Anda di halaman 1dari 23

P1: Elastisitas Batang

Alat :
1. Batang yang akan diteliti

Berfungsi sebagai batang yang akan


diteliti elastisitasnya

2. Perangkat penopang

Berfungsi untuk
penopang batang
yang akan diteliti

3. Perangkat baca

Digunakan kertas millimeter block,


berfungsi untuk melihat kenaikan
dan penurunan batang
4. Perangkat beban

Berfungsi sebagai tempat diletakkannya


beban, perangkat beban ini akan digantung
pada batang yang akan diteliti.

5. Beban

Digunakan besi:
berfungsi sebagai
beban untuk melihat
elastisitas batang
yang akan diteliti

6. Mistar

Karena batang yang digunakan


panjang maka untuk mengukur nya
menggunakan meteran. Berfungsi
untuk mengukur batang dari
perangkat penopang yang satu ke
perangkat penopang yang ke dua (jarak 90 cm, 100 cm, 110 cm)
7. Jangka sorong

Berfungsi untuk
mengukur lebar
batang yang akan
digunakan dalam praktikum

8. Mikrometer sekrup

Berfungsi sebagai
pengukur tebal batang
yang kan digunakan dalam praktikum

Cara kerja:
1. Mengukur lebar dan tebal batang pada beberapa tempat yang berbeda sebanyak
10 kali pengukuran (pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan
mikrometer sekrup).
2. Mengukur jarak antara dua bilah penopang.
3. Meletakkan batang diatas penopang dengan jarak yang seimbang.
4. Meletakkan perangkat beban pada titik tengah batang dan pasang perangkat
baca pada meja.
5. Membaca pentunjukan perangkat baca pada saat perangkat beban kosong.
6. Memasang beban berturut-turut dengan beban yang tersedia. Pada saat
penambahan satu keping beban, tunggulah beberapa saat kemudian catat
penurunan titik tengah batang pada perangkat baca.
7. Mengurangi beban setelah semua beban yang tersedia secara berturut – turut.
Setiap pengurangan satu keping beban, tunggulah beberapa saat kemudian
bacalah kenaikan titik tengah batang pada perangkat baca.
8. Mengulangi percobaan dengan mengubah jarak antar bilah penopang.
9. Membaca kedudukan titik tengah batang dilakukan sebanyak lima kali
pengukuran.
10. Melakukan pengulangan jarak antar bilah penopang sebanyak 3 kali perubahan.

P2: Gerak Harmonis Sederhana (GHS)

Alat :
1. Pegas dan statip

Pegas Statip
Pegas berfungsi sebagai alat untuk mengayunkan beban
Statip berfungsi untuk menggantung pegas

2. Ember dan keping-keping beban


Ember beban berfungsi sebagai wadah tempat beban yang akan
digantungkan pada pegas yang telah digantungkan pada statip

Keping-keping beban berfungsi sebagai beban yang akan digunakan dalam


praktikum ini yang akan di letakkan pada ember beban. Krping brban memiliki
massa yang berbeda-beda

3. Stopwatch

Berfungsi sebagai pengukur waktu ayunan ketika sudah bergerak harmonis


dalam 5 kali getaran
4. Neraca teknis dan anak timbangannya

Berfungsi untuk menimbang pegas dan ember beban

Cara kerja:

1. Menimbang pegas, ember beban dengan menggunakan neraca teknis untuk


menentukan massa masing-masing.
2. Menggantung pegas pada statif dan menggantung ember beban pada ujung
bawah dari pegas. Menarik ember hingga diperoleh simpangan kecil dan
melepaskan, sistem akan melakukan ghs. (Jika ternyata periode getarnya terlalu
kecil menambah beberapa beban ke
dalam ember dan menganggap
massa dari keping beban dan ember
sebagai massa "ember kosong”).
3. Mencatat waktu ayunan dengan stop
watch dalam 5 kali getaran
(penghitungan getaran dan waktu dilakukan bila gerakan pegas sudah harmonis).
4. Menambahkan keping beban dan ulangi percobaan 2 dan 3.
5. Mengulangi percobaan 4 dengan mengurangi beban satu-persatu.

P3: Ayunan Matematis

Alat:

1. Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan bola logam


melakukan 10x getaran.
2. Bola logam, digunakan sebagai bandul yang diayunkan dengan benang.

3. Benang, digunakan sebagai pengikat bola logam dengan jarak yang berbeda-
beda.

4. Statif, digunakan sebagai tumpuan atau menggantung benang yang telah


diberi bola logam dan busur.
5. Penggaris panjang (meteran), digunakan untuk mengukur panjang benang
yang akan digunakan.

