Anda di halaman 1dari 29

1

Rangkuman tentang Torsi,


Dinamika Rotasi, Kesetimbangan, dan Titik Berat







Oleh:
Elia Aisyah Sri Ariyani

IX. IPA. 3




SMA NEGERI 26 JAKARTA SELATAN
2014


2

= r x F
= r F sin


Fcos = 0
= -(r x F sin )


A. TORSI ( )

Adalah ukuran kemampuan gaya yang bekerja pada suatu benda
untuk memutar benda tersebut, terhadap posisi tertentu.

Kencederungan suatu gaya untuk memutar
benda diukur dengan besaran gaya. Momen gaya
didefinisikan sebagai hasil kali jarak tegak lurus
suatu titik tumpu dengan gaya atau garis gaya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di
samping.


Konsep torsi dalam fisika, juga
disebut momen, diawali dari kerja
Archimedes dalam lever. Informalnya,
torsi dapat dipikir sebagai gaya
rotasional. Analog rotational dari gaya,
masa, dan percepatan adalah torsi, momen inersia dan percepatan angular.
Gaya yang bekerja pada lever, dikalikan dengan jarak dari titik tengah lever,
adalah torsi. Contohnya, gaya dari tiga newton bekerja sepanjang dua meter
dari titik tengah mengeluarkan torsi yang sama dengan satu newton bekerja
sepanjang enam meter dari titik tengah.




Persamaan :

T : Torsi (Nm)
r : Jarak F terhadap poros (m)
F : gaya (N)


- Jika gaya tidak Tegak Lurus terhada benda, maka :





Berlawanan arah jarum jam T = + (Positiv)
Searah dengan jarum jam T = - (Negativ)
3

2
mr I
B. DINAMIKA ROTASI
1. MOMEN INERSIA ( I )

Momen inersia I dari sebuah partikel bermassa m terhadap
sumbu rotasi yang terletak sejauah r dari massa partikel.





Ket :
I = Momen Inersia (kg/m
2
)
m = massa Partikel (kg)
r = Jarak Partikel terhadap poros (m)


Jika terdapat sejumlah partikel dengan massa m
1
, m
2
,
m
3
, . . . dan memiliki jarak r
1
, r
2
, r
3
, . . .



2. HUKUM 2 NEWTON

Hubungan Torsi dan Inersia
Gerak Translansi GerakRotasi




Momentum Benda
Gerak Translansi Gerak Rotasi



Satuan L = kgm
2
rad/s

Momen Inersia Partikel Momen Sudut Partikel


Ket :
L : Momentum sudut kgm
2
/s
m : Massa (kg)
r : Jarak Partikel kepusat (m)
v : Kecepatan Linear (m/s)

...
2
3 3
2
2 2
2
1 1
2

r m r m r m r m I
i
i i
2
mr I
4

3. HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

P = Tetap P
1
= P
2


Sudut

L = Tetap
L
1
= L
2
>> L
0
= L
t

I
1

1
= I
2

2

Pada beberapa Benda

L
1
+ L
2
= L
1
+ L
2


I
1

1
+ I
2

2
= I
1


+ I
2

2



Gerak Energi Kinetik
Gerak Translansi Gerak Rotasi

Ek = mv
2

Ek
rot
= I
2


- Besaran momen inersia dari beberapa benda.
Benda Poros Gambar Momen inersia
Batang silinde
r
Poros melalui
pusat


Batang
silinder
poros melalui
ujung


5

Silinder
berongga
Melalui sumbu


Silinder pejal Melalui sumbu


Silinder pejal
Melintang
sumbu


Bola pejal
Melalui diamet
er


Bola pejal
Melalui
salahsatu
garis singgung


Bola
berongga
Melalui
diameter


6

- Gerak Menggelinding
Ek translansi + Ekrot Gerak Translansi : mv
2

Ektot + Ektr + Ekrot Gerak Rotasi : I
2


mv
2
+ I
2

C. KESEIMBANGAN

- Keseimbangan Statik, yaitu keseimbangan ketika berada benda diam
- Keseimbangan Dinamik, yaitu keseimbangan ketika benda bergerak

