Anda di halaman 1dari 12

REVIEW ARTIKEL

LOGIKA MATEMATIKA
Penulis : Ella Andhany, M.Pd

Review ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit 1
Yang diampu oleh Marita Qori’atunnadyah, S.Stat., M.Stat.

Disusun oleh :
ACHMAD VIKY MASLICHIN (222140076)
ANDINI RAHMA SARI (222140007)
BINAR SASI ANDAMARI (222140019)
FARID PUTRA MURTADHO (222140086)
MOCHAMAD RAEZA AL FARIS (222140011)
MUHAMMAD SYAHRUL FIRMANSYAH (222140009)

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS WIDYA GAMA
LUMAJANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Induksi matematika ditemukan pertama kali oleh seorang metematikawan asal
prancis yang bernama Blaise Pascal (1623-1662). Induksi matematika merupakan teknik
yang dikembangkan untuk membuktikan pernyataan dan merupakan pembuktian
deduktif, meski namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap
sering dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan
asli. Pengertian lain yaitu suatu cara standar dalam membuktikan bahwa sebuah
pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Pembuktian cara induksi
matematika ingin membuktikan bahwa teori atau sifat itu benar untuk semua bilangan asli
atau semua bilangan dalam himpunan bagiannya.
Didalam matematika terdapat sebuah metode pembuktian yang disebut induksi
matematik yang jika dipelajari terlihat sulit namun akan semakin menarik. Induksi
matematika sendiri merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam matematika
untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan asli. Meski
namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap sering
dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan asli.
Contoh, kita ingin menemukan rumus jumlah dari n buah bilangan ganjil positif
yang pertama. Misalnya untuk n = 1, 2, 3, 4, 5, kita mengamati jumlah n bilangan ganjil
positif pertama adalah
n = 1 => 1 = 1
n = 2 => 1 + 3 =4
n = 3 => 1 + 3 + 5 =9
n = 4 => 1 + 3 + 5 +7 = 16
n = 5 => 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25
Dari nilai-nilai penjumlahan itu kita menduga bahwa jumlah n buah bilangan ganjil
positif pertama adalah n2. Kita perlu membuktikan bahwa perkiraan kita tersebut benar
jika memang itu faktanya.
B. Rumusan Masalah dan Urgensi Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis artikel merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Induksi Matematika ?
2. Apa saja prinsip - prinsip Induksi Matematika dan bagaimana langkah - langkah
melakukan pembuktian serta contoh penggunaan prinsip Induksi Matematika ?
3. Bagaimana bentuk umum dari Induksi Matematika ?

Adapun Tujuan dan Urgensi Penelitian ini adalah untuk:


1. Memahami pengertian dan konsep Induksi Matematik.
2. Mengetahui tahapan Induksi Matematik.
3. Mengetahui prinsip Induksi Matematik.
4.
BAB II
PEMBAHASAN

A. INDUKSI MATEMATIKA
1. Pengertian
Induksi Matematika merupakan salah satu metode pembuktian dimana dilakukan
secara deduktif digunakan demi membuktikan pernyataan matematika yang
bergantung terhadap himpunan bilangan yang terinci rapih (well ordered set).
Misalnya bilangan asli maupun himpunan bagian tak kosong dari bilangan aslinya.
Induksi Matematika merupakan salah satu metode pembuktian dimana dilakukan
secara deduktif untuk membuktikan pernyataan matematika yang bergantung terhadap
himpunan bilangan yang terinci secara rapih. Induksi Matematika ini hanya digunakan
untuk membuktikan kebenaran terhadap sebuah pernyataan ataupun rumus, tidak bisa
untuk menurunkan rumus.

