Jl. Pasir Kaliki No.51, Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat
40172
"Mengolah Potensi, Mewujudkan Prestasi"
oleh :
KELOMPOK 4
1. Abureza Bachtiar
2. Anisa Noorlela
3. Annisa Rahmi Kurniadi
4. Dessy Julia
5. Dhika Kamesywara
6. Mochamad Subarkah
7. Remifa Berliana Putri
8. Shalih Jayadiprana
Penyusun mengucapkan Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Izin-Nya sehingga Penyusun dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fisika
dengan Judul “RADIASI BENDA HITAM”. Shalawat serta Salam Kami Curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Beserta Keluarga, Sahabat, dan Kita selaku Umatnya hingga Akhir
Zaman.
Laporan ini disusun berdasarkan tugas dari proses pembelajaran yang telah dititpkan
kepada Kelompok Kami. Laporan ini disusun dengan menghadapi berbagai rintangan, namun
dengan penuh kesabaran dan atas Pertolongan-Nya Kami mencoba untuk menyelesaikan
Laporan ini.
Laporan ini memuat tentang “RADIASI BENDA HITAM”, tema yang akan dibahas
di Laporan ini sengaja dipilih oleh Kami untuk dipelajari lebih dalam. Butuh waktu yang
cukup panjang untuk mendalami materi ini sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini
dengan baik.
Kami selaku Penyusun dapat melaksanakan Praktikum dengan Baik sehingga
mendapatkan data-data yang kami butuhkan untuk dijadikan Laporan meski Laporan ini
masih mempunyai Kekurangan, Kami selaku Penyusun mohon Kritik dan Saran Guru
Pembimbing.
Tim Penyusun
Kelompok 4
SMAN6BANDUNG II
DAFTAR ISI
SMAN6BANDUNG III
BAB I
PENDAHULUAN
3) Bagaimana cara mengukur Intensitas dan Daya yang dipancarkan dari Benda Hitam
menggunakan Hukum Stefan-Boltzmann
SMAN6BANDUNG 4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Benda Hitam
Manusia dapat melihat Warna dikarenakan Cahaya yang dipantulkan suatu Benda
kepada Mata manusia. Namun jika manusia melihat Warna hitam, itu dikarenakan Benda
tersebut tidak memantulkan Cahaya apapun kepada Mata manusia. Benda tersebut dinamakan
Benda Hitam, Benda Hitam dapat memancarkan Radiasi yang disebut Radiasi Benda Hitam.
Benda Hitam merupakan Benda yang menyerap seluruh Radiasi yang diterima (Tidak
memantulkan cahaya apapun). Secara teori dalam Fisika Klasik, Benda Hitam harus
memancarkan seluruh panjang gelombang energi yang mungkin, karena energi benda dapat
diukur melalui hal tersebut. Meskipun namanya Benda Hitam tidaklah harus selalu Hitam
karena dia juga memancarkan energi. Jumlah dan jenis Radiasi yang dipancarkannya
bergantung pada suhu Benda Hitam tersebut.
Radiasi Benda Hitam merupakan Radiasi Elektromagnetik yang terjadi di dalam atau
sekitar benda saat ada proses pelepasan dari Benda Hitam, sehingga Radiasi Panas yang
dilepaskan spontan oleh banyak benda dapat diperkirakan sebagai Radiasi Benda Hitam.
Energi yang diradiasikan adalah inframerah (Tak kasat mata Manusia) Namun semakin tinggi
suhu yang didapat oleh Benda tersebut, maka lama kelamaan akan memancarkan Cahaya.
Untuk menghitung Intensitas dan Daya yang dipancarkan dari Sumber Cahaya dan
Energi yang berasal dari Benda Hitam tersebut kita dapat Menggunakan Hukum Stefan-
Boltzmann.
SMAN6BANDUNG 5
Sehingga di dapat Rumus :
𝐼 = 𝜎 𝑇4
Untuk benda panas yang bukan Benda Hitam memenuhi hukum yang sama dengan
pengecualian emisivitas yang lebih kecil daripada 1 sehingga :
𝐼 = 𝑒 𝜎 𝑇4
𝑃
𝐼= = 𝑒 𝜎 𝑇4
𝐴
𝑃 = 𝑒 𝜎 𝐴 𝑇4
Untuk :
I = Intensitas Radiasi (watt/𝑚2 )
P = Daya Radiasi (watt)
e = Emisivitas (0 < 𝑋 ≤ 1)
𝜎 = Tetapan Stefann-Boltzmann (5,67 𝑥 10−8 𝑊𝑚−2 𝐾 −4)
T = Suhu Mutlak (K)
A = Luas permukaan Benda (𝑚2 )
Kemudian Ludwig Boltzmann secara teoritis menurunkan hukum yang diungkapkan Josef
Stefan dari gabungan termodinamika dan persamaan Maxwell sehingga dikenal sebagai
Hukum Stefan-Boltzmann yang berbunyi “Jumlah energi yang dipancarkan per satuan
permukaan sebuah benda hitam dalam satuan waktu akan berbanding lurus dengan
pangkat empat temperatur termodinamikanya”.
SMAN6BANDUNG 6
Wien merepresentasikan penelitiannya dengan grafik yang menunjukan hubungan
Intensitas Radiasi terhadap Panjang Gelombang, yang juga dikenal sebagai Grafik Distribusi
Spektrum Gelombang.
Dapat dilihat pada gambar, posisi kurva dengan Suhu lebih Tinggi berada di atas
kurva dengan Suhu lebih Rendah. Dapat disimpulkan bahwa kurva dengan Suhu lebih Tinggi
memiliki Intensitas maksimum yang lebih Tinggi.
Dapat dilihat juga, posisi kurva dengan Suhu lebih Tinggi berada di sebelah kiri kurva
dengan Suhu lebih Rendah. Itu menunjukan bahwa kurva dengan Suhu lebih
Tinggi/Intensitas Radiasi lebih tinggi memiliki panjang gelombang yang lebih Pendek
sehingga dapat dilihat oleh manusia.
Dari hasil penelitian Wien tersebut menyatakan bahwa Intensitas Radiasi bergeser
kearah Panjang Gelombang yang lebih pendek saat temperature benda tersebut semakin
tinggi, sehingga Panjang Gelombang Radiasi saat intensitasnya maksimum berbanding
terbalik dengan Suhu mutlak benda tersebut.
SMAN6BANDUNG 7
Gejala pergeseran puncak intensitas maksimum dari hasil percobaan tersebut
diformulasikan oleh Wien dengan Hukum Pergeseran Wien dengan persamaan berikut :
𝜆𝑚 𝑇 = 𝐶
Dengan :
𝜆𝑚 = Panjang Gelombang pada Intensitas Maksimum
𝑇 = Temperature mutlak (K)
𝐶 = Tetapan Pergeseran Wien (2,9 𝑥 10−3 𝑚𝐾)
Sehingga dapat disimpulkan Jika Temperature mutlak sebuah benda semakin naik,
maka Panjang Gelombang akan semakin turun, begitupun sebaliknya, jika temperature Benda
turun saat memancarkan radiasi, maka Panjang Gelombang akan semakin panjang.
Karena penelitian tersebut, maka manusia dapat memperkirakan suhu sebuah Benda
hanya dengan melihat Warna yang terpancar dari permukaan Benda tersebut dan dengan cara
dihitung.
SMAN6BANDUNG 8
BAB III
PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
SMAN6BANDUNG 9
3.3 Data Praktikum
Lampu Dalam
(Ember Hitam)
Kenaikan Suhu Penurunan Suhu
t(menit) T(C)/(K) P(watt) I(watt/𝒎 ) t(menit) T(C)/(K) P(watt) I(watt/𝒎𝟐 )
𝟐
−2
0 33/306 1,59x10 1,74x10−1 0 65/338 1,76x10−2 1,92x10−1
5 51/324 1,68x10−2 1,84x10−1 5 49/322 1,67x10−2 1,83x10−1
10 60/333 1,73x10−2 1,79x10−1 10 42/315 1,64x10−2 1,79x10−1
15 63/336 1,74x10 −2 −1 15 38/311 1,62x10−2 1,76x10−1
1,90x10
20 64/337 1,75x10−2 1,91x10−1 20 36/309 1,60x10−2 1,75x10−1
25 65/338 1,76x10−2 1,92x10−1 25 35/308 1,60x10−2 1,75x10−1
30 65/338 1,76x10 −2 −1 30 34/307 1,60x10−2 1,74x10−1
1,92x10
Lampu Dalam
(Ember Putih)
Kenaikan Suhu Penurunan Suhu
𝟐
t(menit) T(C)/(K) P(watt) I(watt/𝒎 ) t(menit) T(C)/(K) P(watt) I(watt/𝒎𝟐 )
0 31/304 0 0 0 68/341 0 0
5 48/321 0 0 5 56/329 0 0
10 58/331 0 0 10 45/318 0 0
15 62/335 0 0 15 40/313 0 0
20 65/338 0 0 20 36/309 0 0
25 67/340 0 0 25 34/307 0 0
30 68/341 0 0 30 33/306 0 0
Lampu Luar
(Ember Hitam)
Kenaikan Suhu Penurunan Suhu
t(menit) T(C)/(K) P(watt) I(watt/𝒎 ) t(menit) T(C)/(K) P(watt) I(watt/𝒎𝟐 )
𝟐
SMAN6BANDUNG 10
Lampu Luar
(Ember Putih)
Kenaikan Suhu Penurunan Suhu
𝟐
t(menit) T(C)/(K) P(watt) I(watt/𝒎 ) t(menit) T(C)/(K) P(watt) I(watt/𝒎𝟐 )
0 30/303 0 0 0 32/305 0 0
5 30/303 0 0 5 32/305 0 0
10 30/303 0 0 10 31/304 0 0
15 30/303 0 0 15 31/304 0 0
20 31/304 0 0 20 30,5/303,5 0 0
25 31/304 0 0 25 30/303 0 0
30 32/305 0 0 30 30/303 0 0
Dalam data yang kami dapat, kami masukkan ke dalam Hukum Stefan-Boltzmann
untuk menghitung masing-masing Daya dan Intensitas Radiasi pada Benda, Untuk Benda
Hitam kami asumsikan emisivitas = 1 untuk memudahkan perhitungan, dan untuk Benda
Putih kami asumsikan emisivitas = 0. Dikarenakan kaca dalam alat kami merupakan Benda
Bening (Cahaya diteruskan tidak dipantulkan) maka kami tidak menambahkan Variabel
tersebut kedalam Perhitungan kami dikarenakan tidak adanya radiasi yang terpantul kembali
yang mengakibatkan perubahan variabel dalam lingkungan praktikum.
SMAN6BANDUNG 11
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam percobaan tersebut, kami melakukan 3 kali percobaan yang berbeda. dari 3
Lampu yang ada dalam alat, pertama kami hanya menyalakan Lampu Dalam saja, kedua
hanya menyalakan Lampu Luar saja, dan terakhir menyalakan Kedua Lampu, sehingga
didapat Data seperti di atas.
Sedangkan dalam Ember yang berwarna putih, sebagian besar cahaya yang datang
dari lampu akan dipantulkan dan terus memantul didalam Ember berwarna putih yang bisa
kita sebut sebagai Efek Rumah Kaca sehingga menyebabkan Lingkungan sekitar lebih panas
dengan cepat dibandingkan dengan Ember berwarna hitam yang memerlukan waktu untuk
mengubah energy yang diserap menjadi kalor yang nantinya akan diradiasikan, sedangkan
pada Ember Putih hanya sebagian kecil cahaya yang diserap (meskipun kita mengasumsikan
emisivitas = 0, nilai emisivitas sebenarnya adalah mendekati 0)
Berdasarkan Data diatas yang kami dapat, kami lalu menggunakan Hukum Stefan-
Boltzmann untuk menghitung Daya dan Intensitas Radiasi Benda Hitam. Hasil yang kami
dapat bahwa Daya dan Intensitas yang didapat Benda Hitam tersebut nilainya sangatlah kecil,
dan untuk Benda yang berwarna Putih nilainya 0 itu karena kami asumsikan emisivitas nya =
0, bila kami asumiskan emisivitas nya ada, maka hasilnya akan lebih kecil dibandingkan
dengan Benda Hitam tersebut.
SMAN6BANDUNG 12
Daya dan Intensitas Radiasi yang didapat Benda tersebut sangatlah kecil dikarenakan
Suhu yang Rendah pula karena hanya menggunakan bola Lampu, itulah sebabnya kita tidak
melihat pijaran cahaya keluar dari Benda Hitam tersebut dikarenakan panjang gelombang
hanya bergeser sedikit lebih pendek dan masih berada dalam kisaran Gelombang Inframerah.
Sedangkan dalam Ember yang berwarna putih. Sebagian besar cahaya yang datang
dari lampu akan dipantulkan dan sedikit radiasi yang diserap oleh Ember putih memyebabkan
Lingkungan sekitar lebih dingin dibandingkan dengan Ember hitam yang menyerap radiasi
SMAN6BANDUNG 13
lebih banyak dan mengubahnya menjadi radiasi panas yang kemudian mempengaruhi suhu
didalam Ember hitam tersebut. Sedangkan pada Ember putih hanya sebagian kecil radiaso
yang diserap dan sisanya terpantulkan kembali jadi sedikitnya radiasi yang dipancarkan
kembali (meskipun kita mengasumsukan emisivitas = 0 emisivitas sebenernya adalah
mendekati 0)
Berdasarkan Data diatas yang kami dapat, kami lalu menggunakan Hukum Stefan
Boltzmann untuk menghitung Daya dan Intensitas Radiasi Benda Hitam. Hasil yang kami
dan untuk benda yang berwarna putih nilainya 0 itu karena kami asumsikan emisivitasnya =
0, bila kami asumsikan emisivitasnya ada, maka hasilnya akan lebih kecil dibandingkan
dengan benda hitam tersebut.
SMAN6BANDUNG 14
BAB V
APLIKASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
Gejala Pemanasan Global (efek rumah kaca)
Penyebab dari pemanasan global adalah peningkatan gas rumah kaca
(greenhouse effect). Efek rumah kaca meningkatkan suhu bumi rata rata 1 derajat
sampai dengan 5 derajat celcius. Analogi sederhana untuk menggambarkan efek rumah
kaca adalah ketikan kita memarkir mobil ditempat parkir terbuka pada siang hari.
Ketika kita kembali ke mobil di sore hari, biasanya suhu didalam mobil lebih panas di
bandingkan suhu diluar. Karena sebagian energi panas dari matahari telah diserap
oleh kursi,dash board dan karpet mobil.ketika benda benda tersebut melepaskan energi
panas tersebut, tidak semuannya dapat keluar melalui jendela tetapi sebagian di
pantulkan kembali. Penyebabnya adalah perbedaan panjang gelombang sinar matahari
yang memasuki mobil dan energi panas yang dilepaskan kembali oleh banyak
dibandingkan energi yang dapat keluar. Akibatnya kenaikan bertahap pada suhu di
dalam mobil. Seandainya tidak ada atmosfer, energi sinar matahari yang sampai ke
bumi akan mampu memanaskan bumi hingga mencapai suhu 800 derajat celcius di
daerah khatulistiwa
Termos
Prisip kerja termos didalam botol ada lapisan perak untuk mencegah perpindahan
kalor secara radiasi. Lapisan
SMAN6BANDUNG 15
BAB VI
KESIMPULAN
SMAN6BANDUNG 16
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kanginan, Marthen. 2015. “FISIKA”. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
[2] https://www.wikipedia.org/
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Benda_hitam
[4] Planck, Max, "On the Law of Distribution of Energy in the Normal Spectrum".
Annalen der Physik, vol. 4, p. 553 ff (1901).
[5] https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_benda-hitam
SMAN6BANDUNG 17
[6] https://id.wikipedia.org/wiki/Kesetimbangan_termodinamik
[7] https://id.wikipedia.org/wiki/Inframerah
[8] https://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_elektromagnetik
[9] https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_termal
[10] https://blog.ruangguru.com/pergeseran-wien-pada-radiasi-benda-hitam
[11] https://ilmugeografi.com/fenomena-alam/radiasi-benda-hitam
[12] http://kafeastronomi.com/materi-3/radiasi-benda-hitam
[13] http://fisika12.blogspot.com/2010/08/radiasi-benda-hitam.html
[14] http://andikablogaddres.blogspot.com/2015/06/fisika-astronomi_3.html
[15] http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/wien.html
[16] https://blog.ruangguru.com/pergeseran-wien-pada-radiasi-benda-hitam
[17] http://termosulastri.blogspot.com/2015/04/hukum-pergeseran-wien.html
[18] https://ardra.biz/hukum-pergeseran-wien/
[19] https://tienkartina.wordpress.com/2011/01/11/pergeseran-wien-radiasi-benda-hitam/
[20] http://www.academia.edu/18020127/Hukum_Pergeseran_Wien
SMAN6BANDUNG 18