Cara kerja:

1. Menggantung bola logam dengan tali (benang)


pada statif.
2. Mengukur panjang tali penggantung yang diukur mulai dari titik simpul pada tiang
statif sampai ketengah-tengah bola. Mengambil panjang tali > 1 meter.
3. Memberi simpangan yang kecil seperti yang telah dijelaskan di atas (batas
maksimum (𝜃) kemudian melepas dan mengusahan agar tidak terjadi gerakan
puntir.
4. Membiarkan dahulu bandul berayun selama 30 detik. Setelah itu catatlah waktu
yang diperlukan bandul untuk melakukan 50 getaran. mencatat waktu tersebut
untuk setiap 10 kali getaran, lakukan pengukuran sebanyak 5 kali.
5. Mengulangi langkah ke 2 sampai langkah ke 3 untuk panjang tali yang berbeda
(10 macam panjang tali). Mengukur waktu untuk 50 kali getaran, lakukan 1 kali
pengukuran.
6. Mengulangi langkah ke 2 dan ke 3 untuk berat bandul yang berbeda lalu lakukan
pengukuran seperti langkah ke 5.

P4 Koefisien Kekentalan Zat Cair

Alat :
1. Tabung

Digunakan untuk tempat menampung zat cair


dalam hal ini gliserin.

2. Bola-bola kecil dari zat padat

Berfungsi sebagai benda yang


dimasukkan ke dalam tabung berisi
zat cair yang kemudian dihitung
kecepatannya
3. - Mikrometer sekrup

Berfungsi untuk mengukur


diameter bola-bola kecil

- Jangka Sorong

Berfungsi untuk
mengukur diameter
tabung yang digunakan
dalam prak
tikum

- Meteran

Berfungsi untuk menentukan jarak yang


akan dilakukan perhitungan kecepatanya
pada saat bola masuk ke dalam tabung
yang berisi zat cair (jarak yang digunakan
50 cm, 55cm, 60 cm)

4. Termometer

Berfungsi untuk mengukur suhu zat cair


pada tabung sebelum dan sesudah
percobaan
5. Sendok saringan

Berfungsi untuk mengambil bola yang telah


digunakan untuk percobaan dari dasar tabung

Sendok
saringan

6. Dua kawat yang melingkari tabung

Kawat 1 kawat 2
Berfungsi untuk menandai titik 0 ke titik jarak yang telah ditentukan (50 cm,
55 cm, 60 cm) pada saat bola masuk ke dalam tabung berisi zat cair dan
mengkaitkan mistar panjang dengan tabung

7. Stopwatch

Berfungsi untuk mengukur waktu pada saat bola


masuk ke dalam tabung berisi zat cair melewati
titik 0 ke titik jarak yang ditentukan (50 cm, 55 cm,
60 cm)
8. Areometer

Digunakan untuk mengukur rapat


massa zat cair dalam hal ini
gliserin, baik sebelum percobaan
dan setelah percobaan.

9. Timbangan torsi dengan batu timbangannya

Digunakan untuk mengetahui massa tiap-tiap bola

Cara kerja:

1. Mengukur tiap- tiap bola dengan micrometer sekrup sebanyak 5 kali untuk tiap-
tiap bola.

2. Menimbang tiap-tiap bola dengan neraca torsi.

3. Mengukur diameter bagian dalam dari tabung, sebanyak 5 kali pengukuran.

4. Mencatat suhu zat cair sebelum dan sesudah percobaan


5. Mengukur rapat massa zat cair sebelum dan sesudah tiap percobaan dengan
Areometer.

6. Menempatkan gelang kawat yang melingkar tabung kira-kira 5 cm di bawah


permukaan zat cair dan yang lain kira-kira 5 cm dari dasar tabung.

7. Mengukur jarak jatuh d (Jarak kedua gelang kawat).

8. Memasukkan sendok saringan sampai dasar tabung dan tunggu beberapa saat
hingga zat cair diam.

9. Mengukur waktu jatuh T untuk tiap-tiap bola masing-masing 5 kali pengulangan.

10. Mengubah letak – letak kawat sehingga jarak d berubah juga. Ukurlah d dan T
seperti langkah pada nomor 7 dan 9.(pengulangan jarak d sebanyak 3
perubahan)

11. Mengubah suhu zat cair dengan memasukkan tabung zat cair ke dalam air es
(dingin) atau ke dalam bak air hangat (panas).(Bila kondisi memungkinkan).

12. Mengulangi langkah percobaan nomor 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 untuk suhu yang


tidak sama dengan suhu semula.