2. Contoh
Setelah membaca penjelasan sebelumnya, berikut beberapa contoh pernyataan
matematika yang bisa dibuktikan melalui induksi matematika :
a) P(n) :  2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1), n adalah bilangan asli.
b) P(n) :  6n + 4 habis dibagi 5, untuk n sendiri bilangan asli.
c) P(n) :  4n < 2n, untuk tiap bilangan asli n ≥ 4
Cara awal yang paling mudah agar memahami prinsip kerja induksi matematika
ialah mengamati efek dominonya. Kita bisa mulai dengan mengajukan sebuah
pertanyaan “kapan semua domino akan jatuh?”.
 Ada dua syarat kondisi yang harus terpenuhi supaya semua domino tersebut jatuh :
Pertama : domino pertama atau 1 harus jatuh.
Kedua : benar jika setiap domino yang jatuh maka akan menjatuhkan tepat satu
domino pada berikutnya. 
Maksudnya bahwa domino 1 jatuh maka domino 2 juga pasti akan jatuh, lalu
jika domino 2 jatuh maka domino 3 juga pasti akan jatuh begitu seterusnya sampai
akhir. Secara umum bisa dikatakan jika domino k jatuh maka domino (k + 1) juga
akan jatuh serta implikasi hal ini berlaku bagi semua domino. Sehingga kedua
syarat kondisi diatas sudah terpenuhi, maka sudah dipastikan semua domino akan
jatuh juga.

3. Prinsip-Prinsip
Seperti P(n) merupakan sebuah pernyataan dimana bergantung pada n. P(n)
benar jika setiap n bilangan asli dapat memenuhi 2 kondisi dibawah ini :
a) P(1) benar, berarti untuk n = 1 maka P(n) adalah bernilai benar.
b) Tiap bilangan asli k, maka P(k) benar maka P(k + 1) ialah juga benar.
Prinsip diatas bisa diperluas untuk pernyataan yang bergantung terhadap
himpunan bagian tak kosong dari bilangan aslinya.
 Perluasan prinsip :
Seperti P(n) merupakan sebuah pernyataan yang bergantung pada n. P(n)
benar untuk setiap bilangan aslinya n ≥ m jika telah memenuhi 2 kondisi syarat
berikut :
1) P(m) benar, berarti untuk n = m, maka P(n) merupakan bernilai benar
2) Tiap bilangan asli k ≥ m, maka P(k) benar dan P(k + 1) ialah juga benar.
Untuk menunjukkan P(1) ialah benar, kita cukup mensubstitusikan n = 1
dalam P(n). Jika P(n) disajikan pada bentuk persamaan, berarti ruas kiri harus sama
dengan ruas kanannya pada saat sudah n = 1, barulah dapat disimpulkan P(1) ialah
benar. Dengan cara yang sama dapat diterapkan agar menunjukkan P(m) benar.
Kembali lagi didalam kasus domino yang terjadi diatas, supaya domino (k + 1)
jatuh, terlebih dulu domino k harus jatuh, sehingga barulah implikasi “jika domino
k jatuh maka selanjutnya domino (k + 1) akan jatuh juga” bisa terjadi.
Sehingga untuk menunjukkan implikasi “jika P(k) benar maka P(k + 1) juga
pasti benar”, terlebih dulu kita dapat menganggap maupun mengasumsikan jika
P(k) benar. Lalu berdasarkan asumsi itu kita tunjukkan P(k + 1) juga pasti benar.
Langkah asumsi P(k) benar ini dikenal dengan istilah hipotesis induksi.

4. Langkah-Langkah Pembuktian
Setelah mengetahui prinsipnya, berikut langkah-langkah pembuktian induksi
matematika yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
a) Langkah Dasar : Tunjukkan jika P(1) ialah benar.
b) Langkah Induksi : Asumsikan bahwa P(k) juga benar untuk tiap bilangan asli,
selanjutnya tunjukkan P(k+ 1) juga pasti benar berdasarkan asumsi itu. 
c) Kesimpulan : P(n) benar untuk setiap bilangan asli n tersebut.
5. Pembuktian Deret
Berikut hal – hal yang perlu diperhatikan menyangkut deret, sebelum masuk pada
pembuktian deretnya.
Jika P(n) :  u1 + u2 + u3 + … + un = Sn , maka
P(1) :  u1 = S1
P(k) :  u1 + u2 + u3 + … + uk = Sk
P(k + 1) :  u1 + u2 + u3 + … + uk + uk+1 = Sk+1
 Contoh 
Buktikan 2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1), buat tiap n bilangan asli.
Jawab :
P(n) :  2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1)
Segera dibuktikan P(n) benar untuk tiap n ∈ N

