Anda di halaman 1dari 4

HUKUM HOOKE

Ahmad Roy Saputra (7189)


Guru Pembimbing: Drs. M. Yasin Kholifudin, M. Pd
Tanggal Percobaan: 06/03/2017
Fisika Kelas XII Minat Fisika
Laboratorium Fiasika Dasar SMA Negeri 2 Kebumen

Abstrak

Percobaan Hukum Hooke bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya atau beban terhadap
pertambahan panjang pegas dan menentukan besar konstanta pegas. Pada percobaan ini, diketahui bahwa
semakin besar gaya yang bekerja, semakin panjang pula pertambahan panjang pada pegas. Sebaliknya,
semakin kecil gaya yang bekerja, semakin pendek pula pertambahan panjang pegas. Jika gaya dihilangkan,
maka pegas akan kembali ke posisi semula sebelum diberi bebas yang dinamakan dengan sifat elastisitas.
Kata kunci: Hukum Hooke, Konstanta Pegas, Elastisitas

dihilangkan (dibebaskan) [3]. Pegas merupakan


I. PENDAHULUAN salah satu contoh benda elastis. Jika sebuah gaya
diberikan
Ketika Anda menarik karet mainan sampai
batas tertentu, karet tersebut bertambah panjang.
Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke
panjang semula. Demikian juga ketika Anda pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda
merentangkan pegas, pegas tersebut akan tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang
bertambah panjang. Tetapi ketika dilepaskan, dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah
panjang pegas akan kembali seperti semula. pertambahan panjang. Perlu diketahui bahwa gaya
Mengapa demikian? Hal itu terjadi karena pegas yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu.
merupakan benda yang bersifat elastis. Elastis atau Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang
elastifitas adalah kemampuan suatu benda untuk diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya
kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar [4].
yang diberikan kepada benda itu dihilangkan
(dibebaskan). Selisih panjang pegas ketika diberi gaya tarik
(F) dengan panjang awalnya (o) disebut
Elastisitas benda merupakan peristiwa yang pertambahan panjang (), sedangkan adalah
biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari panjang pegas ketika ditarik gaya F. Dalam
misalnya pada shock beaker motor, timbangan, kasur percobaan ini pegas digantung pada statif kemudian
pegas, dan ketapel. Pengertian dari elastisitas itu diberi gaya sehingga berlaku :
sendiri adalah kemampuan suatu benda untuk F=W
kembali ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar
yang diberikan kepada benda itu dihilangkan / Untuk pegas yang lebih kaku (misalnya
dibebaskan. pegas baja), angka penggalinya lebih besar daripada
pegas yang lebih fleksibel (misalnya pegas
Pada percobaan kali ini, objek yang akan tembaga), karena diperlukan gaya yang lebih besar
diuji adalah pegas. Bertujuan untuk mengetahui untuk menghasilkan pertambahan panjang yang
pengaruh gaya ( F) terhadap pertambahan sama. Jadi, besar angka penggali bergantung pada
panjang pegas ( l) dan mengetahui konstanta pegas yang digunakan. Angka penggali ini disebut
dengan tetapan gaya (k). Untuk semua pegas
pegas (k ) dari analisis data percobaan dengan berlaku rumus:
cara mengukur perubahan panjang pegas dari
panjang pegas semula dengan panjang pegas yang F = k
telah diberi gaya.
Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas,
pertambahan panjang pegas berbanding lurus
(sebanding) dengan gaya tariknya.
II. LANDASAN TEORI
Hukum Hooke Pernyataan tersebut dikemukaan pertama kali oleh
Robert Hooke yang disebut dengan Hukum Hooke
Elastis atau elastifitas adalah kemampuan suatu [3].
benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera
setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu
Laporan Praktikum Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen 1
III. METODOLOGI-LANGKAH KERJA

Alat : 1. Pegas
2. Statif
3. Beban (5 macam)
4. Penggaris
5. Alat tulis

L (cm)
1.
Gantungkan
pegas 1 pada
statif
Analisis Data :
2. Ukur
6. Ulangi
langkah 1-4
panjang Pegas 1 ( o = 0.2 m )
pegas tanpa
dengan
menggunaka
beban untuk 1. F = 0.5 N
mengetahui
n pegas 2
o 2 = 0.22 m
Langk
= 2 - o = 0.22 - 0.2 = 0.02 m
ah
Kerja F = k
5. Ulangi
langkah 4
0.5 = k 0,02
3.Gantungka
dengan
massa beban
n beban 1 k = 0.5 / 0.02
pada pegas
yang = 25 N/m
berbeda
4.Ukur
panjang
pegas
2. F = 0.7 N
setelah diberi
beban 1
2 = 0.228 m
= 2 - o = 0.228 - 0.2 = 0.028 m
Gambar III-1 Diagram Langkah Kerja
F = k
0.7 = k 0,028
k = 0.7 / 0.028
IV. HASIL DAN ANALISIS
= 25 N/m

Tabel Data Hubungan Gaya (F) dengan 3. F = 0.9 N


Pertambahan panjang (l) 2 = 0.236 m
= 2 - o = 0.236 - 0.2 = 0.036 m
Benda F=mg l K F = k
No l2 (m) 0.9 = k 0,036
elastis (N) (m) (N/m)
k = 0.9 / 0.036
1 Pegas 1 0.5 0.22 0.02 25 = 25 N/m
Lo = 0.2
0.7 0.228 0.028 25
m 4. F = 1.1 N
0.9 0.236 0.036 25 2 = 0.244 m
1.1 0.244 0.044 25
= 2 - o = 0.244 - 0.2 = 0.044 m
1.3 0.252 0.052 25
F = k
2 Pegas 2 0.5 0.194 0.014 35 1.1 = k 0,044
Lo = k = 1.1 / 0.044
0.7 0.2 0.02 35
0.18 m = 25 N/m
0.02
0.9 0.205 35
5 5. F = 1.3 N
0.03 2 = 0.252 m
1.1 0.211 35
1
0.03 = 2 - o = 0.252 - 0.2 = 0.052 m
1.3 0.217 35
7 F = k
1.3 = k 0,028
k = 1.3 / 0.052
Grafik Hubungan pertambahan panjang dan Gaya = 25 N/m

Laporan Praktikum Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen 2


.