Jenis Jenis Kesetimbangan
Kesetimbangan yang dialami sebuah buku di atas meja, tentu
berbeda dengan kesetimbangan pensil yang dibuat sendiri. Jenis
kesetimbangan ditentukan oleh perubahan ketinggian titik beratnya
jika kepadanya dikerjakan suatu gangguan kecil.
o Jika dengan gangguan kecil menyebabkan tinggi titik berat
suatu benda menurun, dan jika gangguang dihilangkan titik
berat itu tidak akan kembali ke tinggi mula-mula, disebut
kesetimbangan labil

o Jika dengan gangguan kecil menyebabkan tinggi titik berat
benda naik, dan jika gangguan dihilangkan tinggi titik berat itu
kembali ke tinggi mula-mula, disebut kesetimbangan stabil

o Jika dengan gangguan kecil tinggi titik berat benda tidak
berubah, walaupun bisa saja benda bergeser horizontal,
disebut kesetimbangan netral atau indiferen

7

Keseimbangan Partikel ( Statis )
Partikel bagian yang terkeal dari suatu benda, bahkan ukurannya
dapat diabaikan.
Syarat kesetimbangan partikel, F

= 0
Jika partikel terletak pada bidang F
y
= 0 dan F
x
= 0 maka terjadi
keseimbangan Translansi

Kesetimbangan tiga buah gaya



A
B
C

Jika Partikel dalam keadaan seimbang maka berlaku persaman

F
1
= F
2
= F
3


Sin B Sin C Sin A


D. Kesetimbangan Benda Tegar & Titik Berat
Jika sebuah benda diam dan tetap diam, benda dikatakan dalam
kesetimbangan statik. Menentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda
dalam kesetimbangan statik mempunyai banyak penerapan, terutama
dalam bidang teknik.
Agar benda tegar dalam keadaan setimbang statik maka harus dipenuhi
dua syarat :
1. Gaya eksternal neto yang bekerja pada benda harus nol.
F = 0
untuk benda dalam bidang XY Fx = 0
Fy = 0
2. Momen gaya neto pada setiap titik harus nol.
= 0

Titik Berat

Berat keseluruhan benda adalah resultan dari semua gaya gravitasi
berarah vertikal ke bawah dari semua partikel ini, dan resultan ini
bekerja melalui suatu titik tunggal yang disebut Titik Berat.


8

Rumus Titik Berat
Jika bentuk benda simetris dan benda homogen maka titik berat
berhimpit dengan pusat massa benda, di mana titik berat dan pusat
massa terletak di tengah-tengah benda tersebut. Sebaliknya jika
benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik berat benda
dapat ditentukan menggunakan rumus berikut :



Keterangan :
x = titik tengah benda pada sumbu x, y = titik tengah benda pada
sumbu y, A = luas benda.



1. Sebuah balok homogen dengan panjang 2 m
dan massa 25 kg ditempelkan dengan engsel
ke dinding seperti ditunjukkan pada gambar di
samping . Tiang di tahan pada posisi mendatar
oleh kawat yang membuat sudut 30 terhadap
balok. Balok menahan sebuah beban dengan
massa M = 100 kg yang digantung pada
ujungnya .
Tentukan: a. Tegangan kawat
b. Gaya engsel dinding pada batang
Karena balok dalam keadaan setimbang maka berlaku :
F = 0, Yang diuraikan menjadi Fy = 0, Fx = 0
dan = 0
Jumlah gaya-gaya pada arah sumbu y sama dengan nol:
Fy = 0
Fy + Ty mg Mg = 0
Fy + T sin - mg Mg = 0 . (i)
Jumlah gaya gaya pada arah Sumbu x sama dengan nol:
Fx = 0
Fx Tx = 0
Fx T cos = 0 (ii)
9

Untuk persamaan momen gaya kita pilih pada titik B. Jumlah momen
gaya terhadap B sama dengan nol. Momen yang cenderung memutar
balok berlawanan arah jarum jam kita anggap positif
= 0
mg. L Fy . L = 0
1.2 mg l = Fy . L
Fy = mg .. (iii)
Masukkan (iii) ke (i)
mg + T sin 30 - mg Mg = 0
T mg Mg = 0
T = mg + Mg = . 25 . 10 + 100. 10
= 1125
T = 2250 N
Dari (iii)
Fy = mg = mg = . 25. 10 = 125 N
Dari (ii)
Fx = T Cos 30
= 2250 . 3 = 2250 . 0.866
= 1948,5 N
dari perubahan di atas kita dapatkan :
Tegangan tali T = 2250N
Gaya yang diberikan dinding pada balok, F=1952,5N

2. Sebatang tongkat dari dari kayu
yang panjangnya 80 cm disambung
dengan tongkat besi yang
panjangnya 20 cm. Kedua tongkat
memiliki berat sama, yaitu 4 newton
dengan titik berat pada pertengahan
masing-masing tongkat. Tentukan berat tongkat keseluruhan serta
letak titik beratnya.
Berat tongkat keseluruhan sama dengan resultan berat tongkat kayu
dan tongakat besi.
w = w1 + w2 = 4 + 4 = 8 N
Kita ambil ujung kiri tongkat (titik O) sebagai titik tumpu.
Momen gaya oleh berat tongkat secara keseluruhan adalah
= w.x ( jarak titik berat tongkat keseluruhan
kita misalkan x)
Jumlah momen gaya oleh tongkat besi dan tongkat kayu adalah
= 1 + 2
= w1.x1 + w2.x2

Jadi
w.x = w1.x1 + w2.x2
10

8 N. x = 4 N. 40 cm + 4 N. 70 cm
8 x = 440 cm
x = 55 cm

3. Dua karton yang berukuran sama, yaitu 6 cm x
12 cm disusun seperti gambar. Tentukan
koordinat titik berat susunan karton terhadap
pojok kiri bawah.


y
0
= 4



x
0
= 7

Jadi letak titik berat susunan terhadap pojok kiri bawah adalah
(7 , 4 ) cm

4. Beban 24 kg diikat dengan tali seperti
terlihat pada gambar. Berapakah
tegangan masing-masing tali jika sistem
dalam keadaan seimbang.
Jawab
F
X
= 0
T
3
cos 53 - T
2
cos 37 = 0
3/5 T
3
4/5 T
2
= 0
3/5 T
3
= 4/5 T
2

T
3
= 4/3 T
2

2 1
2 2 1 1
2 1
2 2 1 1
0
A A
A . y A . y
w w
w . y w . y
y

144
648
y
0

2 1
2 2 1 1
2 1
2 2 1 1
0
A A
A . x A . x
w w
w . x w . x
x

144
1080
x
0

11

Fy = 0 T
1
= W = 240 N
T
1
- T
2
sin 37 - T
3
sin 53 = 0
T
1
3/5 T
2
4/5 T
3
= 0
T
1
3/5 T
2
4/5. 4/3 T
2
= 0
T
1
5/3 T
2
= 0
240 5/3 T
2
= 0
5/3 T
2
= 240
T
2
= 720/5
T
2
= 144 N
T
3
= 4/3 . 144
T
3
= 192 N

5. Salah satu sudut pada
persambungan tali pada
gambar di bawah adalah
siku-siku. Jika sistem dalam
keadaan seimbang, berapakah
perbandingan massa 1 dan
massa 2

Jawab :



Gunakan perinsip keseimbangan benda titik
Yaitu :
F = 0
T
1
= W
1
= m
1
.g
T
2
= W
2
= m
2
.g
12

F
Y
= 0
T
1
T
2Y
= 0
T
1
T
2
sin 37 = 0
m
1
.g m
2
.g 3/5 = 0
m
1
/m
2
= 3/5

6. Tangga terbuat dari bambu panjangnya 5 m,
massanya 12 kg dengan titik berat berada
pada pada jarak 2 m dari ujung bagian
bawah. Tangga di sandarkan seperti
gambar dalam kondisi hampir tergelincir.
Jika dinding sandaran licin, berapakah
koefisien gesek tangga dengan lantai
Jawab :




















7. Papan nama suatu instansi dipasang
seperti gambar. Batang BD = 150 cm
massanya 5 kg terbuat dari besi dan
diberi ensel di B. Papan reklame
berukuran 120 x 80 cm terbuat dari
papan homogen dilapisi piber massanya
10 kg. AD adalah kawat besi ringan.
Berapakah besar tegangan pada kawat.

Jawab
Gunakan Perinsip keseimbangan benda
tegar
13

J
B
= 0
W
BD
.BD + W
P
.90 = T
Y
.BD
50.75 + 100.90 = 150 T
Y

3750 + 9000 = 150 T
Y

T
Y
= 12750/150
T
Y
= 85
T sin 30 = 85
T = 85/0,5
T = 170 N




8. Pedagang beras menggunakan
pikulan yang panjangnya 150 cm,
Beban yang dipikul tidak sama,
seperti pada gambar. Dimana
letak yang harus dipikul yang
tepat supaya pikulan tidak
berputar atau miring.

J
C
= 0
W2 . BC W1 . AC = 0
W2 . (150 X) W1 . X = 0
480 (150 X) 520 X = 0
72000 480 X 520 X = 0
1000 X = 72000
X = 72 cm








9. Sebuah batang yang diabaikan
massanya dipengaruhi tiga
buah gaya Fa = Fc = 10 N dan
Fb = 20 N seperti gambar. Jika
jarak AB = BC = 20 cm, maka
besar momen gaya terhadap
titik C adalah

DIK :
Sumbu rotasi terletak di titik C
r1 = 40 cm = 0,4 m
r2 = 20 cm = 0,2 m
14

r3 = 0 cm
Fa = 10 N
Fb = 20 N
Fc = 10 N
DIT :
Tc = .?
JAWAB :




10. Tongkat panjang 2 m ujungnya diklem pada tembok, dan ujung tongkat
yang lain diberi beben secara tegak lurus sebesar 50 N, maka besar
momen gaya adalah . . .
Diket :
d = 2 m
F = 50 N
Ditanya :
. . . ?
Dijawab :
= F . d
= 50 . 2
= 100 N.m
11. Roda penerus mesin bubut memiliki diameter 10 cm dan massa 3 kg.
Berputar dengan kecepatan 1200 rpm. Berapa momen inersianya?
Diket :
d = 10 cm r = 5 cm = 5.10
-2
m
m = 3 kg
Ditanya :
I . . . ?
Dijawab :
I = .m.r
2

= . 3. (5.10
-2
)
2

= 1,5 . 25 .10
-4

= 3,75. 10
-3
kg.m
2


12. Kotak lampu digantung pada sebuah pohon dengan menggunakan tali,
batang kayu dan engsel seperti terlihat pada gambar berikut ini:

15



Jika :
AC = 4 m
BC = 1 m
Massa batang AC = 50 kg
Massa kotak lampu = 20 kg
Percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s
2

Tentukan besarnya tegangan tali yang menghubungkan batang kayu
dengan pohon!
Pembahasan
Penguraian gaya-gaya dengan mengabaikan gaya-gaya di titik A
(karena akan dijadikan poros) :



Syarat seimbang
A
= 0



13. Seorang anak memanjat tali dan berhenti pada posisi seperti
diperlihatkan gambar berikut!

16



Tentukan besar tegangan-tegangan tali yang menahan anak tersebut
jika massa anak adalah 50 kg!

Pembahasan
Penguraian gaya-gaya dari peristiwa di atas seperti berikut:



Syarat seimbang F
x
= 0, F
y
= 0


(Persamaan 1)


(Persamaan 2)

Dari persamaan 2 dan 1 didapatkan :
17




14. Seorang anak bermassa 50 kg berdiri diatas tong 50 kg diatas sebuah
papan kayu bermassa 200 kg yang bertumpu pada tonggak A dan C.



