Anda di halaman 1dari 89

0

1
DAFTAR PUSTAKA

NOTASI SIGMA ............................................................................................... 4


LATIHAN SOAL 1 ........................................................................................ 5
INDUKSI MATEMATIKA ............................................................................... 8
LATIHAN 2 .................................................................................................. 11
PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL ..................................... 14
LATIHAN SOAL 3 ...................................................................................... 16
PROGRAM LINEAR ...................................................................................... 21
LATIHAN SOAL 4 ...................................................................................... 25
MATRIKS ......................................................................................................... 32
LATIHAN SOAL 5 ...................................................................................... 36
TRANSFORMASI GEOMETRI.................................................................... 43
LATIHAN 6 .................................................................................................. 51
BARISAN DAN DERET ................................................................................ 55
LATIHAN 7 .................................................................................................. 61
LIMIT FUNGSI ALJABAR ............................................................................ 64
LATIHAN 8 .................................................................................................. 69
TURUNAN....................................................................................................... 73
LATIHAN 9 .................................................................................................. 77
INTEGRAL ....................................................................................................... 81
LATIHAN 10 ................................................................................................ 84
KUNCI JAWABAN ........................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 88

2
3
NOTASI SIGMA

Sigma dalam bahasa sederhananya dapat dikatakan sebagai jumlah.


Notasi sigma adalah simbol untuk menjumlahkan sejumlah bilangan
terurut yang mengikuti suatu pola dan aturan tertentu.

Berikut ini adalah sifat-sifat notasi sigma yang dapat digunakan untuk
mengerjakan soal-soal tentang notasi sigma

4
LATIHAN SOAL 1

1. Nilai dari

a. 100 d. 130
b. 110 e. 140
c. 120

2. Nilai dari

a. 5.020 d. 5.050
b. 5.030 e. 5.060
c. 5.040

3. Diketahui persamaan.

Nilai x yang memenuhi yaitu . . .


a. -3 atau -1 d. 3 atau 1
b. -3 atau 1 e. 6 atau -3
c 3 atau -1
4.

5
5.

6.

7. Berapakah nilai ∑4k=1(3k2+4k)


1+23+35+⋯+611, manakah bentuk yang tepat …

6
7
INDUKSI MATEMATIKA
Induksi matematika menjadi sebuah metode pembuktian secara
deduktif yang digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan benar
atau salah. Dalam induksi matematika ini, variabel dari suatu perumusan
dibuktikan sebagai anggota dari himpunan bilangan asli.

Ada tiga langkah dalam induksi matematika yang diperlukan untuk


membuktikan suatu rumus atau pernyataan. Langkah-langkah tersebut
adalah :
1. Membuktikan bahwa rumus atau pernyataan tersebut benar untuk
n = 1.

2. Mengasumsikan bahwa rumus atau pernyataan tersebut benar


untuk n = k.

3. Membuktikan bahwa rumus atau pernyataan tersebut benar untuk


n = k + 1.

Untuk menerapkan induksi matematika, kita harus bisa menyatakan


pernyataan P (k + 1) ke dalam pernyataan P(k) yang diberikan. Untuk
meyatakan persamaan P (k + 1), substitusikan kuantitas k + 1 kedalam
pernyataan P(k).
Jenis Induksi Matematika

1. Deret Bilangan

Sebagai ilustrasi dibuktikan secara induksi matematika


bahwa .
 Langkah 1

untuk n = 1, maka :

1=1

Bentuk untuk n = 1 rumus tersebut benar.


 Langkah 2

8
Misal rumus benar untuk n = k, maka:

 Langkah 3
Akan dibuktikan bahwa rumus benar untuk n = k + 1. Sehingga:

Pembuktiannya:

(dalam langkah 2, kedua


ruas
ditambah k + 1)

. (k + 1) dimodifikasi menyerupai )

(penyederhanaan)

(terbukti)
2. Bilangan bulat hasil pembagian
Suatu bilangan dikatakan habis dibagi jika hasil pembagian tersebut
adalah bilangan bulat. Sebagai ilustrasi, dibuktikan secara induksi
matematika bahwa habis dibagi 9.

 Langkah 1

untuk n = 1, maka:

= 27

27 habis dibagi 9, maka n = 1 benar.

 Langkah 2
Misal rumus benar untuk n = k, maka :
9
(habis dibagi 9)

(b merupakah hasil bagi oleh 9)

 Langkah 3

Akan dibuktikan bahwa rumus benar untuk n = k + 1. Pembuktian:

kemudian dimodifikasi dengan memasukan .

… akan habis dibagi oleh 9 (terbukti)

10
LATIHAN 2

1. Gunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus

untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

2. Buktikan bahwa untuk setiap bilangan bulat positif n,

3. Buktikan bahwa

untuk semua bilangan


bulat positif n.

4. Buktikan bahwa
untuk semua bilangan
bulat positif n.

5. Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.


6. Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 2.


7. Buktikan bahwa 3 adalah faktor 4n – 1 untuk semua bilangan bulat
positif n
8. Buktikan bahwa x – y adalah faktor dari xn – yn untuk semua
bilangan bulat positif n. [Petunjuk: xk + 1 – yk + 1 = xk(x – y) +
(xk – yk)y.]
9. Buktikan bahwa salah satu faktor dari (n3 + 3n² +2n) adalah 3
untuk semua bilangan bulat positif n.
10. Buktikan bahwa untuk semua bilangan bulat positif n, salah satu
faktor dari 22n + 1 + 1 adalah 3
11. Buktikan bahwa untuk semua bilangan bulat positif n, salah satu
faktor dari 22n + 1 + 1 adalah 3

11
12. Gunakan induksi matematika untuk menunjukkan bahwa 5n – 1
habis dibagi 4 untuk semua bilangan bulat positif n.
13. Buktikan bahwa n² – n + 41 merupakan bilangan ganjil untuk
semua bilangan bulat positif n
14. Buktikan bahwa 32n – 1 habis dibagi 8 untuk semua bilangan bulat
positif n.
15. Buktikan bahwa sebarang bilangan bulat yang lebih besar dari 1
habis dibagi oleh suatu bilangan prima.
16. Suatu barisan s0, s1, s2, … didefinisikan sebagai berikut:

untuk semua bilangan bulat k ≥ 2.

17. Misalkan a1, a2, a3, … adalah barisan yang didefinisikan


sebagai berikut.

untuk semua bilangan bulat k ≥ 3.


Buktikan bahwa an adalah bilangan ganjil untuk semua bilangan
bulat n ≥ 1.

18. Misalkan b0, b1, b2, … adalah barisan yang didefinisikan


sebagai berikut.

19. Misalkan c0, c1, c2, … adalah barisan yang didefinisikan


sebagai berikut.

untuk semua bilangan bulat k ≥


3. Buktikan cn ≤ 3 untuk semua bilangan bulat n ≥ 0
n

20. Buktikan bahwa x – y adalah faktor dari xn – yn untuk semua


bilangan bulat positif n. [Petunjuk: xk + 1 – yk + 1 = xk(x – y) +
(xk – yk)y.]

12
13
PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Pertidaksamaan linier dua variabel yaitu suatu pertidaksamaan yang


memuat dua variabel dengan pangkat tertinggi satu.
Penyelesaian dari pertidaksamaa linier dua variabel ini merupakan
gambar daerah pada grafik Catesius (sumbu-XY) yang dibatasi oleh
suatu garis linier

contoh :

1. Tentukanlah daerah penyelesaian pertidaksamaan linier 2x + y ≤ 6,


dengan x dan y anggota real.
Jawab:
Pertama kita lukis garis 2x + y = 6 dengan bantuan tabel.

Selanjutnya diambil satu titik sembarang sebagai titik uji, misalnya O(0,
0), sehingga diperoleh 2(0) + 0 = 0 ≤ 6

Jadi himpunan penyelesaiannya adalah daerah bagian kiri bawah garis 2x


+ y = 6.

Jika beberapa pertidaksamaan linier bergabung dalam satu sistem, maka


bentuk tersebut dinamakan sistem pertidaksamaan linier, dimana
himpunan penyelesaiannya merupakan irisan dari daerah penyelesaian
masing-masing pertidaksamaan linier.

