Anda di halaman 1dari 10

KONSTANTA ELASTISITAS PEGAS

KELOMPOK 4 11 MIPA 1
1. Elysha Mundisari
2. Fera Choirunnisa
3. Hizkia Willhem
4. Indira Salsabila A
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang elastisitas Pegas.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Konstanta Elastisitas Pegas ada
manfaatnya terhadap pembaca.

Jakarta, September 2017

Penyusun
BAB 1
A. Latar Belakang

ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut
bertambah panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke
panjang semula. Demikian juga ketika Anda merentangkan pegas, pegas
tersebut akan bertambah panjang. Tetapi ketika dilepaskan, panjang pegas akan
kembali seperti semula. Regangkan pegas tersebut dan ketika dilepaskan maka
panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal itu
disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis.

Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali


ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka
bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan
dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu Anda ketahui
bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet
bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas
elastisitasnya.

B. Rumusan Masalah
Dari Latar belakang di atas bisa di buat rumusan masalah nya menjadi :
a. Apa hubungan massa dengan panjang elastisitas pegas ?
b. Bagaimana cara menghitung konstanta elastisitas pegas ?
c. Apa hubungan gaya atau beban dengan elastisitas pegas ?

C. Tujuan percobaan
Menentukan nilai konstanta pegas berdasarkan gaya atau beban yang di
berikan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan
berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pertambahan
panjang pegas tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke
keadaan semula. Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama,
pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan
oleh karakteristik setiap pegas. Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan
konstanta pegas (k).
Hukum Hook menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah
gaya, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besar
gaya yang bekerja padanya.
Secara matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan
pertambahan panjang pegas dapat dituliskan sebagai berikut:
F=kx
Keterangan :
F = gaya yang bekerja (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = perubahan panjang pegas

Pegas ada yang disusun secara tunggal, ada juga yang disusun seri atau
paralel. Untuk pegas yang disusun seri, pertambahan panjang total sama
dengan jumlah masing-masing pertambahan panjang pegas . Sehingga
pertambahan total x adalah: x = x1 + x2.
Sedangkan untuk pegas yang disusun paralel, pertambahan panjang masing-
masing pegas sama. Yaitu: x1 = x2 = x3. dengan demikian: Kp = k1 + k2
Perlu selalu di ingat bahwa hukum Hook hanya berlaku untuk daerah elastik,
tidak berlaku untuk daerah plastik maupun benda-benda plastik. Menurut
Hooke, regangan sebanding dengan tegangannya, dimana yang dimaksud
dengan regangan adalah persentase perubahan dimensi. Tegangan adalah
gaya yang menegangkan per satuan luas penampang yang dikenainya.
Sebelum diregangkan dengan gaya F, energi potensial sebuah pegas adalah
nol, setelah diregangkan energi potensialnya berubah menjadi: E = kx2

Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku
sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum
Hooke. Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan
mencapai batas elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula.
Jika gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas. Tapi hukum Hooke
tidak berlaku pada daerah antara batas hukum Hooke dan batas elastisitas. Jika
benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas,
maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya
dihilangkan, panjang benda tidak akan kembali seperti semula, benda tersebut
akan berubah bentuk secara tetap. Jika pertambahan panjang benda mencapai
titik patah, maka benda tersebut akan patah.
Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (L) suatu
benda bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi penyusun
dan dimensi benda (dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang dibentuk oleh
materi yang berbeda akan memiliki pertambahan panjang yang berbeda
walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya tulang dan besi.

Demikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama
(misalnya besi), tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda
maka benda tersebut akan mengalami pertambahan panjang yang berbeda
sekalipun diberikan gaya yang sama. Jika kita membandingkan batang yang
terbuat dari materi yang sama tetapi memiliki panjang dan luas penampang
yang berbeda, ketika diberikan gaya yang sama, besar pertambahan panjang
sebanding dengan panjang benda mula-mula dan berbanding terbalik dengan
luas penampang. Makin panjang suatu benda, makin besar pertambahan
panjangnya, sebaliknya semakin tebal benda, semakin kecil pertambahan
panjangnya.
BAB 3
METADOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan praktikum ini :

Hari / tanggal : Selasa, 19 september 2017

Waktu : Pukul 11.00 sampai selesai

Tempat : Laboratorium Fisika, SMAN 71

Judul Praktikum

Konstanta Pegas

A. Tujuan
Menentukan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas

B. Alat dan Bahan


1. Statif
2. Pegas
3. Beban
4. Mistar atau penggaris
C. Langkah Percobaan
Percobaan untuk pegas tunggal ( dua pegas )
1. Mempersiapkan semua alat percobaan.
2. Pasang Pegas pada statip
3. Ukur panjang pegas tanpa beban, catat pada tabel pengamatan
4. Beri beban pada pegas
5. Ukur panjang pegas dengan beban yang sudah dipasang, catat masa
beban dan panjang
pegas
6. Lepas beban pada pegas dan ganti dengan beban dengan masa yang
berbeda.
7. Ulangi langkah 5 dan 6.

D. Hasil Percobaan
Pegas A
Massa Gaya Tarik Panjang Pertambahan
Beban ( Kg ) F = m.g Pegas ( L ) panjang ( ) K=

(M) (M)
0 0 0.17 0 0
0.02 0.2 0.19 0.02 10
0.05 0.5 0.22 0.05 10
0.07 0.7 0.25 0.08 8.75
Rata-rata 9.583

Pegas B
Massa Gaya Tarik Panjang Pertambahan
Beban ( Kg ) F = m.g Pegas ( L ) panjang ( ) K=

(M) (M)
0 0 0.15 0 0
0.02 0.2 0.17 0.02 10
0.05 0.5 0.21 0.06 8,33
0.07 0.7 0.24 0.09 7.77
Rata-rata 8.7
Pegas Seri ( A dan B )
Massa Gaya Tarik Panjang Pertambahan
Beban ( Kg ) F = m.g Pegas ( L ) panjang ( ) K=

(M) (M)
0 0 0.40 0 0
0.02 0.2 0.43 0.03 6.66
0.05 0.5 0.52 0.12 4.16
0.07 0.7 0.57 0.17 4.11
Rata-rata 4.98

Pegas Paralel ( A dan B )


Massa Gaya Tarik Panjang Pertambahan
Beban ( Kg ) F = m.g Pegas ( L ) panjang ( ) K=

(M) (M)
0 0 0.16 0 0
0.02 0.2 0.18 0.02 10
0.05 0.5 0.19 0.03 16.67
0.07 0.7 0.20 0.04 17.5
Rata-rata 14.72

E. Analisa dan Pembahasan

Berdasarkan kajian teori yang diperoleh, dapat dinyatakan bahwa sebuah pegas yang
diregangkan dengan satu gaya, maka pegas akan bertambah panjang. Jika gaya yang
digunakan untuk menarik suatu kawat tidak terlalu besar, maka perpanjangan pegas
adalah sebanding dengan gaya yang bekerja.

Semakin besar konstanta pegas atau semakin kaku sebuah pegas, maka semakin besar
gaya yang diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas. Sebaliknya semakin
elastis sebuah pegas atau semakin kecil konstanta pegas, maka semakin kecil gaya yang
diperlukan untuk meregangkan pegas. Konstanta pegas menggambarkan kekakuan
pegas. Semakin besar konstanta yang dimiliki, pegas semakin kaku dan semakin susah
untuk diregangkan atau ditekan. Begitu pula sebaliknya, jika konstanta pegas kecil,
maka pegas tersebut semakin mudah diregangkan atau ditekan.

Besarnya massa beban pada masing-masing benda ternyata sangat berpengaruh dalam
pertambaan panjang pegas. Jika semakin besar massa beban, maka pegas akan semakin
memanjang. Begitu juga sebaliknya jika semakin kecil besarnya massa benda maka
tarikan pegas tidak terlalu panjang.
Jika massa beban diganti menjadi yang lebih besar maka pertambahan panjang pada
pegas akan semakin besar adan akan berpengaruh pada hasil penghitungan konstanta
pegas, yaitu konstanta pegas akan semakin besar. Makin panjang suatu benda, makin
besar besar pertambahan panjangnya, sebaliknya semakin tebal benda, semakin kecil
pertambahan panjangnya.

Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pertambahan panjang


pegas, berbanding lurus dengan besar gaya tarik pada pegas, dan panjang pegas mula-
mula, serta berbanding terbalik dengan luas penampang pegas dan kelenturan pegas.

BAB 4
KESIMPULAN
Dari percobaan yang berjudul Menentukan Konstanta Pegas (pegas), dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.Setiap bahan memiliki konstanta pegas yang berbeda.

2.apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan maka pegas tersebut akan
kembali ke bentuk awalnya.

3. besarnya konstanta pegas dan x mempengaruhi besarnya energi potensial


pegas.

4.Semakin besar nilai konstanta, maka nilai energi potensial yang didapat juga
semakin besar. Sebaliknya semakin kecil nilai konstanta, maka semakin besar
nilai energi potensial.

5.Sifat elastis adalah sifat bahan yang selalu berusaha menghambat perubahan
bentuknya dan cenderung mengembalikanya ke bentuk semula. Benda yang
memiliki sifat ini dinamakan dengan benda elastis.

6. Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya tarik
atau gaya tekan yang diberikan pada pegas tersebut.

7.semakin berat beban yang digunakan semakin besar pula konstanta pegasnya.

8. konstanta pegas berbanding lurus dengan massa dan gravitasi bumi serta
berbanding terbalik dengan x.
9.jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang besarnya tidak melebihi batas
elastisitas pegas, pegas tersebut bertambah panjang sebanding dengan
besarnya gaya yang maka mempengaruhi pegas tersebut.

10.jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.

Anda mungkin juga menyukai