Jika jarak anak dari titik A adalah 1 meter dan panjang papan kayu AC
adalah 4 m, tentukan :
a) Gaya yang dialami tonggak A
b) Gaya yang dialami tonggak C

Pembahasan
Berikut ilustrasi gambar penguraian gaya-gaya dari soal di atas :



W
B
= W
anak
+ W
tong
= 1000 N

a) Mencari gaya yang dialami tonggak A, titik C jadikan poros

18



b) Mencari gaya yang dialami tonggak C, titik A jadikan poros



15. Seorang anak bermassa 100 kg berada diatas jembatan papan kayu
bermassa 100 kg yang diletakkan di atas dua tonggak A dan C tanpa
dipaku. Sebuah tong berisi air bermassa total 50 kg diletakkan di titik
B.



Jika jarak AB = 2 m, BC = 3 m dan AD = 8 m, berapa jarak terjauh
anak dapat melangkah dari titik C agar papan kayu tidak terbalik?

Pembahasan
Ilustrasi gaya-gaya :



Titik C jadikan poros, saat papan tepat akan terbalik N
A
= 0
19




16. Sebuah tangga seberat 500 N di letakkan pada dinding selasar sebuah
hotel seperti gambar di bawah ini!


Jika dinding selasar licin, lantai diujung lain tangga kasar dan tangga
tepat akan tergelincir, tentukan koefisien gesekan antara lantai dan
tangga!

Pembahasan
Cara pertama :

=
1
/
[2tan ]
=
1
/
[2(8/6)]
=
6
/
[2(8)]
=
3
/
8


Cara kedua :

Ilustrasi gaya- gaya pada soal di atas dan jarak-jarak yang diperlukan :




Urutan yang paling mudah jika dimulai dengan F
Y
kemudian
B

20

terakhir F
X
. (Catatan :
A
tak perlu diikutkan!)

Jumlah gaya pada sumbu Y (garis vertikal) harus nol :



Jumlah torsi di B juga harus nol :



Jumlah gaya sumbu X (garis horizontal) juga nol :



17. Sebuah benda bermassa 10 kg digantungkan pada seutas tali (lihat
gambar di bawah). Tentukan tegangan tali. (g = 10 m/s
2
)


Penyelesaian :
menggambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda

21

Syarat sebuah benda berada dalam keadaan seimbang (untuk arah
vertikal / sumbu y) :

Gaya tegangan tali = 100 N.

18. Sebuah benda digantungkan pada kedua tali seperti tampak
pada gambar di bawah. Jika massa benda = 10 kg, tentukan gaya
tegangan kedua tali yang menahan benda tersebut. (g = 10 m/s
2
)

penyelesaian :
Langkah 1 : menggambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada
benda

Keterangan gambar :
w = gaya berat benda = mg = (10 kg)(10 m/s
2
) = 100 kg m/s
2

T
1
= gaya tegangan tali (1)
22

T
1x
= gaya tegangan tali (1) pada sumbu x = T
1
cos 45
o
= 0,7 T
1

T
1y
= gaya tegangan tali (1) pada sumbu y = T
1
sin 45
o
= 0,7 T
1

T
2
= gaya tegangan tali (2)
T
2x
= gaya tegangan tali (2) pada sumbu x = T
2
cos 45
o
= 0,7 T
2

T
2y
= gaya tegangan tali (2) pada sumbu y = T
2
sin 45
o
= 0,7 T
2


Langkah 2 : menumbangkan soal
Sebuah benda berada dalam keadaan seimbang, jika gaya total yang
bekerja pada benda = 0 (syarat 1). Terlebih dahulu kita tinjau
komponen gaya yang bekerja pada arah vertikal (sumbu y) :

19. Tentukan letak titik berat bangun berikut terhadap alasnya!



Pembahasan

Bagi bidang menjadi dua, persegi panjang yang dianggap utuh (belum
dilubang) dan lubang berbentuk segitiga. Data dari soal :
Bidang 1 (Persegi panjang utuh)
A
1
= (180 x 90) = 16200
Y
1
= (180/2) = 90
Bidang 2 (lubang segitiga)
A
2
= 1/2(90 x 90) = 4050
Y
2
= 180 (90/3) = 150

23

Letak Y
o
:


20. Karton I dan II masing-masing homogen , terbuat dari bahan yang
sama dan digabung menjadi satu seperti gambar di bawah.