14
2. Seorang pedagang mainan ingin membeli mainan untuk
persediaan di tokonya maksimum 100 paket. Mainan yang akan
dibeli adalah jenis A dengan harga Rp 6.000 perpaket dan jenis B
seharga Rp. 8.000 perpaket. Uang yang tersedia untuk modal
adalah Rp. 720.000. Gambarlah daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan liniernya agar keuntungannya makasimum
Jawab :
Misalkan x = banyaknya mainan jenis A
y = banyaknya mainan jenis B
maka sistem pertidaksamaannya dapat ditentukan sebagai berikut :
x + y ≤ 100 .................................... x + y ≤ 100
6000x + 8000y ≤ 720000 ...............3x + 4y ≤ 360
x≥0
y≥0
Selanjutnya digambar daerah penyelesaiannya ke dalam koordinat
Cartesius

15
LATIHAN SOAL 3

1. Daerah yang diarsir pada gambar ialah himpunan penyelesaian


suatu sistem pertidaksamaan linear.

Nilai maksimum dari f (x, y) = 7x + 6y adalah....


A . 88

B. 94

C. 102

D. 106
E. 196

2. Suatu perusahaan meubel memerlukan 18 unsur A dan 24 unsur B


per hari. Untuk membuat barang jenis I diperlukan 1 unsur A dan 2
unsur B, sedangkan untuk membuat barang jenis II diperlukan 3
unsur A dan 2 unsur B. Jika barang jenis I dijual seharga Rp
250.000,00 per unit dan barang jenis II dijual seharga Rp
400.000,00 per unit, maka semoga penjualannya mencapai
maksimum, berapa banyak masing-masing barang harus dibuat?
A. 6 jenis I
B. 12 jenis II
C. 6 jenis I dan 6 jenis II
D. 3 jenis I dan 9 jenis II
E. 9 jenis I dan 3 jenis II
16
3. Seorang pedagang gorengan menjual pisang goreng dan
bakwan. Harga pembelian untuk satu pisang goreng Rp1.000,00
dan satu bakwan Rp400,00. Modalnya hanya Rp250.000,00 dan
muatan gerobak tidak melebihi 400 biji. Jika pisang goreng dijual
Rp1.300,00/biji dan bakwan Rp600,00/biji, keuntungan maksimum
yang diperoleh pedagang adalah…
A. Rp102.000,00
B. Rp96.000,00
C. Rp95.000,00
D. Rp92.000,00
E. Rp86.000,00

4. Nilai minimum dari f(x,y) = 4x + 5y yang memenuhi


pertidaksamaan 2x + y ≥ 7, x + y ≥ 5, x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah…
A. 14
B. 20
C. 23
D. 25
E. 35

5.Sebuah pesawat terbang memiliki tempat duduk tidak lebih dari


60 buah. Setiap penumpang bagasinya dibatasi, untuk penumpang
kelas utama 30 kg, dan untuk penumpang kelas ekonomi 20 kg.
Pesawat tersebut hanya dapat membawa bagasi 1.500 kg. Jika tiket
untuk setiap penumpang kelas utama Rp. 600.000,00 dan untuk
kelas ekonomi Rp. 450.000,00, maka penerimaan maksimum dari
penjualan tiket adalah ….
A. Rp. 13.500.000,00 C. Rp. 21.500.000,00 E. Rp. 41.500.000,00
B. Rp. 18.000.000,00 D. Rp. 31.500.000,00

6. Nilai minimum dari f(x,y) = 4x + 5y yang memenuhi


pertidaksamaan 2x + y ≥ 7, x + y ≥ 5, x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah…
A. 14
B. 20
C. 23
D. 25

17
E. 35

7. Untuk membuat suatu cetak roti A dipergunakan 50 gram


mentega dan 60 gram tepung, dan satu cetak roti B diperlukan 100
gram mentega dan 20 gram tepung. Jika tersedia 3,5 kg mentega
dan 2,2 kg tepung, maka jumlah kedua macam roti yang dapat di
buat paling banyak ....
a. 40cetak d. 55cetak

b. 45cetak e. 60cetak

c. 50cetak

8. Suatu masalah dalam program linear setelah di terjemahkan ke


dalam model matematika adalah x ≥ 0 ; y ≥ 0 ; x+2y ≤8 ; 3x+2y ≤12
; Nilai maksimum dari T = 2x+3y pada daerah himpunan
penyelesaian sistem pertidaksamaan tersebut adalah....
a. 10 d. 25

b. 13 e. 30

c. 17

9. Seorang pedagang khusus menjual produk A dan produk B. Produk A


dibeli seharga Rp 2.000,00 per unit, dijual dengan laba Rp 800,00. Produk
B dibeli seharga Rp 4.000,00 per unit, dijual dengan laba Rp 600,00. Jika
ia mempunyai modal Rp 1.600.000,00 dan gudangnya mampu
menampung paling banyak 500 unit, maka keuntungan terbesar
diperoleh bila ia membeli …

10.untuk membuat barang A diperlukan 6 jam kerja mesin I dan 4 jam


kerja mesin II, sedangkan untuk barang B diperlukan 4 jam kerja mesin I
dan 8 jam kerja mesin II. Setiap hari kedua mesin tersebut bekerja tidak

18
lebih dari 18 jam. Jika setiap hari dapat dihasilkan x barang A, y barang B,
maka model matematikanya adalah sistem persamaan…

11. Nilai maksimum dari F(x,y) = 2x + 3y pada daerah 3x + y ≥ 9, 3x + 2y


≤ 12, x ≥ 0 dan y ≥ 0 adalah

12.Seorang penjahit akan membuat 2 model pakaian. Dia mempunyai


persediaan kain batik 40 meter dan kain polos 15 meter. Model A
memerlukan 1 meter kain batik dan 1,5 meter kain polos, sedang model
B memerlukan 2 meter kain batik dan 0,5 meter kain polos. Maksimum
banyak pakaian yang mungkin dapat dibuat adalah…

13.jika titik (1,4) dan (4,1) merupakan titik minimum fungsi objektif f (x,y)
= ax + by dengan kendala x + y ≥ 5, x + 2y ≤ 20, x ≥ 0, dan y ≥ 0, maka
nilai a : b adalah…

14.Nilai minimum fungsi objektif (tujuan) f (x,y) = x + 4y dengan kendala


3x + 2y ≥ 24, x ≥ 2, dan y ≥ 3 adalah…

15.

19
20
PROGRAM LINEAR

Program linear adalah suatu metode penentuan nilai optimum dari suatu
persoalan linear. Nilai optimum (maksimal atau minimum) diperoleh dari
nilai dalam suatu himpunan penyelesaiaan persoalan linear. Persyaratan,
batasan, dan kendala dalam persoalan linear merupakan sistem
pertidaksamaan linear.

Model Matematika Program Linear


Model matematika merupakan pernyataan yang menggunakan peubah
dan notasi matematika.
Sebagai ilustrasi, produsen sepatu membuat 2 model sepatu
menggunakan 2 bahan yang berbeda. Komposisi model pertama terdiri
dari 200 gr bahan pertama dan 150 gr bahan kedua. Sedangkan
komposisi model kedua terdiri dari 180 gr bahan pertama dan 170 gr
bahan kedua. Persediaan di gudang bahan pertama 76 kg dan bahan
kedua 64 kg. Harga model pertama adalah Rp. 500.000,00 dan model
kedua Rp. 400.000,00. Jika disimpulkan/disederhanakan dalam bentuk
tabel menjadi berikut:

21
Dengan peubah dari jumlah optimal model 1 adalah x dan model 2
adalah y, dan hasil penjualan optimal adalah f(x, y) = 500.000x +
400.000y. Dengan syarat:

 Jumlah maksimal bahan 1 adalah 72.000 gr, maka 200x + 150y ≤


72.000.

 Jumlah maksimal bahan 2 adalah 64.000 gr, maka 180x + 170y ≤


64.000

 Masing-masing model harus terbuat.


Model matematika untuk mendapat jumlah pen jualan yang maksimum
adalah:

Nilai Optimum Fungsi Objektif

Fungsi objektif merupakan fungsi linear dan batasan-batasan


pertidaksamaan linear yang memiliki himpunan penyelesaian. Himpunan
penyelesaian yang ada merupakan titik-titik dalam diagram cartesius
yang jika koordinatnya disubstitusikan kedalam fungsi linear dapat
memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Nilai optimum fungsi objektif dari suatu persoalan linear dapat


ditentukan dengan metode grafik. Dengan melihat grafik dari fungsi
objektif dan batasan-batasannya dapat ditentukan letak titik yang
menjadi nilai optimum. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

 Menggambar himpunan penyelesaian dari semua batasan syarat


yang ada di cartesius.

