Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Fisika

TETAPAN PEGAS

Oleh: Virginie Chinua Eve Anly

Kelas: XI MIPA 4 / 38

I. Tujuan Praktikum
1. Menentukan tetapan pegas
2. Memperlihatkan berlakunya Hukum Hooke

II. Landasan Teori


1. Hukum Hooke
Hukum hooke adalah ketentuan mengenai gaya dalam ilmu fisika yang
terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas .Besarnya gaya hooke ini
secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari
posisi normalnya. Jika kita menarik ujung pegas,sementara ujung pegas yang
lainnya terikat tetap,pegas akan bertambah panjang.Jika pegas kita
lepaskan ,pegas akan kembali ke posisi semula akibat gaya pemulih.
2. Pegas
Pegas atau per adalah benda yang bersifat elastis yang digunakan untuk
menyimpan energi mekanis. Pegas biasanya terbuat dari berbagai macam
logam, namun umumnya terbuat dari baja.
Sebuah pegas tanpa beban panjangnya L, ketika sebuah beban
bermassa m digantungkan pada pegas maka pegas akan bertambah panjang
sebesar X. Hal tersebut disebabkan karena massa sebesar m akan
menghasilkan gaya berat W, dan gaya berat W ini akan menghasilkan gaya
sebesar F yang bekerja pada pegas.
W = mg dan W berfungsi sebagai F
Keterangan:
W: gaya berat (N)
m: massa benda (kg)
G: percepatan gravitasi (m/s2)
Sedangkan gaya F yang berkerja pada pegas akan berlaku hal sebagai berikut:
F = kX
Keterangan:
F: gaya (N)
X: pertambahan panjang pegas (m)

Berdasarkan persamaan di atas, maka tetapan pegas bias dihitung berdasarkan


persamaan sebagai berikut:
F = kX
k = F/X dengan k sebagai tetapan pegas

III. Alat dan Bahan


1. Statip yang dilengkapi mistar
2. Pegas
3. Gantungan Beban
4. Beban
5. Kertas grafik

IV. Langkah-Langkah Percobaan


1. Siapkan statip yang dilengkapi mistar di atas meja.
2. Gantung pegas tanpa beban pada statif.
3. Gantungkan wadah beban pada pegas.
4. Tentukan posisi nol pegas ketika wadah sudah digantungkan (posisi nol
merupakan posisi terbawah wadah beban).
5. Tambahkan beban secara periodik dengan nilai yang merupakan kelipatan dari
beban yang pertama.
6. Ukur pertambahan panjang pegas pada setiap penambahan beban.
V. Data dan Analisis Data

No. Massa Beban (gr) Gaya F (dyne) X (cm)

1. 10 1 x 104 1,2

2. 20 2 x 104 3

3. 30 3 x 104 4,6

4. 40 4 x 104 6,2

5. 50 5 x 104 8

1. Tentukan nilai k dengan persamaan sebagai berikut:


k = (F2-F1)
(X2-X1)
F1 = 32.600 (3,26 x 104) dyne
F2 = 42.000 (4,2 x 104) dyne
X1 = 5 cm
X2 = 6,7 cm
k = (42.000-32.600)
(6,7-5)
k = (9.400)
(1,7)
k = 5529,41 (5,5294 x 103) dyne/cm

2. ∆k = δ𝐹 + δ(∆x) . k
F x
δ𝐹 = 0,1 x 103 dyne
F= 1 x 104 dyne
X = 0,4 mm
δ(∆x) = ½ × 0,4 = 0,2 mm
∆k = (0,1 x 103 + 0,2) x 5,5294. 103
1x 104 0,4
∆k = (0,51)× 5,5294.103
∆k = 2,81×103 dyne/cm

3. Hasil percobaan ditulis sebagai berikut :


k ± ∆k = 5,5294 ×103 ± 2,81×103

Lampiran:
Grafik Hubungan Gaya (F) dan Pertambahan Panjang (∆𝑋)
VI. Kesimpulan
Dalam penelitian ini yaitu dimana kita dapat menentukan tetapan pegas (k)
melalui gaya F(dyne) dan X(cm) dengan bantuan dari grafik antara keduanya
membuktikan bahwa hukum Hooke adalah benar. Hubungan antara gaya yang
diberikan pada pegas juga sebanding dengan pertambahan panjang pegas (F=k.x).
Dimana Konstanta pegas adalah ukuran elastisitas pegas. Jadi apabila suatu pegas
semakin kaku maka konstanta pegas juga semakin besar. Semakin banyak getaran
yang dilakukan pada sistem getaran, maka waktu yang diperlukan semakin banyak
sehingga periodenya juga semakin besar. Pada sistem getaran nilai k dapat ditentukan
banyaknya getaran, periode, dan massa. Lalu semakin besar massa yang dipergunakan
maka pertambahan panjang pada sistem pembebanan akan semakin besar.

Tanggal Percobaan : 13 Februari 2023 Kelas : XI MIPA


4
Anggota Kelompok :
1. Annabelle Effendi / 5
2. Giovanni Ozora / 17
3. Jordana Moira / 22
4. Maria Jovita Permana / 23
5. Regina Revaline / 29
6. Virginie China Eve Anly / 38

Anda mungkin juga menyukai