Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida)
dalam penyeleaian masalah.
Kompetensi Dasar
Menemukan hubungan antara konsep torsi dan momentum sudut, berdasarkan Hukum II
Newton serta penerapannya dalam maslah benda tegar.
Indikator
Pendalaman Materi
A. KESEIMBANGAN PARTIKEL
Partikel adalah benda yang ukurannya di abaikan, sehingga dapat dipandang sebagai
sebuah titik materi.
Karena ukuran benda di abaikan maka benda hanya melakukan gerak translasi
(menggeser), tidak berotasi (memutar).
Sebuah partikel dikatakan seimbang jika resultan gaya yang berkerja pada partikel
sama dengan nol.
F = 0
Jika partikel berada pada bidang xy maka syarat keseimbangan dapat ditulis dalam bentuk:
Fx = 0 dan
Fy = 0
Misalkan tiga buah gaya F1, F2, dan F3 berkerja pada sebuah benda yang dapat
dipandang sebagai sebuah partikel. Jika ketiga gaya membentuk keseimbangan partikel maka
F1
berlaku:
F3
F2
= sudut disebrang F1
= sudut disebrang F2
= sudut disebrang F3
Contoh Soal
1. Benda yang beratnya 300 N tergantung pada tali seperti
gambar berikut ini. Tentukan besarnya tegangan
kedua tali
45
penahannya!
T1
T2
Gaya-gaya yang berkerja pada sistem benda dapat dilihat pada gambar berikut:
T2
T1
300 N
45
w
Komponen gaya T2 pada arah sumbu-x dan sumbu-y adalah :
T2x = T2.cos 45
T2y = T2.sin 45
Gaya T1 tidak perlu diuraikan karena telah berada pada sumbu-x.
Terapkan syarat keseimbangan partikel:
Fy = 0 maka T2.sin 45 - w = 0
T2 =
300 N
300 N
w
= 1
= 1
= 300 2 N
2
2
sin 45
2
2
Fx = 0 maka T2.cos 45 - T1 = 0
T1 = T2.cos 45 =
1
2
2T2 = 12
2 .300 2 N = 300 N
2. Sebuah pot bunga digantung menggunakan tali seperti gambar berikut ini. Jika berat pot
100 N, tentukan besarnya tegangan tali T1 dan T2!
37
T1
53
O
T2
T1
O 53
37
w
Jika diselesaikan dengan menggunakan sistem kese
imbangan tiga gaya di O persamaannya adalah:
T1
T2
w
sin
sin
sin
T1
sin 143
T2
sin 127
w
sin 90
T1
T2
sin 127
T1
100 N
1
100 N atau
sin 90
x 53
T2
T2 1001 N x 54
100 N
sin 90
3
5
4
5
x sin 37
= 60 N
100 N
sin 90
x sin 53
= 80 N
Uji Kompetensi 1
1. Sebuah lukisan yang beratnya 40 N digantung pada paku tembok menggunakan seutas tali.
30o
w2
Jika gesekan katrol diabaikan, dan besarnya tegangan tali T = 2 N, tentukan besarnya w 1 dan
w2 !
3. Sistem pada gambar berikut ini berada dalam keseimbangan. Gaya gesekan maksimum
amtara balok dengan permukaan meja adalah 15 N. Tentukan:
a.
koefisien gesekan statis anatara meja dengan balok!
b.
Nilai massa benda m!
30
6 kg
4.Sebuah bola homogen yang massanya 3 kg ditahan oleh dua kawat AB dan CD seperti
gambar berikut ini. Kawat AB horizontal dan kawat CD dimiringkan 30 terhadap arah
vertikal. Hitunglah tegangan masing-masing kawat!
D
5. Bola basket pada gambar berikut ini memiliki berat 70 N. Bola itu diam pada dinding yang
licin. Jika bola dianggap homogen tentukan besarnya gaya-gaya yang yang dikerjakan
dinding pada bola!
60
30
6.Jika massa benda m = 8 kg dan sistem pada gambar berikut ini dalam keadaan seimbang
statik tentukan besarnya tegangan tali T1, T2, T3 dan T4!