1) Langkah Dasar :
Segera ditunjukkan P(1) ialah benar
2 = 1(1 + 1)
Maka P(1) ialah benar

2) Langkah Induksi :
Asumsikan jika P(k) benar ialah
2 + 4 + 6 + … + 2k = k(k + 1),    k ∈ N
Segera ditunjukkan P(k + 1) juga akan benar, yaitu
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)

Hasil asumsi :
2 + 4 + 6 + … + 2k = k(k + 1)
Lalu tambahkan kedua ruas kanan dan kiri dengan uk+1 :
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = k(k + 1) + 2(k + 1)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 2)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)
Maka P(k + 1) ialah benar
Berdasarkan prinsip yang telah dijelaskan sebelumnya, terbukti jika P(n)
benar untuk tiap n bilangan asli tersebut.

6. Pembuktian Keterbagian
Pernyataan “a habis dibagi b” bersinonim dengan :
a) a kelipatan b
b) b faktor dari a
c) b membagi a
“Jika p sudah habis dibagi a dan q sudah habis dibagi a, sehingga (p + q) juga
sudah habis dibagi a”.
Misalnya : 
4 dapat habis dibagi 2 dan 
6 dapat habis dibagi 2, 
Sehingga (4 + 6) juga dapat habis dibagi 2
 Contoh 
Buktikan jika 6n + 4 habis dibagi 5, untuk tiap n merupakan bilangan asli.
Jawab :
P(n) :  6n + 4 dapat habis dibagi 5
Maka segera dibuktikan P(n) benar untuk tiap n ∈ N.

1) Langkah Dasar :
Segera ditunjukkan P(1) benar
61 + 4 = 10 habis dibagi 5
Sehingga P(1) ialah benar
2) Langkah Induksi :
Asumsikan jika P(k) benar, yaitu
6k + 4 dapat habis dibagi 5, k ∈ N
Segera ditunjukkan P(k + 1) juga akan benar, yaitu
6k+1 + 4 dapat habis dibagi 5.
6k+1 + 4 = 6(6k) + 4
6k+1 + 4 = 5(6k) + 6k + 4
Karena 5(6k) dapat habis dibagi 5 dan 
6k + 4 dapat habis dibagi 5, 
Sebabnya 5(6k) + 6k + 4 juga dapat habis dibagi 5.
Sehingga P(k + 1) ialah benar.
Berdasarkan prinsip induksi matematika yang telah dibahas, terbukti jika
6n + 4 dapat habis dibagi 5, untuk tiap n bilangan asli tersebut. “Bilangan
bulat a habis dibagi bilangan bulat b  jika terdapat bilangan bulat m sehingga
berlaku a =  bm”.
Misalnya, “10 habis dibagi 5″ benar karena terdapat suatu bilangan bulat
m = 2 sehingga 10 = 5.2. Maka pernyataan bahwa”10 habis dibagi 5” dapat
ditulis menjadi “10 = 5m, untuk m ialah bilangan bulat”. Menurut konsep
diatas, pembuktian keterbagian bisa juga diselesaikan melalui cara sebagai
berikut.

7. Pembuktian Pertidaksamaan
Sebelum ke contoh mengenai ini, berikut perhatikanlah sifat-sifat
pertidaksamaan yang biasa digunakan :
a)

b)

c)
Sebelum masuk kedalam contoh soal, alangkah bagusnya kita latihan terlebih
dahulu menggunakan sifat-sifat yang ada diatas agar dapat menunjukkan implikasi
“jika P(k) benar maka P(k + 1) juga dapat benar”.

Seperti :
P(k) :  4k < 2k
P(k + 1) :  4(k + 1) < 2k+1
Sehingga diasumsikan jika P(k) benar untuk k ≥ 5, tunjukkan jika P(k + 1) juga ialah
benar !
Ingatlah bahwa target awal ialah menunjukkan
4(k + 1) < 2k+1 = 2(2k) = 2k + 2k  (TARGET)
Pertama dapat dimulai dari ruas kiri bentuk pertidaksamaan diatas :
4(k + 1) = 4k + 4
4(k + 1) < 2k + 4   (karena 4k < 2k)
4(k + 1) < 2k + 2k    (karena 4 < 4k < 2k)
4(k + 1) = 2(2k)
4(k + 1) = 2k+1
Menurut sifat transitif yang sudah dijelaskan, dapat disimpulkan
4(k + 1) < 2k+1
Mengapa 4k bisa berubah menjadi 2k ?
Menurut sifat ke 3, kalian diperbolehkan menambahkan kedua ruas suatu
pertidaksamaan menjadi bilangan yang sama, karena tidak dapat merubah nilai
kebenaran pertidaksamaan tersebut. Karena 4k < 2k benar, akibatnya 4k + 4 < 2k + 4
juga ialah benar.
Darimana kita tahu, 4 harus diubah menjadi 2k ? Perhatikanlah target awal
kalian. Hasil sementara ialah 2k + 4 sedangkan target awal ialah 2k + 2k. Jika k ≥ 5,
maka 4 < 4k dan 4k < 2k ialah benar, sehingga 4 < 2k juga benar (dimana bersifat
transitif). Akibatnya 2k + 4 < 2k + 2k ialah benar (dimana bentuk sifat 3).
 Contoh 
Buktikanlah untuk setiap bilangan asli jika n ≥ 4 berlaku 3n < 2n.
Jawab :
P(n) :  3n < 2n
Segera dibuktikan P(n) juga berlaku untuk n ≥ 4, n ∈ NN
1) Langkah Dasar :
Segera ditunjukkan P(4) ialah benar
3.4 = 12 < 24 = 16
3.5 Sehingga P(4) ialah benar

2) Langkah Induksi :
Lalu asumsikan P(k) juga benar, yaitu
3k < 2k,    k ≥ 4
Segera ditunjukkan P(k + 1) juga ialah benar, yaitu
3(k + 1) < 2k+1
3(k + 1) = 3k + 3
3(k + 1) < 2k + 3               (karena 3k < 2k)
3(k + 1) < 2k + 2k             (karena 3 < 3k < 2k)
3(k + 1) = 2(2k)
3(k + 1) = 2k+1
Maka P(k + 1) juga ialah benar
Berdasarkan prinsip induksi matematika yang telah dibahas, terbukti jika
P(n) berlaku untuk tiap bilangan aslinya n ≥ 4.

                                                  
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian deduktif dalam
matematika untuk menyatakan suatu pernyataan adalah benar untuk semua bilangan
asli.
Suatu prinsip yang digunakan untuk membuktikan induksi matematika, yaitu
prinsip induksi sederhana, induksi yang dirapatkan (Generalized) dan induksi kuat
dari bilangan asli. Seperti kita ketahui, himpunan bilangan asli adalah himpunan
yang memiliki anggota 1, 2, 3, … .
Induksi matematik digunakan untuk membuktikan hasil tentang kompleksitas
algoritma, pembetulan tipe program komputer tertentu, teorema tentang graf dan
pohon, dan juga suatu range luas dari identitas dan pertidaksamaan.
Induksi Matematika juga merupakan suatu teknik yang dikembangkan untuk
membuktikan pernyataan tertentu berlaku untuk setiap bilangan asli. Selain itu
Induksi Matematika juga digunakan untuk mengecek hasil proses yang terjadi secara
berulang sesuai dengan pola tertentu.

B. Saran
Sebagai mahasiswa informatika hendaknya kita mengetahui tentang apa itu
induksi matematik, konsep, tahapan serta prinsip induksi matematik. Sehingga
dengan mengetahui hal itu kita bisa mengerti tentang materi yang sudah dijelaskan
dan memungkinkan berguna pada program codingan yang akan dibuat oleh
mahasiswa,
DAFTAR PUSTAKA

Ella Andhany, M.Pd. DIKTAT KULIAH MATEMATIKA DISKRIT. MATEMATIKA


DISKRIT (2018): 87.
http://repository.uinsu.ac.id/4464/1/DIKTAT.pdf

Anda mungkin juga menyukai