22
 Menentukan titik-titik ekstrim yang merupakan perpotongan garis
batasan dengan garis batasan yang lainnya. Titik-titik ekstrim
tersebut merupakan himpunan penyelesaian dari batasannya dan
memeliki kemungkinaan besar membuat fungsi menjadi optimum.
 Menyelidiki nilai optimum fungsi objektif dengan dua acara yaitu :

Menggunakan Garis Selidik


Garis selidik diperoleh dari fungsi objektif f(x, y) = ax + by dimana garis
selidiknya adalah

ax + by = Z

Nilai Z diberikan sembarang nilai. Garis ini dibuat setelah grafik


himpunan penyelesaian pertidaksamaan dibuat. Garis selidik awal dibuat
di area himpunan penyelesaian awal. Kemudian dibuat garis-garis yang
sejajar dengan garis selidik awal. Berikut pedoman untuk mempermudah
penyelidikian nilai fungsi optimum:
Cara 1 (syarat a > 0)

 Jika maksimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal
sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di kiri garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik maksimum.

 Jika minimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal
sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di kanan garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik minimum.

23
Cara 2 (syarat b > 0)

 Jika maksimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal
sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di bawah garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik maksimum.

 Jika minimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal
sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di atas garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik minimum.

Untuk nilai a < 0 dan b < 0 berlaku kebalikan dari kedua cara yang
dijelaskan di atas.

24
LATIHAN SOAL 4
1. Seorang pembuat kue mempunyai 4 kg gula dan 9 kg tepung.
Untuk membuat sebuah kue jenis A dibutuhkan 20 gram gula dan
60 gram tepung, sedangkan untuk membuat sebuah ue jenis B
dibutuhkan 20 gram gula dan 40 gram tepung. Jika kue A dijual
dengan harga Rp 4.000,00/buah dan kue B dijual 3.000,00/buah,
maka pendapatan maksimum yang dapat diperoleh pembuat kue
tersebut adalah ….

A. Rp 600.000,00

B. Rp 650.000,00
C. Rp 700.000,00
D. Rp 750.000,00

E. Rp 800.000,00

2. Luas tempat parkir 1.760 m2. Luas rata-rata untuk kendaraan beroda
empat kecil 4 m2 dan kendaraan beroda empat besar 20 m2. Daya
tampung maksimum hanya 200 kendaraan. Biaya parkir kendaraan
beroda empat kecil Rp 1.000,00/jam dan kendaraan beroda empat
besar Rp 2.000,00/jam. Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak
ada kendaraan pergi dan datang, maka hasil maksimum tempat
parkir itu adalah....
A. Rp 176.000,00
B. Rp 200.000,00
C. Rp 260.000,00
D. Rp 300.000,00
E. Rp 340.000,00

3. Daerah yang diarsir pada gambar ialah himpunan penyelesaian


suatu sistem pertidaksamaan linear.

25
Nilai maksimum dari f (x, y) = 7x + 6y adalah....
A . 88
B. 94
C. 102
D. 106
E. 196

4 .Suatu perusahaan meubel memerlukan 18 unsur A dan 24 unsur B per


hari. Untuk membuat barang jenis I diperlukan 1 unsur A dan 2 unsur B,
sedangkan untuk membuat barang jenis II diperlukan 3 unsur A dan 2
unsur B. Jika barang jenis I dijual seharga Rp 250.000,00 per unit dan
barang jenis II dijual seharga Rp 400.000,00 per unit, maka semoga
penjualannya mencapai maksimum, berapa banyak masing-masing
barang harus dibuat?
A. 6 jenis I
B. 12 jenis II
C. 6 jenis I dan 6 jenis II
D. 3 jenis I dan 9 jenis II
E. 9 jenis I dan 3 jenis II

5 .Seorang pedagang sepeda ingin membeli 25 sepeda untuk persediaan.


Ia ingin membeli sepeda gunung dengan harga Rp1.500.000,00 per buah
dan sepeda balap dengan harga Rp2.000.000,00 per buah. Ia
merencanakan tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Rp42.000.000,00.
Jika keuntungan sebuah sepeda gunung Rp500.000,00 dan sebuah sepeda
balap Rp600.000,00, maka keuntungan maksimum yang diterima
pedagang adalah…
A. Rp13.400.000,00
B. Rp12.600.000,00
C. Rp12.500.000,00
D. Rp10.400.000,00
26
E. Rp8.400.000,00

6. Seorang pedagang gorengan menjual pisang goreng dan bakwan.


Harga pembelian untuk satu pisang goreng Rp1.000,00 dan satu bakwan
Rp400,00. Modalnya hanya Rp250.000,00 dan muatan gerobak tidak
melebihi 400 biji. Jika pisang goreng dijual Rp1.300,00/biji dan bakwan
Rp600,00/biji, keuntungan maksimum yang diperoleh pedagang adalah
A. Rp102.000,00
B. Rp96.000,00
C. Rp95.000,00
D. Rp92.000,00
E. Rp86.000,00

7. Seorang penjahit mempunyai persediaan 84 m kain polos dan 70m


kain batik. Penjahit tersebut akan membuat 2 jenis pakaian untuk dijual.
Pakaian jenis I memerlukan 4m kain polos dan 2 meter kain batik,
sedangkan pakaian jenis II memerlukan 3m kain polos dan 5m kain batik.
Jika pakaian jenis I dijual dengan laba Rp. 40.000, dan pakaian jenis II
dijual dengan laba Rp. 60.000,00 per potong. Keuntungan maksimum
yang dapat diperoleh penjahit tersebut adalah

A. Rp 1.180.000,00 C. Rp 960.000,00 E. Rp 800.000,00


B. Rp 1.080.000,00 D.Rp 840.000,00

8. Untuk membuat barang A diperlukan 6 jam kerja mesin I dan 4 jam


kerja mesin II, sedangkan untuk barang B diperlukan 4 jam kerja mesin I
dan 8 jam kerja mesin II. Setiap hari kedua mesin tersebut bekerja tidak
lebih dari 18 jam. Jika setiap hari dapat dihasilkan x barang A dan y
barang B, maka model matematikanya adalah sistem pertidaksamaan…

A. 6x + 4y ≤ 18, 2x + 8y ≤ 18 , x ≥0 dan y ≥ 0

B. 3x + 2y ≤ 9 , 2x + 4y ≤ 9 , x ≥0 dan y ≥ 0
C. 2x + 3y ≤ 9 , 4x + 2y ≤ 9 , x ≥ 0 dan y ≥ 0

D. 3x + 4y ≤ 9 , 2x + 2y ≤ 9 , x ≥ 0 dan y ≥ 0

E. 2x + 3y ≤ 9 , 2x + 4y ≤ 9 , x ≥0 dan y ≥ 0

27
9. Daerah yang diarsir pada gambar merupakan himpunan penyelesaian
suatu sistem pertidaksamaan linier. Nilai maksimum dari f(x,y) = 7x + 6y
adalah ….

A. 88 C. 102 E. 196

B.94 D. 106

10.Seorang pembuat kue mempunyai 4 kg gula dan 9 kg tepung. Untuk


membuat sebuah kue jenis A dibutuhkan 20 gram gula dan 60 gram
tepung, sedangkan untuk membuat sebuah kue jenis B dibutuhkan 20
gram gula dan 40 gram tepung. Jika kue A dijual dengan harga Rp.
4.000,00/buah dan kue B dijual dengan harga Rp. 3.000,00/buah, maka
pendapatan maksimum yang dapat diperoleh pembuat kue tersebut
adalah ….

A. Rp. 600.000,00 C. Rp. 700.000,00 E . Rp. 800.000,00

B. Rp. 650.000,00 D. Rp. 750.000,00

11.Pak Gimin memiliki modal sebesar Rp. 60.000,00. Ia kebingungan


menentukan jenis

dagangannya. Jika ia membeli 70 barang jenis I dan 50 barang jenis II


uangnya sisa Rp.

2.500,00. Sedangkan jika ia membeli 70 barang jenis I dan 60 barang


jenis II uangnya kurang

Rp. 2.000,00. Model matematika yang dapat disusun adalah ….


A. 7x + 5y = 5.750 D. 7x + 5y = 6.250

7x + 6y = 6.200 7x + 6y = 5.800

B. 7x + 5y = 6.200 E. 7x + 5y = 5.800

7x + 6y = 5.750 7x + 6y = 6.250

C. 7x + 5y = 6.000
7x + 6y = 5.750

28
12. Sebuah pesawat terbang memiliki tempat duduk tidak lebih dari 60
buah. Setiap penumpang bagasinya dibatasi, untuk penumpang kelas
utama 30 kg, dan untuk penumpang kelas ekonomi 20 kg. Pesawat
tersebut hanya dapat membawa bagasi 1.500 kg. Jika tiket untuk setiap
penumpang kelas utama Rp. 600.000,00 dan untuk kelas ekonomi Rp.
450.000,00, maka penerimaan maksimum dari penjualan tiket adalah ….
A. Rp. 13.500.000,00 C. Rp. 21.500.000,00 E. Rp. 41.500.000,00

B. Rp. 18.000.000,00 D. Rp. 31.500.000,00

13. Tentukan daerah penyelesaian dari

a. 2x + y ≤ 4 b. 2x – 3y ≥ 6

14. Seorang penjahit mempunyai persediaan 84 m kain polos dan 70m


kain batik. Penjahit tersebut akan membuat 2 jenis pakaian untuk dijual.
Pakaian jenis I memerlukan 4m kain polos dan 2 meter kain batik,
sedangkan pakaian jenis II memerlukan 3m kain polos dan 5m kain batik.
Jika pakaian jenis I dijual dengan laba Rp. 40.000, dan pakaian jenis II
dijual dengan laba Rp. 60.000,00 per potong. Keuntungan maksimum
yang dapat diperoleh penjahit tersebut adalah
A. Rp 1.180.000,00 C. Rp 960.000,00 E. Rp 800.000,00
B. Rp 1.080.000,00 D.Rp 840.000,00

15. Untuk membuat 1 liter minuman jenis A diperlukan 2 kaleng soda


dan 1 kaleng susu, sedangkan untuk membuat 1 liter minuman jenis B
diperlukan 2 kaleng soda dan 3 kaleng susu. Tersedia 40 kaleng soda
dan 30 kaleng susu. Jika 1 liter minuman jenis A dijual seharga
Rp30.000,00 dan satu liter minuman jenis B dijual seharga Rp50.000,00,
pendapatan maksimum dari hasil penjualan jenis minuman tersebut
adalah ….

A. Rp500.000,00

29
B. Rp540.000,00

C. Rp600.000,00

D. Rp700.000,00

E. Rp720.000,00

30
31
MATRIKS

Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris atau


kolom atau kedua-duanya dan di dalam suatu tanda kurung. Bilangan-
bilangan yang membentuk suatu matriks disebut sebagai elemen-
elemen matriks. Matriks digunakan untuk menyederhanakan
penyampaian data, sehingga mudah untuk diolah.

Diketahui jumlah penjualan mobil jenis A, B, dan C, dengan harga jual


masing-masing 146, 275, dan 528 (dalam juta) pada kota-kota P, Q, R,
adalah :

JUMLAH PENJUALAN TIAP KOTA (UNIT)


JENIS HARGA MOBIL
MOBIL (JUTA) KOTA P KOTA Q KOTA R

A 146 34 56 41

B 275 45 36 37

C 528 51 32 46

Data penjualan mobil tersebut dapat dibuat dalam bentuk matriks


sebagai berikut :

 Matriks harga mobil adalah

 Matriks jumlah penjualan adalah

Ordo Matriks

Jika banyak baris suatu matriks adalah m, dan banyak kolom suatu
matriks adalah n, maka matriks tersebut memiliki ordo matriks atau
ukuran m x n. Perlu diingat m dan n hanya sebuah notasi, sehingga tidak
boleh dilakukan sebuah perhitungan (penjumlahan, perkalian). Pada
contoh matriks jumlah penjualan mobil diatas diketahui bahwa:

32
 Banyak baris, m = 3

 Banyak kolom, n = 3

 Ordo matriks, m x n = 3 x 3

Penamaan/notasi matriks menggunakan huruf kapital, sedangkan


elemen-elemen di dalamnya dinotasikan dengan huruf kecil sesuai
dengan penamaan matriks dan diberi indeks ij. Indeks tersebut
menyatakan posisi elemen matriks, yaitu pada baris i dan kolom j.

Sebagai contoh, matriks sebelumnya untuk penjualan mobil:

Dimana, adalah elemen matriks yang berada pada baris ke-1


(i = 1) dan kolom ke-2 (j = 2). Begitu juga dengan elemen matriks yang
lainnya.

Pada matriks terdapat dua jenis diagonal, yaitu diagonal utama dan
diagonal sekunder. Diagonal utama merupakan elemen-elemen
dengan yang bisa membentuk garis miring. Diagonal sekunder
merupakan kebalikan dari garis miring diagonal utama. Perhatikan
matriks berikut:

Diagonal utama adalah elemen 34, 36, 46, sedangkan diagonal sekunder
adalah elemen 41, 36, 51.

Matriks Identitas

Matriks diagonal dengan elemen-elemen diagonal utamanya bernilai 1


disebut matriks identitas. Pada umumnya matriks identitas dinotasikan
dengan “I”. Contoh:
33
atau

Jenis-jenis Matriks
Matriks dapat dikelompokan ke beberapa jenis berdasarkan pada
jumalah baris dan kolom serta pola elemen matriksnya sebagai berikut :

1. Matriks Baris dan Matriks Kolom

Matriks baris adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu baris saja.
Sedangkan, matriks kolom adalah suatu matriks yang hanya memiliki
satu kolom saja. Contoh:

A = (1 4) atau B = (3 7 9) adalah matriks baris

atau adalah matriks kolom

2. Matriks Persegi
Matriks yang memiliki jumlah kolom dan baris yang sama disebut
matriks persegi. Matriks persegi memiliki ordo n.

Contoh:

adalah matriks persegi berordo 3, atau

adalah matriks persegi berordo 2.


3. Matriks Diagonal
Matriks persegi A yang memiliki elemen matiks untuk atau
elemen-elemen matriks diluar diagonal utama bernilai 0 disebut matriks
diagonal.

Contoh:

atau
4. Matriks Skalar
34
Matriks diagonal yang memiliki elemen-elemen pada diagonal utamanya
bernilai sama disebut matriks skalar.

Contoh:

atau

5. Matriks Simetris

Matriks persegi A yang memiliki elemen matiks baris ke-I sama dengan
elemen matriks kolom ke-j untuk i = j disebut simetris. Atau, dapat
dikatakan elemen sama dengan elemen .

Contoh:

Dapat dilihat bahwa elemen baris ke-1 sama dengan kolom ke-1, baris
ke-2 sama dengan kolom ke-2, dan baris ke-3 sama dengan kolom ke-3.

Transpose Matriks

Transpose matriks merupakan perubahan baris menjadi kolom dan


sebaliknya. Transpose matriks dari adalah sebuah matriks dengan
ukuran (n x m) dan bernotasi AT. Jika matriks A ditanspose, maka baris 1
menjadi kolom 1, baris 2 menjadi kolom 2, dan begitu seterusnya.
Contoh:

ditranspose menjadi .

Sifat dari transpose matriks: .

35
LATIHAN SOAL 5
1. P dan Q adalah matriks 2×2 seperti yang terlihat di bawah :

2 5
P =– –
1 3

5 4
Q =– –
1 1

Jika P-1 adalah invers dari matriks P dan Q-1 adalah invers dari matriks Q,
maka determinan matriks P-1.Q-1 adalah ….

A. 223

B. 1
C. -1
D. -10

E. -223

2. Diketahui persamaan matriks :

a 4 2 b 1 -3 0 1
– – +– – =– –. – –
-1 c d -3 3 4 1 0

Nilai a + b + c + d = ….

A. -7 D. 3
B. -5 E. 7

3. Diberikan matriks A, B, dan C sebagai berikut :

2 -1 x+y 2 7 2
A =– – , B =– – dan C = – –
1 4 3 y 3 1

Jika B – A = Ct dan Ct merupakan transpose matriks C, maka nilai x.y


sama dengan …

36
A. 10 D. 25

B. 15 E. 30

C. 20

4. Diketahui matriks A, B, dan C sebagai berikut :

3 0 x -1 0 -1
A =– – , B =– – dan C = – –
2 5 y 1 -15 5

Jika At adalah transpose dari matriks A dan At . B = C, maka nilai 2x + y =


….

A. -4 D. 5

B. -1 E. 7

C. 1

5. Diberikan matrisk A, B, dan C sebagai berikut :

4 -9 5p -5 -10 8
A =– – , B =– – dan C = – –
3 -4p 1 3 -4 6p

Jika A – B = C-1 , maka nilai 2p adalah …


A. -1 D. 1

B. -1/2 E. 2

C. 1/2

6. Jika diketahui Matriks A seperti di bawah ini, maka determinan


matriks A adalah:

A=

1 2

37
4 3

a. 5
b. -5
c. 6
d. 7

7.Jika diketahui Matriks B seperti di bawah ini, maka determinan matriks


B adalah:

B=

3x y

3y x

a. (3x+3y)(x-y) atau (x+y)(3x-3y)


b. (3x+3y)(x+y) atau (x+y)(3x-3y)
c. (3x+3y)(3x-3y) atau (x+y)(3x-3y)
d. (3x+3y)(x-y) atau (3x+3y)(3x-3y)

8. Misalkan kita memiliki dua buah matriks yang berordo 2x2, dimana
masing-masing matriks M dan Matriks N diketahui seperti dibawah ini:
M=

x 2

3 2x
dan N=

4 3

-3 x

Agar determinan matriks M sama dengan dua kali dari determinan N,


maka nilai x yang memenuhi adalah :
a. x = 6 atau x = -2
b. x = -6 atau x = -2

38
c. x = -6 atau x = 2
d. x = -2 atau x = -16

9. Jika diketahui matriks A berordo 2x2 seperti di bawah ini :


A=

3 x

2 8

Dan jika determinan dari matriks A diatas adalah 18, maka nilai x
adalah.....
a. 3
b. 6
c. 8
d. 12

10. Diketahui matriks A seperti dibawah ini :


A=

3 2 1

4 1 -1
5 -1 2

Maka nilai determinan matriks (A) yang berordo 3x3 diatas adalah :
a. 32
b. -32
c. 52
d. 42

11. Diketahui matriks A dan B seperti dibawah ini :


A=

a b c
d e -f

39
g h i

B=

3a 3b 3c

-d -e -f
4g 4h 4i

Dan bila hasil determinan dari Matriks A adalah -8, berapakan nilai
determinan dari matriks B :
a. 32
b. -32
c. -96
d. 96

12.

13.

.
40
14.

15.Jika matriks dan saling invers, tentukan nilai x !

41
42
TRANSFORMASI GEOMETRI

Transformasi geometri merupakan perubahan suatu bidang


geometri yang meliputi posisi, besar dan bentuknya sendiri.

Translasi

Translasi merupakan pergeseran atau pemindahan semua titik pada


bidang geometri sejauh dan arah yang sama. Penulisan atau notasi
translasi sama dengan notasi vektor. Jika titik B ditranslasi sampai
titik maka dapat dinotasikan:

Sebagai contoh:

Titik A, B, dan C, masing-masing ditranslasikan ke titik AI, BI, dan


CI dengan jarak dan arah yang sama.

Suatu translasi dapat ditinjau terhadap sumbu x dan sumbu y.


Pergeseran sejauh a sejajar sumbu x (bergeser ke kanan a>0, ke kiri a<0)
dan pergeseran sejauh b sejajar sumbu y (bergeser ke atas b>0, ke
bawah b<0) dinyatakan sebagai:

Dengan a dan b adalah komponen translasi. Bentuk-bentuk translasi


sejauh sebagai berikut:

43
Posisi Posisi Akhir Pergeseran
Awal
Translasi Titik
A(x, y)  AI (x+a, y+b)
Dengan x dan y adalah
koordinat

Translasi Garis
mx+ny=c  m(x + a) + n(y + b) = c
Dengan m dan n adalah
koefisien dan c konstanta

Translasi Kurva
y = mx2+ 
kx + l Dengan m dan k adalah
koefisien dan l konstanta

Translasi Lingkaran
x2 + y2 = 
c Dengan c adalah konstanta

Refleksi
Refleksi merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau
pemindahan semua titik pada bidang geometri kearah sebuah garis atau
cermin dengan jarak sama dengan dua kali jarak titik kecermin. Ada dua
sifat penting dalam refleksi:
 Jarak titik kecermin sama dengan jarak bayangan titik ke cermin.

 Geometri yang direfleksikan berhadapan dengan petanya.


Sebagai contoh:

44
Bentuk refleksi terhadap berbagai garis sebagai berikut:

Titik Garis/Kurva Gambar Refleksi


Awal Bayangan Awal Bayangan
Refleksi sumbu y
A(x, y) AI (-x, y) y = f(x) yI = f(-x)

Refleksi sumbu y = h
A(x, y) AI (x, 2h – y) y = f(x) yI = 2h – f(x)

Refleksi sumbu x = h
A(x, y) AI (2h – x, y) y = f(x) yI = f(2h – x)

Refleksi sumbu y = x
A(x, y) AI (y, x) y = f(x) x = f(y)

Refleksi sumbu y = -x
A(x, y) AI (-y, -x) y = f(x) x = -f(-y)

Refleksi terhadap titik O (0,0)

45
A(x, y) AI (-x, -y) y = f(x) yI = -f(-x)

Selain refleksi terhadap garis diatas, titik dan kurva juga dapat
direfleksikan terhadap suatu garis y=mx+k. Berikut refleksinya:

Dapat di gambarkan:

Rotasi
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa
pergeseran atau pemindahan semua titik pada bidang geometri
sepanjang busur lingkaran yang memiliki titik pusat lingkaran sebagai
titik rotasi. Rotasi dinyatakan positif jika arahnya berlawanan jarum jam,
dan bernilai negatif jika searah jarum jam. Sebagai contoh:

46
Titik A berotasi 90o berlawanan arah jarum jam. Dalam diagram cartesius,
bentuk-bentuk rotasi sebagai berikut:

Dilatasi
Dilatasi merupakan transformasi geometri berupa perkalian yang
memperbesar atau memperkecil suatu bangunan geometri. Dalam
konsep dilatasi, ada yang disebut titik dilatasi dan faktor dilatasi.
Titik dilatasi merupakan titik yang menentukan posisi suatu dilatasi. Titik
dilatasi menjadi titik pertemuan dari semua garis lurus menghubungkan
antara titik-titik dalam suatu bangun ketitik-titik hasil dilatasi.
Faktor dilatasi merupakan faktor perkalian suatu bangun geometri yang
didilatasikan. Faktor ini menunjukan seberapa besar hasil dilatasi
47
terhadap bangun geometrinya dan dinotasikan dengan k. Nilai k > 1
atau k < -1 menunjukan hasil dilatasi lebih besar dari geometrinya. Nilai
-1 < k < 1 menunjukan hasil dilatasi lebih kecil dari geometrinya. Tanda
positif mengartikan geometri dan hasil dilatasi berdampingan di salah
satu sisi titik dilatasi. Sedangkan tanda negatif mengartikan geometri
dan hasil dilatasi saling terbalik dan berlainan sisi di titik dilatasi.
Dilatasi dapat ditulis:

(D, k) = (Titik dilatasi, faktor dilatasi)

Konsep dilatasinya:

Faktor Dilatasi Bentuk Dilatasi


k>1

0<k<1

k < -1

-1 < k < 0

Dengan ketentuan:

 k adalah titik dilatasi


 A salah satu titik geometri
 AI hasil dilatasi titik A

48
Dalam diagram cartesius, bentuk-bentuk rotasi sebagai berikut:

Matriks Transformasi
Secara umum, transformasi geometri dapat dinyatakan dalam bentuk

matriks yang memetakan titik (x,y) ke titik (x’,y’ ) dengan


persamaan:

49
Determinan dan Luas
Hasil transformasi bangun geometri memiliki luas yang berbeda dengan
bangun awalnya. Untuk mendapatkan luas dari sebuah bangun geometri
yang telah ditransformasi dapat dicari dengan determinan matriks
transformasi. Yaitu:

Luas

Dengan dan diketahui luas awalnya.

50
LATIHAN 6
1. Titik A(5,-2) ditranslasi oleh T 4. Tentukan bayangan garis 2x –
(-3, 1). Tentukan koordinat y = 5 apabila dicerminkan
bayangan titik A tersebut! terhadap garis x = -1!

A. A’(2,1) A. 2x + y + 9 =0
B. A’(1,1) B. x + 2y + 9 = 0
C. A’(2,2) C. x + y – 9 = 0

D. A’(2,-1) D. 2x – y + 9 = 0

E. A’(-2,1) E. 2x + y – 9 = 0

2. Tentukan bayangan garis y = 5. Tentukan bayangan garis 2x –


3x – 5 oleh translasi T (-2, 1)! y = 5 apabila dicerminkan
terhadap garis y = -x!
A. y = 2x + 2
5. x – 2y + 5 = 0
B. y = 2x – 2
6. x + 2y – 5 = 0
C. y = 3x + 2
7. x – 2y – 5 = 0
D. y = 3x – 2
8. 2x – 2y – 5 = 0
E. y = 2x + 3
9. 2x – 2y + 5 = 0

3. Bayangan titik A oleh refleksi


terhadap titik (1, -2) adalah titik 6. Tentukan bayangan garis y =
A’(3, 5). Tentukan koordinat titik 5x + 4 oleh rotasi R(O, -90)
A!
A. x – 5y – 4 = 0
A. A(1, 9)
B. x + 5y + 4 = 0
B.A(1, 1)
C. 5x + 5y – 4 = 0
C.A(-9, 1)
D. – 5y – 4 = 0
D. A(-1, -9)
E. x + 5y – 4 = 0
E. A(9, 1)

51
7. Tentukan bayangan titik (-2, 8) 10. Tentukan bayangan garis 3x
oleh rotasi R(O, 135) + 4y – 5 = 0 oleh dilatasi dengan
pusat (-2, 1) dan faktor skala 2!
A. (-3√2, -5√2)
A. 3x + 4y + 12 = 0
B. (3√2, 5√2)
B. 3x + 4y – 12 = 0
C. (-3√2,-5√2)
C. 3x – 4y + 12 = 0
D. (3√2, 5√2)
D. -3x + 4y + 12 = 0
E. (-3√2, 5√2)
E. 3x – 4y – 12 = 0

8. Tentukan bayangan titik (5, -3)


oleh rotasi R(P, 90) dengan 11. Persamaan bayangan
koordinat titik P(-1, 2)! kurva y = 3x2 + 2x − 1 oleh
pencerminan terhadap sumbu X
A. (8, 4)
dilanjutkan dengan pencerminan
B. (-8, 4) terhadap sumbu Y adalah ...
C. (8, -4) A. y = −3x2 − 2x − 1
B. y = −3x2 + 2x + 1
D. (-4,- 8)
C. y = −3x2 + 2x − 1
E. (4, 8) D. y = 3x2 + 2x + 1
E. y = 3x2 − 2x + 1

9. Tentukan bayangan titik (9, 3)


oleh dilatasi [O, 1/3]! 12.Persamaan bayangan
lingkaran x2 + y2 = 4 bila
A. (1, 3)
dicerminkan terhadap garis x = 2
B. (3, 1) dan dilanjutkan dengan
C. (-1, -3) translasi [−34][−34] adalah ...
A. x2 + y2 − 2x − 8y + 13 = 0
D. (3, -1)
B. x2 + y2 + 2x − 8y + 13 = 0
E. (1, -3) C. x2 + y2 − 2x + 8y + 13 = 0
D. x2 + y2 + 2x + 8y + 13 = 0
E. x2 + y2 + 8x − 2y + 13 = 0

52
13.Diketahui titik A(3, -2) jika ditransformasikan oleh M
dipetakan oleh translasi T dan dilanjutkan oleh T adalah ...
= [1−2][1−2], kemudian A. (-10, 2)
dilanjutkan oleh rotasi dengan B. (-2, -10)
pusat O(0, 0) sejauh 90°. C. (10, 2)
Koordinat titik hasil peta A D. (-10, -2)
adalah ... E. (2, 10)
A. (4, 4)
B. (-4, 4)
C. (4, -4) 15.Bayangan kurva y = x2 +
D. (0, -3) 3x + 3 jika dicerminkan terhadap
E. (-3, 0) sumbu X dilanjutkan dengan
dilatasi pusat O(0, 0) dan faktor
skala 3 adalah ...
14.Diketahui M adalah A. x2 + 9x − 3y + 27 = 0
pencerminan terhadap B. x2 + 9x + 3y + 27 = 0
garis y=−xy=−x dan T adalah C. 3x2 + 9x − y + 27 = 0
transformasi yang nyatakan oleh D. 3x2 + 9x + y + 27 = 0
matriks [230−1][230−1]. E. 3x2 + 9x + 27 = 0
Koordinat bayangan titik A(2, -8)

53
54
BARISAN DAN DERET

Barisan dapat didefinisikan sebagai fungsi dari bilangan asli atau


fungsi yang domainnya himpunan bilangan asli. Sehingga,

Misalkan , maka suku ke-4 dari baris tersebut


adalah .
Penjumlahan suku-suku dari suatu barisan disebut deret. Penjumlahan
suku-suku tersebut bisa dibuat dalam bentuk sigma. Barisan dari suku
U1, U2, U3, …, Un yang dinyatakan dalam fungsi f(n) =
Un memiliki deret sebagai:

Baris Aritmatika

Baris aritmatika merupakan baris yang nilai setiap sukunya didapatkan


dari suku sebelumnya melalui penjumlahan atau pengurangan dengan
suatu bilangan b. Selisih antara nilai suku-suku yang berdekatan selalu
sama yaitu b. Sehingga:

Sebagai contoh baris 1, 3, 5, 7, 9, merupakan baris aritmatika dengan


nilai:

b = (9 – 7) = (7 – 5) = (5 – 3) = (3 – 1) = 2

Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan aritmatika dapat
diketahui dengan mengetahui nilai suku ke-k dan selisih antar suku yang
berdekatan (b). rumusannya berikut ini:

Jika yang diketahui adalah nilai suku pertama dan selisih antar
sukunya (b), maka nilai k = 1 dan nilai adalah:

55
Deret Aritmatika

Deret aritmatika adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan


aritmatika. Penjumlahan dari suku-suku petama sampai suku ke-n
barisan aritmatika dapat dihitung sebagai:

atau sebagai:

Jika hanya diketahui nilai a dalalah suku pertama dan nilai adalah suku
ke-n, maka nilai deret aritmatikanya adalah:

Persamaan tersebut bisa dibalik untuk mencari nilai suku ke-n menjadi:

Sehingga diperoleh

Sisipan

Jika hendak membuat sebuah baris aritmatika dengan telah diketahui


nilai suku pertama (a) dan suku terakhirnya (p), dapat disisipkan sejumlah
bilangan diantara keduan bilangan tersebut. Sejumlah bilangan (q buah)
tersebut menjadi suku-suku baris aritmatika dan memiliki selisih antar
suku beredekatan (b). Baris aritmatika tersebut memiliki jumah suku q +
2 dan diurut berupa:

a, (a + b), (a + 2b), (a + 3b), …, (a + q.b), (a + (q+1)b)

Diketahui bahwa suku terakhir:

(a + (q+1)b) = p
Maka, nilai b dapat ditentukan sebagai:

56
Misalkan a= 1 dan p = 9, jika disisipkan 3 bilangan diantara a dan p,
maka baris belangan aritmatikanya adalah:

 Nilai q = 3

 Jumlah suku = q + 2 = 3 + 2 = 5

 Baris aritmatika : 1, 3, 5, 7, 9

Suku Tengah

Jika barisan aritmatika memiliki jumlah suku ganjil, maka memiliki suku
tengah. Suku tengah baris aritmatika adalah suku ke- . Jika
diselesaikan dalam rumus , maka nilai suku tengah
didapatkan:

Barisan Geometri

Baris geometri adalah baris yang nilai setiap sukunya didapatkan dari
suku sebelumnya melalui perkalian dengan suatu bilangan r.
Perbandinganatau rasio antara nilai suku dengan nilai suku sebelumnya
yang berdekatan selalu sama yaitu r. Sehingga:

57
Sebagai contoh baris 1, 2, 4, 8, 16, merupakan baris geometri dengan
nilai

Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan geometri dapat
diketahui dengan mengetahui nilai suku ke-k dan rasio antar suku yang
berdekatan (r). Rumusannya berikut ini:

Jika yang diketahui adalah nilai suku pertama dan rasio antar
sukunya (r), maka nilai k = 1 dan nilai adalah:

Deret Geometri

Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan


geometri. Penjumlahan dari suku suku petama sampai suku ke-n barisan
geometri dapat dihitung sebagai:

Atau sebagai:

Jika hanya diketahui nilai a adalah suku pertama dan nilai Un adalah suku
ke-n, maka nilai deret aritmatikanya adalah:

dengan syarat 0 < r < 1.


Atau:

dengan syarat r> 1.

58
Persamaan tersebut bisa dibalik untuk mencari nilai suku ke-n. Cara
memperolehnya sama dengan deret aritmatika yaitu:

Sisipan
Jika hendak membuat sebuah baris geometri dengan telah diketahui
nilai suku pertama (a) dan suku terakhirnya (p), dapat disisipkan sejumlah
bilangan diantara keduan bilangan tersebut. Sejumlah bilangan (q buah)
tersebut menjadi suku-suku baris geometri dan memiliki rasio antar suku
beredekatan (r). Baris tersebut memiliki banyak suku q + 2 dan diurutkan
menjadi:
a, ar, ar2, ar3, …,arq, ar(q+1)

Dimana suku terakhir tersebut:


ar(q+1) = p
Sehingganilai r dapat ditentukan sebagai:

Deret Geometri Tak hingga

Suatu deret geometri dapat menjumlakan suku-sukunya sampai menuju


tak hingga. Apabila deret geometri menuju tak hingga dimana ,
maka deret ini dapat dijumlah menjadi:

Atau sebagai :

Deret geometri tak hingga terdiri dari 2 jenis yaitu konvergen dan
divergen. Deret geometri tak hingga bersifat konvergen jika
penjumlahan dari suku-sukunya menuju atau mendekati suatu bilangaan
tertentu. Sedangkan bersifat divergen jika penjumlahan dari suku-
sukunya tidak terbatas. Nilai deret geometri tak hingga dapat diperoleh

59
dengan mengunakan limit. Sebelumnya diketahui bahwa nilai deret
geometri adalah:

Dimana terdapat unsur didalam perhitungannya yang terpengaruh


jumlah suku n. Jika , maka untuk menentukan nilai dapat
menggunakan limit yaitu:

dengan syarat -1 < r < 1.

Dan:

dengan syarat r < -1 atau r > 1.

Kemudian hasil limit tersebut dapat dimasukan kedalam perhitungan


deret sebagai:

dengan syarat -1 < r < 1


Dan:

dengan syarat r < -1 atau r > 1.

60
LATIHAN 7
1. Hasil dari 2 + 6 + 18 + 54 + ... b.Rp. 7.700.000
+ 2(3)7 adalah .... c.Rp.10.500.000
d.Rp. 7000.000
a. 38 – 1
e. Rp. 9.800.000
b. 37 – 1

c. 36 – 1 4. Diketahui barisan bilangan 15,


8, 1, -6, .... Suku ke-n dari barisan
d. 35 – 1
itu adalah ....
e. 34 – 1 a. Un = 22-7n

b. Un = 8-7n
c.Un=22+7n
2. Suku Pertama dari barisan
d. Un = 8+7n
aritmetika adalah 4, sedangkan
e. Un = 15+7n
bedanya -3. Suku yang nilainya
sama dengan -68 adalah suku
5. Pada tahun pertama sebuah
ke-n ....
perusahaan komputer
a.20 d.25
memproduksi 45.000 unit . Jika
b.21 e.30 tiap tahun terjadi peningkatan
c. 23 produksi 1/5 dari produksi
pertama. Hasil produksi pada
3. Suatu bidang akan tahun ke - lima adalah ....
dipancangkan kedalam tanah. a. 9.000 unit d. 225.000 unit
Biaya pemancangan untuk b. 81.000 unit e. 315.000 unit
kedalaman 1 meter pertama Rp. c. 90.000 unit
800.000, satu meter kedua Rp.
1000.000, demikian seterusnya. 6. Diketahui U7 = 22 dan U12 =
Jika pertambahannya tetap 37, Tentukan U14 ....
menurut barisan aritmetika, maka a.40 d. 45
biaya yang harus dikeluarkan b. 41 e. 43
untuk memancangkan tiang c. 50
sedalam 7 meter adalah ....
a.Rp.14.000.000
7. Suku ke-8 dari barisan 64, 32,
16, 8, ... adalah...

61
a. ½ 12. Diketahui barisan bilangan
b. 1 2, 4, 8, 16, ...
c. 2 Rumus suku ke-n barisan
d. 4 tersebut adalah...

8. Jumlah 9 suku dari 1 + 2 + 4


+ 8 + 16 + ... adalah...
a. 255
b. 256
c. 511
d. 512 13. Rumus suku ke-n dari
barisan bilangan 64, 32, 16, 8, ...
adalah...
9. Diketahui Nilai
U20 adalah..
a. 32
b. 36
c. 42
d. 46
14. Rumus suku ke-n dari
barisan bilangan 9, 3, 1, 1/3, ...
10. Rumus suku ke-n dari pola
adalah...
1, 10, 25, 46, ... adalah ...

11. Rumus suku ke-n barisan 15. Diketahui barisan aritmatika


bilangan 3, 6, 12, 24, adalah... dengan U5=8 dan U9=20. Suku
ke-10 adalah..
a. -31
b. -23
c. 23
d. 31

62
63
LIMIT FUNGSI ALJABAR

Limit bisa diartikan sebagai menuju suatu batas, sesuatu yang dekat
tetapi tidak bisa dicapai.

Rumus Limit

Keterangan :

 Apabila x mendekati a tetapi x tidak sama dengan a maka f(x)


mendekati L

 Pendekatan x ke a bisa dilihat dari dua sisi yaitu pada sisi kiri dan
sisi kanan ataupun dengan kata lain x bisa mendekati dari arah kiri
dan arah kanan hingga menghasilkan limit kiri serta limit kanan

Sifat Fungsi Limit Aljabar

Jika n adalah bilangan bulat positif, k konstanta, f dan g ialah fungsi yang
mempunyai limit di c, maka sifat-sifat yang berlaku yaitu:

64
Macam-Macam Metode Limit Aljabar

 metode subitusi
 metode pemfaktoran

 metode membagi dengan pangkat tertinggi penyebut


 metode mengalikan dengan faktor sekawan

1. Metode Subsitusi
Metode subsitusi hanya mengganti peubah yang mendekati nilai
tertentu dengan fungsi aljabarnya
Contoh

Jadi nilai fungsi limit baljabar adalah

2. Metode Pemfaktoran

Metode pemfaktoran dipakai jika metode subsitusi yang menghasilkan


nilai limit tidak terdefinisikan
Contoh :

65
Metode pemfaktoran dilakukan dengan menentukan faktor persekutuan
antara pembilang dan penyebutnya.

3. Metode Membagi Pangkat Tertinggi Penyebut

Contoh :

Tentukanlah nilai limit fungsi aljabar dari

Besar pangkat pembilang dan penyebut dalam soal yaitu 2, jadi,

Maka, nilai limit fungsi aljabar tersebut adalah

4. Metode Mengalikan Dengan Faktor Sekawan

Contoh soal :

Tentukan nilai limit dari

Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menentukan nilai suatu


limit adalah dengan mensubtitusikan x = c ke f(x), hingga dalam kasus ini
substitusikan
x=4 ke

66
Setelah disubstitusikan ternyata nilai limit tidak terdefinisi atau
merupakan bentuk tak tentu

Maka itu untuk menentukan nilai suatu limit wajib menggunakan


metode lain. Jika diperhatikan, pada f (x) ada bentuk akar yaitu

hingga metode perkalian dengan akar sekawaran bisa dilakukan pada


kasus seperti ini.