60
T3
30 T2
T1
m
T4
7. Dua buah benda bermassa m dan M diikat pada tali seperti pada gambar. Jika sistem dalam
keadaan seimbang statik tunjukkan bahwa:
tan 1 2mM
45
45
F
= 0, Fy ==00dan
x = 0, F
F
dan
==00
x
y
KOORDINAT TITIK TANGKAP GAYA RESULTAN
Jika beberapa buah gaya berkerja pada bidang xy, maka setiap gaya dapat diuraikan atas
komponen-komponen nya pada sumbu-x dan sumbu-y. Misalkan komponen-komponen gaya
pada arah sumbu-x adalah F1x, F2x, F3x, F4x, ..., Fnx, dengan jarak masing-masing y1, y2 y3, y4, ...,
yn. Sedang komponen-komponen gaya pada arah sumbu-y adalah F 1y, F2y, F3y, F4y, ..., Fny,
dengan jarak masing-masing x1, x2, x3, x4, ..., xn.
Jika resultan komponen gaya pada arah sumbu-y adalah R y dengan jarak xR dari sumbu y,
maka berlaku peramaan:
y = y1 + y2 + y3 + y4 + + yn
Ry.xR = F1y. x1 + F2y. x2 + F3y.x3 + F4y.x4 + ... + Fny.xn
xR
yR
Contoh Soal
1. Tentukan besar, arah dan titik tangkap gaya resultan dari keempat gaya seperti gambar
berikut ini!
y
12 N
10 N
6N
-1
-8 N
Dari gambar tampak bahwa semua gaya berkerja sejajar dengan sumbu-y. Besar dan arah
gaya reseultan adalah:
R y = F1 + F 2 + F3 + F4
= 6 N + (-8 N) + 10 N + 12 N
= 20 N (searah dengan sumbu y positif)
Titik tangkap gaya resultan dapat dihitung dengan persamaan:
F1 .x1 F2 .x 2 F3 .x3 F4 .x 4
F1 F2 F3 F4
6.(1) (8)(1) 10.(2) 12.(3)
xR
20
42
xR
2,1
20
xR
B
A
T.cos
Wb
A = 0
w.AB + wb. ( AB) T.sin. AB = 0
30. 0,8 + 18. 0,4 = T. 0,6. 0,8
T = 65 N
Uji Kompetensi 2
1. Tentukan besar, arah dan titik tangkap gaya resultan dari empat gaya berikut ini!
y
5N
4N
-1
3
0
-2
-2 N
-10 N
2. Perhatikan gambar berikut ini! Jika di ketahui besar sudut = 37 dan = 53, tentukan
koordinat titik tangkap gaya resultan dari kedua gaya F1 dan F2 !
F2 = 5 N
5
4
F1 = 10 N
0
3
5
3. Sebuah batu beratnya 400 N, diletakkan di atas papan yang panjangnya 4 m pada jarak 1,8
m dari salah satu ujungnya. Batang tersebut diangkat oleh dua orang pada kedua ujungnya.
Hitunglah gaya yang dikeluarkan oleh tiap-tiap orang tersebut !
4. Sebuah batang panjangnya L beratnya 200 N disangga pada kedua ujungnya. Pada jarak
.L dari salah satu ujungnya digantungkan beban 440 N. Hitunglah besarnya gaya yang
dirasakan penyangga batang tersebut !
5. Seseorang memikul dua beban dengan tongkat AB homogen yang panjangnya 2 m. Beban
diujung A beratnya 100 N dan di ujung B beratnya 400 N. Agar batang AB dalam keadaan
seimbang, dimana bahu orang tersebut harus diletakkan ?
6. Sebuah batang AD panjangnya 4 m dan beratnya 100 N digantung oleh dua tali pada titik B
dan C. Jika jarak AB = m dan jarak CD = 1,5 m, tentukan perbandingan tegangan kedua
tali !
7. Sebuah roda bermassa 12 kg berjari-jari 1 m bertumpu pada lantai dan bersandar pada anak
tangga yang tingginya 0,4 m.
30o
Jika sistem dalam keadaan seimbang, massa batang diabaikan dan massa beban 80 kg,
tentukan tegangan tali !
9. Perhatikan sistem berikut :
30o
Jika sistem dalam keadaan seimbang, massa batang 50 N dan tali diikat pada batang
ditengah-tengah batang, massa beban 100 kg, tentukan tegangan tali !
10. Sebuah batang bermassa 20 kg dan panjangnya 12 m bersandar pada dinding licin dan
bertumpu pada lantai kasar. Jika sudut kemiringan batang terhadap lantai 60 o, tentukan :
a. besarnya gaya normal yang diberikan oleh lantai pada batang
b. besarnya gaya normal yang diberikan oleh dinding pada batang
c. nilai koefisien gesekan statis antara lantai dan batang
11. Tangga homogen panjangnya 10 m dan beratnya 400 N disandarkan pada dinding licin, lalu
dinaiki orang yang beratnya 600 N. Sesaat sebelum tangga tergelincir orang tersebut sudah
naik sepanjang 6 m. Hitunglah besarnya koefisien gesekan statis antara tangga dan lantai !
