Anda di halaman 1dari 15

Induksi Matematika

Nama: Muhammad Alifurqan Ramadhan


NIM: 202010370311202
Kelas: E
Konsep Dasar Induksi Matematika

▪ Induksi matematika merupakan sebuah metode deduktif yang


digunakan sebagai pembuktian pernyataan benar atau salah.
▪ Pada prosesnya, kesimpulan ditarik berdasarkan kebenaran
pernyataan yang berlaku secara umum sehingga untuk pernyataan
khusus juga dapat berlaku benar juga.
▪ Selain itu, suatu variabel dalam induksi matematika juga dianggap
sebagai sebuah anggota dari himpunan bilangan asli.
Konsep Dasar Induksi Matematika

Pada dasarnya, terdapat tiga langkah dalam induksi matematika agar


dapat membuktikan apakah suatu rumus atau pernyataan dapat
bernilai benar atau justru sebaliknya.
Langkah-langkah tersebut adalah :
▪ Membuktikan suatu pernyataan atau rumus benar untuk n = 1.
▪ Mengasumsikan suatu pernyataan atau rumus benar untuk n = k.
▪ Membuktikan suatu pernyataan atau rumus benar untuj n = k + 1.
Dari langkah di atas, dapat kita asumsikan bahwa sebuah pernyataan
harus dapat dinyatakan kebenarannya untuk n=k dan n=k+1.
Jenis Induksi Matematika

▪ Terdapat berbagai macam permasalahan matematis yang


dapat diselesaikan melalui induksi matematika.
▪ Oleh karena itu, induksi matematika dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu deret, pembagian dan pertidaksamaan.
1. Deret

▪ Pada jenis deret, biasanya persoalan induksi matematika ditemui


dalam bentuk penjumlahan yang beruntun.
▪ Sehingga, pada persoalan deret haruslah dibuktikan kebenarannya
pada suku pertama, suku ke-k dan suku ke-(k+1).
2. Pembagian

Jenis induksi matematika pembagian dapat kita jumpai di berbagai soal yang
menggunakan kalimat sebagai berikut :

a habis dibagi b
b faktor dari a
b membagi a
a kelipatan b

Keempat ciri tersebut menunjukkan bahwa pernyataan tersebut dapat


diselesaikan menggunakan induksi matematika jenis pembagian. Hal yang
perlu diingat adalah, jika bilangan a habis dibagi dengan b maka a = b.m
dengan m adalah bilangan bulat.
3. Pertidaksamaan

Jenis pertidaksamaan ditandai dengan tanda lebih dari atau kurang


dari yang ada di pernyataannya.

Terdapat sifat-sifat yang sering digunakan dalam penyelesaian induksi


matematika jenis pertidaksamaan. Sifat-sifat tersebut adalah :

• a > b > c  ⇒  a > c  atau a < b < c  ⇒  a < c


• a < b dan c > 0  ⇒  ac < bc  atau a > b dan c > 0  ⇒  ac > bc
• a < b  ⇒  a + c < b + c  atau a > b  ⇒  a + c > b + c
Tahapan Pembuktian Induksi Matematika

Dari penjelasan di atas, maka langkah untuk pembuktikan dari


induksi matematika dapat dilakukan dengan urutan seperti di
bawah ini:
Langkah awal: Menunjukan P(1) benar.
Langkah induksi: Ibaratkan P(k) benar untuk sebarang k bilangan
asli, lalu menunjukan P(k+ 1) juga benar berdasarkan dengan asumsi
tersebut.
Kesimpulan: P(n) benar untuk masing-masing bilangan asli n.
Contoh Soal 1
▪ Buktikan 2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1), untuk masing-masing n bilangan asli.
▪ Jawab:
P(n) :  2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1)
▪ Akan dibuktikan dengan P(n) benar untuk masing-masing n ∈ N
▪ Langkah awal:
▪ Menunjukan P(1) benar
2 = 1(1 + 1)
▪ Sehingga diperoleh, P(1) benar
Contoh Soal 1

Langkah induksi:

Ibaratkan P(k) benar yakni:


2 + 4 + 6 + … + 2k = k(k + 1),    k ∈ N

Akan menunjukanP(k + 1) juga benar, yakni:


2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)

Dari asumsi di atas maka:


2 + 4 + 6 + … + 2k = k(k + 1)

Tambahkan kedua ruas dengan uk+1 :


2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = k(k + 1) + 2(k + 1)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 2)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)

Sehinga, P(k + 1) benar

Berdasarkan dari prinsip induksi matematika tersebut, terbukti bahwa P(n) benar untuk masing-masing n
bilangan asli.
Contoh Soal 2
▪ Buktikan 6n + 4 habis dibagi 5, untuk masing-masing n bilangan asli.
▪ Jawab:
▪ P(n) :  6n + 4 habis dibagi 5
▪ Akan dibuktikan dengan P(n) benar pada masing-masing n ∈ N.
▪ Langkah awal:
▪ Akan menunjukan P(1) benar
61 + 4 = 10 habis dibagi 5
▪ Sehingga, P(1) benar
Contoh Soal 2
▪ Langkah induksi:
▪ Ibaratkan bahwa P(k) benar, yakni:
6k + 4 habis dibagi 5,    k ∈ N
▪ Akan menunjukan P(k + 1) juga benar, yakni:
6k+1 + 4 habis dibagi 5.
▪ 6k+1 + 4 = 6(6k)+ 4
6k+1 + 4 = 5(6k) + 6k + 4
▪ Sebab 5(6k) habis dibagi 5 dan 6k + 4 habis dibagi 5, maka 5(6k) + 6k + 4 juga akan
habis dibagi 5.
▪ Sehingga, P(k + 1) benar.
▪ Berdasarkan dari prinsip induksi matematika tersebut, terbukti bahwa 6 n + 4
habis dibagi 5, untuk masing-masing n bilangan asli.
Contoh Soal 3
▪ Buktikan untuk masing-masing bilangan asli n ≥ 2 dan berlaku 3n > 1 + 2n
▪ Jawab:
▪ P(n) :  3n > 1 + 2n
▪ Akan dibuktikan P(n) berlaku untuk n ≥ 2, n ∈ NN
▪ Langkah awal:
▪ Akan menunjukan bahwa P(2) bernilai benar, yakni:
32 = 9 > 1 + 2.2 = 5
▪ Sehingga, P(1) bernilai benar
Contoh Soal 3
▪ Langkah induksi:
▪ Ibaratkan bahwa P(k) benar, yakni:
3k > 1 + 2k,    k ≥ 2
▪ Akan menunukan bahwa P(k + 1) juga benar, yakni
3k+1 > 1 + 2(k + 1)
▪ 3k+1 = 3(3k)
3k+1 > 3(1 + 2k)               (karena 3k > 1 + 2k)
3k+1 = 3 + 6k
3k+1 > 3 + 2k                    (karena 6k > 2k)
3k+1 = 1 + 2k + 2
3k+1 = 1 + 2(k + 1)
▪ Sehingga, P(k + 1) juga bernilai benar
▪ Berdasarkan konsep dari induksi matematika, terbukti bahwa P(n) berlaku untuk
masing-masing bilangan asli n ≥ 2.
Penutup

▪SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai