Anda di halaman 1dari 80

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

FISIKA

Satuan Pendidikan : SMA TRI TUNGGAL 45 MAKASSAR

Kelas / Semester : XI (Satu) / 1

Nama Siswa :

NIS :

1
BAB I
KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI

"Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula." (Ar


Rahman: 60)

(7)Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
(8)Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu.
(9)Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
neraca itu. (ArRahman:7-9)

KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut
pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan keseimbangan
benda tegar

2
1. Momen gaya
Momen Gaya (torsi) adalah besaran yang menyebabkan benda ber-rotasi
- Perhatikan ilustrasi berikut

Besarnya torsi sebanding dengan lengan


gaya (d) dan besar gaya yang bekerja (F)

Jadi momen gaya (torsi) terhadap suatu


poros didefinisikan sebagai hasil kali
besar gaya F dan lengan gaya (d)

Sehingga dapat ditulis persamaan:

=F.d atau  = F . r . Sin 

dengan;  = torsi / momen gaya (Nm)


F = gaya (N)
 = sudut antara vektor gaya F dan vektor posisi r
Perhatikan cara menentukan arah torsi menggunakan tangan kanan dengan
analogi putaran skrup, sebagi berikut:

Untuk menentukan arah torsi digunakan aturan tangan kanan, yaitu arah ibu jari
sebagai arah torsi, dan arah gengaman sebagai arah putaran/rotasi.

2. Momen inersia
Pada gerak rotasi suatu benda momen inersia dapat dinyatakan sebagai ukuran

kemampuan suatu benda untuk mempertahankan kecepatan sudutnya. Momen

3
inersia dari sebuah partikel dapat didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel

(m) dengan kuadrat jarak tegak lurus partikel dari titik poros (r2).

I = m.r2

Contoh :

Sebuah silinder pejal bermassa 1 kg mempunyai jari-jari 10 cm, panjang 4 cm,

dan tepi silinder dililitkan tali. Pada saat t = 0, silinder dalam keadaan diam. Jika

tali ditarik dengan gaya tetap sebesar 10 N, tentukan

a. momen gaya yang bekerja pada silinder;

b. percepatan sudut yang dialami silinder;

c. Kecepatan sudut setelah 10 s

d. Waktu yang diperlukan(s) hingga silinder berhenti berputar apabila setelah 10 s

lilitan tali pada silinder habis (tidak ada gaya lagi yang bekerja) dan silinder

dihambat dengan gaya sebesar 5 N pada tepi silinder.

Jawab:

4
Dik = m = 1 kg r = 0,1 m

ωo = 0 F = 10 N

Jawab :

a. Momen gaya  = r F = (10) (0,1) = 1 N m

b.  = I α

I = 0,5 mr2 = 5 x 10-3 kg m2

=Iα

I = (5 x 10-3) α  α = 200 rad/s2

c. ω1 = ωo + α t

ω1 = 0 + (200) (10) = 2.000 rad/s2

d.  =Iα

-0,5 = (5 x 10-3) α

α = - 100 rad/s2

ω1 = ωo + α t

0 = 2.000 + (-100) t

t = 20 s

3. Keseimbangan benda tegar

Menurut hukum I Newton, benda dalam keadaan seimbang saat besar


resultan gaya ∑F = 0. Keseimbangan terjadi saat benda dalam keadaan diam
atau bergerak. Dengan demikian syarat keseimbangan benda untuk gerak
translasi dan rotasi harus terpenuhi sebagai berikut:

 ∑F = 0 (pada sumbu x dan sumbu y)


 ∑τ = 0 (keseimbangan rotasi)

Macam-macam keseimbangan benda dibedakan menjadi 3 yaitu:

5
 Keseimbangan netral/indiferen: gaya tidak mengubah posisi gaya berat
 Keseimbangan labil: gaya memindah titik berat benda lebih rendah/jatuh
 Keseimbangan stabil: gaya memindah titik berat menjadi lebih tinggi,
akibatnya benda kembali ke posisi awal setelah gaya dihilangkan.
Dalam menyelesaikan permasalahan keadaan seimbang suatu benda, kita
harus menentukan titik acuan yang digunakan menghitung torsi setiap gaya. Titik
acuan yang dipilih minimal memenuhi syarat berikut ini:
 ada gaya di titik acuan yang besarnya tidak diketahui
 ada beberapa gaya di titik acuan
 gambarkan lengan gaya untuk setiap gaya yang menghasilkan torsi

4. Titik berat
Titik berat dapat didefinisikan sebagai titik tangkap resultan gaya-gaya berat
dari partikel-partikel yang menyusun suatu benda.

ΣW = 0  Benda dalam kondisi seimbang

Penentuan Letak Titik Berat

1. Benda homogen yang simetris → perpotongan garis simetris (di tengah-


tengah benda)

2). Benda yang tidak teratur :

Penentuan secara kuantitatif, dengan penurunan rumus :

WxG = W1x1 + W2x2 + W3x3 + …

WyG = W1y1 + W2y2 + W3y3 + …



Untuk sumbu x : ∑

6

Untuk sumbu y : ∑

5. Hukum kekekalan momentum sudut pada gerak rotasi


Momentum Sudut : besaran vektor dgn arah sesuai dengan aturan tangan
kanan. Menyatakan bahwa jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja pada suatu
sistem, maka momentum sudut sistem selalu tetap. Sehingga dapat dinyatakan:
L1 = L2
I1.1 = I2.2
Benda berotasi murni (EK rotasi)
EKrotasi = ½ mv2 (v = r ω)
EKrotasi = ½ m (rω)2 = ½ (mr2) ω2
EKrotasi = ½ I ω2

Benda menggelinding (EK translasi dan rotasi)


EK = EKtranslasi + EKrotasi
EK= ½ mv2 + ½ I ω2
Usaha dalam gerak rotasi
W=Fs=Fr
W=
W =   = EKrot2 - EKrot1 = ½ I ω22 - ½ I ω12
Jika resultan momen gaya luar yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka
pada gerak rotasi berlaku hukum kekekalan energi mekanik sebagai berikut.
EP1 + EKtrans 1 + EKrot 1
EP2 + EKtrans 2 + EKrot 2
 EP =  EKtrans + EK rot
LATIHAN

1. Seorang penari berdiri di atas lantai es licin dan berputar ditempatnya seperti
pada gambar.

7
Mula-mula penari tersebut berputar dengan menyilangkan kedua tangan di
dadanya (gambar A). Kemudian penari tersebut kembali berputar sambil
merentangkan kedua tangannya (gambar B). Pernyataan pada tabel di bawah ini
yang benar berkaitan dengan kedua keadaan penari di atas adalah ...

(UN 2017)
2. Perhatikan tabel data posisi benda-benda berikut!

Benda A, B, dan C dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa pada bidang
x-y. Besar momen inersia sistem jika diputar pada poros sejajar sumbu y melalui
benda A adalah .... (UN 2017)
a. 11 √2 kg.m2
b. 13 kg.m2
c. 12,5 kg.m2
d. 7,2 kg.m2
e. 2,5 kg.m2
3. Batang AB massa 2 kg diputar melalui titik A ternyata momen inersianya 8
kgm2. Bila diputar melalui titik pusat O (AO = OB), momen inersianya
menjadi …. (UN 2012)
2
a. 2 kg.m
b. 4 kg.m2
c. 8 kg.m2
d. 12 kg.m2

8
e. 16 kg.m2
4. Gaya F1, F2, F3, F4 dan F5 bekerja pada batang ABCD seperti gambar!
Jika massa batang diabaikan, maka nilai momen gaya terhadap titik A adalah
.... (UN 2012)
a. 15 Nm
b. 18 Nm
c. 35 Nm
d. 53 Nm
e. 68 Nm
5. Sebuah tongkat homogen dengan panjang 40 cm bermassa 3 kg. Pada salah
satu ujung tongkat diberi beban, sedangkan ujung lainnya sebagai tumpuan.
Jika S = 280 N, momen gaya pada titik O adalah …. (UN 2012)
a. 0 Nm
b. 6 Nm
c. 8 Nm
d. 14 Nm
e. 28 Nm
6. Gaya F1, F2, F3 dan F4 bekerja pada batang ABCD seperti pada gambar! Jika
massa batang diabaikan, besar momen gaya yang bekerja pada sumbu putar di
titik D adalah …. (UN 2012)
a. 18 Nm
b. 20 Nm
c. 30 Nm
d. 35 Nm
e. 45 Nm
7. Dua gaya F1 dan F2 besarnya sama masing-masing 8 N bekerja pada batang
homogen seperti gambar. Agar diperoleh momen gaya sebesar 9,6 Nm
terhadap poros O, maka panjang x adalah …. (UN 2012)
a. 0,3 m
b. 0,8 m
c. 0,9 m
d. 1,2 m

9
e. 1,4 m
8. Sebuah batang yang sangat ringan, panjangnya 140 cm. Pada batang bekerja
tiga gaya masing-masing F1 = 20 N, F2 = 10 N, dan F3 = 40 N dengan arah dan
posisi seperti pada gambar. Besar momen gaya yang menyebabkan batang
berotasi pada pusat massanya adalah …. (UN 2012)
a. 40 Nm
b. 39 Nm
c. 28 Nm
d. 14 Nm
e. 3 Nm
9. Sebuah benda berotasi dengan kecepatan sudut awal 6 rad/s. Agar benda
berhenti dalam waktu 2 sekon, momen gaya sebesar 3 x 10-3 Nm dikerjakan
pada benda tersebut. Momen inersia benda sebesar …. kg.m2. (UN 2012)
a. 1 x 10-3
b. 2 x 10-3
c. 6 x 10-3
d. 1 x 10-3
e. 3 x 10-3
10. Sebuah roda cincin bermassa 10 kg memiliki momen inersia 0,4 kgm2. Jari-
jari roda cincin tersebut adalah …. m. (UN 2012)
a. 0,1
b. 0,2
c. 0,4
d. 5
e. 10
11. Sebuah jarum detik jam dinding memiliki massa 3 gram dan panjang 15 cm.
Momentum sudut jarum detik pada jam dinding tersebut adalah …. kg m2
(Ijarum= mR2) (UN 2012)
a. 2,25π… x 106›
b. 2,50 π x 106›
c. 3,50 π x 106›

10
d. 3,75 π x 106œ
e. 4,25 π x106œ
12. Sebuah partikel bergerak melingkar pada suatu lintasan yang berjari-jari 0,02
cm. Massa dan momentum sudut partikel berturut-turut adalah 0,04 gram dan
1,6 x 10-6‘ kgm2/s. Kecepatan sudut partikel tersebut adalah …. rad/s. (UN
2012)
a. 1,0 x 106„
b. 1,2 x 106„
c. 1,4 x 107“
d. 1,4 x 107“
e. 1,5 x 107“
13. Sebuah katrol memiliki jari-jari F dan momen inersia =. Katrol tersebut ditarik
dengan gaya 9 sehingga memiliki percepatan sudut sebesar α. Agar percepatan
sudut katrol menjadi 3α, besar gaya yang harus diberikan ….
a. 0,5 F
b. 1,5 F
c. 3 F
d. 4 F
e. 6 F (UN 2012)
14. Sebuah roda katrol bermassa 3 kg dan berdiameter 20 cm. Katrol tersebut
berotasi pada porosnya. Jika momentum sudut katrol sebesar 2,4 x 10-2
kgm2/s, kecepatan sudut katrol adalah …. rad/s (UN 2012)
a. 0,4
b. 0,8
c. 1,2
d. 1,4
e. 1,6
15. Sistem katrol dengan dua buah benda m1 = 2 kg dan m2 = 6 kg dihubungkan
katrol bermassa 4 kg seperti pada gambar. Percepatan yang dialami benda m1
dan m2 adalah …. (UN 2012)
a. 10 m/s2

11
b. 5 m/s2
c. 4 m/s2
d. 2,5 m/s2
e. 2 m/s2
16. Bila sewaktu sistem bergerak katrol ikut berputar, maka waktu yang
dibutuhkan m2 untuk mencapai tanah dari keadaan diam adalah …. sekon.
a. 1,4
b. 2,8
c. 3,6
d. 4,2
e. 5,7 (UN 2012)
17. Pada gambar di samping, massa balok A, beban B dan roda katrol berongga C
masing-masing adalah 7 kg, 2 kg, dan 1 kg. Percepatan gravitasi 6 10 m/s2.
Tegangan tali –V adalah …. (UN 2012)
a. 20 N
b. 16 N
c. 14 N
d. 8 N
e. 7 N
18. Agar bola pejal dapat mencapai puncak bidang miring, kecepatan awal
minimumnya harus sebesar .... m/s (UN 2012)
a. 4
b. 6
c. 8
d. 10
e. 12
19. Letak titik berat bidang homogen di samping terhadap titik O adalah ….
a. (2, 2) cm
b. (2, 3) cm
c. (2, 4) cm
d. (3, 2) cm

12
e. (3, 3) cm (UN 2012)
20. Benda homogen pada gambar di samping mempunyai ukuran AB 6 BC 6 √13.
Koordinat titik beratnya terhadap E adalah ….
a. (1 : 1,7) cm
b. (1 : 3,6) cm
c. (2 : 3,8) cm
d. (2 : 6,2) cm
e. (3 : 3,4) cm (UN 2012)
21. Perhatikan gambar bidang homogen di samping! Koordinat titik berat benda
bidang (simetris) terhadap titik O adalah ….
a. (2 ; 4,0) cm
b. (2 ; 3,6) cm
c. (2 ; 3,2) cm
d. (2 ; 3,0) cm
e. (2 ; 2,8) cm (UN 2012)
22. Suatu sistem benda bidang homogen ditunjukkan seperti gambar! Koordinat
titik berat sistem benda adalah …. (UN 2012)
a. (4 ; 3,0) m
b. (4 ; 4,6) m
c. (4 ; 4,8) m
d. (4 ; 5,0) m
E. (4 ; 5,4) m
23. Perhatikan gambar! Letak titik berat bidang tersebut terhadap AB adalah ….
(UN 2012)
a. 5 cm
b. 9 cm
c. 11 cm
d. 12 cm
e. 15 cm
24. Perhatikan bidang dua dimensi berikut ini. Letak titik berat bidang dari garis
AB berjarak …. (UN 2012)

13
a. 6 cm
b. 5 cm
c. 4 cm
d. 3 cm
e. 2 cm
25. Perhatikan gambar! Letak titik berat bangun yang tidak diarsir dari bangun
tersebut adalah …. (UN 2012)
a.

b.

c.

d.

e.

26. Sebuah silinder dan setengah bola disusun seperti pada gambar di samping.
Titik berat sistem bangun tersebut adalah …. Cm (UN 2012)
a. 6,25
b. 7,25
c. 7,50
d. 8,50
e. 8,75
27. Gambar berikut menunjukkan susunan benda pejal homogen yang terdiri atas
kerucut pejal dan silinder pejal. Letak koordinat titik berat susunan benda
tersebut terhadap titik O adalah …. cm. (UN 2012)
a. ( )

b. ( )

c. ( )

d. ( )

e. ( )

28. Sebuah balok bermassa 1 kg meluncur pada bidang miring kasar dari keadaan
diam seperti gambar.

14
Setelah menempuh jarak 3,75 m, kecepatan balok = 7,5 m/s. Diketahui g =10m/s2,
koefisien gesekan kinetis dan , maka besar gaya tahan F agar balok
berhenti tepat di kaki bidang miring adalah .... (UN 2017)
a. 3,75 N
b. 5,75 N
c. 7,50 N
d. 9,25 N
e. 12,00 N
29.

Balok A dan B dengan massa masing-masing 8 kg dan 5 kg dihubungkan dengan


tali melalui katrol seperti gambar. Koefisien gesekan statis dan kinetis antara
balok dengan lantai adalah 0,5 dan 0,3 (g = 10 m/s2). Balok C yang massanya 4
kg kemudian diletakkan di atas balok A maka .... (UN 2017)
a. tegangan tali sistem menjadi lebih kecil dari semula
b. tegangan tali sistem menjadi dua kali semula
c. sistem balok menjadi diam
d. sistem balok bergerak dengan percepatan setengah kali semula
e. sistem balok bergerak dengan percepatan dua kali semula
30. Sebuah bidang datar homogen dengan bentuk dan ukuran seperti pada gambar

di samping. Jika koordinat titik berat benda tersebut ( ) maka luas

bidang tersebut adalah …. (UN 2011)


a. 12
b. 50
c. 84
d. 96
e. 108
31. Koordinat titik berat bangun luasan seperti gambar di samping adalah ….

15
a. ( )

b. ( )

c. ( )

d. ( )

e. ( ) (UN 2011)

32. Sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan v melalui lintasan yang
berbentuk lingkaran berjari-jari R dengan percepatan sentripetal (as). Agar
percepatan sentripetal menjadi dua kali semula maka …. (UN 2011)
a. v dijadikan 4 kali dan R dijadikan 2 kali semula
b. v dijadikan 2 kali dan R dijadikan 4 kali semula
c. v dijadikan 2 kali dan R dijadikan 2 kali semula
d. v tetap dan R dijadikan 2 kali semula
e. v dijadikan 2 kali semula dan R tetap
33. Perhatikan bangun bidang homogen ABCDEFG
seperti pada gambar! Letak titik berat benda tersebut
diukur dari AB adalah …. (UN 2011)
a. 2,8 cm
b. 3,0 cm
c. 3,2 cm
d. 3,6 cm
e. 4,0 cm
34. Diagram melukiskan benda bidang homogen dengan ukuran seperti gambar!
Koordinat titik berat benda gabungan adalah …. (UN 2011)
a. (3 ; 2,7) m
b. (3 ; 3,6) m
c. (3 ; 4,0) m
d. (3 ; 4,5) m
e. (3 ; 5,0) m

16
35. Letak titik berat dari bangun bidang seperti pada gambar di samping dari
sumbu X adalah …. (UN 2010)
a. 4,5 cm
b. 4 cm
c. 3,5 cm
d. 3 cm
e. 2 cm
36. Perhatikan gambar! Letak titik berat bidang homogen terhadap titik 0 adalah
…. (UN 2010)

a. ( )

b. ( )

c. ( )

d. ( )

e. ( )

37. Perhatikan gambar bidang homogen! Letak titik berat sistem benda arah
sumbu y dari titik Q adalah …. (UN 2010)
a. 1,00 cm
b. 1,75 cm
c. 2,00 cm
d. 3,00 cm
e. 3,25 cm
38. Dari gambar di samping, letak titik berat bidanghomogen yang diarsir
terhadap sumbu x adalah …. (UN 2011)
a. 4,0 cm
b. 3,5 cm
c. 3,0 cm
d. 2,5 cm
e. 2,0 cm

17
39. Sebuah katrol pejal bermassa (M) dan jari-jarinya (R) seperti pada gambar!
Salah satu ujung tali tak bermassa dililitkan pada katrol, ujung tali yang lain
digantungi beban m kg. Percepatan sudut katrol (α) jika beban dilepas. Jika
pada katrol ditempelkan plastisin A yang bermassa ½ M, maka untuk
menghasilkan percepatan sudut yang sama, massa beban harus dijadikan ….
(UN 2011)
a. ¾ m kg
b. 3/2 m kg
c. 2 mkg
d. 3m kg
e. 4m kg
40. Seorang anak bermain bowling (bola pejal) massanya 4 kg dan jari-jarinya 5
cm menggelinding di atas lantai kasar, mula-mula kecepatannya 6 m/s hingga
berhenti setelah menempuh jarak 9 meter. Gaya gesek yang bekerja pada bola
adalah …. (UN 2011)
a. 0,8 N
b. 1,6 N
c. 2,4 N
d. 3,2 N
e. 9,6 N
41. Beberapa pernyataan terkait gerak rotasi suatu benda :
(1) Pada kecepatan sudut yang tetap, bila momen inersia diperbesar maka momen
gayanya semakin besar
(2) Pada percepatan sudut tetap, bila momen inersianya diperkecil maka momen
gayanya semakin besar
(3) Besar momen inersia benda bergantung pada besarnya momen gaya yang
bekerja.
Pernyataan yang benar adalah …. (UN 2011)
a. (1) d. (1) dan (3)
b. (2) e. (2) dan (3)
c. (3)

18
42. Hubungan antara momen gaya (τ) dengan momen inersia (I) dan percepatan
sudut (α) pada sebuah benda yang bergerak rotasi adalah …. (UN 2010)
a.

b. τ = Iα
c.

d. τ = Iα2
e. τ = I2α
43. Batang homogen AB dipaku di pusat massanya dan diberi sejumlah gaya
dengan kedudukan seperti gambar. Jika F = W dan sumbu rotasi di titi R,
maka keadaan batang AB akan ….
a. berotasi searah jarum jam
b. berotasi berlawanan arah jarum jam
c. berada dalam keadaan tidak bergerak
d. bergerak ke kanan
e. bergerak ke kiri

19
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

20
21
BAB II
ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

"Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca


(keadilan)." (ar Rahman: 7)

" Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi


manusia dalam al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan.
Dan manusia adalah mahluk yang paling banyak membantah."
(Al Kahfi :54)

KOMPETENSI DASAR:
32 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi
hasil dan makna fisisnya

22
A. ELASTISITAS BAHAN
i. Tegangan

Perubahan bentuk benda terjadi karena gaya yang bekerja pada benda,
disebut tegangan. Tegangan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas
F

A

Keterangan:
σ = tegangan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)

ii. Regangan

Jika benda diberi gaya, akan mengalami perubaha panjang. Perbandingan


perubahan panjang mula-mula dengan panjang benda disebut regangan
L

L0

Keterangan:
ε = regangan
ΔL = pertambahan panjang (m)
L0 = panjang awal (m)

iii. Modulus Young

Modulus (E) merupakan perbandingan antara tegangan dengan regangan



E

Pada benda elastis, dikenal sebagai modulus Young


 FA
 
 L L 0

F .L0
 
A.L
23
Contoh soal:

Kawat logam panjangnya 80 cm dan luas penampang 4 cm2. Ujung yang atau
diikat pada atap dan ujung yang lain ditarik dengan gaya 50 N. Ternyata
panjangnya menjadi 82 cm. Tentukan:
a. regangan kawat,
b. tegangan pada kawat,
c. modulus elastisitas kawat!

Jawab:

Dik :

L0 = 80 cm
Lt = 82 cm
A = 4 cm2 = 4.10-4 m2
F = 50 N

Dit:

a. e= ….?
b. σ = …?
c. Ϫ = …?

Peny:

a. Regangan:

24
e = 2,5.10-2
b. Tegangan sebesar:

= 1,25.105 N/m2
c. Modulus elastisitas sebesar:

= 5.106 N/m2

B. HUKUM HOOKE

Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan


pegas dengan pertambahan panjang pegas pada daerah elastis pegas. Berdasarkan
Hukum III Newton (aksi-reaksi), pegas akan mengadakan gaya yang besarnya
sama tetapi arah berlawanan

F kx
Keterangan:

F = gaya pada pegas (N)

k = konstanta pegas (N/m2)

x = pertambahan panjang (m)

C. SUSUNAN PEGAS

Untuk memperoleh konstanta pegas sesuai yang diinginkan, pegas dapat


disusun seri, paralel, dan seri-paralel (campuran).

i. Seri

Pada susunan pegas seri, gaya tarik yang dialami pegas sama besar
F
F kx  x
k

25
xs  x1  x2  x3  ...
Fs F1 F2 F3
    ...
k s k1 k2 k3
1 1 1 1
    ...
k s k1 k 2 k3

ii. Parallel

Pada susunan pegas paralel, gaya pegas sama dengan jumlah gaya masing-
masing pegas

F1  F2  F3  ...  Fparalel

x1  x2  x3  ...  x paralel

Fp  F1  F2  F3  ...
k p x p  k1 x1  k2 x2  k3 x3  ...

k p  k1  k2  k3  ...

Pada susunan pegas seri-parelel, konstanta pegas diperoleh dengan dengan


kombinasikan susunan pegas seri dengen susunan pegas paralel

26
Lembar Kerja Siswa

Kompetensi Dasar : 4.2 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk


menentukan elastisitas bahan

Indikator : Membandingkan tetapan gaya berdasarkan data pengamatan

Tujuan : Siswa dapat menentukan tetapan elastisitas (k)


dari beberapa bahan

Alat dan Bahan :

1. Pegas
2. Karet gelang
3. Karet pentil sepeda
4. Statif
5. Penjepit
6. Penggaris
7. Beban (25 gram, 50 gram, 75 gram, 100
gram)

Cara Kerja:

1. Susunlah alat seperti gambar !

2. L0, pada skala mistar yang berimpit dengan ujung penunjuk

27
3. Gantungkan sebuah keping beban di ujung pegas, lalu bacalah panjang

pegas beban L, pada skala mistar yang berimpit dengan jarum penunjuk,

catat juga massa beban yang Anda pasang pada ujung pegas

4. Ulangi langkah 3 dengan 2 keping, 3 keping, 4 keping beban, dan

seterusnya

5. Catat hasil pengamatan pada tabel

6. Hitung besarnya gaya tarik pada pegas

7. hitung pertambahan panjang pegas (X), X = L - L0

8. Hitung hasil bagai gaya tarik F dan pertambahan panjang pegas (X)

untuk setiap beban

9. Buat grafik hubungan antara gaya tarik pegas terhadap pertambahan

panjangnya

10. ulangi kegiatan diatas dengan menggunakan karet gelang, karet pentil

sepeda

Hasil Pengamatan

Untuk pegas

No Beban Gaya Tarik Panjang Pertambahan F/X


(kg) F = mg Pegas (L) Panjang
(N) (mm) (X) (N/mm)
1. I =.......... ...... ....... ........ .......
2. I + II =.......... ...... ........ ........ .......
3. I + II +III =......... ...... ........ ........ .......
4. I + II+III+IV =........ ...... ........ ........ .......
5. I - V =......... ...... ........ ........ .......

28
Untuk karet gelang

No Beban Gaya Tarik Panjang Pertambahan F/X


(kg) F = mg Pegas (L) Panjang
(N) (mm) (X) (N/mm)
1. I =.......... ...... ....... ........ .......
2. I + II =.......... ...... ........ ........ .......
3. I + II +III =......... ...... ........ ........ .......
4. I + II+III+IV =........ ...... ........ ........ .......
5. I - V =......... ...... ........ ........ .......

Untuk karet pentil sepeda

No Beban Gaya Tarik Panjang Pertambahan F/X


(kg) F = mg Pegas (L) Panjang
(N) (mm) (X) (N/mm)
1. I =.......... ...... ....... ........ .......
2. I + II =.......... ...... ........ ........ .......
3. I + II +III =......... ...... ........ ........ .......
4. I + II+III+IV =........ ...... ........ ........ .......
5. I - V =......... ...... ........ ........ .......

29
LATIHAN
1. Suatu pegas akan bertambah panjang 10 cm jika diberi gaya 30 N.
Pertambahan panjang pegas jika diberi gaya 21 N adalah …. (UN 2010)
A. 2 cm
B. 3 cm
C. 5 cm
D. 6 cm
E. 7 cm
2. Tiga buah pegas dirangkai seperti gambar di samping! Jika konstanta pegas
K1=K2= 3 N/m dan K3= 6 N/m, maka konstanta susunan pegas besarnya ....
A. 1 N/m
B. 3 N/m
C. 7,5 N/m
D. 12 N/m
E. 15 N/m (UN 2012)
3. Tiga buah pegas identik tersusun seperti gambar berikut! Masing-masing
pegas dapat merenggang 2 cm jika diberi beban 600 gram, maka konstanta
pegas gabungan pada sistem pegas adalah .... (UN 2012)
A. 45 N/m
B. 200 N/m
C. 225 N/m
D. 450 N/m
E. 900 N/m
4. Sebuah pegas memiliki konstanta pegas sebesar x. Pegas tersebut bertambah
sepanjang p saat diberi gaya sebesar 2F. Jika pegas tersebut diberi gaya
sebesar 3F, pertambahan panjang pegas menjadi .... (UN 2012)
A. ½ p
B.

C. P
D.

30
E. 2P
5. Dua kawat P dan Q masing-masing panjangnya 50 cm dan 80 cm ditarik
dengan gaya yang sama. Jika konstanta kawat P dan Q masing-masing sebesar
200 N/m dan 300 N/m, maka perbandingan penambahan panjang kawat P dan
Q adalah .... (UN 2012)
A. 1 : 1
B. 2 : 3
C. 3 : 2
D. 5 : 8
E. 8 : 5
6. Suatu pegas akan bertambah panjang 10 cm jika diberi gaya 30 N.
Pertambahan panjang pegas jika diberi gaya 21 N adalah .... (UN 2012)
A. 2 cm
B. 3 cm
C. 5 cm
D. 6 cm
E. 7 cm
7. Tiga pegas identik dengan konstanta 1000 N/m disusun seperti pada gambar.
(ΔL= 6 perubahan panjang pegas). Anggap susunan pegas hanya dipengaruhi
oleh beban. Jika susunan pegas diberi beban sehingga bertambah panjang 6
cm, maka pertambahan panjang masing-masing pegas adalah .... (USBN 2018)
ΔL1 (cm) ΔL2 (cm) ΔL3 (cm)
A 2 2 2
B 2 4 4
C 3 3 3
D 4 2 3
E 4 2 3

8. Data suatu praktikum untuk menentukan konstanta pegas diperoleh data


sebagai berikut.

31
F(N) ΔL2 (cm)
1 10 2,0
2 15 3,0
3 20 4,0
4 25 5,0
5 30 6,0
Jika F adalah gaya dan ΔL adalah pertambahan panjang pegas. Konstanta
pegas yang digunakan adalah .... (UN 2010)
A. 50 N/m
B. 200 N/m
C. 300 N/m
D. 400 N/m
E. 500 N/m
9. Percobaan menggunakan pegas yang digantung menghasilkan data sebagai
berikut:
PERCOBAAN F(N) ΔL2 (cm)
1 88 11,0
2 64 8,0
3 40 5,0
F=gaya beban pegas, ΔL = pertambahan panjang pegas. Dapat disimpulkan
pegas memiliki tetapan sebesar .... (UN 2012)
A. 800 N/m
B. 80 N/m
C. 8 N/m
D. 0,8 N/m
E. 0,08 N/m
10. Tiga buah pegas A, B dan C yang identik dirangkai seperti pada gambar di
samping! Jika ujung beban pegas C digantungkan beban 1,2 N maka sistem
akan mengalami pertambahan panjang 0,6 cm, konstanta masing-masing
pegas adalah .... (UN 2012)
A. 200 N/m

32
B. 240 N/m
C. 300 N/m
D. 360 N/m
E. 400 N/m
11. Tiga pegas identik dengan konstanta pegas 7, disusun seperti gambar. Ketika
diberi beban 100 gr, sistem pegas bertambah panjang 0,75 cm. Jika g = 10
m/s2, maka nilai K adalah .... (UN 2012)
A. 150 N/m
B. 200 N/m
C. 225 N/m
D. 275 N/m
E. 300 N/m
12. Karet yang panjangnya L digantungkan beban sedemikian rupa sehingga
diperoleh data seperti pada tabel:
Beban (W) 2N 3N 4N
Pertambahan panjang (ΔL) 0,50 cm 0,75 cm 1,0 cm
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan besar konstanta pegas adalah ....
(UN 2010)
A. 250 N/m
B. 360 N/m
C. 400 N/m
D. 450 N/m
E. 480 N/m
13. Tiga buah pegas identik disusun seperti gambar di samping! Jika beban 300
gram (g =10 m/s2) digantung pada pegas K1, pegas akan bertambah panjang 4
cm. Besarnya konstanta susunan pegas adalah .... (UN 2011)
A. 225 N/m
B. 75 N/m
C. 50 N/m
D. 25 N/m
E. 5 N/m

33
14. Empat buah pegas identik masing-masing mempunyai konstanta elastisitas
1600 N/m, disusun seri-paralel (lihat gambar). Beban h yang digantung
menyebabkan sistem pegas mengalami pertambahan panjang secara
keseluruhan sebesar 5 cm. Berat beban h adalah ....
A. 60 N
B. 120 N
C. 300 N
D. 450 N
E. 600 N
15. Beberapa buah pegas disusun seperti gambar berikut. Perbandingan konstanta
pegas pengganti antara susunan pegas (a) dan (b) adalah ....
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 1 : 4
D. 2 : 1
E. 4 : 1 (UN 2010)
16. Tiga buah pegas disusun seperti gambar. Jika energi 2 joule meregangkan
susunan pegas sejauh 5 cm maka nilai konstanta pegas (K) dalam N/m
adalah .... N/m (UN 2011)
K1 K2 K3
A 200 600 900
B 600 200 800
C 600 300 200
D 300 600 200
E 300 200 600
17. Perhatikan grafik berikut! Grafik di atas menunjukkan grafik hubungan F
(gaya tarik pegas) terhadap ΔL (pertambahan panjang pegas). Bagian yang
diarsir menyatakan besaran .... (UN 2011)
A. Energi mekanik pegas
B. Energi kinetik pegas
C. Energi potensial pegas

34
D. Konstanta pegas
E. Gaya pegas
18. Grafik (F > X) menunjukkan hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
pegas. Besar energi potensial pegas berdasarkan grafik di atas adalah .... (UN
2010)
A. 20 joule
B. 16 joule
C. 3,2 joule
D. 1,6 joule
E. 1,2 joule
19. Grafik di samping menunjukkan hubungan antara gaya 5 dan pertambahan
panjang (Δx) pada sebuah pegas. Energi potensial pegas pada saat mengalami
pertambahan panjang 14 cm adalah .... (UN 2011)
A. 11,2 joule
B. 5,6 joule
C. 1,12 joule
D. 0,56 joule
E. 0,112 joule
20. Grafik hubungan gaya (F) terhadap pertambahan panjang pegas (ΔX) dari
pegas A dan pegas B ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.

Berdasarkan grafik di atas, pernyataan yang benar adalah .... (UN 2011)
A. Konstanta pegas A 6 konstanta pegas B
B. Konstanta pegas A < konstanta pegas B
C. Konstanta pegas A setengah dari konstanta pegas B
D. Konstanta pegas A dua kali konstanta pegas B
E. Konstanta pegas A empat kali konstanta pegas B
21. Perhatikan hasil percobaan pada beberapa pegas berikut!
Pegas EP (J) ΔX (m)

35
I 54 6
II 24 2
III 36 3
IV 50 5
V 45 3
Berdasarkan data tersebut pegas yang memiliki konstanta pegas paling besar
adalah pegas nomor ....
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
22. Sepotong kawat logam homogen panjangnya 140 cm dan luas penampangnya
2 mm2. Ketika ditarik dengan gaya sebesar 100 N, bertambah panjang 1 mm.
Modulus elastik bahan kawat logam tersebut adalah …. (UN 2014)
A. 7 x 108 N/m2
B. 7 x 109 N/m2
C. 7 x 1010 N/m2
D. 7 x 1011 N/m2
E. 7 x 1017 N/m2
23. Untuk meregangkan sebuah pegas sejauh 5 cm diperlukan gaya sebesar 20 N.
Energi potensial pegas ketika meregang sejauh 10 cm adalah ….
A. 2 joule
B. 20 joule
C. 100 joule
D. 4 joule
E. 50 joule (UN 2014)
24. Sebuah tali karet diberi beban 300 gram dan digantung vertical pada sebuah
statif. Ternyata karet bertambah panjang 4 cm (g = 10 m.s-2). Energi potensial
karet tersebut adalah …. (UN 2015)
A. 7,5 . 10-2 joule

36
B. 4,5 . 10-2 joule
C. 1,5 . 10-2 joule
D. 6,0 . 10-2 joule
E. 3,0 . 10-2 joule
25. Sebuah pegas diberi beban 2 kg. Jika pegas mengalami pertambahan panjang
5 cm, dan gravitasi bumi g = 10 m.s-2, maka energi potensial elastik pegas
tersebut adalah …. (UN 2015)
A. 4,0 J
B. 3,0 J
C. 2,5 J
D. 1,0 J
E. 0,5 J

37
BAB III
FLUIDA STATIS

KOMPETENSI DASAR:
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.
4.3 Merencanakan dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat
fluida statis, berikut presentasi hasil dan makna fisisnya

38
1. Massa Jenis
Massa jenis adalah perbandingan antara massa (m) dan volume (V)

2. Tekanan

Tekanan adalah Perbandingan antara gaya yang tegak lurus pada bidang
tersebut

Keterangan:
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = (m2)

3. Tekanan Hidrostatik

Tekanan yang disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri

Ph = ρgh

Keterangan:
Ph = tekanan hidrostatik(N/m2)
ρ = massa jenis zat (kg/m3)
g = percepatan gravitasi(m/s2)
h = kedalaman (m)

4. Tekanan Mutlak
P = P0 + ρgh

5. Hukum Pascal

Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup diteruskan sama
besar ke segala arah

39
P1 A1 = P2 A2

F1 A1 = F2 A2

6. Hukum Archimedes

Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang decelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh benda tersebut.

Gaya apung = berat benda di udara - berat benda dalam zat cair

Ph = ρgv

Mengapung dan melayang

ΣF=0

+ Fa – w = 0 atau Fa = w

Jadi syarat benda mengapung dan melayang

w = Fa

7. Tegangan Permukaan Zat Cair

Kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang sehingga permukaannya


seperti ditutupi oleh sebuah lapisan tipis

LATIHAN
1. Sebuah benda berbentuk balok dicelupkan dalam cairan A yang massa
jenisnya 900 kg/m3 ternyata bagiannya muncul di atas permukaan. Berapa

bagian dari balok tersebut yang muncul jika cairan diganti dengan cairan B
yang massa jenisnya 1200 kg/m3? (UN 2017)

40
a.

b.

c.

d.

e.

2. Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam bejana yang berisi zat cair
ditentukan oleh :
(1) Massa jenis zat cair
(2) Volume zat cair dalam bejana
(3) Kedalaman titik dari permukaan zat cair
(4) Bentuk bejana
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3) dan (4) (UN 2012)
3. Gambar berikut ini adalah bejana berhubungan yang berisi air. Tekanan
hidrostatis yang paling besar berada di titik .... (UN 2012)
a. P
b. Q
c. R
d. S
e. T
4. Perhatikan faktor-faktor berikut:
(1) Massa jenis air
(2) Massa ikan
(3) Kedalaman ikan dari permukaan air
(4) Luas permukaan badan ikan

41
Seekor ikan berenang di akuarium yang berisi air. Faktor-faktor yang
mempengaruhi besar tekanan yang dirasakan ikan ditunjukkan oleh nomor ....
(UN 2012)
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3) dan (4)
5. Perhatikan gambar berikut! Berdasarkan hukum Pascal, pernyataan berikut ini
yang tidak sesuai adalah .... (UN 2011)
a. F2 < F1
b. F1 < F2
c.

d. F1 A1 = F2 A2
e. ρ1 = ρ2
6. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda di dalam fluida adalah:
(1) sebanding dengan kerapatan fluida;
(2) sebanding dengan kerapatan benda;
(3) sebanding dengan volume benda yang tercelup;
(4) sebanding dengan massa benda
Dari empat pernyataan tersebut, pernyataan yang benar ditunjukkan oleh
nomor .... (UN 2011)
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
e. (4) saja
7. Besar gaya ke atas yang dialami oleh sebuah benda yang dicelupkan ke dalam
zat cair tidak bergantung pada :
(1) Massa jenis fluida
(2) Massa jenis benda

42
(3) Percepatan gravitasi
(4) Berat benda
Pernyataan yang benar adalah .... (UN 2011)
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3) dan (4)
8. Silet dalam posisi telentang dapat terapung dalam air karena .... (UN 2011)
a. Adanya gaya apung Archimedes
b. Tegangan permukaan air
c. Massa jenis silet sama dengan massa jenis air
d. Berat jenis air lebih besar dari berat jenis silet
e. Tekanan air lebih besar dari berat silet
9. Apabila benda yang terapung di air mendapat gaya ke atas (F), maka ....
a. F < mg
b. F = m
c. F < mg
d. F < m
e. F = mg (UN 2013)
10. Sebuah benda melayang di dalam zat cair, maka:
(1) Gaya ke atas sama dengan berat benda
(2) Volume benda sama dengan volume zat cair yang dipindahkan
(3) Massa jenis zat cair sama dengan massa jenis benda
(4) Berat benda di udara sama dengan berat benda di dalam zat cair
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3) dan (4) (UN 2013)

43
11. Tegangan permukaan mengakibatkan zat cair cenderung untuk ....
a. Bersifat stasioner
b. Bersifat kompresibel
c. Memperluas permukaannya
d. Memperkecil permukaannya
e. Memperkecil sudut kontaknya (UN 2011)
12. Kenaikan permukaan fluida yang cekung dalam pipa kapiler berbanding lurus
dengan pertambahan:
(1) Sudut kontak permukaan fluida
(2) Jari-jari pipa kapiler
(3) Massa jenis fluida
(4) Tegangan permukaan fluida
Pernyataan yang benar adalah .... (UN 2011)
a. A. (1), (2) dan (3)
b. B. (1) dan (3)
c. C. (2) dan (4)
d. D. (4)
e. E. (1), (2), (3) dan (4)
13. Tinggi kolom cairan di depan pipa kapiler akan bertambah jika ....
(1) Tegangan permukaan zat cair ditambah
(2) Sudut kontak cairan dan pipa makin lancip
(3) Massa jenis cairan makin kecil
(4) Jari-jari pipa makin kecil
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3) dan (4) (UN 2011)
14. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas suatu fluida:
(1) Koefisien viskositas

44
(2) Massa jenis fluida
(3) Bentuk dan besar partikel fluida
(4) Suhu fluida
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3) dan (4) (UN 2012)
15. Pada benda yang bergerak vertikal ke bawah dalam fluida bekerja:
(1) Gaya berat
(2) Gaya Archimedes
(3) Gaya gesekan
(4) Gaya normal
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4)
e. (1), (2), (3) dan (4) (UN 2012)
16. Suatu bola yang dijatuhkan ke dalam suatu fluida akan mengalami suatu
kecepatan terminal. Kecepatan ini sebanding dengan ....
a. Jari-jari bola dan percepatan gravitasi
b. Kekentalan fluida dan jari-jari bola
c. Kekentalan fluida dan percepatan gravitasi
d. Luas penampang dan kekentalan fluida
e. Luas bola dan massa jenis fluida (UN 2013)
17. Diketahui tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasar wadah yang berisi raksa
adalah 86.632 Pa. Ketinggian raksa pada wadah tersebut adalah ….( ρ raksa =
13.600 kg/m3, dan g = 9,8 m/s2)
a. 65 cm

45
b. 59 cm
c. 41 cm
d. 35 cm
e. 32 cm
18. Tekanan udara pada permukaan air laut besarnya sekitar 101 kPa. Jika massa
jenis air laut 1,01 g/cm3, maka suatu titik yang tekanannya dua kali tekanan
pada permukaan laut berada pada kedalaman ….
a. 10 m
b. 20 m
c. 30 m
d. 40 m
e. 50 m
19. Gambar menunjukkan sebatang pipa kaca yang berisi udara. Ujung atas pipa
tertutup sedangkan ujung bawah tertutup oleh raksa yang tingginya 10 cm.
jika tekanan udara di luar 76 cmHg, maka tekanan udara di dalam pipa kaca
adalah :
a. 0 cmHg
b. 10 cmHg
c. 66 cmHg
d. 76 cmHg
e. 86 cmHg
20. Seperti gambar berikut, luas penampang tabung G sebesar 20 cm2 dan luas
penampang S sebesar 500 cm2. Jika piston D diberi gaya 5 N pada tabung G,
maka gaya yang bekerja pada piston P pada tabung S sebesar ….
a. 100 N
b. 120 N
c. 125 N
d. 400 N
e. 600 N
21. Pada sebuah dongkrak hirdrolik, diameter piston yang lebih kecil adalah 3 cm
dan diameter piston yang lebih besar adalah 6 cm. Berat beban yang dapat

46
diangkat pada piston yang lebih besar jika pada piston yang lebih kecil diberi
gaya 250 Newton adalah …. N.
a. 250
b. 500
c. 1000
d. 2500
e. 25000
22. Seperti pada gambar di bawah ini, tekanan udara luar 105 Pascal, massa jenis
raksa = 13,6 gr/cm3 dan h = 5 cm (g = 10 m/s2) Besar tekanan gas dalam
bejana adalah ….
a. 1,068 . 105 Pa
b. 6,8 . 105 Pa
c. 1,36 . 105 Pa
d. 6,8 . 106 Pa
e. 1,68 . 106 Pa
23. Balok yang tingginya 30 cm dan massa jenisnya 0,75 gr/cm3 mengapung di
atas zat cair yang massa jenisnya 1,2 gr/cm3. Tinggi balok yang muncul di
permukaan zat cair adalah ….
a. 5,85 cm
b. 9,75 cm
c. 11,25 cm
d. 13 cm
e. 15 cm
24. Diketahui berat sebuah benda di udara 100 Newton, sedangkan bila ditimbang
dalam air beratnya 50 Newton. Massa jenis benda tersebut adalah ….
a. 1000 kg/m3
b. 1020 kg/m3
c. 2000 kg/m3
d. 3150 kg/m3
e. 19607 kg/m3

47
25. Sebuah pipa U yang ujungnya terbuka diisi dengan air raksa. Pada salah satu
sisi diisi dengan alkohol sebanyak 5 cm dan minyak sebanyak 13 cm. Jika
massa jenis raksa, alkohol, dan minyak berturut-turut adalah 13,6 g/cm3; 0,9
g/cm3; dan 0,7 g/cm3, maka perbedaan ketinggian permukaan raksa pada
kedua sisi bejana adalah ….
a. 5 cm
b. 4 cm
c. 3 cm
d. 2 cm
e. 1 cm

48
BAB IV
FLUIDA DINAMIS

“Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang


diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan
itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” (Al Jaatsiyah : 5)

KOMPETENSI DASAR:
3.4 Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
4.4 Membuat dan menguji proyek sederhana yang menerapkan prinsip
dinamika fluida, dan makna fisisnya

49
1. Persamaan Kontinitas
Debit fluida adalah besaran yang menyatakan volume fluida yang mengalir
melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu tertentu.

Persamaan kontinitas berbunyi : pada fluida yang tak termempatkan, hasil kali
antara kelajuan aliran fluida dalam suatu wadah dengan luas penampang
wadah selalu konstan.

2. Persamaan Bernoulli
Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida paling besar adalah bagian
yang kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan yang paling kecil adalah pada
kelajuan yang alirnya paling besar. Pada pipa mendatar yang memiliki
diameter yang menyempit, kelajuan yang fluida paling besar adalah pipa yang
menyempit (B), tapi tekanannya justru paling rendah. Ini ditunjukkan oleh
paling rendahnnya permukaan fluida yang naik dalam tabung.

A
B C
Aliran air

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah dari tekanan (p), energi kinetika
per satuan volum (½v2), dan energi potensial per satuan volum (gh)
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus
 Kasus untuk fluida tak bergerak (statis)
v1 = v2 = 0
p1 + gy1 + ½ v12 = p2 + gy2 + ½ v22
p1 + gy1 + 0 = p2 + gy2 + 0
p1 - p2 =  g (h1 - h2)

50
 Kasus untuk fluida yang mengalir dalam pipa mendatar dalam pipa mengalir
(fluida dinamis)
h1 = h2
Jadi
p1 + ½ v12 = p2 + ½ v22
p1 - p2 = ½  (v22 - v12)

3. Teorema Terrocelli
Pipa Venturi
Pada gambar di atas, tampak bahwa selisih ketinggian vertikal cairan dalam
tabung 1 dan tabung 2 adalah h. Dengan demikian, selisih tekanan p1 dan p2
sama dengan tekanan hidrostatis cairan sehingga h yaitu :
P1 –P2 = ρ g h


( )

LATIHAN
1. Perhatikan gambar alat penyemprot nyamuk pada gambar di bawah ini! Ketika
batang pengisap M ditekan, udara dipaksa keluar dari tabung pompa dengan
kecepatan v melalui lubang pada ujungnya. P menyatakan tekanan dan v
menyatakan kecepatan alir cairan obat nyamuk, maka pernyataan yang benar
dari prinsip kerja penyemprot nyamuk tersebut adalah ….
a. P1 < P2 maka V1 < V2
b. P1 > P2 maka V1 < V2
c. P1 < P2 maka V1 > V2
d. P1 > P2 maka V1 > V2
e. P1 = P2 maka V1 = V2 (UN 2017)
2. Air mengalir melalui pipa yang bentuknya seperti gambar. Bila diketahui jari-
jari penampang di A dua kali jari-jari di B, maka sama dengan ....

51
a. ¼
b. ½
c. 1
d. 2
e. 4 (UN 2014)
3. Air mengalir dari pipa A ke pipa B dan terus ke pipa C. Perbandingan luas
penampang A dan penampang C adalah 8 : 3. Jika cepat aliran pada pipa A
sama dengan b maka cepat aliran pada pipa C adalah .... (UN 2013)
a.

b.
c.

d. 3v
e. 8v
4. Perhatikan gambar berikut!

(1) Kecepatan fluida di A lebih besar daripada kecepatan fluida di B


(2) Kecepatan fluida di A sama dengan kecepatan fluida di C
(3) Debit di A lebih besar daripada debit di B
(4) Debit di A sama dengan debit di B
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4) saja
e. (1), (2), (3) dan (4)
5. Sebuah bejana berisi zat cair mempunyai dua luas lubang kebocoran pada
kedua sisinya seperti gambar di bawah. Lubang sebelah kiri (L:) dua kali lebih
besar daripada lubang sebelah kanan (L;), sedangkan b: dan b; adalah

52
kecepatan aliran zat cair. Bila jarak permukaan zat cair terhadap kedua lubang
sama, maka .... (UN 2013)
1.

2.
3.
4.

5.
6. Hukum Bernoulli menjelaskan tentang ....
a. Kecepatan fluida yang besar pada tempat yang menyempit akan
menimbulkan tekanan yang besar pada tempat itu
b. Pada tempat yang tinggi fluida akan memiliki tekanan yang tinggi
c. Jika fluida ditekan maka akan bergerak dengan kecepatan yang besar
d. Fluida yang mengalir semakin cepat pada tempat yang menyempit akan
menimbulkan tekanan yang kecil
e. Fluida yang melalui pipa yang melebar maka kecepatan dan tekanannya
akan bertambah (UN 2014)
7. Diantara alat-alat berikut yang tidak didasarkan pada prinsip Bernoulli adalah
....
a. Venturimeter
b. Karburator
c. Tabung pitot
d. Manometer
e. Penyemprot racun serangga (UN 2010)
8. Hukum Bernoulli didasarkan pada ....
a. Hukum I Newton
b. Hukum II Newton
c. Hukum III Newton
d. Hukum kekekalan energi
e. Hukum kekekalan momentum (UN 2010)

53
9. Bila kita berdiri dekat rel dan kebetulan lewat serangkaian kereta api cepat,
maka kita ....
a. Merasa ditarik menuju rel
b. Merasa didorong menjauhi rel
c. Kadang-kadang merasa ditarik
d. Ditarik atau didorong bergantung pada kecepatan kereta api
e. Tidak merasa apa-apa (UN 2010)
10. Sebuah benda berada di dalam fluida yang mengalir dengan kecepatan v
sedemikian sehingga kecepatan fluida di atas dan di bawah permukaan benda
masing-masing v1 dan v2 yang mengakibatkan benda terangkat. Besar gaya
angkat pada benda tersebut sebanding dengan .... (UN 2014)
a. V1 + V2
b. V1 - V2
c. V2 – V1
d. V12 + V22
e. V12 - V22
11. Pernyataan di bawah ini yang berkaitan dengan gaya angkat pada pesawat
terbang yang benar adalah .... (UN 2014)
a. Tekanan udara di atas sayap lebih besar dari pada tekanan udara di bawah
sayap
b. Tekanan udara di bawah sayap tidak berpengaruh terhadap gaya angkat
pesawat
c. Kecepatan aliran udara di atas sayap lebih besar daripada kecepatan aliran
udara di bawah sayap
d. Kecepatan aliran udara di atas sayap lebih kecil daripada kecepatan aliran
udara di bawah sayap
e. Kecepatan aliran udara tidak mempengaruhi gaya angkat pesawat
12. Sebuah pesawat terbang dapat mengangkasa karena .... (UN 2009)
a. Perbedaan tekanan dari aliran udara
b. Pengaturan titik berat pesawat
c. Gaya angkat dari mesin pesawat

54
d. Perubahan momentum dari pesawat
e. Berat pesawat lebih kecil dari pada berat udara yang dipindahkan
13. Sayap pesawat terbang dirancang agar memiliki gaya angkat ke atas
maksimal, seperti gambar. Jika b adalah kecepatan aliran udara dan 4 adalah
tekanan udara, maka sesuai dengan azas Bernoulli rancangan tersebut dibuat
agar … (UN 2011)
a. Va > Vb sehingga Pa > Pb
b. Va > Vb sehingga Pa < Pb
c. Va < Vb sehingga Pa < Pb
d. Va < Vb sehingga Pa > Pb
e. Va > Vb sehingga Pa = Pb
14. Gambar di bawah ini merupakan penampang melintang sebuah sayap pesawat
terbang yang sedang bergerak di landasan pacu dengan laju b m/s. Garis di
atas dan di bawah sayap menggambarkan aliran udara. Pesawat terangkat jika
.... (UN 2009)
a. V2 > V1 sehingga P1 < P2
b. V2 > V1 sehingga P1 > P2
c. V1 > V2 sehingga P1 < P2
d. V1 > V2 sehingga P1 > P2
e. V1 < V2 sehingga P1 < P2
15. Gambar berikut menunjukkan penampang sayap pesawat. Ketika pesawat
terbang akan mendarat, pilot harus mengatur posisi sayap agar ...(UN 2010)
a. F1 = F2
b. v1 > v2
c. v1 < v2
d. v1 = v2
e. F1 > F2
16. Gambar di samping menunjukkan sebuah pipa XY. Pada pipa tersebut, air
dialirkan dari kiri ke kanan. P1:, P2; dan P3. adalah tekanan pada titik-titik di
bawah pipa A, B dan C. Pernyataan yang benar adalah .... (UN 2015)
a. P1 > P2 < P3

55
b. P2 > P1 < P3
c. P1 > P3 < P2
d. P1 > P2 > P3
e. P1 = P2 = P3
17. Perhatikan gambar di samping!
(1) Tinggi kolom air dalam P adalah paling tinggi
(2) Tinggi kolom air dalam R adalah paling tinggi
(3) Kelajuan udara di Z adalah paling cepat
(4) Kelajuan udara di Y adalah paling cepat
Pernyataan yang benar adalah ....
a. (1), (2) dan (3)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (4)
d. (4) saja
e. (1), (2), (3) dan (4) (UN 2015)
18. Bak air berpenampang luas, berlubang kecil di A. Kecepatan air yang keluar
dari lubang A adalah .... (UN 2016)
a. Berbanding lurus dengan h
b. Berbanding lurus dengan h1
c. Berbanding lurus dengan √h
d. Berbanding lurus dengan h2
e. Berbanding lurus dengan (h1 – h2)
19. Sebuah tabung berisi zat cair (ideal). Pada dindingnya terdapat dua lubang
kecil (jauh lebih kecil dari penampangtabung) sehingga zat cair memancar
(terlihat seperti padagambar). Perbandingan antara x1 dan x2 adalah ....
A. 2 : 3
B. 2 : 5
C. 3 : 4
D. 3 : 5
E. 4 : 5 (UN 2016)

56
20. Perhatikan gambar! Jika diameter penampang besar dua kali diameter
penampang kecil, kecepatan aliran fluida pada pipa yang kecil adalah ....
a. 1 m.s−1
b. 4 m.s−1
c. 8 m.s−1
d. 16 m.s−1
e. 20 m.s-1 (UN 2012)
21. Perhatikan peristiwa kebocoran tangki air pada lubang P dari ketinggian
tertentu pada gambar berikut! (g = 10 m.s-2) Air yang keluar dari lubang P
akan jatuh ke tanah setelah waktu t = …. (UN 2012)
a. √ s

b. √ s

c. √ s

d. √ s
e. √ s
22. Pipa berjari-jari 15 cm disambung dengan pipa lain yang berjari-jari 5 cm.
Keduanya dalam posisi horizontal. Apabila kecepatan aliran air pada pipa
besar adalah 1 m s–1 pada tekanan 105 Nm–2, maka tekanan pada pipa yang
kecil (massa jenis air 1 gr cm–3) adalah …. (UN 2007)
a. 10 000 N m–2
b. 15 000 N m–2
c. 30 000 N m–2
d. 60 000 Nm-2
e. 90 000 Nm-2
23. Pada gambar di samping, air mengalir melewati pipa venturimeter. Jika luas
penampang A1 dan A2 masing-masing 5 cm2 dan 4 cm2 dan g = 10 m s–2,
maka kecepatan (v) air yang memasuki pipa venturimeter adalah ….
a. 3 m s–1
b. 4 m s–1
c. 5 m s–1

57
d. 9 m s–1
e. 25 m s–1 (UN 2007)
24. Sebuah tabung berisi zat cair (ideal). Pada dindingnya terdapat dua lubang
kecil (jauh lebih kecil dari penampang tabung) sehingga zat cair memancar
(terlihat seperti pada gambar). Perbandingan antara x1 dan x2 adalah …
a. 2 : 3
b. 4 : 5
c. 3 : 5
d. 3 : 4
e. 2 : 5 (UN 2007)
25. Air mengalir dengan kecepatan 10 m/s dari pipa berdiameter kecil (D1)
menuju pipa berdiameter besar (D2). Apabila D1 = 20 cm, D2 = 40 cm, tekanan
di D1 sebesar 2 x 104 N/m2, dan beda tinggi kedua pipa 2 meter, maka tekanan
di D2 sebesar …. (UN 2015)
a. 68 800 N/m2
b. 80 700 N/m2
c. 76 750 N/m2
d. 86 880 N/m2
e. 78 875 N/m2
26. Gambar di samping menunjukkan peristiwa kebocoran pada tangki air.
Kecepatan (v) air yang keluar dari lubang adalah …. (UN 2015)
a. √2 m/s
b. 2 m/s
c. √5 m/s
d. 2√5 m/s
e. √10 m/s

58
BAB V
SUHU DAN KALOR

dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu
di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah)
bagi kaum yang mengambil pelajaran”. (An Nahl :13)

KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi
karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas
kalor pada kehidupan sehari-hari
4.5 Merencanakan dan melakukan percobaan tentang karakteristik
termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan
konduktivitas kalor, beserta presentasi hasil dan makna fisisnya

59
A. DEFINISI SUHU

Suhu adalah tingkatan yang menyatakan keadaan panas suatu benda


(tingkat panas). Alat pengukur suhu dinamakan termometer. Secara umum
termometer dibedakan menjadi 2 yaitu termometer suhu relatif dan suhu
mutlak.

B. TERMOMETER

Pada termometer suhu relatif dikenal adanya 2 titik tetap yaitu titik tetap
atas (titik didih) dan titik tetap bawah (titik beku). Titik tetap atas (Ta)
ditentukan pada saat suhu air mendidih pada tekanan udara 1 atm dan titik
tetap bawah (Tb) ditentukan pada saat es melebur pada tekanan udara 1 atm.
Contoh termometer jenis ini adalah Celcius (100 o -0o ), Fahrenheit (212o -32o ),
dan Reamur (80o -0o).

Perbandingan skala pada termometer dapat dibuat:

Keterangan:

X = suhu pada termometer x

X1 = titik beku pada termometer x

X2 = titik didih pada termometer x

Y = suhu pada termometer y

Y1 = titik beku pada termometer y

Y2 = titik didih pada termometer y

Contoh soal:

Termometer X dalam mengukur titik beku air pada tekanan udara normal
menunjukkan pada skala –150 X dan dalam mengukur air yang sedang mendidih

60
menunjukkan 1350 X. Jika suatu benda diukur dengan termometer Celcius
menunjukkan skala 800 C, jika benda itu diukur dengan termometer X berapa
skala yang ditunjukkan?

Jawab:

100x = 12000-1500

x = 105oX

C. SKALA PADA TERMOMETER MUTLAK

Termometer suhu mutlak mempunyai titik nol mutlak yang didasarkan oleh
keadaan gas (teori kinetik gas, dibahas dikelas XI). Termometer jenis ini
dikenal ada 2 yaitu Kelvin dan Rankine. Hubungan termometer Kelvin dan
termometer Celcius adalah sebagai berikut:

T = C + 273
D. KALOR

Berdasarkan teori termodinamika, kalor didefinisikan sebagai bentuk


energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang lebih rendah. Kalor
berhubungan dengan jumlah panas. Pengaruh kalor pada suatu benda di
antaranya adalah:

61
a) Mengubah wujud zat
b) Mengubah suhu zat

Perubahan suhu dan perubahan wujud zat tidak dapat berlangsung


bersamaan. Perubahan suhu terjadi pada fase (wujud) tetap dan perubahan fase
(wujud) terjadi pada suhu tetap.

 Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat

Jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 O C kg wujud zat pada


suhu tetap disebut sebagai kalor laten. Jumlah kalor untuk terjadinya perubahan
fase cair ke padat atau sebaliknya (proses melebur dan proses 0oC membeku)
dinyatakan dalam persamaan:

Q=mL

Besar kalor untuk terjadinya perubahan fase cair ke gas atau sebaliknya
(proses menguap dan proses mengembun) dinyatakan dalam persamaan:

Q=mU

L dan U merupakan kalor laten perubahan wujud zat.

 Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda

Hubungan jumlah kalor dan perubahan suhu 0 oC benda pada fase (wujud)
tetap adalah sebagai berikut:

Q = C ∆T

atau

Q = m c ∆T

Sehingga

C=mc

Keterangan :

62
Q = kalor (J)

C = kapasitas kalor

c = kalor jenis

∆T = perubahan suhu

Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat agar
berubah sebesar 1 K (1 o C)

Kalor jenis (c) adalah adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat
bermassa 1 kg untuk berubah suhu sebesar 1 K (1 o C)

Contoh soal:

Sejumlah 400 g air mempunyai suhu 20 o C dan dipanaskan hingga bersuhu 80oC.
Jika kalor jenis air adalah 1 kal/g. C, maka tentukan banyak kalor yang
diperlukan!

Jawab:

Diketahui : ∆T = 80-20 = 60 oC

m = 400 gram

Ditanya : Q = ... ?

Penyelesaian : kalor untuk perubahan suhu

Q = m× c × ∆t

Q = 400×1× 60

Q = 2400 kalori

E. AZAZ BLACK

Azas Black merupakan rumusan kuantitas yang menyatakan tentang


hukum kekekalan energi kalor. Azas Black menyatakan bahwa jumlah kalor

63
yang dilepas benda A sama dengan jumlah kalor yang diterima benda B.
Peristiwa tersebut terjadi pada ruang isolator kalor artinya pertukaran kalor
terjadi diruang tertutup. Perpindahan kalor akan berhenti jika telah terjadi
keseimbangan termal pada benda-benda yang berinteraksi (suhu seluruh zat
sama).

Q lepas = Q terima

Untuk penyelesaian kasus percampuran air dengan es bersuhu 0 C dapat


dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Hitung besar kalor yang dilepaskan air supaya bersuhu 0o C


2. Hitung jumlah es yang dapat dilebur oleh kalor yang dilepaskan air (dari
hasil hitungan langkah 1)
3. Bandingkan jumlah es yang tersedia terhadap jumlah es yang dapat dilebur.
4. Jika mlebur < mtersedia maka terdapat sisa es dan suhu campuran 0 o C
5. Jika mlebur > mtersedia maka seluruh es mencair dan suhu air es akan meningkat
6. Jika mlebur = mtersedia maka seluruh es melebur dan suhunya 0 o C

Contoh soal

Terdapat x g es bersuhu 0 o C dimasukkan ke dalam 800 g air panas bersuhu 60


o
C. Jika kalor jenis air adalah 1 kal/g.o C dan keadaan kesetimbangan terjadi pada
suhu 20oC, maka tentukan:

a) besar kalor yang dilepas air panas

b) banyak es yang dimasukkan ke dalam air panas

Penyelesaian

Diketahui : es berubah menjadi airàperubahan wujud

suhu 0 o C menjadi suhu 20 o C perubahan suhu

suhu 60 o C menjadi suhu 20 o C perubahan suhu

64
Ditanya : besar kalor yang dilepas air dan massa es

Jawab : Perhatikan grafik di atas !

Besar kalor yang dilepas

Qlepas = m2 × c × (t2 − t')

Qlepas = 800×1× (60 − 20)

= 800×1× 40

= 3200kalori

Massa es

Qdingin = Qpanas

Qterima = Qlepas

Qwujud + Qsuhu = Qsuhu

(mes × L)+ (mes × c × ∆t1) = mair × c × ∆t2


(mes × L)+ (mes × c × (t'−t1)) = m2 × c × (t2 − t')

x(mes ×80)+ (x ×1× (20 − 0)) = 800×1× (60 − 20)

1000 x = 3200

x = 32 g

F. PEMUAIAN

Pemuaian adalah perubahan ukuran benda (panjang, luas, dan volume) yang
terjadi apabila benda mengalami perubahan suhu. Bila suhunya turun,

65
ukuran mengecil (menyusut) dan apabila suhunya naik, ukuran membesar
(memuai). Pemuaian dibedakan menjadi 3 yaitu:

 Pemuaian panjang (zat padat)

Jika panj ang l ogam m ul a -mula adalah L0 pada suhu T 1 kemudian


dipanaskan sehingga memuai m e n j a d i L p a d a s u h u T 2 maka
besarnya pemuaian ∆L adalah

L − L0 = ΔL

L − L0 = α L0 ΔT

Koefisien muai panjang (α) adalah besaran yang pertambahan panjang tiap
perubahan suhu sebesar 1 Kelvin

 Pemuaian luas (zat padat)

Jika luas logam mula-mula adalah A 0 p a d a s u h u T 1 kemudian


dipanaskan sehingga memuai menjadi A pada suhu T2 maka besarnya
pemuaian permukaan luas tersebut adalah sebagai berikut

A − A0 = ΔA

A − A0 = β A0 ΔT

 Pemuaian volume (semua zat)

66
Jika volume zat padat/cair mula-mula adalah V0 pada suhu T1 kemudian
dipanaskan sehingga memuai menjadi V pada suhu T2 maka besarnya pemuaian
adalah

V −V0 = ΔV

V −V0 = γ V0 ΔT

Catatan : γ = 3α: β =2α

G. PERPINDAHAN KALOR

Perpindahan kalor dapat terj adi jika terdapat perbedaan suhu.


Perpindahan kalor dapat terjadi secara radiasi, konveksi, dan konduksi.

 Radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor secara pancaran/radiasi. Kalor (energi)


dipancarkan oleh benda dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Contoh
panas sinar matahari dirasakan di bumi dibawa oleh cahaya matahari.
Besarnya daya pancaran/radiasi adalah

P = e σ A T4

67
emisivitas(e) adalah besaran yang menyatakan warna benda (terang/putih
memiliki e = 0 dan warna hitam/gelap memiliki e =1) dan σ = 5,67 × 10-8 Wm-
2
K-4

 Konveksi

Konnveksi dalah perpindahan kalor menggunakan zat/materi. Contoh:


perpindahan panas dalam zat cair/gas. Secara kuantitas persamaan konveksi
adalah sebagai berikut:

P = h A ∆T

h adalah tetapan konveksi yang dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya


adalah jenis zat perantara, arah perpindahahn kalor (vertikal/horisontal) dan
sebagainya.

 Konduksi

Konduksi Adalah perpindahan kalor yang terjadi karena getaran atom pada
zat padat. Besar daya/laju perpindahan panas tiap detik sebagi berikut:

68
k adalah tetapan konduksi

69
LATIHAN
1. Dua batang penghantar mempunyai panjang dan luas penampang yang sama
disambung menjadi satu seperti pada gambar di bawah ini. Koefisien konduksi
termal batang penghantar kedua = 2 kali koefisien konduksi termal batang
pertama. Jika batang pertama dipanaskan sehingga T1=100°C dan T2 = 25°C,
maka suhu pada sambungan (T) adalah .... (UN 2012)
a. 30°C
b. 35°C
c. 40°C
d. 45°C
e. 50°C
2. Dua batang A dan B berukuran sama masing-masing mempunyai koefisien
konduksi 2k dan k. Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujungujung
yang bebas dikenakan suhu seperti pada gambar. Suhu (t) pada sambungan
logam A dan B adalah .... (UN 2012)
a. 80°C
b. 100°C
c. 120°C
d. 150°C
e. 160°C
3. Batang logam P dan Q dengan ukuran panjang dan luas penampang yang sama
disambungkan seperti pada gambar. Jika koefisien konduksi kalor logam Q
dua kali koefisien konduksi kalor P maka suhu akhir pada sambungan logam
adalah .... (UN 2012)
a. 300°C
b. 260°C
c. 160°C
d. 96°C
e. 80°C
4. Batang logam yang sama ukurannya, tetapi terbuat dari logam yang berbeda
digabung seperti pada gambar di samping ini. Jika konduktivitas termal logam

70
I = 4 kali konduktivitas logam II, maka suhu pada sambungan kedua logam
tersebut adalah .... (UN 2012)
a. 45°C
b. 40°C
c. 35°C
d. 30°C
e. 25°C
5. Dua batang logam A dan B yang mempunyai ukuran sama disambungkan satu
sama lain pada salah satu ujungnya (seperti pada gambar). Jika suhu ujung
bebas logam A 210°C dan diujung bebas logam B 30°C dan koefisien
konduksi kalor logam A adalah dua kali koefisien konduksi logam B, maka
suhu pada sambungan kedua logam adalah ....
a. 80°C
b. 90°C
c. 120°C
d. 150°C
e. 180°C (UN 2012)
6. Dua batang logam P dan Q disambungkan pada salah satu ujungnya. Pada
ujung-ujung yang lain diberi panas dengan suhu yang berbeda (lihat gambar).
Bila panjang dan luas penampang kedua logam sama, tetapi koduktivitas
logam P dua kali konduktivitas logam Q, suhu tepat pada sambungan di B
adalah .... (UN 2012)
a. 20°C
b. 30°C
c. 40°C
d. 50°C
e. 60°C
7. Dua batang logam P dan Q yang mempunyai panjang dan luas penampang
yang sama disambung menjadi satu pada salah satu ujungnya seperti gambar.
Bila konduktivitas termal logam P 4 kali konduktivitas termal logam Q, maka

71
suhu pada sambungan kedua logam saat terjadi keseimbangan termal adalah
....
a. 20°C
b. 30°C
c. 40°C
d. 50°C
e. 60°C
8. Dua buah batang logam A dan B memiliki ukuran yang sama tetapi jenisnya
berbeda dihubungkan seperti gambar:

79oC A B 4oC

Kedua logam memiliki suhu yang beda pada kedua ujungnya. Jika koefisien
konduksi termal A adalah setengah konduksi termal B, maka suhu pada
sambungan batang adalah ....
A. 55 °C
B. 45 °C
C. 35 °C
D. 29 °C
E. 24 °C
9. Dua buah batang logam P dan Q dengan suhu ujung-ujung berbeda dilekatkan
(lihat gambar). Apabila koefisien konduktivitas logam P adalah setengah kali
koefisien konduktivitas logam Q, serta AC = 2CB, suhu di C adalah ....
A. 35 °C A C B
o
B. 40 °C 110 C P Q 40oC

C. 54 °C
D. 70 °C
E. 80 °C
10. Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 20oC dimasukkan ke
dalam bejana air bermassa 100 gram dengan suhu 80oC. Jika diketahui kalor
jenis alumunium 0,22 kal/goC dan kalor jenis air 1 kal/goC, maka suhu akhir
air dan alumunium mendekati ….

72
A. 20oC
B. 62oC
C. 100oC
D. 42oC
E. 80oC
11. Air bermassa 200 gram dan bersuhu 30°C dicampur air mendidih bermassa
100 gram dan bersuhu 90°C. (Kalor jenis air = 1 kal.gram-1.°C-1). Suhu air
campuran pada saat keseimbangan termal adalah ....
A. 10°C
B. 30°C
C. 50°C
D. 75°C
E. 150°C
12. Air sebanyak 60 gram bersuhu 90°C (kalor jenis air = 1 kal.g-1.°C-1)
dicampur 40 gram air sejenis bersuhu 25°C. Jika tidak ada faktor lain yang
mempengaruhi proses ini, maka suhu akhircampuran adalah ....
A. 15,4°C

B. 23,0°C

C. 46,0°C

D. 64,0°C

E. 77,0°C

13. Jika 75 gram air yang suhunya 0°C dicampur dengan 25 gram air yang
suhunya 100°C, maka suhu akhir campurannya adalah ....
A. 15°C

B. 20°C

C. 25°C

D. 30°C

E. 35°C

73
14. Air sebanyak 200 gram bersuhu 6°C dicampur dengan air sebanyak 150 gram
bersuhu 69°C. Jika dianggap tidak ada kalor yang diserap lingkungan, suhu
akhir air adalah ....
A. 33°C

B. 42°C

C. 45°C

D. 57°C

E. 62°C

15. Susu cair sebanyak 80 g dan bersuhu 25°C dituangkan ke dalam sebuah
cangkir. Selanjutnya, kopi panas sebanyak 120 g dan bersuhu 80°C
ditambahkan kedalam cangkir tersebut. Anggap kalor jenis kedua cairan sama
dan cangkir tidak menyerap maupun melepas kalor. Kesetimbangan termal
terjadi pada suhu ....
A. 36°C

B. 48°C

C. 50°C

D. 58°C

E. 65°C

16. Air dingin sebanyak 80 g dituang ke dalam wadah. Setelah itu, ditambahkan
air panas bersuhu 90°C sebanyak 120 g. Jika suhu pada saat terjadi
kesetimbangan 60°C, suhu air dingin ....
A. 12°C

B. 15°C

C. 18°C

D. 24°C

E. 27°C

74
17. Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 20°C dimasukkan ke
dalam bejana air bermassa 100 gram dengan suhu 80°C. Jika diketahui kalor
jenis alumunium 0,22 kal/g°C dan kalor jenis air 1 kal/g°C, maka suhu akhir
air dan alumunium mendekati ....
A. 20°C

B. 42°C

C. 62°C

D. 80°C

E. 100°C

18. Sebuah logam bermassa 1 kg yang sedang ditempa memiliki suhu 826°C.
Logam tersebut dicelupkan ke dalam 2 kg air bersuhu 20°C. Jika kalor jenis
air 4.200 J/kg°C dan kalor jenis logam 700 J/kg°C, suhu saat terjadi
kesetimbangan adalah ....
A. 432°C

B. 354°C

C. 220°C

D. 146°C

E. 82°C

19. Teh panas bermassa 200 g pada suhu L3 dituang kedalam cangkir bermassa
150 g dan bersuhu 25°C. Jika kesetimbangan termal terjadi pada suhu 65°C
dan kalor jenis air teh 5 kali kalor jenis cangkir, suhu air teh mula-mula adalah
....
A. 71°C

B. 69°C

C. 65°C

D. 62°C

E. 59°C

75
20. Sepotong uang logam bermassa 50 g bersuhu 85°C dicelupkan ke dalam 50 g
air bersuhu 29,8°C (kalor jenis air = 1 kal.g-1.°C-1). Jika suhu akhirnya 37°C
dan wadahnya tidak menyerap kalor, maka kalor jenis logam adalah ....
A. 0,15 kal.g-1.°C-1

B. 0,30 kal.g-1.°C-1

C. 1,50 kal.g-1.°C-1

D. 4,8 kal.g-1.°C-1

E. 7,2 kal.g-1.°C-1

21. Sepotong logam bermassa 50 gram bersuhu 90°C dicelupkan ke dalam 100
gram air bersuhu 29,5°C (kalor jenis air = 1 kal/gr°C). Jika suhu akhir 35°C,
maka kalor jenis logam adalah ....
A. 0,20 kal/gr°C

B. 0,16 kal/gr°C

C. 0,15 kal/gr°C

D. 0,12 kal/gr°C

E. 0,10 kal/gr°C

22. Di dalam sebuah bejana besi bermassa 200 gram terdapat 100 gram minyak
bersuhu 20°C. Didalam bejana dimasukkan 50 gram besi bersuhu 75°C. Bila
suhu bejana naik 5°C dan kalor jenis minyak 0,43 kal/g°C, maka kalor jenis
besi adalah ....
A. 0,143 kal/g°C

B. 0,098 kal/g°C

C. 0,084 kal/g°C

D. 0,075 kal/g°C

E. 0,064 kal/g°C

23. Balok es bermassa 50 gram bersuhu 0°C dicelupkan pada 200 gram air
bersuhu 30°C yang diletakkan dalam wadah khusus. Anggap wadah tidak

76
menyerap kalor. Jika kalor jenis air 1 kal/gr°C dan kalor lebur es 80 kal/g,
maka suhu akhir campuran adalah ....
A. 5°C

B. 8°C

C. 11°C

D. 14°C

E. 17°C

24. Sepotong es yang massanya 75 gram saat berada pada titik leburnya
dimasukkan ke dalam bejana berisi 150 gram air bersuhu 100°C (kalor jenis
air = 1 kal.gram-1.°C-1 dan kalor lebur es = 80 kal.gram-1). Jika dianggap tidak
ada kalor yang terserap pada wadahnya setelah terjadi keseimbangan termal,
maka suhu air adalah ....
A. 60°C

B. 50°C

C. 45°C

D. 40°C

E. 36°C

25. Es massanya 125 gram bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam 500 gram air
bersuhu 20°C. Ternyata es melebur seluruhnya. Bila kalor lebur es = 80 kal/gr
dan kalor jenis air adalah 1 kal/gr°C, maka suhu akhir campuran adalah ....
A. 0°C

B. 5°C

C. 10°C

D. 15°C

E. 20°C

26. Sepotong es bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam 600 gram air bersuhu 40°C.
Setelah terjadi keseimbangan, diperoleh suhu akhir 0°C. Apabila kalor jenis

77
air 1 kal/gram°C, kalor lebur es 80 kal/gram, maka massa es yang melebur
seluruhnya adalah ....
A. 0,30 kg

B. 0,25 kg

C. 0,20 kg

D. 0,15 kg

E. 0,10 kg

27. Es bersuhu 0°C dimasukkan ke dalam air bermassa 143,5 g yang memiliki
suhu 22°C. Es dan air berada di sebuah bejana. Anggap bejana tidak menyerap
atau melepas kalor. Jika suhu kesetimbangan 2°C, massa es yang dimasukkan
sebanyak .... (Les = 80 kal/g°C, Cair = 1 kal/g°C)
A. 52 g

B. 48 g

C. 35 g

D. 30 g

E. 25 g

28. Batang besi homogen yang salah satu ujungnya dipanasi. Besi tersebut
memiliki luas penampang 17 cm2 dengan konduktivitas termal 4 x 109
J/ms°C. Panjang batang 1 m dan perbedaan suhu kedua ujung 30°C. Kalor
yang merambat dalam batang besi selama 2 sekon sebesar ....
A. 2,81 x 107 Joule

B. 4,08 x 108 Joule

C. 4,08 x 109 Joule

D. 6,00 x 109 Joule

E. 7,10 x 106 Joule

78
29. Sebongkah es dengan massa 50 gram pada suhu -
liter air dengan suhu 20oC. Dalam waktu beberapa lama e situ habis menyatu
dengan air did ala bak dalam suhu setimbang. Maka :
(1). Suhu air sekarang antara -5oC sampai dengan 20OC

(2). Terjadi aliran kalor dari air ke dalam es

(3). Pada saat es melebur, kalor yang diperlukan sebesar 4000 kal

(4). Es melebur di dalam air karena pengaruh tekanan hidrostatis air.

Penyataan yang benar adalah ….

A. (1), (2) dan (3)


B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (4)
E. Semua benar
30. Perhatikan pernyataan berikut:
(1) konduktivitas logam

(2) perbedaan suhu ujung-ujung logam

(3) panjang logam

(4) massa logam

Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor pada logam adalah ….

A. (1), (2), dan (3)


B. (1) dan (4)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) saja

31. Di antara pernyataan berikut:


(1) banyaknya kalor yang diberikan pada logam

(2) luas penampang logam

(3) massa logam

(4) panjang logam

79
Faktor-faktor yang menentukan laju perambatan kalor pada suatu logam adalah
….

A. (1), (2), (3), dan (4)


B. (1), (2), dan (3)
C. (1) dan (3)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (4)

32. Di antara pernyataan berikut:


(1) luas penampang

(2) panjang logam

(3) konduktivitas panas

(4) massa logam

Yang mempengaruhi laju perambatan kalor pada logam adalah ….

A. (1), (2), (3), dan (4)


B. (1), (2), dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
33. Faktor-faktor berikut ini mempengaruhi laju perpindahan kalor secara
konduksi pada sebuah logam, kecuali ….
A. panjang penghantar
B. luas penampang
C. konduktivitas termal
D. emisivitas
E. perbedaan suhu

80

Anda mungkin juga menyukai