Anda di halaman 1dari 27

Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol.

X (Nomor): halaman - halaman


DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Konstanta Pegas
Wahyudi1*, Restu Faisal2*, Rizal Amin 3*,Vita Dhiya Izzati
1234
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas negeri Islam Alauddin
Makassar
*
Email: 60400123034@uin-alauddin.ac.id

Abstrak
Telah dilakukan percobaan dengan judul Konstanta pegas yang bertujuan untuk
Mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi getaran selaras,hubungan antara periode T 2
dengan massa beban dan hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang
pegas .Adapun alat dan bahan yang kami gunakan antara lain : pegas spiral,mistar plastik
yang biasa,
statif ,klem,pengait bandul,beberapa beban. Metode penilitian kuantitaif merupakan metode
yang digunanaka dalam penelitian ini yang mengutamakan objktivtas, penyebaran secara
sistematis, dan kebenaran mengenai hasil peenitian. Dalam percobaan ini menggunakan satu
pegas 0,075m. Dan beban yang diguanakan t beban juga 0,05kg, 0,07kg , 0,09 kg ,0,11
kg,0,13 kg dan 0,15 kg. Menggunakan pegas yang tidak dipotong yang panjang awalnya
0,075 m dengan 10 beban, yaitu 0,05, 0,06 ,0,07, 0,08, 0,09, 0,1, 0,11, 0,12, 0,13dan 0,14 kg.
Pada beban 0,05 dengan panjang akhir sebesar 0,106 m dan penambahan panjang pegas
sebesar 0,031 m, pada beban 0,06 kg dengan panjang akhir sebesar 0,11 m dan penambahan
panjang pegas sebesar 0,035 m dan pada beban 0,07 kg dengan panjang akhir sebesar 0,117
m dan penambahan panjang pegas sebesar 0,042 m. Hal ini membuktikan bahwa variabel
beban pegas dan panjang akhir pegas memiliki hubungan berbanding lurus, semakin besar
beban suatu pegas maka semakin besar pula panjang suatu pegas tersebut dan bahwa nilai
pertambahan panjang pada pegas mempengaruhi besarnya nilai konstanta pegas, semakin
besar pertambahan maka nilai konstan pegas akan mengecil atau memiliki hubungan
berbanding terbalik.
Kata kunci: Gaya, konstanta pegas, pegas, Pertambahan panjang

Abstract

An experiment has been carried out with the title Spring constant which aims to Knowing the
factors that influence synchronized vibrations, the relationship between T2 periods with the
mass of the load and the relationship between the spring force and the increase in spring
length. The tools and materials we use include: spiral springs, ordinary plastic rulers, static,
clamps, pendulum hooks, several weights. The quantitative research method is the method
used in this research which prioritizes objectivity, systematic distribution, and truth regarding
research results. In this experiment one 0.075m spring was used. And the loads used are also
0.05kg, 0.07kg, 0.09 kg, 0.11 kg, 0.13 kg and 0.15 kg. Using an uncut spring with an initial
length of 0.075 m with 10 loads, namely 0.05, 0.06, 0.07, 0.08, 0.09, 0.1, 0.11, 0.12, 0.13 and
0.14 kg. At a load of 0.05 with a final length of 0.106 m and an additional spring length of

JFT | 1
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

0.031 m, at a load of 0.06 kg with a final length of 0.11 m and an additional spring length of
0.035 m and at a load of 0.07 kg with a final length of 0.117 m and an increase in spring
length of 0.042 m. This proves that the spring load variable and the final length of the spring
have a directly proportional relationship, the greater the load of a spring, the greater the length
of the spring and that the value of increasing the length of the spring affects the value of the
spring constant, the greater the increase, the spring constant value will be decreases or has an
inverse relationship.

