Anda di halaman 1dari 4

Contoh Soal Induksi Matematika Beserta Jawaban

dan Pembuktiannya
Contoh Soal Induksi Matematika – Bagi pencinta ilmu matematika pasti sudah tidak merasa
asing dengan induksi matematika. Induksi matematika adalah semacam cara maupun metode
pembuktian absah guna membuktikan pernyataan matematika benar atau salah.

Induksi matematika merupakan metode penalaran yang bersifat deduktif. Jadi, induksi
matematika dipakai untuk melakukan pembuktian universal terkait statement matematika
tertentu. Contohnya, teori graf, teori bilangan, serta kombinatorika.

Pencinta matematika memakai induksi matematika untuk memberikan penjelasan terkait


pernyataan matematika yang sudah diketahui kebenarannya. Prinsip induksi matematika bisa
dijelaskan secara umum, yakni asumsi induktif serta induksi dasar.

Induksi matematika membutuhkan kecermatan tersendiri, meskipun terlihat cukup sederhana.


Seseorang yang ingin memahami induksi matematika dengan baik, sebaiknya mencari tahu
tentang contoh soal induksi matematika dan jawabannya secara lengkap.

Pengertian Induksi Matematika

Induksi matematika adalah metode pembuktian yang sering digunakan untuk menentukan
kebenaran dari suatu pernyataan yang diberikan dalam bentuk bilangan asli. Induksi matematika
merupakan salah satu kegiatan penalaran deduktif yang berkaitan dengan pembuktian
matematika.

Induksi matematika di dalam matematika merupakan sebuah dasar aksioma bagi beberapa
teorema yang melibatkan bilangan asli. Pembuktian suatu pernyataan matematis dengan induksi
matematika dilakukan di objek matematika yang bersifat diskrit, misalnya teori bilangan, teori
graf, dan kombinatorika. Matematikawan menggunakan induksi matematika untuk menjelaskan
pernyataan matematika yang telah diketahui kebenarannya.

Prinsip induksi matematis dapat dijelaskan secara umum dalam dua tahap, yaitu langkah awal
atau asumsi induktif dan langkah induksi dasar. Penggunaan induksi matematika utamanya
dilakukan pada tiga jenis masalah matematika, yaitu seri umum, habis dibagi, dan
ketidaksetaraan. Kemampuan pembuktian induksi matematika secara benar ditentukan oleh
tingkat pemahaman konsep. Setiap prosedur induksi matematika yang digunakan dalam suatu
konsep matematika dapat ditentukan melalui pemahaman relasional.
Sejarah Penggunaan Induksi Matematika

Demonstrasi pembuktian klaim bahwa “jumlah dari n bilangan ganjil pertama adalah bilangan
kuadrat, bukan n” (MathKnight/Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported).

Sejarah penggunaan induksi matematika dijelaskan oleh Bussey dalam artikel yang ditulisnya
pada 1917. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa proses induksi matematika telah digunakan
untuk pertama kali oleh D. Franciscus Maurolycus (1494–1575). Maurolycus adalah
matewatikawan berkebangsaan Italia dan kenalan dari Blaise Pascal (1623–1662).

Penggunaan induksi matematika dilakukan oleh Maurolycus dalam bukunya yang terbit pada
1575. Maurolycus menggunakan induksi matematika untuk membuktikan bahwa bilangan-
bilangan ganjil terbentuk dengan cara berturut-turut menambahkan 2 terhadap bilangan ganjil
pertama, yaitu 1.

Pembuktikan lain yang diperolehnya dengan induksi, yaitu jumlah n bilangan ganjil pertama
adalah kuadrat n. Pembuktian matematika yang dilakukan oleh Pascal maupun Maurolycus tidak
pernah menggunakan istilah induksi. Istilah induksi digunakan pertama kalinya pada 1956 oleh
John Wallis.

Dalam bukunya yang berjudul Arithmetica Infinitorum, Wallis menggunakan isitlah per modum


inductionis. Pada 1838, Augustus de Morgan (1806–1871) memperkenalkan istilah induksi
matematika ke publik melalui artikel induction yang ditulisnya di Jurnal Penny
Cyclopedia. Selanjutnya, Giuseppe Peano (1858–1932) merumuskan prinsip induksi matematika
ke dalam lima aksioma pada 1889. Kelima aksioma ini menyajikan definisi lengkap tentang
bilangan asli. Kelima aksioma tersebut, yaitu:

 1 adalah bilangan asli.


 Terdapat satu bilang turutan yang unik dan bentuk bilangan asli pada setiap bilangan
asli.
 Bilangan turutan yang sama mustahil ditemukan pada dua bilangan asli yang berbeda.
 1 bukan merupakan turutan dari sebarang bilangan asli.
 Sifat yang dimiliki oleh 1 dan turutan semua bilangan asli, pasti dimiliki juga oleh
semua bilangan asli.

Rumus Induksi Matematika

Sebagaimana dikutip dari buku berjudul Peka Soal Matematika SMA karya Darmawati, rumus
induksi matematika adalah sebagai berikut.
 Tunjukkan bahwa pernyataan benar untuk n = 1.
 Asumsikan pernyataan benar untuk n = k.
 Tunjukkan bahwa n = k + 1 juga benar.

Jika ketiga langkah di atas benar, dapat disimpulkan pernyataan contoh soal induksi matematika
adalah benar untuk setiap n bilangan asli.

Langkah-Langkah Mengerjakan Induksi Matematika

Induksi matematika sebenarnya merupakan semacam metode yang dipakai guna melakukan
pemeriksaan terkait validasi pernyataan dalam himpunan bilangan positif maupun himpunan
bilangan asli. Para matematikawan agar bisa melakukan pembuktian seperti ini, dibutuhkan dua
langkah penting.

1. Langkah Basis

Langkah basis merupakan langkah awal untuk melakukan pembuktian induksi matematika.
Langkah basis menunjukkan suatu pernyataan yang berlaku untuk bilangan 1.

2. Langkah Induksi

Setelah langkah basis, ada langkah induksi. Langkah induksi menunjukkan bahwa apabila
pernyataan itu berlaku untuk suatu bilangan n = k, maka pernyataan tersebut juga berlaku bagi
bilangan n = k + 1.

Prinsip Induksi Matematika

Ketika ingin mempelajari induksi matematika, sebaiknya cermati prinsip-prinsipnya terlebih


dahulu. Setidaknya ada empat prinsip yang harus dicermati saat membuktikan induksi
matematika, di antaranya seperti berikut.

 Basis = tunjukkan p(1) adalah benar.


 Induksi = misalnya p(n) adalah benar untuk seluruh bilangan positif n = 1.
 Langkah induksi memuat asumsi yang menyatakan tentang p (n) adalah benar. Asumsi
ini disebut sebagai hipotesis induksi.
 Kesimpulan = pembuktian bahwa p (n+1) adalah benar.

Contoh Soal

Soal 1
Buktikan dengan induksi matematika bahwa 1 + 3 + 5 + 7 + … + (2n – 1) = n². Untuk n bilangan
asli.
Jawaban:
Misalkan P(n) = 1 + 3 + 5 + 7 + … + (2n – 1) = 2²

Langkah 1

P(n) = 2n – 1 = n²
Untuk n = 1, maka:2(1) – 1 = 1²1=1
Jadi, pernyataan benar untuk n = 1

Langkah 2:

Akan dibuktikan implikasi P(k) benar → P(k+1) benarP(k) = 1 + 3 + 5 + 7 + …. + (2k -1) k²

Untuk P(k + 1) berlaku:


= 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2(k+1) – 1)
= 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2k + 2 – 1)
= 1 + 3 + 5 + … + (2k – 1) + (2k + 1) = k² + (2k+1)
= k² + 2k + 1

Ingat: (a+1)² = a² + 2a + 1
Maka= k² + 2k + 1 = (k + 1)²
Jadi, berdasarkan (1) dan (2) dapat disimpulkan bahwa P(n) benar untuk n bilangan asli.

Soal 2
Tulislah dengan notasi sigma 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7!

Contoh soal induksi matematika dan jawabannya:


= 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7= (1+2) + (2+1) + (3+1) + (4+1) + (5+1) + (6+1)=6 Σ (n+1)n=1

Soal 3
Buktikan pernyataan berikut dengan induksi matematika: 2+4+6+8+…+2n = n (n+1)?

Pembuktian:
Ditunjukkan bahwa Sn = n(n+1) bernilai benar untuk n = 1n = 1 → S1 =1(1+1) = 2 (benar)

Anda mungkin juga menyukai