Internasional adalah standar mengenai sistem
satuan pengukuran yang diakui secara internasional. Pengukuran adalah
cara untuk menentukan besaran, dimensi, atau kapasitas yang mengacu
pada standar atau satuan ukur tertentu. Ilmu pengetahuan yang
mempelajari standar-standar pengukuran disebut metrologi.
Sistem Satuan Internasional adalah sistem satuan pengukuran yang
saling berhubungan dengan struktur utamanya berupa 7 satuan dasar
yaitu : detik, meter, kilogram, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka, misalnya panjang, lebar, tinggi, luas, volume dan
kecepatan.

a. Meter
Definisi meter disimbolkan dengan “m”, adalah satuan SI dari
panjang. Perbedaan pada definisi baru adalah bahwa ketelitian
tambahan dalam definisi satuan detik mempengaruhi satuan meter.
Secara efektif sama dengan yang sebelumnya, yaitu menggunakan
kecepatan cahaya di ruang hampa.

12
F. Cara Merawat Alat Ukur Panjang
Alat ukur adalah alat yang membantu manusia untuk mengetahui
ukuran dari suatu benda atau suatu kejadian. Adapun macam – macam alat
ukur yang ada di kehidupan manusia, ada yang digunakan untuk mengukur
massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, tekanan.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat Alat Ukur :
1. Penyimpanan alat ukur di tempat yang tertutup.
Biasanya alat – alat ukur disimpan di sebuah loker ataupun lemari
dengan temperatur ruangan yang sehingga alat ukur tersebut tidak
memuai.
2. Hindari penumpukan penempatan alat ukur.
Penempatan alat – alat ukur tidak boleh ditumpuk begitu saja,
karena setiap benda memiliki masa jadi bisa saja timbul kerusakan
akibat penumpukan alat ukur.
3. Gunakan cover yang ada.
Selalu gunakan sarung ataupun kotak yang tersedia agar alat ukur
tidak rusak akibat hantaman secara langsung dari benda lain.
4. Pemakaian yang sesuai target.
Gunakan alat ukur sesuai dengan cara pemakaian dan instruksi
yang ada. Misalkan, sebuah penggaris stainless steel digunakan untuk
mengukur ukuran suatu benda, bukan untuk dijadikan pengganti pisau.
5. Hindari benturan keras.
Usahakan agar alat ukur tidak terjatuh dan menghantam benda
keras yang ada dibawah.
6. Hindari alat ukur dari benda kecil.
Selalu membersihkan alat ukur dari pasir ataupun potongan –
potongan besi sebelum menyimpannya di tempat penyimpanan alat
ukur tersebut.
7. Perawatan secara berkala.
Selalu melakukan perawatan dengan teratur secara periodik.
Misalkan alat ukur dibersihkan apa bila ada benda – benda kecil yang

13
bukan bagian dari alat ukur tersebut secara seminggu sekali ataupun
terjadwal di hari terakhir bekerja.

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa alat ukur panjang ada 4 macam, diantaranya mistar,
meteran, jangka sorong dan mikrometer skrup.
1. Mistar
Mistar memiliki tingkat ketelitian atau ketidakpastian sebesar 0,5
mm. angka 0,5 mm diperoleh dari setengah skala terkecil yang dimiliki
oleh mistar.
2. Meteran
Ketelitian yang ada di dalam meteran bahkan sampai 0,5 mm, dan
umumnya digunakan sebagai alat bantu ukur dalam membangun
bangunan/
3. Jangka Sorong
Ketelitiannya 0.1 mm atau 0.01 cm. Namun ada juga yang hingga
mencapai 0,02 dan 0,05.
4. Mikrometer Skrup
Digunakan untuk benda kerja pada jarak ukur tertentu yakni 0 - 25
mm, 25 - 50 mm, 50 - 75 mm dengan tingkat ketelitian 0.01 mm.

14
DAFTAR PUSTAKA
Faradiba. (2020). Buku Materi Pembelajaran Metode Pengukuran Fisika (online).
http://repository.uki.ac.id/2753/1/modulMPF.pdf. (diakses 22 September
2021)

Minan Chusni, Muhammad. Pengenalan Alat Ukur (online).


http://digilib.uinsgd.ac.id/23085/1/HANDOUT%20PAU-min.pdf. (diakses
22 September 2021)

Latif, Usuludin dan Dede Pipin. 2018. Modul Fisika Kelas X. Jatinunggal : SMAN
Jatinunggal.

https://standarku.com/standar-satuan-internasional/

https://soloabadi.com/cara-merawat-alat-ukur-dengan-bahan-stainless-steel/

15

Anda mungkin juga menyukai