Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PRATIKUM FISIKA

“HUKUM HOOKE”

DISUSUN OLEH

NAMA : DEATI NADIATUL HUSNAH

KELAS : XII IPA 2

GURU PEMBIMBING :

ADE HERIZONA S.Pd

SMA N 01 KOTO BARU

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


HUKUM HOOKE

A.TUJUAN PRATIKUM

Tujuan dilakukannya pengamatan ini adalah untuk :


1. Mempelajari hukum Hooke
2. Menentukan konstanta pegas
3. Untuk menambah wawasan
4. Belajar dan mencari pengalaman

B.LANDASAN TEORITIS

1.Pegas dan Gaya yang Bekerja


Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau elastisitas
adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar
yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada
sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan
karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang.
Gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika
gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga
sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya
yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik dengan luas
penampang benda. Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan
panjang benda ketika diberi gaya dengan panjang awal benda.
Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar kembali ke
bentuk semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya
berat dan pertambahan panjang.

2.Hukum Hooke
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang
ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas. Besarnya gaya
Hooke berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya.
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan
pertambahan panjang (X), secara matematis :

F = k. Δx
Dengan : F = Gaya yang diberikan (N)
k = konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)

C.ALAT DAN BAHAN

 Alat dan Bahan


1. Pegas
2. Statif
3. Penjepit
4. Penggaris
5. Beban-beban yang telah dibakukan massanya (50 g = 0,05 kg; 100 g = 0,1 kg).

D.CARA KERJA ALAT

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada percobaan ini.


2. Menyusun rangkaian percobaan di mana pegas digantungkan pada statif dan
ujungnya digantungi beban.
3. Mengukur panjang pegas sebelum diberi beban (x0).
4. Menggantungkan beban 200 g pada ujung pegas, lalu mengukur panjang pegas
(x1).
5. Mengulangi langkah (4) dengan mengganti beban pada pegas.
6. Menuliskan semua data yang diperoleh pada tabel.

E.DATA

X0 X1 Δx F K
Massa (kg) (m) (m) (m) (N) N/m
m.g K = f / Δx

0,2 kg 0,11 m 0,16 m 0,05 m 0,2.10=2 N 2/0,05=40 N/m

0,3 kg 0,11 m 0,2 m 0,09 m 0,3.10=3 N 3/0,09=33,3 N/m

0,5 kg 0,11 m 0,255 m 0,145 m 0,5.10=5 N 5/0,225=22,2 N/m


F.ANALISIS DATA

1. Yang terjadi ketika ujung pegas digantungi beban adalah pegas meregang dan
terjadi pertambahan panjang pegas.
2. Berdasarkan tabel yang telah dibuat, gaya yang bekerja pada pegas berbanding
lurus dengan pertambahan panjang pegas. Semakin besar gaya yang diberikan,
maka pertambahan panjang pegas semakin besar pula.
3. Berdasarkan data pengamatan, konstanta pegas dapat dicari dengan meninjau
satuan pada gaya dan pertambahan panjang, sehingga didapat persamaan :
F = k . Δx
k = F/∆x

G.KESIMPULAN

Dalam percobaan mengenai hukum Hooke yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa gaya yang dikerjakan pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjang
pegas. Semakin besar pertambahan panjang pegas, maka semakin besar pula gaya yang
dikerjakan pada pegas.

Anda mungkin juga menyukai