P5: Tegangan Permukaan I

Alat:

1. Neraca Ohaus, digunakan untuk menimbang massa batang kaca yang akan
digunakan saat percobaan
2. Batang Kaca, digunakan untuk dihubungkan ke batang besi dengan
menggunakan benang agar dapat dihitung jarak antara keduanya saat
sebelum dan sesudah dicelupkan ke dalam air sabun

Batang
kaca

3. Batang besi berbentuk U, digunakan sebagai tempat mengikat dua benang


sehingga jarak antara kedua benang dapat diukur dengan teliti dengan
kertas milimeter blok

Batang
besi

4. Benang, sebagai penghubung antara batang kaca dengan batas besi yang
jaraknya dapat diukur

benang

5. Mistar, sebagai alat pengukur jarak antara kedua benang dan panjang benang
antara batang besi dan batang kaca
6. Milimeter Blok, digunakan untk mengukur kelengkungan benang setelah
dicelupkan pada air sabun

Cara kerja:

1. Menimbang berat batang gelas kaca tersebut beberapa kali dan mencatat
hasilnya.
2. Menghubungkan 2 batang gelas yang sama panjangnya dengan dua utas
benang dengan panjang benang 4 kali jarak ikatan pada batang kaca.
3. Mengukur jarak antara kedua benang dengan bantuan kertas milimeter.
4. Menyelupkan kedua batang gelas kaca yang telah dihubungkan dengan benang
pada air sabun, lalu angkatlah batang kaca tersebut dengan memegang salah
satu batang kaca tersebut dan dekatkantah pada kertas milimeter yang tersedia.
Mengatur agar jarak antara kedua lengan serta jarak antara kedua batang kaca
yang terjadi dapat diukur dengan teliti. Mencatat hasil pengukuran.
5. Melakukan langkah ke (2) dan (4) dengan mengganti panjang benang (lebih
panjang dari percobaan sebelunmya).
6. Melakukan penggantian panjang benang sebanyak 3 kali perubahan.
7. Kemudian mengulangi langkah ke (2) dan ke (4).
8. Melakukan pengamatan sebanyak 10 kali untuk masing-masing kondisi.
P6: Tegangan Permukaan II

Alat:

1. Manometer Terbuka

Digunakan untuk mengukur tegangan 
muka melalui kenaikantinggi cairan dala
m manometer akibat adanya perbedaan
tekanan udara pada kedua sisi pipa ma
nometer.

2. Buret
Berguna untuk mengatur tekanan pad
a gelembung dengan cara mengalirkan air dalam buret secara perlahan-
lahan sehingga menekan udara dalam pipa kapiler dan manometer serta
menimbulkan gelembung pada ujung pipa kapiler dan menyebabkan
perbedaan ketinggian cairan pada pipa manometer.

3. Pipa kapiler

Fungsinya untuk men

unjukkan gelembung setengah bola akibat desaknya

 udara pada pipa kapiler.
4. Termometer

Fungsinya untuk mengukur suhu pada bejana gelas untuk menentukan massa


jenis air.

5. Bejana gelas

Fungsinya sebagai wadah air yang akan dituangkan ke dalam buret.

6. Mistar

Mengukur jarak dari ujung bawah pipa kapiler sampai di mana pipa itu akan
dicelupkan.

7. Gelas kimia
Berfungsi sebagai wadah dan tempat terjadinya teka
nan gelembung terhadap pipa kapiler.

Cara kerja:

a. Mengukur jarak dari ujung bawah pipa kapiler sampai di mana pipa itu akan
dicelupkan. Lalu memberikan tanda pada jarak tersebut. (3 perbedaan jarak)

b. Menyelupkan pipa kapiler sampai batas tanda tersebut.

c. Membuka kran buret, dengan perlahan-lahan.


d. Memperhatikan ujung pipa kapiler yang dicelupkan, pada saat keluar gelembung
udara yang pertama, catat kedudukan permukaan air pada kaki Yang terbuka dari
manometer.
e. Mengukur suhu air pada bejana gelas untuk menentukan harga ρ 2, dan pada
manometer untuk menentukan ρ 1, dengan cara mencocokkan harga suhu tersebut
dalam tabel massa jenis pada buku referensi.

f. Melakukan langkah 4 dan 5 sebanyak lima kali.

g. Mengulangi percobaan dengan mengubah jarak pada pipa kapiler (jarak h2 yang
berbeda). Jarak h2 dirubah sebanyak 3 kali perubahan.

P7: Kalorimeter Aliran

Alat:
1. Thermometer

Digunakan untuk mengukur suhu bagian dalam atau


suhu air yang berada di dalam tabung kalorimeter
, pada percobaan kali ini disediakan 2 termometer
yang ditempatkan pada bagian kanan dan kiri tabung
kalorimeter. Suhu awal termometer sebelah kiri
adalah 27 ℃ dan pada sebelah kanan akan berubah
ubah sesuai dengan kuat arus listrik yang dialiri
dalam beberapa menit setelah arus dialiri.

2. Regulator

Digunakan untuk sumber arus listrik seperti untuk menentukan kuat arus yang
kita pakai (1,5 A, 2 A , 2,5 A, dan 3A). Di sisi
samping regulator terdapat saluran besi input
dan output yang berfungsi untuk menyalurkan
kuat arus listrik (melepaskan arus listrik )
menggunakan kabel buaya dari saluran output
pada regulator menuju rheostat ,sedangkan
input digunakan untuk menerima kalor malalui kabel buaya dari tabung
kalorimeter ke regulatornya sendiri.

3 . Gelas ukur

Untuk menampung dan mengukur air


yang dikeluarkan oleh tabung kalorimeter
pada saat air mulai disalurkan pada
bejana, air dialiri setiap 4 detik sekali
dengan arus yang berbeda dan bila
sudah mencapai 2 menit, air dihitung
berapa bertambahnya.
4. Rheostat

Rheostat berbentuk silinder yang dililit oleh


bahan konduktor .Digunakan untuk mengatur
arus yang mengalir. Berupa hambatan yang
dapat bergerser, hambatan pada rheostat harus
berada di bagian tengah agar hambatan nya
stabil.

5. Amperemeter

Amperemeter yang kami pakai berupa


amperemeter digital.Digunakan untuk
mengukur arus listrik yang dapat di atur dan
bersumber dari regulator. Amperemeter yang
digunakan adalah mode AC. Memakai mode
AC karena arus yg dikeluarkan oleh regulator
bolak balik. Yaitu dari regulator kembali lagi ke
regulator.

6. Voltmeter

Digunakan untuk mengukur tegangan listrik , voltmeter di susun secara paralel


bertujuan agar semua alat yang lain dapat terbagi tegangan secara rata,
dikarenakan tegangan atau voltmeter bersifat menyeluruh.
7. Stopwatch

Stopwatch digunakan untuk


menghitung waktu per 2 menit
dengan arus yg berbeda.

8. Tabung kalorimeter

Berisi air dan tidak boleh ada udara didalamnya. Terdapat heater di dlm tabung
kalorimeter yang berupa platina yang berfungsi sebagai pemanas atau
pengahantar kalor di dalam tabung kalorimeter yang bersumber dari kabel
penguhubung buaya satu set yang telah dirangkai.

9. Bejana air

Bejana air diletakkan diatas tabung kalorimeter yang berfungsi untuk menyimpan
air sebelum air dialirkan ke dalam tabung kalorimeter. Bejana air yang kami
gunakan adalah buret yang digantung pada statip. Bejana air memiliki kapasitas
100 ml. Bejana air harus selalu diisi jangan sampai kosong.

10. Kabel penghubung (kabel buaya )

Kabel penghubung 1 set yang digunakan untuk menghubungkan kalorimeter,


amperermeter, dan voltmeter ke sumber tegangan atau sumber energi listrik.
Susunan rangkaian ini yaitu kabel kutub positif (+)dihubungkan secara seri
dengan kutub positif (+) ampemeter, kabel kutub negatif (-) dihubungkan secara
seri dengan kutub negatif (-) voltmeter. Kemudian kutub negatif (-) amperemeter
dihubungkan dengan kutub positif (+) voltmeter secara paralel. Kutub positif (+)
kalorimeter kemudian dihubungkan dengan pertemuan kabel kutub negatif (-)
amperemeter dan kutub positif (+) voltmeter. Pada sisi lain,kabel kutub negatif
(-)dihubungkan dengan kutub negatif (-) voltmeter secara paralel untuk kemudian
keduanya dihubungkan dengan kutub negatif (-) tabung kalorimeter.

Cara kerja:

1. Mengisi tabung kalorimeter dengan air sampai penuh hingga tidak ada
udara di dalamnya dan permukaan air berada pada ujung pipa keluar.
2. Mengalirkan air di dalam tabung secara kontinyu dan aturlah arus listrik sebesar
1,5 A.

3. Mengukur suhu T1 dan T2 tetap dengan perbedaan sekecil mungkin (misal 5 )


air yang keluar dari tabung kalorimeter ditampung selama 2 menit. Menghitung
data untuk massa air dan suhu (T 1 dan T2) serta menghitung V dan i yang dapat
diperoleh.
4. Mengulangi percobaan di atas dengan mengatur arus 2A; 2,5A; 3A.

Anda mungkin juga menyukai