Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN UJIAN PRAKTIKUM FISIKA

A. Judul Kegiatan
"Praktikum Hukum Hooke"

B. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sering menggunakan hukum-hukum fisika untuk membantu kita
dalam melakukan banyak hal. Salah satu hukum yang sering dipakai yaitu hukum hooke,
yaitu hukum yang digunakan untuk mencari besar konstanta pada pegas dengan
memperhitungkan pengaruh dari gaya yang diberikan pada benda dan massa benda itu
sendiri.
Untuk membuktikan hukum hooke tersebut, saya telah melakukan praktikum fisika
tentang hukum hooke dan telah merumuskan hasil praktikum tersebut ke dalam laporan ini.

C. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari Hukum Hooke
2. Menentukan Konstanta Pegas

D. Landasan Teori
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau elastsitas adalah
kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan
pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis,
maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan
perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu diketahui bahwa gaya yang diberikan
juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan
sangat besar, melawati batas elastisitasnya.
Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan
dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.
Setiap pegas memiliki panjang alami, jika pada pegas tersebut tidak diberikan gaya.
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik dengan luas penampang benda.
Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang benda ketika diberi
gaya dengan panjang awal benda.
Getaran (oscillation) merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup banyak
dijumpai gejalanya. Dalam getaran, sebuah benda melakukan gerak bolak - balik menurut
lintasan tertentu melalui titik setimbangnya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu
gerakan bolak - balik dinamakan periode (dilambangkan dengan T, satuannya sekon (s).
Simpangan maksimum getaran dinamakan amplitudo.
Hukum Hooke menjelaskan tentang batas elastisitas. “Elastisitas benda hanya berlaku
sampai suatu batas yaitu batas elastisitas.” Grafik tegangan terhadap regangan untuk
menjelaskan hukum Hooke: Titik O ke titik B adalah masa deformasi elastis, yaitu perubahan
bentuk yang dapat kembali ke bentuk semula. Titik A adalah batas hukum Hooke yang
grafiknya merupakan garis lurus. Titik B adalah batas elastis, dan grafik selanjutnya
merupakan masa deformasi plastis, yaitu perubahan bentuk yang tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Titik C adalah titik tekuk (yield point), dimana hanya dibutuhkan gaya yang
kecil untuk memperbesar pertambahan panjang. Titik D adalah tegangan maksimum
(ultimate stress), dimana benda benar-benar mengalami perubahan bentuk secara permanen.
Titik E adalah titik patah, dimana benda akan patah/putus bila gaya yang diberikan sampai
ke titik tersebut.
Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar kembali ke bentuk
semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya berat dan
pertambahan panjang, dapat dirumuskan, tetapan pegas dapat ditentukan melalui penjelasan
dan persamaan berikut :
Besarnya gaya Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak
pergerakan pegas dari posisi normalnya,
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan
pertambahan panjang (X), didaerah yang ada dalam batas kelentingan pegas.
𝐹 = 𝑘. 𝛥𝑥
𝑘 adalah suatu tetapan perbandingan yang disebut tetapan pegas yang nilainya berbeda untuk
pegas yang berbeda. Tetapan pegas adalah gaya per satuan tambahan panjang. Satuannya
dalam SI adalah N/m.

E. Alat dan Bahan


1. Pegas
2. Statif dan penjepitnya
3. Stopwatch
4. Beban

F. Langkah kerja
1. Mengukur masa beban yang akan digunakan.
2. Mengukur panjang pegas sebelum diberi beban
3. Mengukur panjang pegas setelah diberi beban.
4. Mengalikan masa beban dengan besar gaya gravitasi.
5. Mencari nilai kontanta dengan cara membagi nilai gaya yang bekerja pada pegas dengan
masa beban pada pegas tersebut.
G. Hasil Pengamatan

Ketika pegas ditarik sekitar 10 cm dan sampai getaran 20 getaran dengan massa yang
berbeda-beda, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Jika x0 = 15 cm dan g = 10 m/s2, maka diperoleh data sebagai berikut :

H. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan dengan massa beban yang berbeda maka dapat
diperoleh data pada percobaan hukum Hooke. Percobaan pertama dengan massa beban
seberat 100 gr pertambahan panjang pegasnya diperoleh 0,11 m, percobaan kedua dengan
massa 150 gr pertambahan panjang pegasnya diperoleh 0,13 m, percobaan ketiga dengan
massa 200 gr pertambahan panjang pegasnya diperoleh 0,14 m, percobaan keempat dengan
massa 220 gr pertambahan panjang pegasnya diperoleh 0,15 m, dan pada percobaan terakhir
yaitu percobaan yang kelima dengan massa 250 gr pertambahan panjang pegasnya diperoleh
0,16 m. Pertambahan panjang pegas tergantung pada beban yang diberikan, semakin besar
beban yang diberikan semakin besar pula pertambahan panjang pegas.
Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya 𝐹 maka pegas
tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi
pegas tersebut. Dimana 𝐹 : gaya yang bekerja pada pegas (N) dan 𝛥𝑥 : pertambahan panjang
pegas (m). Dari pernyataan tersebut Hooke membuat suatu hukum tentang gaya pegas yang
dapat dinyatakan seperti berikut. Besarnya gaya yang diberikan pada pegas, sebanding
dengan tetapan pegas (𝑘) dan sebanding dengan perubahan panjang (𝛥𝑥). Sehingga
diperoleh persamaan dari hukum Hooke tersebut.
𝐹 = 𝑘 ∆𝑥
Berdasarkan data hasil pengamatan pada percobaan gerak harmonik sederhana dengan
menggunakan massa beban yang berbeda-beda. Pada percobaan ini ditarik beban ke bawah
sekitar 10 cm kemudian dilepaskan dan pada saat bersamaan jalankan stopwatch dan matikan
stopwatch setelah beban bergerak ke atas ke bawah lagi secara berulang sebanyak 5 kali dan
dicatat waktu yang terukur. Sehingga diperoleh data pada percobaan gerak harmonik ini.
Pada percobaan pertama diberikan beban seberat 100 gram ditarik sekitar 10 cm kemudian
dilepaskan sampai 20 getaran diperoleh waktu 8 s, percobaan kedua diberikan
beban seberat 150 gram ditarik sekitar 10 cm kemudian dilepaskan sampai 20
getaran diperoleh waktu 10 s, percobaan ketiga diberikan beban seberat 200 gram ditarik
sekitar 10 cm kemudian dilepaskan sampai 20 getaran diperoleh waktu 12 s, percobaan
keempat diberikan beban seberat 220 gram ditarik sekitar 10 cm kemudian dilepaskan
sampai 20 getaran diperoleh waktu 12s, dan pada percobaan kelima diberikan
beban seberat 250 gram ditarik sekitar 10 cm kemudian dilepaskan sampai 20
getaran diperoleh waktu 13 s. Data-data ini jelas terdapat hasil yang berbeda akibatnya beban
yang di berikan tidaklah sama ataupun berbeda. Variasi beban ini sangat berpengaruh pada
kecepatan pegas menarik beban yang diberikan, ini terlihat pada kecepatan waktu
yang diperoleh. Semakin besar beban yang diberikan, semakin cepat pula waktu yang
dibutuhkan pegas untuk mencapai lima kali ke atas ke bawah.
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bola-balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.
Gerak harmonik sederhana dapat kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Gerak pada pegas
terdapat dua macam, yaitu gerak pada pegas yang dipasang secara horizontal dan gerak pada
pegas yang digantung secara vertikal.

I. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum mengenai Hukum Hooke ini
adalah sebagai berikut :
1. Semakin berat massa beban yang digantung pada pegas, maka semakin besar gaya yang
diperlukan untuk menarik beban ke bawah.
2. Besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa, gaya, dan gravitasi. Dan dapat terjadi
kesalahan atau ketidakakuratan data karena pengaruh keseimbangan pegas, kesalahan
dalam penghitungan massa maupun gaya.
3. Renggang tidaknya suatu pegas dipengaruhi oleh massa beban yang digantungkan.
4. Besarnya gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas
(Δx) yaitu panjang akhir – panjang awal.
5. Konstanta pada masing-masing percobaan berbeda-beda karena perbedaan bahan yang
digunakan atau tingkat keregangan pegas.
6. Hasil Pengukuran konstanta pegas dengan menggunakan pegas yang sama memiliki
nilai yang hampir sama.
7. Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F maka pegas
tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi
pegas tersebut.
8. Pertambahan panjang pegas tergantung pada beban yang diberikan, semakin besar beban
yang diberikan semakin besar pula pertambahan panjang pegas.
9. Data-data pada percobaan gerak harmonis sedehana terdapat hasil yang berbeda
akibatnya beban beban yang di berikan tidak sama (berbeda).
10. Semakin besar beban yang diberikan, semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan pegas
untuk mencapai lima kali ke atas ke bawah

Anda mungkin juga menyukai