Dalam Fisika tentu tidak terlepas dari kegiatan pengukuran. Kegiatan pengukuran memerlukan
alat ukur yang sesuai. Ketepatan hasil ukur salah satunya ditentukan oleh jenis alat yang
digunakan. Penggunaan suatu jenis alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
ketelitian hasil ukur yang diinginkan, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan
diukur.
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki
skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala
terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus
tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka
akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran
aslinya.
Contoh:
2. Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur
diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis,
Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong).
Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada
rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama
memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi
10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm
atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Contoh:
Gambar (a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b) menunjukkan skala
jangka sorong.
Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada gambar di atas
skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala. Sehingga dapat diketahui panjang
benda yang diukur dengan cara berikut:
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas
dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan
selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan
pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala
dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius
mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang
lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Contoh:
Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43 skala, maka
panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Pengertian neraca/timbangan adalah alat ukur massa dan fungsinya adalah untuk mengukur atau
menhitung bobot/massa suatu zat/benda/bahan/materi. Definisi ini sesuai dengan apa yang ditulis
oleh Wikipedia (baca weighing scale).
Perbedaan Neraca dan Timbangan – Istilah dalam Bahasa Indonesia
Neraca atau timbangan adalah salah satu kategori alat laboratorium yang paling sering digunakan
dalam percobaan/penelitian/riset baik di lembaga penelitian, lembaga pendidikan seperti sekolah,
maupun perusahaan/industri. Istilah bahasa Inggris neraca adalah scale dan timbangan adalah
balance.
Ann Crowley dari ricelake.com menguraikan perbedaan scale dan balance. Scale mengukur
massa benda dengan gaya tekan (tension) dan dorongan (compression), sedangkan balance
mengukur massa benda dengan membandingkan torsi melalui pada sebuah lengan dengan lengan
lainnya yang menggunakan anak timbangan standar. Setelah membaca artikel ini, kami berharap
anda mengerti dengan apa yang dimaksud dengan neraca atau timbangan dan ketika anda
diminta untuk jelaskan pengertian timbangan, anda mampu menjelaskan pengertian
neraca/timbangan dengan baik dan benar.
Dalam ilmu fisika, pengertian zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Massa merupakan salah satu besaran pokok/dasar. Berikut www.alatalatlab.com bahas besaran
dan satuan yang ada di dunia dan disepakati oleh para ahli dan ilmuwan.
Masih ingat pelajaran SMP atau SMA tentang fisika yang membahas besaran dan satuan? Secara
mudah, besaran adalah sesuatu yang diukur sedangkan satuan adalah cara menyatakan ukuran
tersebut. Ambil contoh panjang jalan antara Anyer – Panarukan adalah 1. 000 kilometer (km).
Maka anda dapat mengambil kesimpulan yang diukur adalah panjang dan panjang dinyatakan
dengan satuan kilometer (km). Yuk kita bahas satu per satu.
Kedua sistem tersebut memiliki perbedaan standar sehingga diperlukan tabel konversi untuk
menghitung besaran yang sama.
Satuan SI Dasar
Panjang Meter M
Massa Kilogram Kg
Waktu Sekon S
Suhu Kelvin K
Satuan Turunan SI
Satuan Alternatif
Satuan Dasar
Panjang Kaki Ft
Massa Lb (massa) lbm
Satuan Turunan
Setelah membahas tentang besaran dan satuan, selanjutnya kami ulas tentang alat yang
digunakan untuk mengukur massa yakni timbangan. Perlu anda ketahui bahwa timbangan di
laboratorium dan timbangan di pasar memiliki fungsi yang sama. Perbedaannya adalah tingkat
ketelitiannya saja. Timbangan laboratorium umumnya lebih teliti dan peka mengukur massa.
Sayangnya timbangan dengan ketelitian tinggi biasanya lebih cepat rusak. Supaya tidak cepat
rusak, yuk simak cara menggunakan timbangan laboratorium berikuti ini.
Cara Menggunakan Neraca/Timbangan di Laboratorium
Di laboratorium, untuk membuat suatu larutan diperlukan campuran dari bahan terlarut dan
pelarut. Umumnya, pelarut universal yang digunakan adalah aquades atau alkohol. Bahan terlarut
diperlukan dalam jumlah/bobot tertentu. Nah disinilah neraca berfungsi. Pengukuran massa di
laboratorium biasanya menggunakan neraca analitik/analitis. Kepekaan neraca analitik sangat
tinggi. Anda yang sekolah SMA dengan penjurusan IPA tentu pernah membuat larutan kan?
Bahan atau zat tertimbang yang berupa padatan atau serbuk diletakkan di atas letak gelas arloji
yang sudah diketahui bobotnya terlebih dahulu. Alasan mengapa digunakan gelas arloji sebagai
wadah/penampung bahan tertimbang adalah karena sifatnya yang inert (tidak bereaksi dengan
bahan). Selanjutnya untuk bekerja di laboratorium secara aman, anda perlu mengenali setiap
jenis alat laboratorium kimia, kegunaan alat dan bahan serta cara penggunaannya, termasuk
bagaimana membuat larutan standar dari bahan kimia (reagen) yang sifatnya reaktif. Disinilah
pentingnya anda mengetahui pengertian neraca/timbangan dan cara penggunaannya di
laboratorium.
Timbangan analog/manual/mekanik
Timbangan digital
Timbangan digital adalah jenis timbangan yang menggunakan tenaga listrik untuk mengetahui
bobot benda tertimbang. Disebut juga dengan neraca elektrik atau elektronik. Neraca ini
penggunaanya lebih mudah karena bekerja secara otomatis. Contohnya adalah timbangan di
pasar swalayan.
Neraca kasar
Neraca kasar adalah jenis neraca yang memiliki tingkat ketelitian (kepekaan tau sensitifitas)
rendah.
Neraca analitik atau neraca miligram adalah jenis neraca yang memiliki tingkat ketelitian
tinggi karena mampu menimbang beda hingga ukuran miligram. 1 gram setara dengan 1000
miligram. Jenis neraca ini disebut juga dengan neraca halus. Banyak digunakan oleh farmasi
untuk menimbang obat atau toko emas untuk menimbang perhiasan. Harga neraca analitik
umumnya lebih mahal. Kalibrasi neraca laboratorium perlu dilakukan secara berkala.
Tera timbangan
Tera timbangan adalah ketika anda melakukan pengenolan suatu wadah dan anda hanya ingin
mengetahui bobot benda tertimbang. Kegiatan tera (tare) ini dilakukan pada neraca analitik dan
analog. Oleh karena itu anda perlu seksama dan hati-hati ketika menggunakan timbangan.
Setelah membaca pengertian neraca/timbangan dan jenis-jenisnya yuk kita cermati sejarah
timbangan.
Sejarah Ohaus
Menurut Wikipedia, sejarah neraca Ohaus bermula dari didirikannya OHAUS Corporation pada
tahun 1907 oleh Gustav Ohaus. Dia bekerjasama dengan ayahnya (Karl), seorang warga Jerma
yang ahli mekanis timbangan. Mereka secara bersama-sama mendirikan perusahaan jasa service
timbangan di Newark, New Jersey. Maka hingga kini perusahaan tersebut telah berusia lebih dari
100 tahun. Neraca Ohaus merupakan merk neraca/timbangan yang terkemuka di dunia.
Pada tahun 1979, Ohauss mulai menggunakan teknologi digital sehingga neraca elektronik pun
mulai diproduksi pada tahun tersebut. Teknologi ini memungkinkan menimbang benda secara
lebih cepat. Namun demikian, Ohaus juga masih menjual produk neraca manual seperti:
Bagian neraca lengan yang penting adalah anak timbangan. Neraca lengan bekerja dengan
prinsip/teori keseimbangan. Jika anda pernah mendengar lagu tentang membuat layang-layang
(..kutimbang dengan benang..), maka anda akan mudah memahami cara kerja neraca ini. Hal
inilah yang menjada landasan teori neraca lengan, neraca ayun atau timbangan pegas gantung.
Dengan demikian tujuan neraca adalah keseimbangan. Pengertian neraca/timbangan dapat
dipahami dengan mudah berdasarkan prinsip ini.
Jenis Neraca/Timbangan
Selain neraca diatas, masih ada macam-macam neraca lainnya. Diantaranya adalah timbangan
baby scale (bayi), timbangan barang, timbangan beres/padi, timbangan bebek, timbangan buah,
timbangan buku, timbangan dacin, timbangan dapur/kue/makanan/roti, timbangan hybrid,
timbangan injak/kamar mandi/lantai, timbangan jongkok/kodok, timbagan jarum, timbangan
pocket/portable, timbangan serbaguna/warung, timbangan surat dan timbangan
tradisional/konvensional. Kami berharap dapat mengulas jenis-jenis timbangan ini di lain waktu.