Anda di halaman 1dari 40

Bab

2
Listrik Statis

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah proses mencari informasi, menanya,
berdiskusi, dan melaksanakan percobaan
peserta didik dapat menganalisis muatan
listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, fluks,
potensial listrik, energi potensial listrik serta
penerapannya pada berbagai kasus berikut
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
serta dapat mempresentasikan data hasil
percobaan pengisian dan pengosongan
kapasitor.
KOMPETENSI DASAR (KD)
KD Pada KI.3
3.2. Menganalisis muatan listrik,
gaya listrik, kuat medan listrik,
fluks, potensial listrik, energi
potensial listrik serta
penerapannya pada berbagai kasus
KD Pada KI.4
4.2. Melakukan percobaan berikut
presentasi hasil percobaan
kelistrikan (misalnya pengisian dan
pengosongan kapasitor) dan
manfaatnya dalam kehidupan
sehari BUKU SISWA Aktif dan Kreatif Belajar Fisika 3
SMA/MA K
Bab
2
Listrik Statis

A. Hukum Coulomb

B. Kuat Medan Listrik

C. Hukum Gauss

D. Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik

E. Kapasitor

BUKU SISWA Aktif dan Kreatif Belajar Fisika 3 untuk SMA/MA Kelas XII
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
Diskusi
Ledakan petir merupakan contoh nyata keberadaan listrik. Petir merupakan
hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi yang dilepaskan petir sangat
besar sehingga menimbulkan cahaya panas dan bunyi gelegar yang sangat
keras. Tahukah Anda bahwa besarnya tegangan listrik yang berasal dari petir
dapat menghidupkan jutaan kendaraan? Coba diskusikan secara
berkelompok mengenai permasalahan tersebut.
A. Hukum Coulomb
1. Interaksi Elektrostatis antara Dua Muatan Listrik
Akibat gesekan, suatu benda dapat
bermuatan listrik. Muatan listrik ada Kegiatan
dua jenis yaitu muatan listrik positif
dan muatan listrik negatif. Bagaimanakah suatu benda dapat bermuatan
listrik? Mengapa muatan listrik ada dua jenis
Dalam mempelajari gejala kelistrikan
dan antar muatan terjadi gaya? Untuk
diawali dengan pengetahuan secara
mengetahui hal itu, lakukan Aktivitas Ilmiah 2.1
umum tentang partikel-partikel
penyusun materi.

Materi tersusun atas molekul-molekul. Molekul unsur tersusun atas atom-atom.


Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh sejumlah elektron
yang bermuatan negatif sehingga muatan total atom sama dengan nol
Di dalam inti atom terdapat proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak
bermuatan (netral). Elektron terluar dapat berpindah dari suatu atom ke atom yang
lain sehingga atom dapat menjadi kekurangan elektron atau kelebihan elektron (ion (+)
dan ion (–)).
Dapat disimpulkan bahwa sifat kelistrikan suatu benda bergantung pada kandungan
yang terdapat dalam partikel tersebut. Dalam kehidupan tanamkanlah nilai ketuhanan
dalam diri, niscaya orang sekitar akan merasakannya tanpa Anda berusaha untuk
memperlihatkannya.
2. Gaya Coulomb antara Dua Muatan Titik

Kegiatan
Lakukan Kegiatan 2.1 secara berkelompok dan tunjukkan
perilaku ilmiah dalam melakukan percobaan dan diskusi.

Seorang ahli Fisika berkebangsaan Prancis bernama Charles


Augustin de Coulomb untuk kali pertama menyelidiki
tentang gaya antarmuatan listrik dengan menggunakan
neraca puntir.
Pada 1786, Coulomb menyatakan hasil percobaannya
bahwa “gaya interaksi antara dua buah benda titik
bermuatan listrik, berbanding lurus dengan hasil kali
masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara kedua benda tersebut”.

Gaya Coulomb disebut juga sebagai gaya elektrostatis.


Mengapa? Berikan penjelasannya. ?
q1q2
Hukum Coulomb ini dapat dinyatakan sebagai berikut. F k
r2

Tabel perbandingan Hukum Gravitasi Newton dan Hukum Coulomb.


3. Gaya Coulomb pada Sebuah Muatan Akibat
Pengaruh Beberapa Muatan-Muatan Lain
Bagaimana menentukan besarnya gaya listrik pada sebuah partikel bermuatan yang
dipengaruhi oleh dua atau lebih partikel bermuatan lain?

Vektor gaya Coulomb pada q2 yang disebabkan


oleh q1 adalah F21 (tolak-menolak), dan yang
disebabkan oleh q3 adalah F23 (tarik-menarik).

Jadi, ada dua vektor gaya Coulomb yang bekerja pada q2, yaitu F21 dan F23.
Gaya total yang bekerja pada q2, yaitu F2 merupakan
F2 = F21 + F23
resultan dari kedua vektor gaya tersebut sehingga
persamaannya adalah

Secara umum, gaya total yang bekerja pada sebuah muatan merupakan resultan
(penjumlahan vektor) dari gaya-gaya yang bekerja pada muatan tersebut akibat interaksi
dengan muatan-muatan yang ada di sekitarnya.
Contoh Soal

 Pada titik-titik sudut sebuah segitiga samasisi ditempatkan muatan


listrik q1 = 1 x 10-6 C, q2 = 2 x 10-6 C, dan q3 = -4 x 10-6 C. Jika panjang sisi-
sisi segitiga samasisi tersebut 30 cm, tentukanlah besarnya gaya yang
bekerja pada muatan q1.
Jawab:
(q1 ditolak oleh q2)
(q1 ditarik oleh q3)
Resultan gaya pada q1 adalah
Latihan Soal

1. Pada setiap sudut sebuah persegiempat dengan panjang sisi a


ditempatkan sebuah muatan q sama besar. Jika gaya interaksi
antara dua mauatan listrik yang terdekat adalah F,
tentukanlah resultan gaya yang bekerja pada sebuah muatan
karena pengaruh dari tiga muatan lainnya.
Latihan Soal

2. Bagaimanakah jarak antara dua partikel bermuatan harus


diubah agar gaya interaksi antara keduanya menjadi:
a. 4 kali semula;
b. 1/9 kali semula.
B. Kuat Medan Listrik
Kegiatan
Lakukan Kegiatan 2.2 dengan baik.

1. Kuat Medan Listrik Akibat Sebuah Muatan Titik


Efek medan listrik suatu muatan sumber q dapat ditinjau dengan meletakkan suatu
muatan uji q' di sekitar medan listrik tersebut.
Muatan uji adalah sebuah muatan yang menghasilkan medan listrik yang jauh lebih
kecil daripada muatan yang akan dihitung kuat medannya.
Besarnya kuat medan listrik (E) yang dihasilkan oleh q di F
tempat muatan uji q' benda didefinisikan sebagai besarnya E
q'
gaya yang dialami oleh muatan uji per satu-satuan muatan
uji tersebut. Persamaannya adalah
Oleh karena gaya Coulomb antara muatan qq '
F k
sumber q dan muatan uji q’, r2

Besar kuat medan listrik di suatu titik pada q


kedudukan muatan uji q’ adalah E k
r2
2. Kuat Medan Listrik Akibat Beberapa Muatan
Titik
Vektor-vektor kuat medan listrik di titik P. Vektor kuat
medan listrik di titik P yang ditimbulkan oleh q1 adalah
E1 dan yang ditimbulkan oleh q2 adalah E2.

Kuat medan listrik total di titik P merupakan resultan dari kedua EP = E1 + E2


vektor kuat medan listrik tersebut.

Contoh Soal
 Pada gambar di samping, titik P berada di tengah-tengah
muatan q1 = 16 x 10-6C dan q2 = -36 x 10-6C. Apabila jarak
antara kedua muatan 4 cm, tentukanlah kuat medan
listrik di titik P.
Jawab: 2 cm 2 cm
Ep = E1 + E2 (karena E1 dan E2 searah)

4 cm
= 1,17 x 10 NC (ke kanan)
9 -1
Latihan Soal

1. Pada keempat titik sudut sebuah persegi ABCD yang panjang sisinya 30 cm terdapat
muatan berturut-turut +4C, +4C, -4C, dan -4C. tentukanlah besar dan arah kuat
medan listrik:
a. pada setiap muatan;
b. di pusat persegi tersebut.
Latihan Soal

2. Setetes minyak bermuatan negatif dengan massa 8,6 x 10 -12 gram berada dalam
keadaan setimbang di antara dua pelat sejajar yang bermuatan listrik. Apabila kuat
medan listrik di antara kedua pelat 4 x 105 NC-1 dan gaya gravitasi 10 ms-2, tentukanlah:
a. pelat mana yang bermuatan negatif (pelat atas atau pelat bawah)
b. Besarnya gaya coulomb pada minyak;
c. Besarnya muatan tetes minyak tersebut.

Menjalankan
Perilaku Ilmiah
Kerja keras
Kerjakan Uji Kompetensi Anda diharapkan dapat
2.2 di Buku Siswa Aktif dan mengerjakan soal-soal pada bab
dengan tanpa bantuan dari guru
Kreatif Belajar Fisika 3
ataupun teman. Jika Anda dapat
halaman 42. melakukannya, artinya Anda
mengembangkan sikap mandiri
C. Hukum Gauss
Untuk menentukan kuat medan listrik akibat distribusi muatan tertentu, Anda dapat
menggunakan Hukum Gauss. Hukum Gauss dinyatakan dalam banyaknya garis medan yang
keluar dari suatu permukaan tertutup
1. Fluks Listrik Kegiatan
Jumlah garis gaya medan listrik yang menembus suatu Lakukan Kegiatan 2.3 untuk
bidang secara tegak lurus dinamakan fluks listrik (). memahami tentang fluks listrik.
Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan

=E.A

Jika garis-garis gaya dari medan listrik homogen yang menembus


bidang tidak tegak lurus atau membentuk sudut terhadap garis  = E A cos 
normal maka besar fluks medan listriknya adalah
Dari konsep jumlah garis-garis gaya listrik tersebut, Gauss mengemukakan pernyataan
bahwa: ”Jumlah garis-garis gaya listrik yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut”.
qin
  EA cos  
0
2. Kuat Medan Listrik pada Pelat Konduktor

Bagaimanakah cara menentukan kuat medan listrik pada pelat konduktor?


Dalam suatu konduktor ada banyak sekali partikel-partikel bermuatan, yang distribusinya
tersebar di dalam konduktor sehingga untuk menentukan kuat medannya dapat
digunakan Hukum Gauss.
Dua buah pelat
konduktor tipis
(a) bermuatan positif
(b) bermuatan negatif.

Untuk menghitung kuat medan listrik pada suatu jarak tertentu,


gunakan konsep Hukum Gauss sehingga harus dibuat terlebih
dahulu suatu permukaan tertutup. Permukaan tertutup yang
memudahkan perhitungan untuk kasus ini adalah berbentuk
silinder.
Jika distribusi muatan per satuan luas adalah  (sigma), muatan
yang dilingkupi tabung adalah

qyang dilingkupi tabung =  A


Luas daerah pelat yang ditinjau sama dengan luas daerah tutup kiri
atau kanan tabung sehingga
q yang dilingkupi tabung   A
A A
tabung tertutup   2EA 
0 0

Kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh sebuah 


pelat bermuatan adalah E
2 0
Jika setiap pelat memiliki rapat muatan per satuan luas
 , besar kuat medan listrik antara kedua pelat ini
adalah

Etotal = E1 oleh pelat (+) + E2 oleh pelat (–)

E1 dan E2 keduanya menuju pelat negatif dan memiliki


nilai sama sehingga akan diperoleh
Arah medan listrik mengarah ke pelat yang
  
E   bermuatan negatif dan di luar pelat tidak ada
2 0 2 0  0 garis-garis gaya sehingga besar kuat medan
listrik di luar kedua pelat adalah nol.
3. Kuat Medan Listrik pada Bola Konduktor Berongga

Jika sebuah bola konduktor berongga atau kulit bola yang berjari-jari R diberi muatan listrik,
maka akibatnya gaya tolak menolak muatan tersebut akan tersebar merata di permukaan
bola sehingga di dalam bola tidak terdapat muatan dan kuat medan listrik di dalam bola
adalah nol.
q q
Hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan Hukum Gauss. EA   E 
0 A 0

Di dalam bola (r < R), muatan yang dilingkupi oleh permukaan


Gauss I adalah q. Oleh karena di dalam konduktor q = 0, di dalam
bola E = 0.

Di luar bola (r > R), muatan yang dilingkupi oleh permukaan


Gauss II sama dengan muatan bola. Kuat medan listrik E pada
permukaan Gauss II adalah serba sama karena simetri bola.

q
EA  dan luas kulit bola 4r2, didapat
0
q 1 q q
E   k
4 r 2 0 4 0 r 2 r2
Kuat medan listrik di luar bola dapat diperoleh dengan menganggap bola
sebagai muatan titik yang terletak di pusat bola.
Muatan di dalam bola konduktor berongga adalah nol karena seluruh
muatannya tersebar di permukaan.
q
Adapun besar kuat medan listrik di permukaan bola adalah E k 2
R
q
dan di luar bola besar kuat medan listriknya adalah E k
r2

Contoh Soal
 
Sebuah bola konduktor diberi muatan sebesar 200 C. Apabila jari-jari bola tersebut 6 cm,
tentukanlah kuat medan listrik pada:
a. titik A yang terletak 2 cm dari pusat bola;
b. titik B yang terletak 6 cm dari pusat bola;
c. titik C yang terletak 9 cm dari pusat bola.
Jawab:
d. Titik A terketak di dalam bola (rA < R) sehingga kuat medan listrik di titik A = 0.
e. Titik B terletak tepat di permukaan bola (rB = R) sehingga besar E di B
NC-1
c. Titik C terletak di luar (rc > R) sehingga
NC-1
Latihan Soal

1. Dua konduktor pelat sejajar yang tiap pelatnya berbentuk persegi, dengan sisi 10 cm,
memiliki muatan listrik yang kuat sama besar dan berlawanan jenis. Kuat medan
listrik di antara kedua pelat besarnya 2 x 109 NC-1. Tentukanlah:
a. rapat muatan listrik setiap pelat;
b. besarnya muatan setiap pelat.
Latihan Soal

2. Sebuah muatan listrik q = 8,85 C berada di antara dua pelat sejajar yang masing-
masing memiliki rapat muatan 10-3 Cm-2. jika kedua pelat berada di udara,
tentukanlah:
a. kuat medan listrik di antara kedua pelat:
b. gaya Coulomb yang dialami oleh muatan q.
D. Energi Potensial Listrik dan Potensial Listrik
1. Energi Potensial Listrik
Kegiatan
Lakukan Kegiatan 2.4 untuk mengetahui penjelasan
tentang energi potensial listrik.
2. Potensial Listrik
a. Potensial Listrik oleh Sebuah Muatan Titik

Potensial listrik didefinisikan sebagai energi potensial listrik suatu muatan uji per satu
satuan muatan uji tersebut sehingga beda potensial listrik antara titik 1 dan 2 adalah

E p  1 1 kq kq
V12   kq  2   V1  dan V2 
q'  r r1  r1 r2

Sebuah muatan uji terpisah sejauh


r dari muatan q.
Secara umum, potensial sebuah titik P berjarak
r dari muatan q adalah
kq
Vp 
r
Tanda muatan q harus disertakan, q positif, akan menimbulkan V bernilai positif,
sedangkan untuk q bernilai negatif, akan menimbulkan V bernilai negatif, karena
besar usaha sama dengan perubahan energi potensial maka dapat diperoleh

W12 = q’ (V2 – V1) = q’ (V )

Jika titik P dipengaruhi oleh banyak muatan maka secara umum dapat dituliskan
q q1 q q
Vp   k V k  k 2  k 3  ...
r r1 r2 r3

b. Potensial Listrik pada Bola Konduktor Berongga


Potensial listrik di dalam bola konduktor berongga sama dengan
potensial listrik di permukaan bola tersebut.
Oleh karena potensial di seluruh ruang dalam bola konduktor
berongga sama, dapat dikatakan bahwa bidang di dalam bola
adalah bidang ekipotensial.
Bidang ekipotensial adalah bidang yang setiap titik pada bidang
tersebut memiliki potensial listrik sama. Bola konduktor berongga
dengan muatan +q dan jari-
jari R, dengan r adalah jarak
titik dari pusat bola.
c. Beda Potensial di Antara Dua Pelat Sejajar

Dua pelat konduktor sejajar yang luas setiap pelatnya A, terpisah


sejauh d, serta kuat medan listrik di antara pelat E.

Beda potensial V antara kedua pelat sejajar tersebut dapat


dinyatakan dengan menggunakan persamaan usaha.
W12 = q (V2 – V1) W12 = Fd

dengan F = qE sehingga W12 = qEd.

Dari kedua persamaan usaha tersebut, diperoleh V2 – V1 = Ed

Beda potensial V2 – V1 ini dapat ditulis sebagai beda potensial V antara kedua pelat.
 𝑉 =𝐸𝑑 → 𝐸= 𝑉
𝑑

Kerjakan Uji Kompetensi 2.4 di Buku


Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika
3 halaman 50.
3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik dalam Medan Listrik

Apabila pada partikel hanya terdapat resultan gaya yang berasal


dari gaya Coulomb, pada partikel tersebut berlaku Hukum
Kekekalan Energi Mekanik.

Hal ini dikarenakan partikel tidak


mengalami gaya luar selain gaya
coloumb yang bersifat konservatif. Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2

Oleh karena energi potensial listrik


1 1
Ep = qV dan energi kinetik qV1  mv12  qV2  mv22
2 2
Ek = 1/2 mv2,
Latihan Soal

1. Segitiga samasisi ABC memiliki sisi = 18 cm. sebuah muatan q’


akan dipindahkan dari titik A ke D yang terletak pada
pertengahan BC. Apabila q’ = qB = qC = -2C, tentukan:
a. potensial listrik di A (VA)
b. potensial listrik di D (VD); dan
c. besarnya usaha untuk memindahkan muatan tersebut.
Latihan Soal

2. Dua buah elektron masing-masing memiliki massa m = 9 x 10-31


kg dan besarnya muatan q = 1,6 x 10-19 C, terpisah sejauh 2,0 x
10-9 m ketika keduanya dibebaskan. Tentukanlah kelajuan
elektron-elektron tersebut pada saat kedunya terpisah sejauh
2,5 x 10-9 m.
E. Kapasitor Kegiatan
Kapasitor adalah komponen listrik yang Lakukan Aktivitas Ilmiah 2.2 dengan teliti
memiliki kemampuan untuk menyimpan untuk lebih memahami tentang kapasitor.
muatan listrik.
Pada prinsipnya, kapasitor terdiri atas dua plat konduktor yang
dipisahkan oleh suatu bahan isolator yang disebut sebagai dielektrik
sehingga kedua permukaan plat konduktor tersebut memiliki
kemampuan untuk menyimpan muatan listrik.

(a) Simbol kapasitor nonpolar (b) Simbol kapasitor polar

Fungsi kapasitor dalam berbagai rangkaian listrik, yaitu:


a. untuk menyimpan muatan dan energi listrik;
b. untuk memilih frekuensi pemancar pada pesawat radio;
c. sebagai perata tegangan dalam catu daya (power supply);
d. untuk menghilangkan percikan api pada sistem pengapian mobil.
1. Kapasitas Kapasitor

Kemampuan kapasitor untuk memperoleh dan menyimpan muatan listrik disebut


kapasitas kapasitor atau kapasitansi. Satuan kapasitas kapasitor adalah farad (F).
Jumlah muatan yang tersimpan dalam kapasitor adalah sebanding dengan selisih
potensial kedua plat konduktornya. Perbandingan tetap antara muatan (q) yang
tersimpan dalam kapasitor dan beda potensial antara kedua pelat konduktornya (V )
selalu tetap dan disebut sebagai kapasitas kapasitor.
q
C q = CV
V
Suatu kapasitor memiliki kapasitansi satu farad apabila beda potensial sebesar satu volt
menghasilkan muatan sebesar satu coulomb pada kapasitor tersebut.

a. Kapasitas Kapasitor Pelat Sejajar


Gambar tersebut menunjukkan dua pelat konduktor
yang disebut dengan kapasitor pelat sejajar.

A
C  0
d
b. Dielektrik

Dielektrik adalah bahan isolator yang digunakan untuk memisahkan kedua pelat
konduktor pada suatu kapasitor pelat sejajar.
Efisiensi relatif suatu bahan sebagai dielektrik ditunjukkan oleh 
K  1
konstanta dielektriknya (K) yaitu perbandingan permitivitas suatu 0
bahan dengan permitivitas ruang hampa:

Kapasitas kapasitor pelat sejajar bergantung pada dimensi kapasitor (luas pelat dan
jarak pelat), serta bahan yang mengisi ruang antara kedua pelat. Perlu diketahui pula
bahwa kapasitas kapasitor tidak bergantung pada muatan yang tersimpan di dalam
kapasitor dan beda potensial antara kedua pelatnya.

2. Rangkaian Kapasitor
a. Rangkaian Seri Kapasitor
(a) Dua kapasitor pelat sejajar C1 dan C2
dirangkai seri.

(b) Kapasitas pengganti (Ctotal) dari C1 dan


C2 dirangkai seri.
Untuk kapasitor yang dirangkai seri muatan qtotal  q1  q2  q3  ...
dan tegangannya adalah Vtotal  V1  V2  V3  ...

karena C = q/V , buktikan bahwa besar 1 1 1 1


    ...
kapasitas kapasitor yang dirangkai seri adalah C total C1 C 2 C 3

Tujuan merangkai seri kapasitor adalah untuk mendapatkan kapasitas kapasitor yang
lebih kecil sesuai dengan kebutuhan.
b. Rangkaian Paralel Kapasitor

(a) Dua kapasitor pelat sejajar C1


dan C2 disusun paralel.
(b) Kapasitas pengganti (Ctotal) dari
C1 dan C2 disusun paralel.

Untuk kapasitor yang dirangkai paralel, muatan qtotal  q1  q2  q3  ...


dan tegangan adalah Vtotal  V1  V2  V3  ...
karena C = q/V , buktikan bahwa besar kapasitas
Cparalel = C1 + C2 + C3 + ...
kapasitor yang dirangkai seri adalah
3. Energi yang Tersimpan dalam Kapasitor

Salah satu fungsi kapasitor adalah untuk menyimpan energi listrik.


Sejumlah muatan dq dipindahkan dari konduktor negatif
ke konduktor positif, energi potensialnya meningkat
sebesar dW = Vdq, dengan V adalah perbedaan potensial
antara kedua konduktor.

Energi yang tersimpan di dalam kapasitor, yaitu energi potensial adalah

1 q2 1 2 1
W  CV  qV
2C 2 2

Kerjakan Tugas 2.2 di Buku Siswa


Aktif dan Kreatif Belajar Fisika 3
halaman 55.
Contoh Soal
 Sebuah kapasitor dengan kapasitansi 10-5 F dihubungkan untuk beberapa saat
lamanya pada beda potensial 500 V (sampai terisi penuh). Kemudian,
dilepaskan dari sumber tegangannya dan kedua ujungnya dihubungkan
dengan ujung-ujung sebuah kapasitor lain dengan kapasitas 4 x 10-5 F yang
tidak bermuatan. Tentukan energi yang tersimpan
a. di dalam kapasitor pertama (W1) sebelum dihubungkan dengan kapasitor
kedua;
b. di dalam kedua kapasitor setelah kedua kapasitor tersebut dihubungkan.
Jawab:
c. J
d. q1 = C1V1 = (10-5)(500) = 5 x 10-3 C
kedua kapasitor dihubungkan pararel (kedua ujungnya dihubungkan)
Ctotal = C1 + C2 = (10-5) +(4 x 10-5) = 5 x 10-5 F
qtotal = q1 + q2 = (5 x 10-3) + (0) = 5 x 10-3 C
J
Latihan Soal
Tiga buah kapasitor yang masing-masing
kapasitasnya 3 F, 6 F, dan 9 F dihubungkan
secara seri. Kedua ujung dari gabungan
tersebut dihubungkan dengan sumber
tegangan yang besarnya 220 V. tentukanlah
besar tegangan antara ujung-ujung setiap
kapasitor.

Kerjakan Uji Komptensi 2.5 di Buku


Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Fisika
3 halaman 55.
Kesimpulan

Untuk mengetahui
lebih banyak tentang
Listrik Statis, buka
website berikut.
Terima Kasih
“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat.
Tidak ada yang dapat menggantikan kerja
keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang
terjadi ketika kesempatan bertemu dengan
kesiapan.”
Thomas A. Edison
Referensi

Sumber video:
www.youtube.com

Anda mungkin juga menyukai