Key words: force, spring constant, spring, increase in length

1. PENDAHULUAN .

Hukum Hooke berkaitan dengan ketentuan mengenai pegas atau gaya dalam
ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas. Pegas merupakan salah satu contoh
benda elastis. Elastis atau elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali
ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda
tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan
bentuk adalah pertambahan panjang. Gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas
tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar,
melawati batas elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke
bentuk semula jika diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda
elastis tersebut memiliki batas elastisitas. Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi
antara gaya tarik dengan luas penampang benda. Regangan didefinisikan sebagai
hasil bagi antara pertambahan panjang benda ketika diberi gaya dengan panjang awal
benda. Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar kembali
ke bentuk semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan
gaya berat dan pertambahan panjang. Elastisitas merupakan kemampuan sebuah
benda untuk kembali ke bentuk semula ketika gaya-gaya luar yang diberikan pada
benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada benda yang elastis,
bentuk benda dapat berubah. Contohnya karet. Dalam kehidupan sehari-hari kita
menggunakan hukum-hukum fisika untuk membantu dalam melakukan banyak hal.
Hukum hooke pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke yang merupakan
seorang arsitek yang ditugaskan untuk membangun Kembali Gedung London yang
mengalami kebakaran pada tahun 1666. Perlu diketahui jika gaya pegas juga
memiliki batas. Sebuah karet akan putus jika ditarik terlalu keras. Batas tersebut
dikarenakan oleh dengan sebutan batas elastisitas, maka dari itu praktikum ini
sangatlah penting.

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Hukum hooke dengan elastisitas sama-sama berhubungan. Karena pada


dasarnya hukum hooke adalah sebuah hukum yang membahas mengenai elastisitas
sebuah benda. Satu hal yang perlu Anda ingat adalah, tidak semua benda yang elastis
terbuat dari karet. Karena setiap benda yang memenuhi karakteristik tertentu sudah
bisa disebut sebagai benda elastis. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan
mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari
sebuah pegas. Besarnya gaya Hooke berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas
dari posisi normalnya. Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang
meregangkan pegas dan pertambahan panjang (X), secara matematis (F-k Ax)
Dengan F-Gaya yang diberikan (N), k= konstanta pegas (N/m) dan Ax=pertambahan
panjang pegas 1(m) (Young and Freedman, 2002).

Seperti namanya, hukum hooke diciptakan oleh seorang bernama Robert


Hooke. Dimana Hooke sedang melakukan penelitian mengenai gaya yang bekerja
pada benda elastis, pegas, dan benda yang lain agar benda tersebut bisa kembali ke
ukuran awalnya serta tidak melebihi batas elastisitasnya. Jadi bisa disimpulkan jika
hukum hooke adalah hukum yang membahas mengenai jumlah gaya maksimum yang
bisa diberikan pada benda dengan sifat elastis (Abdullah, 2016).

Bunyi dari hukum hooke adalah: "Jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah
pegas tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas
berbanding lurus atau sebanding dengan gaya tariknya". Sifat elastis adalah sifat
bahan yang cenderung kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerjapada
benda dihilangkan. ambil sebuah pegas lalu regangkan tampak bahwa panjang pegas
bertambah. Namun, begitu dilepaskan, pegas kembali ke panjang semula. Sebaliknya
jika pegas ditekan dari ujungnya maka panjang pegas akan berkurang, namun begitu
tekanan dihilangkan maka pegas akan kembali ke Panjang atau posisi semula. Sifat
pegas yang kembali ke keadaan semula setelah gaya yang bekerja padanya
dihilangkan disebut sebagai sifat elastis. Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan
mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah
pegas. Ukuran elastisitas sebuah pegas berbeda-beda sesuai dengan ukuran kekuatan
pegas tersebut. (Abdullah, 2016).

