Anda di halaman 1dari 15

MATA PELAJARAN FISIKA

SMA NEGERI 1 CIJERUK


Jl. K.H. Halimi Gegerbitung Hongbu Rt 04/04 Desa Cijeruk Kec.
Cijeruk Kab. Bogor 16740
e-mail: sman1cijeruk@gmail.com

Laporan Eksperimen Fisika

Nomor Kelompok :1

Nama Anggota Kelompok:


1. Aghna Sofia Janani
2. Siti Maulida
3. Vega Shilvia

Kelas : XII MIPA 2

Semester : 2 (Dua)

HUKUM HOOKE

Tanggal Percobaan : 04 Maret 2022

Nama Guru : Friska Dhian Utami, S.Pd

Sistematika : Judul, Tujuan, Dasar Teori, Alat dan Bahan, Prosedur Kerja, Data
Pengamatan, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka, Lampiran
Tujuan :
1. Menentukan hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas
dengan pertambahan panjang pegas.
2. Menentukan konstanta elastisitas pegas (k).
Dasar Teori :
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis
atau elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali
ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda
tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah
benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk
pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk
adalah pertambahan panjang. Perlu diketahui bahwa gaya yang
diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa
putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas
elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke
bentuk semula jika diregangkan dengan gaya yang sangat besar.
Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya
tarik dengan luas penampang benda. Regangan didefinisikan
sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang benda ketika
diberi gaya dengan panjang awal benda.
Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan
pegas agar kembali ke bentuk semula setelah
meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya
berat dan pertambahan panjangpanjang.

Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding


lurus dengan pertambahan panjang pegas. Semakin besar gaya
yang bekerja pada pegas, semakin besar pertambahan panjang
pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap pertambahan
panjang pegas bernilai konstan. Hukum Hooke berlaku ketika
gaya tidak melampaui batas elastisitas pegas. Hukum Hooke
dikemukakan oleh Robert Hooke (1635-1703).
Secara matematis, hukum Hooke dinyatakan melalui
persamaan : k = F / Δl. Keterangan : k = konstanta pegas, F = gaya,
Δl = pertambahan panjang pegas.
Satuan internasional gaya adalah Newton, satuan
internasional panjang adalah meter, karenanya satuan
internasional konstanta pegas adalah Newton/meter (N/m).
Alat dan Bahan :

1. Pegas
2. Statif
3. Mistar
4. Beban Gunting
Prosedur Kerja :
1. Menyusun batang statif seperti gambar di atas.
2. Mengukur massa beban gantung mo.
3. Menggantungkan sebuah pegas pada statif seperti gambar di
atas.
4. Mengukur panjang pegas sebelum diberi beban sebagai
panjang mula-mula (Lo).
5. Menggantungkan beban pertama pada pegas, kemudian
mengukur panjang pegas ketika beban masih tergantung (L)
dan beban tidak bergerak lagi. Dalam hal ini, beban yang
digantung berperan sebagai gaya (F) yang bekerja pada pegas.
6. Mengukur pertambahan panjang (∆L = L – Lo).
Mengulangi langkah ke 5 dengan menambah beban satu per
satu.
7. Mengulangi langkah ke 3 sampai 6 dengan menggunakan
pegas yang lain.
Data Pengamatan :

Variasi Beban Pegas 1 Pegas 2

Panjang awal pegas (Lo) = 0,071 meter. 0,07 meter.

