Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA "HUKUM HOOKE"

Oleh :

Ikah Miftahul Khasanah (1401135041)

Permono Adi Putro (1401135028)

Syifa Alfiah Fahrunnisa (1401135034)

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2015

iii
LAPORAN ALAT PRAKTIKUM FISIKA "HUKUM HOOKE"

A. Judul Kegiatan
"Praktikum Hukum Hooke"

B. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sering menggunakan hukum-hukum fisika untuk
membantu kita dalam melakukan banyak hal. Salah satu hukum yang sering
dipakai yaitu hukum hooke, yaitu hukum yang digunakan untuk mencari
besar konstanta pada pegas dengan memperhitungkan pengaruh dari gaya
yang diberikan pada benda dan massa benda itu sendiri.
Untuk membuktikan hukum hooke tersebut, kami telah melakukan
praktikum fisika tentang hukum hooke dan telah merumuskan hasil
praktikum tersebut ke dalam laporan ini.

C. Tujuan Kegiatan
1. Mempelajari Hukum Hooke
2. Menentukan konstanta pegas

D. Landasan Teori
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau
elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk
benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan
perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu diketahui bahwa gaya
yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus
jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.
Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika
diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut
memiliki batas elastisitas. Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada
pegas tersebut tidak diberikan gaya. Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi
antara gaya tarik dengan luas penampang benda. Regangan didefinisikan
sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang benda ketika diberi gaya
dengan panjang awal benda.

iv
Getaran (oscillation) merupakan salah satu bentuk gerak benda yang
cukup banyak dijumpai gejalanya. Dalam getaran, sebuah benda melakukan
gerak bolak - balik menurut lintasan tertentu melalui titik setimbangnya.
Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gerakan bolak - balik
dinamakan periode (dilambangkan dengan T, satuannya sekon (s). Simpangan
maksimum getaran dinamakan amplitudo.
Hukum Hooke menjelaskan tentang batas elastisitas. “Elastisitas benda
hanya berlaku sampai suatu batas yaitu batas elastisitas.” Grafik tegangan
terhadap regangan untuk menjelaskan hukum Hooke: Titik O ke titik B
adalah masa deformasi elastis, yaitu perubahan bentuk yang dapat kembali ke
bentuk semula. Titik A adalah batas hukum Hooke yang grafiknya merupakan
garis lurus. Titik B adalah batas elastis, dan grafik selanjutnya merupakan
masa deformasi plastis, yaitu perubahan bentuk yang tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Titik C adalah titik tekuk (yield point), dimana hanya
dibutuhkan gaya yang kecil untuk memperbesar pertambahan panjang. Titik
D adalah tegangan maksimum (ultimate stress), dimana benda benar-benar
mengalami perubahan bentuk secara permanen. Titik E adalah titik patah,
dimana benda akan patah/putus bila gaya yang diberikan sampai ke titik
tersebut.
Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar
kembali ke bentuk semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas
berlawanan arah dengan gaya berat dan pertambahan panjang, dapat
dirumuskan, tetapan pegas dapat ditentukan melalui penjelasan dan
persamaan berikut: Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara
vertikal. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam
bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau
pegas. Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus
dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya,
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan
pegas dan pertambahan panjang (X), didaerah yang ada dalam batas
kelentingan pegas.F = k.Δx Atau : F = k (tetap) xk adalah suatu tetapan
perbandingan yang disebut tetapan pegas yang nilainyaberbeda untuk pegas

v
yang berbeda.Tetapan pegas adalah gaya per satuan tambahan panjang.
Satuannya dalam SI adalah N/m.
Persamaan gerak getaran dapat diturunkan dari dua buah hukum gerak,
yaitu Hukum II Newton dan Hukum Hooke. Jika gaya pegas adalah satu -
satunya gaya luar yang bekerja pada benda, maka pada benda berlaku Hukum
II Newton Atau Persamaan diatas merupakan persamaan gerak getaran selaras
(simple harmonic motion). Dalam getaran selaras, benda berosilasi di antara
dua posisi dalam waktu (periode) tertentu dengan asumsi tanpa kehilangan
tenaga mekaniknya. Dengan kata lain, simpangan maksimum (amplitudo)
getaran tetap. Dapat ditulis menjadi Persamaan diatas disebut persamaan
diferensial, karena mengandung suku yang berupa diferensial. Penyelesaian
dari Persamaan tersebut dapat berbentuk Gambar simpangan getaran selaras
sederhana. Fungsi x periodik dan berulang pada simpangan yang sama
dengan keanikan sebesar 2 Periode getaran T adalah waktu yang diperlukan
benda untuk menjalani gerakan satu putaran (cycle). Ini berarti nilai x pada
saat t sama dengan nilai x pada saat t + T.

E. Alat Dan Bahan


1. Pegas
2. Mistar
3. Penjepit
4. Rangkaian kayu
5. Beban
6. Kait
7. Paku

F. Langkah Kerja
1. Mengukur masa beban yang akan digunakan.
2. Mengukur panjang pegas sebelum diberi beban
3. Mengukur panjang pegas setelah diberi beban.
4. Mengalikan masa beban dengan besar gaya gravitasi.
5. Mencari nilai kontanta dengan cara membagi nilai gaya yang bekerja pada
pegas dengan masa beban pada pegas tersebut.

G. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan dengan massa beban 36,2 gram maka dapat diperoleh
data pada percobaan hukum Hooke

vi
No Massa Xo (m) Xt (m) ∆x (m) F (N) k (N/m)
(kg)

1. 36,2×10-3 15×10-2 16×10-2 1×10-2 345,8 3,45800×10-4

15×10-2 15,9×10-2 0,9×10-2 345,8 3,84222×10-4

15×10-2 15,8×10-2 0,8×10-2 345,8 4,32250×10-4

Pertambahan panjang pegas tergantung pada beban yang diberikan,


semakin besar beban yang diberikan semakin besar pula pertambahan panjang
pegas.

Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F
maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya
gaya yang mempengaruhi pegas tersebut. Dimana F : gaya yang bekerja pada
pegas (N) dan Δx : pertambahan panjang pegas (m). Dari pernyataan
tersebut Hooke membuat suatu hukum tentang gaya pegas yang dapat
dinyatakan seperti berikut. Besarnya gaya yang diberikan pada pegas,
sebanding dengan tetapan pegas (k) dan sebanding dengan perubahan panjang
(Δx). Sehingga diperoleh persamaan dari hukum Hooke tersebut.

H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum mengenai
Hukum Hooke ini adalah sebagai berikut :
1. Semakin berat massa beban yang digantung pada pegas, maka semakin
besar gaya yang diperlukan untuk menarik beban ke bawah.
2. Besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa, gaya, dan gravitasi. Dan dapat
terjadi kesalahan atau ketidakakuratan data karena pengaruh keseimbangan
pegas, kesalahan dalam penghitungan massa maupun gaya.
3. Renggang tidaknya suatu pegas dipengaruhi oleh massa beban yang
digantungkan.
4. Besarnya gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan
panjang pegas (Δx) yaitu panjang akhir – panjang awal.

vii
5. Konstanta pada masing-masing percobaan berbeda-beda karena perbedaan
massa yang digunakan.
6. Hasil Pengukuran konstanta pegas dengan menggunakan pegas yang sama
memiliki nilai yang hampir sama.
7. Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F
maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya
gaya yang mempengaruhi pegas tersebut.
8. Pertambahan panjang pegas tergantung pada beban yang diberikan,
semakin besar beban yang diberikan semakin besar pula pertambahan
panjang pegas.

viii
LAMPIRAN

ix
Lampiran Pengolahan Data

Data Percobaan

Percobaan (d = 1 cm)

N Massa (kg) Xo (m) Xt (m) ∆x (m) F (N) k (N


o

1 36,2×10-3 ± 0,5×10-3 15×10-2 ± 0,0005 16×10-2 ± 0,0005 1×10-2 ± 345,8 3,45


. 0,0005

15×10-2 ± 0,0005 15,9×10-2 ± 0,0005 0,9×10-2 ± 345,8 3,84


0,0005

15×10-2 ± 0,0005 15,8×10-2 ± 0,0005 0,8×10-2 ± 345,8 4,32


0,0005

x
Lampiran Pengolahan Data

Mencari nilai ∆x

∆x (m) ∆x2(m)

0,01 1×10-4

0,009 8,1×10-4

0,008 6,4×10-4

∑∆x = 2,7×10-2 ∑∆x2 = 2,45×10-4

xi
Mencari nilai k

K (N/m) k2 (N/m)

3,45800×10-4 1,19578×10-7

3,84222×10-4 1,47627×10-7

4,32250×10-4 1,86840×10-7

∑k =1,16227×10-4 ∑k2 = 4,54045×10-7

xii
Mencari nilai F

xiii
Biodata Peneliti

Biodata Peneliti 1

Nama Lengkap : Ikah Miftahul Khasanah

Nama Panggilan : Ikah

Tempat/Tanggal Lahir : Bekasi, 07 Maret 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Mahasiswi

Alamat : Jl. Nusa Indah RT.14/25 No. 11, Kaliabang Tengah,

Bekasi Utara

No. Telepon : 089602763873

Riwayat Pendidikan :

SDIT Taufiqurrahman (2004-2008)

SMP Negeri 5 Bekasi (2008-2011)

SMA Negeri 14 Bekasi (2011-2014)

UHAMKA (2014-sekarang)

Jakarta, 17 Desember 2015

(Ikah Miftahul Khasanah)

Biodata Peneliti 2

xiv
Nama Lengkap : Permono Adi Putro

Nama Panggilan : Permono

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 22 Februari 1996

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Mahasiswa

Alamat : Jl. Sunan Kalijaga RT. 003, RW. 011, Larangan,

Larangan Utara, Tangerang Kota, Banten

No. Telepon : 081260633316

Riwayat Pendidikan :

SDN JOGLO 03 PAGI (2002-2008)

SMPN 219 JAKARTA (2008-2011)

MAN 10 JAKARTA (2011-2014)

UHAMKA (2014-sekarang)

Jakarta, 17 Desember 2015

(Permono Adi Putro)

xv
Biodata Peneliti 3

Nama Lengkap : Syifa Alfiah Fahrunnisa

Nama Panggilan : Syifa

Tempat/Tanggal Lahir : Serang, 22 Desember 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Mahasiswi

Alamat : Jl. Cisereh RT002/RW004 No. 10 Ds/Kec.


Kragilan

Serang-Banten

No. Telepon : 081213712032

Riwayat Pendidikan :

SDN KRAGILAN 2 (2002-2008)

SMPN 1 KRAGILAN (2008-2011)

SMA DAAR EL-QOLAM (2011-2014)

UHAMKA (2014-sekarang)

Jakarta, 17 Desember 2015

(Syifa Alfiah Fahrunnisa)

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.

Mikarajuddin. 2008. IPA FISIKA : Jilid 1. Jakarta: Esis.


Seran D, G. dkk. 2007. Fisika SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.

xvii

Anda mungkin juga menyukai