Hubungan antara gaya yang meregangkan pegas dan pertambaahan


panjangnya pada daerah elastis pertama kali diselidiki oleh Robert Hooke (1635-
1703). Menurut Robert Hooke, benda dibedakan menjadi dua jenis, antara lain benda
yang bersifat plastis dan benda yang bersifat elastis. Yang mana, benda yang bersifat
plastis adalah benda yang mengalami perubahan ketika dikenai gaya dan benda itu
tidak bisa kembali ke bentuk semula setelah gaya yang diberikan hilang. Sementara
untuk benda elastis adalah benda yang mengalami perubahan ketika dikenai gaya dan
1

JFT | 3
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

benda itu bisa kembali ke bentuk semula ketika gaya tersebut dihilangkan. Contohnya
saja, busur panah, peer, gelang karet, dan ketapel. Menurut Hooke, pegas yang lebih
mudah meregang seperti karet gelang akan mengalami pertambahan panjang yang
lebih besar walaupun gaya yang diberikan relatif kecil. Begitupun sebaliknya, pegas
yang sulit meregang seperti halnya pegas baja, akan mengalami pertambahan panjang
yang relatif sedikit, walaupun diberi gaya yang cukup besar (Lubis, 2008).

F-Ax atau ditulis F-k. Ax

Konstanta pegas merupakan karakteristik dari suatu pegas. Besarnya


konstanta pegas dipengaruhi oleh besarnya gaya pemulih. Kemudian, gaya tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dari besarnya jarak simpangan yang
diberikan pada pegas dan oleh faktor tetapan pegas itu sendiri. Faktor nilai tetapan,
pegas itu juga mempengaruhi periode yang dialami oleh pegas tersebut sehingga juga
dapat mempengaruhi frekuensi dari pegas tersebut. Untuk menentukan nilai dari
tetapan pegas tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara statis dan cara
dinamis. Yang mana, cara statis merupakan cara yang digunakan untuk menetukan
nilai konstanta pegas dengan menghitung pertambahan panjang pegas ketika diberi
beban (W). Sedangkan, cara dinamis dilakukan apabila pegas yang telah diberi beban
tadi dihilangkan bebannya maka pegas akan mengalami getara selaras. Hukum Hooke
menyatakan bahwa pada daerah elastis suatu benda, besarnya pertambahan panjang
sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda itu, yang selanjutnya dapat ditulis

2. METODE PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan “Konstanta Pegas”
adalah pegas spiral yang berfungsi sebagai objek percobaan, beban yang berfungsi
sebagai pemberi massa pada pegas, statif + klem + pengait bandul yang berfungsi
sebagai penyangga, dan penggaris plastik yang berfungsi untuk mengukur panjang
pada pegas.

2.2 Prosedur Kerja

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

a. Adapun prosedur kerja untuk percobaan pertama tentang hubungan antara


periode T2 dengan massa beban n(beban) adalah sebagai berikut :

Langkah pertama, gantung pegas besar pada sebuah statif. Kemudian gantung
beban pada ujung bawah pegas. Langkah kedua, catat hasilnya pada tabel hasil
pengamatan. Langkah ketiga, Tarik pegas itu kebawah sedikit, kemudian lepas
sehingga pegas bergetar. Langkah keempat, ukur waktu 10 ayun pegas dengan
menggunakan stopwatch, catat hasil kedalam hasil pengamatan. Langkah kelima,
ulangi Langkah 1 sampai Langkah 4 dengan setiap pengulangan ditambah 0,5 N.
Langkah keenam, tentukan periode ayunan T, dengan rumus perbandingan waktu
ayun dengan banyaknya ayunan. Langkah ketujuh, dengan menggunakan rumus
tentang T2 terhadap m (beban), kemudian hitung konstanta pegas.
b. Adapun prosedur kerja untuk percobaan kedua tentang hubungan antara gaya
pegas dengan pertambahan panjang pegas adalah sebagai berikut :

JFT | 5
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Langkah pertama, pilih salah satu pegas yang telah disediakan, kemudian
gantung penggaris bersama pegas pada statif usahakkan pegas tidak bersinggungan
dengan penggaris.Langkah kedua, ukur dan catat panjang awal X o ketika belum
dibebani, usahakan hindari kesalahan paralaks.Langkah ketiga, bebani pegas dengan
gantung yang telah diketahui massanya, kemudian ukur dan catat massa beban
gantung dan panjang pegas pada keadaaan itu.Langkah keempat, ulang langkah satu
sampai empat, sebanyak enam kali dengan penambahan beban gantung dengan massa
beban gantung yang terkecil + 10gr, 20gr, dan seterusnya.langkah lima, hitung besar
gaya pegas dengan menggunakan g =9,8 cm/s 2.Langkah keenam, buat grafik
hubungan antara gaya pegas F dengan menambah pertambahan panjang pegas