.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Pegas 2 ( o = 0.18 m )
1. F = 0.5 N Dari hasil percobaan di atas disimpulkan bahwa
2 = 0.194 m pegas merupakan salah satu benda yang elastis
berdasar Hukum Hooke, karena ketika diberi gaya
= 2 - o = 0.194- 0.18 = 0.014 m tarik atau beban yang tidak melampaui batas elastis
dapat kembali ke bentuk semula, pertambahan
F = k
panjang pegas juga berbanding lurus dengan gaya
0.5 = k 0,014
tariknya. Apabila gaya tarik atau beban diperbesar
k = 0.5 / 0.014
maka pertambahan panjang pegas juga semakin
= 35 N/m
besar. Dari data di atas, rata-rata sebuah pegas
memiliki tetapan yang sama walaupun massa beban
2. F = 0.7 N
yang digantungkan berbeda-beda. Hal ini terjadi
2 = 0.2 m karena gaya tarik pegas berbanding lurus dengan
= 2 - o = 0.2 - 0.18 = 0.02 m pertambahan panjang sehingga pegas memiliki
ketetapan yang konstan.
F = k
0.7 = k 0,02 Agar percobaan elastisitas benda (Hukum Hooke) ini
k = 0.7 / 0.02 dapat berhasil dengan hasil yang tepat, disarankan
= 35 N/m ketika mengukur pertambahan panjang pegas dan
panjang awal pegas harus benar-benar teliti, karena
3. F = 0.9 N apabila tidak teliti akan berpengaruh pada
2 = 0.205 m penghitungan konstanta pegas. Selain itu,
disarankan juga agar menggunakan beban yang
= 2 - o = 0.205 - 0.18 = 0.025 m
berat karena semakin berat beban maka
F = k perpanjangan pegas semakin besar sehingga lebih
0.9 = k 0,025 mudah diukur.
k = 0.9 / 0.025
= 35 N/m

4. F = 1.1 N
2 = 0.211 m DAFTAR PUSTAKA

= 2 - o = 0.211- 0.18 = 0.031 m


[1] M. Yasin Kholifudin, Panduan
F = k Praktikum Fisika Dasar, SMA Negeri
1.1 = k 0,031
2 Kebumen, 2010
k = 1.1 / 0.031
= 35 N/m .
[2] Adel S. Sedra dan Kennet C. Smith,
5. F = 1.3 N Microelectronic Circuits, Oxford
2 = 0.217 m University Press, USA, 1997.
= 2 - o = 0.217 - 0.18 = 0.037 m
F = k
1.3 = k 0,037
k = 1.3 / 0.037
= 35 N/m

.
Laporan Praktikum Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen 3
perubahan bentuk, posisi, dan dimensi dari
suatu benda) permanen (plastis) untuk
pertama kalinya

4. Apa yang dinamakan batas elastik dari suatu


pegas? Jelaskan!
Jawab :
Batas elastis adalah batas pegas
mendapatkan jumlah maksimum tegangan
yang memungkinkan pegas untuk dapat
kembali ke ukuran normal

5. Buatlah grafik hubungan antara panjang pegas


(sb x) dengan beban (sb y)
Pertanyaan Konsep:
Jawab :
1. Jika suatu pegas diberi gaya, apa yang akan
terjadi pada pegas?, dan jika gaya tersebut F
dihilangkan, bagaimana panjang pegas
sekarang?
Jawab :
Jika pegas diberi gaya, maka akan terjadi
perubahan panjang. Perubahan panjang ini
bisa berarti memendek atau memanjang,
tergantung arah diberikan gaya. Jika gaya
tersebut dihilangkan maka panjang pegas
akan kembali seperti panjang semula

2. Jika gaya tersebut diperbesar, bandingkan


panjang sekarang dengan keadaan 1? Jelaskan
hubungan tersebut. l
Jawab :
Pertambahan perubahan panjang ( ) pegas
berbanding lurus terhadap pertambahan gaya
( F ) yang diberikan. Sehingga jika gaya
diperbesar, maka akan terjadi perubahan 6. Berikan contoh benda yang digunakan dalam
panjang pegas yang semakin besar. kehidupan sehari-hari yang bersifat elastik dan
tak elastik.
3. Bagaimana jika gaya tersebut diperbesar terus. Jawab :
Apa yang akan terjadi pada pegas tersebut?
Benda bersifat elastis : Shock beaker, ketapel,
Jawab :
kasur pegas, karet
Jika gaya tersebut diperbesar terus-menerus,
Benda tidak elastis : Kayu, batu.
pegas tersebut mencapai batas elastis
dimana batas elastis itu merupakan titik
dimana tegangan yang diberikan akan
menyebabkan terjadinya deformasi atau

Laporan Praktikum Laboratorium Fisika Dasar SMA N 2 Kebumen 4

Anda mungkin juga menyukai