12. Tangga homogen panjangnya 6 m dan beratnya 27 titik beratnya terletak pada jarak 2 m dari
ujung kaki tangga bersandar pada dinding kasar membentuk sudut 45 o terhadap lantai.
Koefisien gesekan statis akedua ujung tangga sama sebesar
1
. Seseorang yang beratnya
7
78 N menaiki tangga tersebut. Sampai di mana orang tersebut dapat naik tangga sesaat
sebelum tangga tergelincir ?
Suatu benda tegar dapat dipandang tersusun atas partikel-partikel yang masing-masing
mempunyai berat. Resultan dari seluruh berat partikel dianamakan gaya berat benda.
Titik berat adalah titik tangkap gaya berat benda.
Untuk menentukan letak titik berat diginakan koordinat titik berat benda, yang secara umum
dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut.
y
x1, y1
w1
xo, yo
x2, y2
wo
w2
x0
y0
Untuk benda yang berukuran kecil titik pusat massa benda berimpit dengan titik berat benda.
Dengan demikian koordinat titik pusat massa benda dapat dinyatakan dengan:
x pm
x1 .m1 x 2 .m 2 ....
m1 m2 ....
y pm
Ditinjau dari bentuknya benda-benda di sekitar kita dapat dikelompokkan ke dalam tiga bentuk,
yaitu:
a. Benda bebentuk garis (satu dimensi).
b. Benda berbentuk luasan (dua dimensi)
c. Benda berbentuk volume atau ruang (tiga dimensi)
Benda berbentuk garis (satu dimensi) adalah benda yang lebar dan tebalnya dapat di abaikan,
misalnya kawat. Berat benda berbentuk garis sebanding dengan panjangnya, karena karena
lebar dan tebalnya dapat diabaikan.
Koordinat titik berat gabungan dari beberapa benda berbentuk garis dapat ditentukan dengan
persamaan sebagai berikut:
x0
x1 .l1 x 2 .l 2 ....
l1 l 2 ....
y0
y1 .l1 y 2 .l 2 ....
l1 l 2 ....
Titik berat benda homogen bebentuk garis yang beraturan terletak pada sumbu simetrinya.
Perhatikan gambar berikut ini!
Benda berbentuk garis
lurus. Letak titik berat
nya:
xo
A
l
Benda berbentuk busur
lingkaran. Letak titik berat
nya:
A
yo
B
R
R = Jari-jari lingkaran
o
yo
z
o
Benda berbentuk luasan (dua dimensi) adalah benda yang ketebalannya dapat diabaikan,
misalnya bidang sgitiga, juring lingkaran, jajaran genjang, setengah lingkaran, kulit silinder, kulit
bola dan lain-lain. Berat benda berbentuk bidang luasan sebanding dengan luas bidang benda.
Koordinat titik berat gabungan dari beberapa benda berbentuk bidang luasan dapat ditentukan
dengan persamaan sebagai berikut:
x0
x1 . A1 x 2 . A2 ....
A1 A2 ....
y0
y1 . A1 y 2 . A2 ....
A1 A2 ....
Titik berat benda berbentuk bidang luasan dari beberapa bentuk benda dapat dilihat pada
gambar berikut ini!
C
1. Benda luasan berbentuk
segitiga mempunyai titik
berat:
t = tinggi segitga
z = perpotongan garis-garis
berat AD dan CF
yo
A
E
D
z
yo
t = tinggi
z = perpotongan garis
diagonal AC & BD
A
y
A
z
yo
R = Jari-jari lingkaran
R
x
O
y
z
R
yo
A
R = Jari-jari
5. Benda
luasanlingkaran
berupa kulit
prisma mempunyai titik
berat:
z2
yo
z
z1
z2
z
yo
t = Tinggi silinder
z1
T
7. Benda luasan berupa kulit
kerucut mempunyai titik
berat:
z
yo
T1
yo
T
yo
z
R
z
T1
x0
y0
Titik berat benda berbentuk ruang dari beberapa bentuk benda dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
1. Benda ruang berupa prisma
pejal mempunyai titik berat:
z2
yo
z1
z2
z
t = Tinggi silinder
yo
z1
T
T1
yoT
yo
z
R
z
T1
D. JENIS KESEIMBANGAN
b. Keseimbangan labil (mantap), adalah jenis keseim bangan benda, dimana jika benda
diberi gaya, kemu dian gaya dihilangkan maka posisi benda tidak dapat kembali kepada
kedudukan semula. Ciri dari keseim bangan jenis ini adalah titik berat benda turum jika
dibei gaya. Contoh keseimbangan jenis ini adalah bola yang ditempatkan pada puncak
bidang cembung.
c.
Keseimbangan netral (indeferen), adalah jenis keseim bangan benda, dimana jika
benda diberi gaya luar benda akan bergerak dan jika gaya luar dihilangkan benda akan
berhenti pada kedudukan yang berbeda dari semula. Ciri dari keseimbangan jenis ini
adalah tidak terjadi kenaikan atau penurunan titik berat benda naik jika dibei gaya.
Contoh keseimbangan jenis ini adalah bola yang ditempatkan pada bidang datar.
Sebuah benda yang berada dalam keseimbangan stabil jika dipengaruhi gaya luar, benda
tersebut dapat menggeser atau mengguling. Jika kecenderungan benda bergerak translasi
dikatakan menggeser dan jika kecenderungan benda bergerak rotasi dikatakan mengguling.
Benda akan menggeser atau menggeser jika dipenuhi syarat sebagai berikut:
1. Syarat benda menggeser: F 0 dan = 0
2. Syarat benda mengguling: F = 0 dan 0
3. Syarat benda menggeser dan mengguling: F 0 dan 0
Contoh Soal
Perhatikan benda berbentuk L berikut ini !
10 cm
60 cm
10 cm
50 cm
60 cm
II
10 cm
50 cm
A1 = 60.10 600
A2 = 40.10 = 400
x1 = 5
y1 = 30
x2 = 30
y2 = 5
x0
x1 . A1 x 2 . A2 5.600 30.400
15
A1 A2
600 400
y0
y1 . A1 y 2 . A2
20
A1 A2
Uji Kompetensi 3
1. Tentukan koordinat gabungan dari 4 buah kawat yang disusun sebagai berikut :
2
2
5
2
37o
1 cm
1 cm
5 cm
1 cm
1 cm
4 cm
4 cm
10 cm
4. Tentukan koordinat titik berat benda berikut :
40 cm
30 cm
70 cm
4 cm
4 cm
9 cm
5 cm
10 cm
10 cm
7. Sebuah benda gabungan terdiri dari sebuah kerucut pejal dan setengah bola pejal berikut :
Jika benda tersebut dalam keadaan keseimbangan netral, maka tentukan tinggi kerucut (h) !
EVALUASI
PILIHAN GANDA
1.
37
O
T2
Jika massa beban 98 kg dan g = 10 m/s2, maka besarnya tegangan tali T2 adalah ... N
a. 980
b.
c.
d.
e.
784
588
490
392
2.
T2
300 N
12 kN
2 kN
2m
3m
4 kN
3m
45o
6.
7.
8.
9.
Jika batang bermassa 20 kg panjangnya 8 m digantung dengan sebuah engsel. Tali diikat
pada batang pada jarak 5 m dari engsel (dinding). Besarnya tegangan tali adalah ... N
a. 100
b. 100 2
c. 160
d. 160 2
e. 200
Sebuah batang AD panjangnya 4 m beratnya 100 N digantung dengan dua utas tali. Batang
diikat pada titik B dan C. Jika jarak AB = 0,5 m dan BC = 2 m, maka perbandingan tegangan
tali di B dan di C adalah ...
a. 3:1
b. 1:3
c. 2:1
d. 1:2
e. 4:3
Sebuah tangga panjangnya 5 m bersandar pada dinding licin membentuk sudut 37 o terhadap
lantai kasar. Besarnya koefisien gesekan antara batang dan lantai adalah ...
a. 1/3
b. 2/3
c. 1
d.
e.
Seorang anak bermassa 40 kg menaiki tangga homogen yang panjangngya 10 m bermassa
20 kg. Tangga disandarkan pada dinding vertikal licin. Ujung tangga menyentuh dinding licin
setinggi 8 m dari lantai kasar yang koefisien gesekannya 0,4. Ketinggian maksimum yang
dapat dicapai anak hingga tangga mulai tergelincir adalah ... m
a. 13/4
b. 13/3
c. 5
d. 6,5
e. 7
Perhatikan gambar berikut :
10 cm
8
X2
Jika koordinat titik berat benda (2,3), maka nilai x2 adalah ...
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
60
e. 8
10. Perhatikan gambar berikut :
10
40