Percobaan Massa Gaya Panjang Pertambahan Konstanta


beban (F) akhir (L) panjang (∆L) pegas (k)
Ke- (m)

1 0,01 0,1 N 0,11 m 0,039 m 2,56 N/m


Kg

2 0,02 0,2 N 0,218 m 0,147 m 1,36 N/m


Kg

3 0,03 0,3 N 0,32 m 0,249 m 1,20 N/m


Kg

4 0,04 0,4 N 0,073 m 0,003 m 333,3 N/m


Kg

5 0,05 0,5 N 0,092 m 0,022 m 9,09 N/m


Kg

Konstanta rata-rata 340,238 k

• Percobaan 1, 2 & 3 menggunakan Pegas 1


• Percobaan 4 & 5 menggunakan Pegas 2
Pembahasan :

ΔL F (N)

0,039 0,1

0,147 0,2

0,249 0,3

PEGAS 1
0.35

0.3 0.3
0.25

0.2 0.2
F (N)

0.15

0.1 0.1
0.05

0
0.039 0.147 0.249
ΔL (Meter)

ΔL F (N)

0,003 0,1

0,022 0,2

PEGAS 2
0.25

0.2 0.2

0.15
F (N)

0.1 0.1

0.05

0
0.003 0.022
ΔL (Meter)
Grafik hubungan antara berat beban (F) dengan
pertambahan panjang pegas (∆L) diatas sudah sesuai dengan
tabel analisis data bahwa jika gaya tarik tidak melampaui batas
elastis pegas maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Sehingga kami juga
mendukung teori hukum hooke tersebut dikarenakan grafik
yang kami buat dua-duanya linear dan bemilai konstan.
Pengaruh berat beban terhadap pertambahan panjang
pegas ialah semakin besar beban maka semakin panjang
pertambahan pegas.
Secara matematis hubungan antara besar gaya yang
bekerja dengan pertambahan panjang pegas dapat ditulis
sebagai berikut :

K = F/∆L
Keterangan :
F = gaya yang bekerja (N)

K = konstanta pegas (N/m)

∆L = perubahan panjang pegas (m)

Berikut adalah contoh soal mengenai hukum hooke


1. Diketahui besar gaya yang bekerja pada pegas adalah 75 N
dan pertambahan panjangnya adalah 0,25 cm. Tentukan
konstanta pegas tersebut!

Jawab :
Dik :

F = 75 N

∆L = 0,25 cm = 0,0025 m

Penyelesaian :
K = F/∆L = 75/0, 0025 = 30000 N/m
2. Seorang anak yang massanya 50 kg bergantung pada ujung
sebuah pegas sehingga pegas bertambah panjang 10 cm.
Tetapan pegas bernilai...
Jawab :

Dik :

M = 50 kg

X = 10 cm = 0,1 m
Penyelesaian :
K = F/x = m × g/x = 50 × 10/0, 1 = 500/0, 1 = 5000 N/m

Benda-benda elastis memiliki kemampuan untuk


kembali ke bentuk atau ukuran semula saat gaya yang
diterapkan dihilangkan. Contoh benda elastis itu sendiri ialah
pegas, karet, balon, ban motor dan rotan.
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan :
Dalam Percobaan mengenai Hukum Hooke yang
telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa berat
beban atau gaya yang bekerja berbanding lurus dengan
pertambahan panjang pegas. Semakin tinggi pertambahan
panjang pegas, maka semakin besar gaya yang bekerja.
Semakin berat massa beban yang digantung pada pegas,
maka semakin besar gaya yang diperlukan untuk menarik
beban ke bawah. Besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa,
gaya, dan gravitasi. Untuk menentukan konstanta elastisitas
pegas dapat ditentukan dengan rumus berikut :
K = F/∆L

Saran :
Percobaan mengenai hukum hooke ini sebainya dilakukan
secara benar dan teliti serta sesuai dengan sistematika penelitian
agar hasilnya tepat dan akurat.

Dalam cara belajar harus bervariasi seperti halnya


melakukan praktik seperti ini, supaya tidak menimbulkan
kebosanan tetapi tidak boleh terlepas dari aturan aturan yang ada.
Daftar Pustaka :
https://www.studiobelajar.com/hukum-
hooke/#:~:text=Elastis%20atau%20Elastisitas%20(Fisika)%20adal
ah,Contoh%20benda%20elastis%20adalah%20pegas.

https://gurumuda.net/percobaan-hukum-hooke.htm
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai