Anda di halaman 1dari 11

tanya-tanya.

com

Rangkuman, Contoh Soal, Pembahasan Benda


Tegar
Admin

Momen Gaya
Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan
salah satu titik sebagai titik acuan. Momen gaya merupakan
hasil kali gaya dan jarak terpendek arah garis kerja terhadap
titik tumpu. Momen gaya sering disebut dengan momen putar
atau torsi, diberi lambang τ (dibaca: tau).

τ=F.d

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N . m atau joule.

DOWNLOAD RANGKUMAN BENDA TEGAR DALAM BENTUK


PDF Klik Disini

Momen Inersia
Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk
berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

I = mr2

Keterangan:

I = momen inersia (kg m 2)

m = massa benda (kg)

r = jarak massa ke sumbu putar (m)

Momen inersia bergantung pada :

1. Bentuk benda
2. Massa benda
3. Letak sumbu putar

Jika terdapat banyak partikel maka momen inersia totalnya


dapat dirumuskan sebagai berikut:

Momen inersia benda tegar dapat dihitung menggunakan


teknik integral dengan persamaan :

Untuk benda-benda yang beraturan bentuknya, momen


inersianya dapat ditentukan sesuai dengan tabel :
Momen inersia benda terhadap sembarang sumbu rotasi yang
paralel dengan sumbu pusat massa menggunakan teorema
sumbu paralel.

I = Ipm + Md2

Keterangan :

I = momen inersia (kg m 2)

Ipm = momen inersia pusat massa (kg m 2)

M = massa benda (kg)

d = jarak sumbu rotasi ke pusat massa (m)

Momentum Sudut
Momentum sudut merupakan hasil kali antara momen inersia
dan kecepatan sudut. Dirumuskan sebagai berikut:

L = I.ω

Keterangan :

L = momentum sudut (kg m 2 rad/s)

I = momen inersia (kg m 2)

ω = kecepatan sudut (rad/s)

Hubungan Momen Gaya dan Percepatan


Sudut
Hubungan antara momen gaya dengan percepatan sudut
memenuhi persamaan Hukum II Newton pada gerak translasi.
Pada gerak rotasi, berlaku hubungan
τ=I.α

Keterangan:

τ = momen gaya (Nm)

I = momen inersia ( kg m 2)

α = percepatan sudut (rad/s 2)

Energi Kinetik Sudut


Yaitu energi kinetik yang dimiliki oleh benda yang berotasi,
dirumuskan sebagai berikut:

EKrot = ½ I.ω 2

Keterangan:

EKrot = energi kinetik rotasi (joule)

I = momen inersia (kg m 2)

ω = kecepatan sudut (rad/s)

Gabungan Energi Kinetik


Ketika benda menggelinding maka benda memiliki kecepatan
linier v untuk bergerak translasi dan kecepatan sudut untuk
bergerak rotasi. Besar energi kinetik totalnya dirumuskan
sebagai berikut:

EK = EKtrans + EKrot

EK = mv2 + Iω

Keterangan:

EK = energi kinetik (joule)

EKrot = energi kinetik rotasi ( joule )


EKtrans = energi kinetik transiasi (joule)

I = momen inersia (kg m 2)

= kecepatan sudut (rad/s)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan linier (m/s)

Hukum Kekekalan Momentum Sudut


Dijelaskan bahwa apabila tidak ada momentum gaya yang
bekerja pada sistem, maka momentum sudut akan konstan.

L1 = L2

I1 ⍵ 1 = I2 ⍵ 2

Keterangan:

L1 = momentum sudut awal (kg m 2 rad/s)

I1 = momen inersia awal (kg m 2)

⍵1 = kecepatan sudut awal (rad/s)

L2 = momentum sudut akhir (kg m 2 rad/s)

I2 = momen inersia akhir (kg m 2)

⍵2 = kecepatan sudut akhir (rad/s)

Dinamika Rotasi
Jika benda dalam keadaan diam atau setimbang dan bergerak
kelajuan konstan maka berlaku:

ΣF = 0 dan Στ = 0

Namun jika benda bergerak dengan percepatan tetap maka,


ΣF = m a dan Στ = I. α

Titik Berat Benda


Titik Berat Benda adalah titik tangkap gaya berat benda dimana
dipengaruhi oleh medan magnet.

Keterangan :

X0 = letak titik benda pada sumbu x

W n = berat benda ke-n

Xn = letak titik berat benda ke-n pada sumbu x

Y0 = letak titik berat benda ke sumbu y

Yn = letak titik berat benda ke-n pada sumbu y

Untuk nilai percepatan gravitasi g yang dapat dianggap


konstan,maka titik pusat massa dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

Xpm = pusat massa benda pada sumbu x

m n = massa benda ke-n

xn = pusat massa benda ke-n pada sumbu x


Ypm = pusat massa benda pada sumbu y

yn = pusat massa benda ke-n pada sumbu y

Titik berat benda homogen :

Benda berbentuk ruang ( dimensi tiga)

Keterangan:

x0 = titik berat benda pada sumbu x

Vn = volume benda ke-n

xn = titik berat benda ke-n pada sumbu x

Y0 = titik berat benda pada sumbu y

Yn = titik berat benda ke-n pada sumbu y

Benda berbentuk luasan (dimensi dua)

Keterangan:

X0 = titik berat benda pada sumbu x

An = luas benda ke-n

Xn = titik berat benda ke-n pada sumbu x


Y0 = titik berat benda pada dumbu y

Yn = titik berat benda ke-n pada sumbu y

Benda berbentuk garis (dimensi satu)

Keterangan:

X0 = titik berat benda pada sumbu x

In = panjang benda ke-n

Xn = titik berat benda ke-n pada sumbu x

Y0 = titik berat benda pada sumbu y

Yn = titik berat benda ke-n pada sumbu y

Titik Berat Benda Teratur


Titik berat bentuk teratur linear

Titik berat benda teratur berbentuk luas bidang homogen


Titik berat benda teratur berbentuk bidang ruang homogen

Soal No.1 (UN 2013)

Dua bola masing masing massanya m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg di


hubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada
gambar.
Jika sistem bola diputar pada sumbu di titik a maka besar
momen inersia sistem bola adalah….

1. 0,24 kg.m 2
2. 0,27 kg.m 2
3. 0,30 kg.m 2
4. 0,31 kg.m 2
5. 0,35 kg.m 2

PEMBAHASAN :

Diketahui:

r1 = 0,2 m

r2 = 0,3 m

Menentukan momen inersia total

I=m 1 r12+ m 2 r12

I=2(0,2)2 +3(0,3)2

I=0,08+0,27

I=0,35 kg.m 2
Jawaban : E

Soal No.2 (UM UGM 2008)

Batang homogen bermassa m, dalam kondisi setimbang sepeti


pada gambar.

Dengan percepatan gravitasi g, besar torsi yang dialami tiang


penumpu terhadap titik tancapnya, A adalah ….

1. 4 mgh
2. 2 mgh
3. mgh
4. mgh/2
5. mgh/4
PEMBAHASAN :
Untuk menyelesaikan soal tersebut perhatikan gambar berikut!

Jawaban : D

Contoh Soal No. 3 Di Halaman 2


Klik Di Bagian Bawah Ini:

Anda mungkin juga menyukai