Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

INDUKSI MATEMATIKA

DISUSUN OLEH:

Kelas: XI PH 1
Agit Syaputra
Muhammad Safaruddin Alsifasa

SMK NEGERI 1 BINTAN TIMUR


2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang yang masih menganggap bahwa matematika itu kurang
menyenangkan dan susah untuk di pelajari, namun jika kita berusaha dan memikirkan
bahwa matematika itu menyenangkan, pasti kita bisa mempelajari matematika itu.
Bukankah di dunia ini atau persisnya di dalam kehidupan kita ini semuanya
menggunakan matematika ?

Untuk menumbuhkan rasa menyenangkan ketika kita belajar matematika, yaitu


gunakan imajinasimu bahwa matematika itu menyenangkan, berikan rasa percaya diri di
dalam kepalamu bahwa matematika itu gampang, dan kalau perlu ketika kita
mengerjakan soal matematika kita harus berimajinasi seperti pemandu sorak yang tidak
sabar menunggu hasil pertandingan yang berakhir dengan kemenangan.(bersoraknya
dalam hati)

Nah ! untuk itu kami akan membahas tentang induksi matematika di mana
Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam matematika
untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan asli. Meski
namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap sering
dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan asli.

Bukan hanya itu induksi matematika pun mempunyai prinsip tersendiri untuk
memecahkan suatu permasalahan dan menyelesaikannya yaitu prinsip terurut rapi (well
-ordering principle) dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan asli
adalah himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3, … yang dapat dituliskan sebagai berikut:

Induksi matematika ditemukan pertama kali oleh seorang metematikawan asal


prancis yang bernama Blaise Pascal (1623-1662). Induksi matematika merupakan
teknik yang dikembangkan untuk membuktikan pernyataan dan merupakan pembuktian
deduktif, meski namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap
sering dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan
asli. Pengertian lain yaitu suatu cara standar dalam membuktikan bahwa sebuah
pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Pembuktian cara induksi
matematika ingin membuktikan bahwa teori atau sifat itu benar untuk semua bilangan
asli atau semua bilangan dalam himpunan bagiannya.
Induksi matematis adalah suatu teknik pembuktian penting dan dapat digunakan untuk
membuktikan pernyataan benar. Dalam bagian ini kita akan menggambarkan
bagaimana induksi matematis dapat digunakan dan mengapa induksi matematis
merupakan suatu teknik pembuktian valid. Dengan mencatat bahwa induksi matematis
hanya dapat digunakan untuk membuktikan hasil yang diperoleh suatu cara lain. Ini
bukan merupakan alat untuk menemukan formula atau teorema.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian dari induksi matematika ?

2. Bagaimana Prinsip Induksi Matematika ?

3. Bagaimana Hubungan Prinsip Induksi Matematika ?

4. Bagaimana Contoh Soal Penggunaan Induksi Matematika?

C. Tujuan
1. Mengetahui induksi Matematika.

2. Mengetahui Prinsip Induksi Matematika.

3. Mengetahui Hubungan Prinsip Induksi Matematika

4. Mengetahui Contoh Soal Penggunaan Induksi Matematika.


BAB II
PEMBAHASAN
Induksi Matematik
A. Definisi:
Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam
matematika untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan
asli. Meski namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap
sering dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan
asli.

Pembuktian cara induksi matematika ingin membuktikan bahwa teori atau sifat itu
benar untuk semua bilangan asli atau semua bilangan dalam himpunan bagiannya.
Caranya ialah dengan menunjukkan bahwa sifat itu benar untuk n = 1 (atau S(1) adalah
benar), kemudian ditunjukkan bahwa bila sifat itu benar untuk n = k (bila S(k) benar)
menyebabkan sifat itu benar untuk n = k + 1 (atau S(k + 1) benar).

Untuk membuktikan apakah pernyataan ini bernilai benar atau tidak untuk semua
bilangan asli, ada dua langkah yang dilakukan, yaitu:

Jika 1 benar, dan Jika 2 benar yang mengakibatkan juga benar, Maka bernilai benar
untuk setiap bilangan asli n.

Misalkan akan dibuktikan suatu pernyataan bahwa jumlah n bilangan asli pertama,
yaitu 1+2+:::+n, adalah sama dengan .Untuk membuktikan bahwa pernyataan itu berlaku
untuk setiap bilangan asli, langkah- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Cara Biasa / Basis

Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut benar untuk n = 1. Jelas sekali bahwa


jumlah 1 bilangan asli pertama adalah = 1. Jadi pernyataan tersebut adalah benar untuk
n = 1. Untuk n =1, Ruas kiri = 1 Sedangkan Ruas kanan = 1 Kerena ruas kiri = ruas kanan,
maka persamaan benar untuk n=1.

2. Menunjukkan bahwa jika pernyataan tersebut benar untuk n = k, maka pernyataan


tersebut juga benar untuk n = k+1.

Dengan induksi matematika dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut berlaku


untuk setiap bilangan asli nn

B. Prinsip Induksi Matematika


Defenisi lain dari Induksi matematika (mathematical induction) adalah metode
pembuktian yang sering digunakan untuk menentukan kebenaran dari suatu pernyataan
yang diberikan dalam bentuk bilangan asli.

C. Hubungan Prinsip Induksi Matematika


Hubungan prinsp induksi matematika tersebut dengan sebelumnya adalah dengan
memisalkan S = {n anggota N | P(n) adalah benar}. Sehingga kondisi 1 dan 2 pada
Prinsip Induksi Matematika di awal secara berturut-turut berkorespondensi dengan
kondisi 1 dan 2 pada Prinsip Induksi Matematika terakhir. Selain itu, kesimpulan S = N
juga berkorespondensi dengan kesimpulan P(n) benar untuk setiap n anggota N.

Asumsi bahwa “jika P(k) benar” dinamakan hipotesis induksi. Untuk membangun
hipostesis 2, kita tidak perlu menghiraukan kebenaran dari P(k), tetapi yang perlu kita
hiraukan adalah validitas dari “jika P(k), maka P(k + 1)”. Misalkan, jika kita akan menguji
pernyataan P(n): “n = n + 5”, maka secara logis kondisi (2) adalah benar, dengan
menambahkan 1 pada kedua sisi P(k) untuk mendapatkan P(k + 1). Akan tetapi, karena
pernyataan P(1): “1 = 6” adalah salah, kita tidak dapat menggunakan Induksi
Matematika untuk menyimpulkan bahwa n = n + 5 untuk setiap n anggota N.

D. Contoh Soal Penggunaan Induksi Matematika


Adapun beberapa contoh dalam penggunaan induksi matematika berikut ini:

1. Gunakan induksi matematika untuk membuktikan bahwa 5n− 1 dapat dibagi 4


untuk setiap n = 1, 2, ....

jawab:

Adapun langkah-langkahnya yaitu:

1) Akan ditunjukkan bahwa 5n − 1 habis dibagi 4 untuk n = 1. Maka 51− 1 = 5− 1 = 4


habis dibagi 4.

2) Asumsikan bahwa 5n− 1 habis dibagi 4 untuk n = k, juga untuk n = k + 1,


5n− 1 = (5)k+1− 1 = [5.5k]− 1

=[(1 + 4).5k]− 1

= [5k +4.5k]−1

= (5k− 1) + 4.5k

Karena n=k, maka jika k=1 akan berlaku, n=k=1. Jadi,

(5k− 1) + 4.5k = (51-1)+4.51

= (5-1)+4.5

= 4+20 = 24

Jadi, 24 dibagi 4 akan bernilai 6

Berlaku pula n = k = 2. Jadi,

(5k− 1) + 4.5k = (52-1)+4.52

= (25-1)+4.25

= 24+100 =124

Jadi, 124 dibagi 4 akan bernilai 31

2. Buktikan 1+3+5+...+(2n-1)= n2

Jawab:

1. Rumusnya benar untuk n=1 karena 1=12

2. Asumsikan bahwa rumus tersebut benar untuk n=k ; yaitu kita misalkan bahwa 1+3+5
+...+(2k-1)=k2.

maka rumus tersebut benar untuk n=k+1 (Catatan bahwa bilangan bulat positif ganjil ke
-n adalah (2k – 1), karena bilangan bulat ini diperoleh dengan menambahkan 2 suatu
total dari k – 1 kali dengan 1.); yaitu bahwa 1+3+5+...+(2k-1)+(2k+1)=(k+1)2

Dengan menambahkan (2k+1) pada kedua ruas, Sehingga mengasumsikan bahwa


P(k) benar, ini mengikuti

1+3 + 5 +…+(2k – 1) + (2k + 1) = 1 + 3 +…+ (2k – 1) + (2k + 1)


= k2 + (2k + 1)

= k2 + 2k + 1

= (k + 1)2.

Ini menunjukkan bahwa P(n + 1) mengikuti dari P(n). Catatan bahwa kita
menggunakan hipotesis induktif P(n) dalam kesamaan kedua dengan menempatkan
kembali jumlah dari n bilangan bulat positif ganjil pertama dengan n2.

3. Contoh soal pada Jumlah n Bilangan Asli Pertama. Buktikan untuk setiap n
anggota N, jumlah dari n bilangan asli pertama diberikan oleh rumus,

Bukti Kita akan mencoba membuktikan pernyataan di atas dengan Prinsip Induksi
Matematika yang dibahas di awal. Misalkan S adalah himpunan yang memuat n
anggota N sedemikian sehingga rumus di atas bernilai benar. Kita harus menguji
apakah kondisi (1) dan (2) pada Prinsip Induksi Matematika terpenuhi. Jika n = 1, maka

1 = ∙ 1 ∙ (1 + 1) sehingga 1 anggota S, dan kondisi (1) terpenuhi. Selanjutnya, andaikan k


anggota S maka kita akan menunjukkan k + 1 juga akan menjadi anggota S. Jika k
angota S, maka: Jika kita menambahkan k + 1 pada persamaan di atas, maka akan
diperoleh

Karena persamaan di atas merupakan pernyataan untuk n = k + 1, maka kita


menyimpulkan bahwa k + 1 anggota S. Sehingga, kondisi (2) terpenuhi. Sebagai hasilnya,
menurut Prinsip Induksi Matematika kita memperoleh bahwa S = N, atau dengan kata
lain persamaan tersebut berlaku untuk semua bilangan asli.

4. Karena P(1) benar dan implikasi P(n) = P(n +1) benar untuk semua bilangan
bulat positif n, prinsip induksi matematis menunjukkan bahwa P(n) benar untuk semua
bilangan bulat positif n.

a. Buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli n berlaku:

f(n) = (1 x 2) + (2 x 3) + (3 x 4) + + n (n + 1) = n (n + 1)(n + 2).

Jawaban: Langkah 1: f(n) => n (n + 1) = n (n + 1)(n + 2). Jika f(1), maka

=> 1 (1+1) = 1 (1 + 1)(1 + 2)


=>1(2) = n (2)(3)

=> 2 =2

Maka pernyataan tersebut bernilai benar untuk n = 1.

Langkah 2:

Misalkan pernyataan tersebut bernilai benar untuk n = k, yaitu:

f(k) = 1 x 2 + 2 x 3 + 3 x 4 + + k (k + 1) = (persamaan 1)

Maka akan kita buktikan bahwa pernyataan tersebut juga benar untuk n = k + 1, yaitu:

f(k + 1) = 1 x 2 + 2 x 3 + 3 x 4 + + k (k + 1) + (k + 1)(k + 2) = (persamaan 2)

Dari persamaan 1 tadi, kita tambahkan (k + 1)(k + 2) pada kedua ruas, yaitu:

1 x 2 + 2 x 3 + 3 x 4 + + k (k + 1) + (k + 1)(k + 2) = +(k + 1)(k + 2)

Persamaan terakhir ini sama dengan persamaan 2 di atas. Dengan demikian, kita
telah membuktikan bahwa pernyataan tersebut bernilai benar untuk setiap bilangan asli
n, dengan menggunakan induksi matematika.

b. Buktikan bahwa jumlah n bilangan ganjil pertama adalah n2. Persamaan yang
perlu dibuktikan: S(n)=1+3+5+⋯+2n−1=n2

Jawab:

Langkah pembuktian pertama: untuk n =1, benar bahwa S(1)=12=1

Langkah pembuktian kedua: andaikan benar untuk n=k, yaitu

S(k)=1+3+5+⋯+2k−1=k2, maka akan dibuktikan benar pula untuk n=k+1, yaitu

S(k+1)=1+3+5+⋯+2k−1+2(k+1)−1=(k+1)2

sekarang sederhanakan persamaan pada sisi kiri dengan mengingat bahwa


k2=1+3+5+...+2k−1 sesuai dengan pengandaian awal
[1+3+5+⋯+2k−1]+2(k+1)−1=k2+2(k+1)−1

kemudian padankan bentuk sederhana tadi dengan sebelah kanan

k2+2k+1=(k+1)2, ingat bahwa (k+1)2=k2+2k+1


(k+1)2=(k+1)2 (terbukti benar)

Kesimpulan: Jadi, S(n) benar untuk semua bilangan asli karena memenuhi kedua
langkah pembuktian.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam
matematika untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan
asli.

suatu prinsip yang digunakan untuk membuktikan induksi matematika, yaitu prinsip
terurut rapi (well-ordering principle) dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan
bilangan asli adalah himpunan yang memiliki anggota 1, 2, 3, … yang dapat dituliskan
sebagai berikut.

Induksi matematis digunakan untuk membuktikan hasil tentang kompleksitas


algoritma, pembetulan tipe program komputer tertentu, teorema tentang graf dan pohon,
dan juga suatu range luas dari identitas dan pertidaksamaan.

Induksi Matematika juga merupakan suatu teknik yang dikembangkan untuk


membuktikan pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Selain itu Induksi
Matematika juga digunakan untuk mengecek hasil proses yang terjadi secara berulang
sesuai dengan pola tertentu.

B. Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat
begitu banyak kekurangan.

Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca makalah ini kita semua
dapat mengatakan bahwa matematika itu asyik. Setelah kita belajar tentang induksi
Matematika kita akan lebih tertantang lagi dan lebih bersemangat dalam belajar
khususnya matematika. Namun seperti apa kata pepatah pasti tidak ada gading yang
tak retak apalagi mengenai sesuatu yang diciptakan manusia pastilah tidak ada yang
sempurna.

Demikian sedikit saran yang bisa saya sampaikan, semoga bisa diterima dengan
lapang dada dan kepala dingin. Saling menghargai pendapat orang lain adalah ciri
manusia yang beradab.

Anda mungkin juga menyukai