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Percobaan


Tabel 1. Hubungan antara T2 dengan massa beban n[1].
No Massa beban Waktu 10 Ayunan Periode T (s) T2
(kilogram) (detik)
1 0,05 3.73 0,373 0,14
2 0,07 4.91 0,491 0,24
3 0,09 5.20 0,52 0,27
4 0,11 5.60 0,56 0,31
5 0,13 5.89 0,589 0,35
6 0,15 6.59 0,659 0,43

Tabel 2. Hubungan antara gaya pegas F dengan pertambahan panjang pegas 𝛥X


X0=0,075 g=9,8 m/s2

No Massa beban Xakhir (m) 𝛥X (m) F=m.g k


(kilogram) (dyne)

1 0,05 0,106 0,031 0,49 15,81

2 0,06 0,11 0,035 0,588 16,8

3 0,07 0,117 0,042 0,686 17,15

4 0,08 0,126 0,051 0,784 15,37

5 0,09 0,135 0,06 0,882 14,7

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

6 0,1 0,14 0,065 0,98 15,1

7 0,11 0,15 0,075 0,1078 0,14

8 0,12 0,155 0,08 0,1176 14,6

9 0,13 0,165 0,09 0,1274 1,41

10 0,14 0,175 0,1 0,1372 1,37

3.2 Analisis Data Percobaan Konstanta Pegas


1. Analisis Data tanpa Kepastian
A. Hubungan Antara Periode T2 dengan Massa Beban (m)
T=Waktu 10 Ayunan
n
 Diketahui : S =3.73 s
n =10
Ditanyakan : T =.....?
S
Penyelesain : T =
n
3.73
=
10
=0,373

B. Hubungan Antara Gaya Pegas dengan Pertambahan Panjang Pegas


g=9,8 m/s2
Untuk mendapatkan 𝛥X=X-X0
F=m.g
K=F/ 𝛥X

 Diketahui :m = 0,05 kilogram


g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?
Penyelesaian : F =m.g
=0,05x 9,8
=0,49

 Diketahui :F =0,49
Xakhir =0,11 m

JFT | 7
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

X0 =0,075 m
Ditanyakan : 𝛥X =...........?
K =...........?
Penyelesaian : 𝛥X =Xakhir - Xo
=0,11-0,075
=0,035 m
F
:K =
ΔX
0 , 49
=
0,075
=15,81

2. Analisis Data dengan Ketidakpastian


1
𝛥X= √ n(¿ Ʃ Δ x )−¿ ¿ ¿
2

n

Diketahui :n = 10
Ʃ𝛥X2 = 0,044501
(Ʃ 𝛥X)2 = 0,39564
Ditanyakan : 𝛥X =.......?
1
= √ n(¿ Ʃ Δ x )−¿ ¿ ¿
2
Penyelesaian : 𝛥X
n
1 √ 10 (¿ 0,044501)−(0,39564)
= ¿
10 10−1
1 √ (0,44501)−(0,3964)
=
10 9
1
= √¿¿¿
10
1
= √ 0,005401
10
1
= 0,0735
10
=0,00735
1
 𝛥F=
n
√ 2
n(¿ Ʃ Δ F )−¿ ¿ ¿
Diketahui :n = 10
2
Ʃ𝛥F = 3,47
(Ʃ 𝛥F)2 = 24,01
Ditanyakan : 𝛥F =.......?

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

1
 Penyelesaian : 𝛥F =
n
√ n(¿ Ʃ Δ F 2)−¿ ¿ ¿
1 √ 10 (¿ 3 , 47)−(24 , 01)
= ¿
10 10−1

1
= √¿¿¿
10
1 √ 10 , 69
=
10 9
1
= √ 1 ,18
10
1
= 1,086
10
=0,1086

 Rambat Ralat Konstanta Pegas!


K = F. 𝛥X-1

( ) ( )
−1
ΔK ∂ K . ΔF ∂ K . ΔΔ X
= +
K ∂F ∂ ΔX
−1 −1
F.ΔX F . ΔΔ X
= ΔF + ΔX
F ΔX
= Δ X−1 . ΔF+ F . ΔΔX
ΔF ΔΔX
= + K
F ΔX
 KESALAHAN MUTLAK

 Kesalahan Relatif (KR)


Δk
KR= 100%
k
Diketahui : Δk =51,02221
: K = 15,81
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
15 , 81
= 3,227.100%
= 322,7%

JFT | 9
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

 Derajat kepercayaan (DK)

DK= 100% - KR

Diketahui : KR = 3,227
Ditanyakan : DK =.........?
Penyelesaian : DK = 100% - 322,7
= -222,7%

 Angka Berarti
Δk
AB= 1-log
k
Diketahui : Δk = 3,96797
: K =15,81
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
15 , 81
3,96797
: AB =1 -log
15 , 81

:AB =1-log 0 , 25
=1,6
 Pelaporan Fisika
PF= Δk ± K
Diketahui : Δk = 3,96797
: K = 15,81
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+15,81
= 19,777

 Grafik

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Hubungan antara T2 dengan massa beban


0.44 0.43
0.39 f(x) = 2.6 x + 0.03
0.34 R² = 0.965714285714286 0.35
0.31
T2
0.29
0.27
0.24 0.24
0.19
0.14 0.14
0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15

Gambar 1. Hubungan antara T2 dengan massa beban n[1].

Hubungan antara gaya pegas F dengan


pertambahan panjang pegas 𝛥X 1.37
1.39 1.27
1.29 f(x) = 9.77575757575758 x + 0.00230303030303014
1.18
1.19 R² = 0.999904689323706 1.08
1.09 0.98
0.99 0.88
0.89
F

0.78
0.79 0.69
0.69 0.59
0.59
0.49
0.49
0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 0.11 0.12 0.13 0.14
𝛥X

Gambar 2. Hubungan antara gaya pegas F dengan pertambahan panjang pegas 𝛥X

3.2 Pembahasan
Dalam percobaan kali membahas mengenai konstanta pegas,percobaan ini
menggunakan, ada 2 percobaan
dengan beban massa yang sama yaitu 0,05kg, 0,07kg, 0,09kg, 0,11 kg, 0,13kg,
0,15kg. Selanjutnya, percobaan 1 menentukan hubungan priode dengan massa beban
kemudian memberi 6 variasi beban yang telah saya sebutkan sebelumnya lalu
mengayunkan pegas setelah diberi beban ( Setelah itu dapat menghitung (untuk

JFT | 11
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

masing-masing massa beban. Lalu, kita menggunakan 6 variasi konstanta pegas pada
saat 10 ayunan dengan menggunakan hanphone untuk menghitung waktu yang
dibutuhkan
Pada percobaan kedua, dengan beban massa yang sama yaitu 0,05kg, 0,06kg.
0,07kg, 0,08kg, 0,09 kg, 0,1kg, 0,11kg, 0,12 kg,0,13 kg , 0,14 kg. Selanjutnya,
percobaan 2 mengukur panjang pegas mula-mula ( adalah 7,5 cm atau 0,075m.
kemudian memberi 10 variasi beban yang telah saya sebutkan sebelumnya lalu
mengukur panjang pegas setelah diberi beban ( Setelah itu dapat menghitung (untuk
masing-masing massa beban. Lalu, kita menggunakan 3 variasi konstanta pegas pada
simulasi Phet, di sini saya saat melakukan simulasi menggeser konstanta pegas ke
arah yang lebih besar (kanan/large).
Berdasarkan hasil yang sudah diperoleh baik menurut grafik maupun teori
terdapat sedikit perbedaan hasil konstanta pegas. Hasil yang berbeda ini adalah hal
yang biasa terjadi dalam melakukan percobaan, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh
ketidakpastian praktikan saat mengamati pegas karena pegas bergerak-bergerak dan
mata pengamat mungkin tidak jelas melihatnya saat pegas mulai berhenti,kekurang
teliti pengamat dalam menghitung, dan lain sebagainya. Hal ini menjadi acuan agar
saya sebagai Dengamat harus lebih teliti dan berhati-hati saat melakukan praktikum
baik

4. SIMPULAN

Sesuai percobaan pada atas, maka dapatditarik kesimpulan, yaitu buat


menentukan tetapan pegas dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu cara statis
dan bergerak maju.dalam percobaan tetapan pegas terbukti bahwa aturan hooke
ialah benar, yaitu hubungan antara gaya yang diberikan di pegas sebanding dengan
pertambahan panjang pegas (F= k.x). Di cara tidak aktif, Bila massa beban
ditambah maka panjang pegas akan semakin panjang di cara statif serta apabila
massa bebanditambah berat maka waktu yan diperlukansemakin lama sehingga
periode semakin kecil.Sedangkan pada cara bergerak maju, semakin
banyakgetaran yang dilakukan di sistem getaran ,ketika yang dibutuhkan semakin
banyak sehingga periodenya semakin besar. artinya hubungan antara massa beban
dengan pertambahan Panjang pegas serta kuadrat periode merupakan berbanding
lurus.

5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdullah Mikrajuddin, (2016). Fisika dasar 1. ITB, Bandung.

[2] (widiastuti 2022)(analisi Eksperimen Penentuan Konstanta Pegas menggunakan


metode dinamis, statis, dalam pembelajaran fisika

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

[3] (Rachmawati 2020)(Tetapan Pegas Praktikum Fisika Dasar 1)

[4] (Refiantoro). (2022). (Penentuan Konstanta pegas dalam hukum Hooke pada
rangkaian tunggal, seri, dan pararel)
[5] (Elisa, 2016), Penentuan Konstanta Pegas dengan cara Statis Dan dinamis

LAMPIRAN GAMBAR

1. Pegas Spiral
Fungsinya : Sebagai objek percobaan.

2. Beban
Fungsinya : Pemberi massa pada pegas.

3. Statif + Klem + Pengait Bandul

JFT | 13
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Fungsinya : Sebagai penyangga.

4. Penggaris Plastik
Fungsinya : Mengukur Panjang pada pegas.

LAMPIRAN ANALISIS DATA

I. Hubungan Antara Periode T2 dengan Massa Beban (m)

T=Waktu 10 Ayunan
n
 Diketahui : S =4.91 s
n =10
Ditanyakan : T =.....?
S
Penyelesain : T =
n
4.91
=
10
=0,491

 Diketahui : S =5.20 s
n =10
Ditanyakan : T =.....?

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

S
Penyelesain : T =
n
5.20
=
10
=0,52

 Diketahui : S =5.60 s
n =10
Ditanyakan : T =.....?
S
Penyelesain : T =
n
5.60
=
10
=0,56

 Diketahui : S =5.89 s
n =10
Ditanyakan : T =.....?
S
Penyelesain : T =
n
5.89
=
10
=0,589

 Diketahui : S =6.59 s
n =10
Ditanyakan : T =.....?
S
Penyelesain : T =
n
6.59
= = 0,659
10
II. Hubungan Antara Gaya Pegas dengan Pertambahan Panjang Pegas
g=9,8 m/s2
Untuk mendapatkan 𝛥X=X-X0
F=m.g
K=F/ 𝛥X

 Diketahui : m = 0,06 kilogram


g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?

