Anda di halaman 1dari 5

ilmusahid.

com

Materi Fisika Elastisitas dan Hukum Hooke


beserta Rumusnya
Hery Agung

Ilmusahid.com- Materi Fisika Elastisitas dan Hukum Hooke


beserta Rumusnya 

ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

Ketika Anda menarik karet ketapel sampai batas tertentu,


apa yang terjadi? Karet ketapel tersebut akan bertambah
panjang.. Jika tarikan Anda dilepaskan, maka karet ketapel
akan kembali ke panjang semula. Demikian juga ketika Anda
merentangkan pegas, pegas tersebut juga akan bertambah
panjang. tetapi ketika dilepaskan, panjang pegas akan
kembali seperti semula.

Mengapa demikian ? Hal itu disebabkan karena benda-benda


tersebut memiliki sifat elastis. Elastisitas (elasticity) adalah
kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya
ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut
dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda
yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk
pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan
bentuk adalah pertambahan panjang.

1. HUKUM HOOKE
Pertambahan panjang yang terjadi
berbanding lurus dengan gaya tarik yang diberikan. Hal ini
pertama kali diselidiki pada abad 17 oleh seorang arsitek
berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke. Hooke
menyelidiki hubungan antara gaya tarik yang diberikan pada
sebuah pegas dengan pertambahan panjang pegas tersebut.
Deformasi (perubahan bentuk) pada benda padat elastis
mengikuti aturan yang dikemukakan Robert Hooke yang
kemudian dikenal dengan Hukum Hooke. Ahli matematika
dan juga seorang filsuf asal Inggris ini mencetuskan hukum
Hooke (elastisitas) yang berbunyi :

"Perubahan bentuk benda elastis akan sebanding dengan


gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas
elastisitas). Jika gaya yang deberikan ditambah hingga
melebihi batas elastisitas benda maka benda akam
mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".

Hooke menemukan bahwa pertambahan panjang pegas


yang timbul berbanding lurus dengan gaya yang diberikan.
Lebih jauh lagi, Hooke juga menemukan bahwa
pertambahan panjang pegas sangat bergantung pada
karakteristik dari pegas tersebut. Pegas yang mudah
teregang seperti karet gelang akan mengalami pertambahan
panjang yang besar meskipun gaya yang diberikan kecil.
Sebaliknya pegas yang sangat sulit teregang seperti pegas
baja akan mengalami pertambahan panjang yang sedikit
atau kecil meskipun diberi gaya yang besar. Karakteristik
yang dimiliki masing-masing pegas ini dinyatakan sebagai
tetapan gaya dari pegas tersebut. Pegas yang mudah
teregang seperti karet gelang memiliki tetapan gaya yang
kecil. Sebaliknya pegas yang sulit teregang seperti pegas
baja memiliki tetapan gaya yang besar. Secara umum apa
yang ditemukan Hooke bisa dinyatakan sebagai berikut:

F = k. x

Keterangan:

F = Gaya yang diberikan pada pegas (N)

k = Tetapan gaya pegas (N/m)

x = Pertambahan panjang pegas (m)

2. Energi Potensial Pegas

Besar energi potensial sebuah pegas dapat dihitung dari


grafik hubungan gaya yang bekerja pada pegas dengan
pertambahan panjang pegas tersebut.

Ep = ½ F . x

Ep = ½ (k . x) . x

Keterangan:

Ep = energi potensial pegas (joule)

k = tetapan gaya pegas (N/m)

x = pertambahan panjang pegas (m)

3. Modulus Elastisitas (Modulus Young)

Modulus elastisitas adalah angka yang digunakan untuk


mengukur objek atau ketahanan bahan untuk mengalami
deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada benda itu.
Modulus elastisitas suatu benda didefinisikan sebagai
kemiringan dari kurva tegangan-regangan di wilayah
deformasi elastis.  Bahan kaku akan memiliki modulus
elastisitas yang lebih tinggi. Persamaan modulus elastisitas
adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. 

a. Tegangan (Stress)

Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada


permukaan benda persatuan luas. Tegangan dalam
elastisitas dirumuskan:

Tegangan = Gaya/(Satuan luas) 

atau 

σ = F/A

Tegangan sama seperti tekanan, ia memiliki satuan Pascal


(Pa) atau N/m2.

b. Regangan (Strain)

Regangan dalam elastisitas adalah pertambahan panjang


yang terjadi pada suatu benda akibat pengaruh gaya luar
setiap panjang mula-mula benda tersebut sebelum gaya luar
bekerja padanya. Regangan dapat dituliskan dengan
persamaan:

Regangan = pertambahan panjang / (panjang awal) 

atau 

e = ∆l/lo 

Keterangan :

e   = Regangan

∆l =  Pertambahan panjang (m) 

lo  = Panjang awal (m)


Karena regangan adalah perbandingan dari dua besaran
yang sejenis maka ia hanya seperti koefisien (tanpa punya
satuan).

c. Mampatan

Mampatan hampir sama seperti regangan. Bedanya,


regangan terjadi karena gaya tarik yang mendorong molekul
benda terdorong keluar sedangkan mampatan karena gaya
yang membuat molekul benda masuk ke dalam
(memampat).

d. Modulus Elastis (Modulus Young)

Modulus young adalah perbandingan antara tegangan


dengan regangan. Modulus young dapat dituliskan dengan
persamaan:

E = Tegangan/Regangan

atau

E = σ/e=(F⁄A)/(∆l / lo )=(F.lo)/(A.∆l)

Anda mungkin juga menyukai