DISUSUN
OLEH: KELOMPOK 1
XI MIPA 4
Nama Anggota :
5. Data pengamatan:
Pegas
No Massa Gaya Panjang Panjang Pertambahan Tetapan
Beban Berat (F pegas Pegas Setelah panjang Pegas k
(Kg) = m.g ) semula ( Lo Pembebanan pegas ΔL(L- 𝑛
( )>
𝑓
=m) (L = m) Lo) 𝑚 ΔL
Karet
No Massa Gaya Panjang Panjang Pertambahan Tetapan
Beban Berat pegas semula Pegas Setelah panjang Pegas k
(Kg) (F = ( Lo = m ) Pembebanan pegas ΔL(L- 𝑛 𝑓
(𝑚 ) > ΔL
m.g ) (L = m) Lo)
1 0,05 Kg F = 0,5 Lo = 0,164m L = 0,17 m ΔL = 0,006 K = 83,33
2 0,1 Kg F=1 Lo = 0,164m L = 0,18 m ΔL = 0,016 K = 62,5
3 0,15 Kg F = 1,5 Lo = 0,164m L = 0,195 m ΔL = 0,031 K = 48,38
4 0,2 Kg F=2 Lo = 0,164m L = 0,21 m ΔL = 0, 46 K = 43,47
5 0,25 Kg F = 2,5 Lo = 0,164m L = 0,23 m ΔL = 0,066 K = 37,87
Series 1
0
0.006 0.016 0.031 0.046 0,066
Series 1
7. Sumber-sumber kesalahan
Pada percobaan tersebut terdapat sumber kesalahan yaitu pada saat pengukuran
panjang pegas. Terjadi ketidak akuratan ketika mengukur pertambahan panjang pegas
ketika diisi beban. Hal itu terjadi karena kekurang telitian alat ukur yaitu mistar.
Selain itu perbedaan sudut pandang pengukur mengakibatkan nilai pengukuran sedikit
menyimpang. Akibat pegas yang sudah melar atau longgar karena sering dipakai juga
berpengaruh terhadap kesalahan pengukuran. Pegas sedikit bengkok atau tidak lurus
karena sering di lengkungkan.
8. Kesimpulan
a. Semakin besar gaya yang diberikan pada pegas maka pertambahan panjang
pada pegas akan semakin besar.
b. Pada pegas, nilai k ditentukan oleh gaya dan pertambahan panjang pegas.