JFT | 15
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

Penyelesaian : F =m.g
=0,06x 9,8
=0,588
 Diketahui : m = 0,07 kilogram
g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?
Penyelesaian : F =m.g
=0,07x 9,8
=0,686
 Diketahui : m = 0,08 kilogram
g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?
Penyelesaian : F =m.g
=0,08x 9,8
=0,784
 Diketahui : m = 0,09 kilogram
g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?
Penyelesaian : F =m.g
=0,09x 9,8
=0,882
 Diketahui : m = 0,1 kilogram
g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?
Penyelesaian : F =m.g
=0,1x 9,8
=0,107
 Diketahui : m = 0,11kilogram
g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?
Penyelesaian : F =m.g
=0,11x 9,8
=0,117
 Diketahui : m = 0,12 kilogram
g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?
Penyelesaian : F =m.g
=0,12x 9,8
=0,117
 Diketahui : m = 0,13 kilogram
g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Penyelesaian : F =m.g
=0,13x 9,8
=0,127
 Diketahui : m = 0,14 kilogram
g = 9,8m/s2
Ditanyakan : F =..........?
Penyelesaian : F =m.g
=0,14x 9,8
=0,137

III. Analisis Data dengan Ketidakpastian


1
𝛥X=
n
√ n(¿ Ʃ Δ x 2 )−¿ ¿ ¿

 Diketahui :n = 10
Ʃ𝛥X2 = 0,044501
(Ʃ 𝛥X)2 = 0,39564
Ditanyakan : 𝛥X =.......?
1
= √ n(¿ Ʃ Δ x )−¿ ¿ ¿
2
Penyelesaian : 𝛥X
n
1 √ 10 (¿ 0,044501)−(0,39564)
= ¿
10 10−1
1 √ (0,44501)−(0,3964)
=
10 9
1
= √¿¿¿
10
1
= √ 0,005401
10
1
= 0,0735
10
=0,00735
1
 𝛥F=
n
√ 2
n(¿ Ʃ Δ F )−¿ ¿ ¿

Diketahui :n = 10
Ʃ𝛥F2 = 3,47
(Ʃ 𝛥F)2 = 24,01
Ditanyakan : 𝛥F =.......?

JFT | 17
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

1
 Penyelesaian : 𝛥F =
n
√ n(¿ Ʃ Δ F 2)−¿ ¿ ¿
1 √ 10 (¿ 3 , 47)−(24 , 01)
= ¿
10 10−1

1
√¿¿¿
=
10
1 √10 , 69
=
10 9
1
= √ 1 ,18
10
1
= 1,086
10
=0,1086
 Kesalahan Relatif (KR)
Δk
KR= 100%
k
Diketahui : Δk =51,02221
: K = 16,8
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
16 ,8
= 3,0370.100%
= 303,7%
 Diketahui : Δk =51,02221
: K = 16,33
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
16 ,33
= 3,124.100%
= 312,4%
 Diketahui : Δk =51,02221
: K = 15,37
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

51,02221
= 100%
15 ,37
= 3,319.100%
= 331,9%
 Diketahui : Δk =51,02221
: K = 14,7
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
14 ,7
= 3,484.100%
= 348,4%
 Diketahui Δk
: =51,02221
: K = 15,1
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
15 ,1
= 3,392.100%
= 339,2%

 Diketahui : Δk =51,02221
: K = 0,14
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
0 ,14
= 365,8.100%
= 36.580%
 Diketahui : Δk =51,02221
: K = 1,47
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
1 , 47
= 34,84.100%

JFT | 19
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

= 3.484%
 Diketahui : Δk =51,02221
: K = 1,41
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
1, 41
= 36,322.100%
= 3.632%
 Diketahui : Δk =51,02221
: K = 1,37
Ditanyakan :KR =...........?
Δk
Penyelesaian : KR= 100%
k
51,02221
= 100%
1 ,37
= 37,38.100%
= 3.738%
 Derajat kepercayaan (DK)

DK= 100% - KR

 Diketahui : KR = 303,7%
Ditanyakan : DK =.........?
Penyelesaian : DK = 100% - 303,7%
= -2,037%

 Diketahui : KR = 312,4%
Ditanyakan : DK =.........?
Penyelesaian : DK = 100% - 312,4%
= -2,124%
 Diketahui :KR = 331,9%
Ditanyakan : DK =.........?
Penyelesaian : DK = 100% - 331,9%
= -2,319%

 Diketahui :KR = 348,4%


Ditanyakan : DK =.........?
Penyelesaian : DK = 100% - 348,4%
= -2,484%
 Diketahui :KR = 339,2%

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Ditanyakan : DK =.........?
Penyelesaian : DK = 100% - 339,2%
= -2,392%
 Diketahui :KR = 3.632%
Ditanyakan : DK =.........?
Penyelesaian : DK = 100% - 3.632%
= -35,32%
 Diketahui :KR = 3.738%
Ditanyakan : DK =.........?
Penyelesaian : DK = 100% - 3.738%
= -36,38
 Angka Berarti
Δk
AB= 1-log
k
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =16,8
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
16 , 8
3,96797
: AB =1 -log
16 , 8
:AB =1-log 0 , 23
=1,6

 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =16,33
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
16 , 33
3,96797
: AB =1 -log
16 , 33
:AB =1-log 0 , 24
=1,6
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =16,8
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
15 , 37
3,96797
: AB =1 -log
15 , 37

JFT | 21
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

:AB =1-log 0 , 25
=1,6
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =14,7
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
14 , 7
3,96797
: AB =1 -log
14 , 7
:AB =1-log 0 , 26
=1,5

 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =15,1
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
15 , 1
3,96797
: AB =1 -log
15 , 1
:AB =1-log 0 , 26
=1,5
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =0,14
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
0 ,14
3,96797
: AB =1 -log
0 ,14
:AB =1-log 0 , 28
=1,5
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =1,47
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
1 , 47
3,96797
: AB =1 -log
1 , 47
:AB =1-log 2 , 6
=0,58
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =1,41
Ditanyakan : AB =.........?

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
1 , 41
3,96797
: AB =1 -log
1 , 41
:AB =1-log 2 , 8
=0,5
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K =1,37
Ditanyakan : AB =.........?
3,96797
Penyelesaian : AB = 1-log
1 ,37
3,96797
: AB =1 -log
1 ,37
:AB =1-log 2 , 8
= 0,5
 Pelaporan Fisika
PF= Δk ± K

 Diketahui : Δk = 3,96797
: K = 16,8
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+16,81
=20,76797
 Diketahui Δk
: = 3,96797
: K = 16,33
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+16,33
=20,29797
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K = 15,37
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+15,37
=19,33797
 Diketahui : Δk = 3,96797

JFT | 23
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

: K = 14,7
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+14,7
=18,66797
 Diketahui Δk
: = 3,96797
: K = 15,1
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+15,1
=19,06797
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K = 0,14
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+0,14
= 4,10797
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K = 1,47
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+1,47
= 5,43797
 Diketahui Δk
: = 3,96797
: K = 1,41
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+1,41
= 5,37797
 Diketahui : Δk = 3,96797
: K = 1,37
Ditanyakan :PF =...........?
Penyelesaian : PF = Δk ± K

= 3,96797+1,37
= 5,33797

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

Tabel 3. Hasil analisi data dengan ketidakpastian


No. KR(%) DK(%) AB PF(N/m)

1 322,7 -222,7 1,6 19,777


2 303,7 -2037 1,6 20,76797
3 312,4 -2,484 1,6 20,29799
4 331,9 -2392 1,6 19,33797
5 348,4 -35,32 1,6 18,6679
6 339,2 -36,38 1,5 19,06797
7 3658 -222,7 1,5 4,107997
8 3484 0,58 5,43797
9 3632 0,5 5,7797
10 3738 0,5 5,37797

JFT | 25
Penulis Pertama, dkk. / Jurnal Fisika dan Terapannya (Tahun Terbit) Vol. X (Nomor): halaman -
halaman

JFT | 2
Wahyudi,: dkk,Jurnal Fisika dan Terapannya (tahun 2023) Vol. X (Nomor): halaman - halaman
DOI:
JFT: Jurnal Fisika dan Terapannya
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft

JFT | 27

Anda mungkin juga menyukai