Tentukan koordinat titik berat benda gabungan dari titik A
(Soal Ebtanas Fisika 1988 - Essay)

Pembahasan
Karton 1
A
1
= 4 x 8 = 32
x
1
= 4
y
1
= 2

Karton 2
A
2
= 4 x 4 = 16
x
2
= 8 + 2 = 10
y
2
= 4 + 2 = 6

Titik berat benda gabungan dengan demikian adalah


Letak titik berat dari titik A adalah 6 cm ke kanan dan 3,3 cm ke atas.

21. Diberikan sebuah bangun datar sebagai berikut.

24



Tentukan koordinat titik berat diukur dari titik O.

Pembahasan
Bagi luasan menjadi dua, tentukan titik berat masing-masing luasan
seperti ini.



A
1
= = 12 x 12 = 144
x
1
= 6
y
1
= 6

A
2
= 1/2 x 12 x 12 = 72
x
2
= 12 + 4 = 16
y
2
= 4

Sehingga



Koordinat titik berat dari titik O adalah (9,33 , 5,33)

25

22. Tentukan lokasi titik berat luasan berikut ini diukur dari sumbu x!



Pembahasan
Bagi luasan menjadi 3 bagian. Diukur terhadap sumbu x artinya
y
o
yang dicari.



Data yang diperlukan:
A
1
= 20 x 50 = 1000
y
1
= 25

A
2
= 30 x 20 = 600
y
2
= 40

A
3
= 20 x 10 = 200
y
3
= 15



23. Tentukan letak titik berat bangun berupa luasan berikut dihitung dari
bidang alasnya!

26



Pembahasan

Data dari soal :
Benda 1 (warna hitam)
A
1
= (20 x 60) = 1200
Y
1
= 30
Benda 2 (warna biru)
A
2
= (20 x 60) = 1200
Y
2
= (60 + 10) = 70



24. Koordinat titik berat benda terhadap titik 0 adalah
Pembahasan
Diketahui :
Luas benda (A) = (8)(4) = 32
Titik tengah pada sumbu x (x) = (8) = 4
Titik tengah pada sumbu y (y)= (4) = 2
Ditanya : Koordinat titik berat benda terhadap titik 0
Jawab :


27

25. Perhatikan gambar di bawah! Tentukan (a) letak titik berat benda
terhadap titik P (b) letak titik berat benda terhadap sisi PQ.
Pembahasan
Diketahui :
Bagi benda menjadi dua bagian, bagian 1 = persegi panjang, bagian 2
= persegi.
A
1
= (6)(2) = 12
A
2
= (2)(2) = 4
x
1
= (6) = 3
x
2
= (2) + 2 = 1 + 2 = 3
y
1
= (2) = 1
y
2
= (2) + 2 = 1 + 2 = 3
Ditanya : Letak koordinat titik berat terhadap sisi PQ
Jawab :


(a) letak titik berat benda terhadap titik P adalah (3 ; 1,5) cm.
(b) letak titik berat benda terhadap sisi PQ adalah 1,5 cm
26. Koordinat titik berat benda homogen pada gambar di bawah adalah .


Pembahasan :
Bagi benda menjadi tiga bagian,
masing-masing mempunyai luas (10-0)x(10-0), (20-10)x(30-0), (30-
20)x(10-0)
Koordinat titik berat benda terhadap sumbu x :

28

x
1
= jarak pusat luasan 1 dari titik 0, x
2
= jarak pusat luasan 2 dari titik
0, x
3
= jarak pusat luasan 3 dari titik 0.


Koordinat titik berat benda terhadap sumbu y :

y
1
= jarak pusat luasan 1 dari titik 0, y
2
= jarak pusat luasan 2 dari titik
0, y
3
= jarak pusat luasan 3 dari titik 0.


Koordinat titik berat benda adalah (15, 11)
27. Koordinat titik berat benda pada gambar di bawah adalah
Pembahasan :

Bagi benda menjadi dua bagian, masing-masing mempunyai luas (5-
1)x(3-0), (6-0)x(9-3)
Koordinat titik berat benda terhadap sumbu x :

Koordinat titik berat benda terhadap sumbu y :
29



Koordinat titik berat benda adalah (3; 3,6)

Anda mungkin juga menyukai