Bentuk

67
bisa difaktorkan jadi

Maka, nilai limit fungsi aljabar tersebut ialah -4

68
LATIHAN 8

1. EBT 2003 C. 6
Nilai dari limx→24−x23−√x2+5 = D. 8
...
E. ∞
A. −12
B. −6 5. UN 2008
C. 0 Nilai limx→2x3−4xx−2x→2limx3−
D. 6 4xx−2 = ...
E. 12 A. 32
B. 16
2. UN 2004 C. 8
Nilai limx→2(2x2−4−3x2+2x−8) D. 4
= ... E. 2
A. −712
B. −14 6. UN 2009
C. −112 Nilai limx→3x2−9√10+2x−(x+1)x
D. −124 →3limx2−910+2x−(x+1) = ...
E. 0 A. −8
B. −6
3. UN 2006
C. 4
Nilai limx→6√3x−2−√2x+4x−6x→
D. 6
6lim3x−2−2x+4x−6 = ...
E. 8
A. −14−14
B. −18−18
7. UN 2010
C. 0
Nilai limx→0(4x√1−2x−√1+2x)x→
D. 1818
0lim(4x1−2x−1+2x) = ...
E. 1414
A. −2
B. 0
4. UN 2007
C. 1
Nilai limx→3x2−x−64−√5x+1x→3
D. 2
limx2−x−64−5x+1 = ...
E. 4
A. −8
B. −6

69
8. UN 2011 D. 2√3
Nilai limx→4(x−4)√x−2x→4lim(x− E. ∞
4)x−2 = ...
A. 0 12. UN 2014
B. 4 Nilai limx→∞(√9x2+6x−2−3x+1)=
C. 8 ...limx→∞(9x2+6x−2−3x+1)=...
D. 12 A. 5
E. 16 B. 4
C. 3
9. UN 2012 D. 2
Nilai limx→32−√x+1x−3=...x→3li E. 1
m2−x+1x−3=...
A. −14−14 13. UN 2016
B. −12−12 Nilai
C. 1 dari limx→∞(√4x2+4x−3−(2x−5))
D. 2 =...limx→∞(4x2+4x−3−(2x−5))=...
E. 4 A. −6
B. −4
10. UN 2013 C. −1
Nilai D. 4
dari limx→∞((2x−1)−√4x2−6x−5) E. 6
=...limx→∞((2x−1)−4x2−6x−5)=...
A. 4
B. 2 14. = ...
C. 1 a. 5/4
D. 1212 b. 2/3
E. 1414 c. 4/5
d. 6/5
11. UN 2013 e. 0
Nilai
dari limx→∞√5−4x+3x2+√4−3x+ 15. Hitunglah
3x22x=...limx→∞5−4x+3x2+4−3x
= ...
+3x22x=...
a. 1/4
A. 0
b. 1/2
B. 1313√3
c. 2
C. √3

70
d. 4
e. ~

71
72
TURUNAN

Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi


sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f’ yang mempunyai nilai tidak
beraturan.

Aturan-aturan dari Turunan (Rumus-rumus)

1.Turunan fungsi konstan


f(x) = k ⇒ f’(x) = 0

Contoh

a. Turunan dari f(x) = 5 adalah f’(x) = 0


b. Turunan dari f(x) = - 6 adalah f’(x) = 0

2.Turunan fungsi identitas

f(x) = x ⇒ f’(x) = 1

3.Turunan fungsi aljabar berpangkat n

Contoh :

Rumus fungsi aljabar berpangkat n diatas juga berlaku untuk bilangan


berpangkat negatif maupun pangkat pecahan, seperti contoh dibawah
ini

c.

73
Penyelesaian

4.Rumus turunan Jumlah dan selisih fungsi-fungsi

Contoh

a.

[Penyelesaian]

5.Turunan fungsi aljabar hasil kali

Contoh

Carilah turunan dari ,

Penyelesaian

Dengan menggunakan rumus turunan fungsi aljabar hasil kali diatas


maka diperoleh,

74
Rumus turunan fungsi aljabar hasil kali diatas dapat diperluas untuk
mencari rumus turunan yang terdiri dari tiga fungsi, yaitu:

6. Turunan fungsi aljabar hasil bagi

Dengan v(x) ≠ 0
Contoh

Tentukan turunan dari fungsi berikut ini,

[Penyelesaian]

7. Turunan fungsi aljabar aturan rantai

Dengan u (x) fungsi dari x dan n ϵ bilangan real

8. Turunan fungsi aljabar irasional atau bentuk akar

Dalam menyelesaikan turunan fungsi aljabar, kita dapat menemukan soal


dalam bentuk persamaan irasional , ada rumus khususnya yaitu:

Contoh:

75
Carilah turunan dari fungsi berikut ini ,

[Penyelesaian]

9. Rumus turunan fungsi aljabar fungsi khusus

Rumus khusus :

Kesimpulan:

76
LATIHAN 9
1. EBT 2002 D. −2 sin(4x−6)
Ditentukan f(x) = 2x3 − 9x2 + 12x. E. 4 sin(2x−3)
Fungsi f naik dalam interval...
A. −1 < x < 2 5. UN 2004
B. 1 < x < 2 Turunan fungsi yang dinyatakan
C. −2 < x < −1 dengan f(x) =
D. x < −2 atau x > −1 x−5x+5x−5x+5 adalah f'(x)=
E. x < 1 atau x > 2 A. −10(x+5)2−10(x+5)2
B. 5(x+5)25(x+5)2
2. EBT 2002 C. 10(x+5)210(x+5)2
Nilai maksimum dari fungsi f(x) D. 5(x−5)25(x−5)2
= 1313x3 − 3232x2 + 2x + 9 pada E. 10(x−5)210(x−5)2
interval 0 ≤ x ≤ 3 adalah...
A. 92323 6. UN 2004
B. 95656 Turunan pertama dari y =
C. 10 cos2(2x−π) adalah y' = ...
D. 101212 A. −2 sin(4x−2π)
E. 102323 B. − sin(4x−2π)
C. −2 sin(2x−π) cos(2x−π)
3. UAN 2003 D. 4 sin(2x−π)
Fungsi f(x) = x3 + 3x2 − 9x − 7 E. 4 sin(2x−π) cos(2x−π)
turun pada interval...
A. 1 < x < 3 7. UN 2005
B. −1 < x < 3 Turunan dari
C. −3 < x < 1 f(x)=3√cos2(3x2+5x)f(x)=cos2(3x
D. x < −3 atau x > 1 2+5x)3 adalah f'(x) = ...
E. x < −1 atau x > 3 A. 2323cos-1313(3x² + 5x)
sin(3x² + 5x)
4. UAN 2003 B. 2323(6x+5) cos-1313(3x² + 5x)
Turunan pertama dari f(x) = C. −2323cos-1313(3x² + 5x)
sin2(2x−3) adalah f'(x) = ... sin(3x² + 5x)
A. 2 cos(4x−6) D. −2323(6x+5)
B. 2 sin(4x−6) tan(3x²+5x)3√cos2(3x2+5x)cos2(3
C. −2 cos(4x−6) x2+5x)3

77
E. 2323(6x+5) 11. UN 2008
tan(3x²+5x)3√cos2(3x2+5x)cos2(3 Diketahui f(x)
x2+5x)3 = x2+32x+1x2+32x+1. Jika f'(x)
menyatakan turunan pertama
8. UN 2006 f(x), maka f(0) + 2 f'(0) = ...
Turunan pertama dari f(x) = A. −10
sin⁴(3x² − 2) adalah f '(x) = ... B. −9
A. 2sin²(3x² − 2) sin(6x² − 4) C. −7
B. 12x sin²(3x² − 2) sin(6x² − 4) D. −5
C. 12x sin²(3x² − 2) cos(6x² − 4) E. −3
D. 24x sin³(3x² − 2) cos²(3x² − 2)
E. 24x sin³(3x² − 2) cos(3x² − 2) 12. UN 2014
Diketahui g(x)=13x3−A2x+1g(x)=
9. UN 2007 13x3−A2x+1 ; f(x)=g(2x−1)f(x)=g(
Jika f(x) = sin2(2x + π6π6), maka 2x−1), A suatu kontanta. Jika f
nilai dari f'(0) = ... naik pada x≤0x≤0 atau x≥1x≥1,
A. 2√3 nilai maksimum relatif g adalah...
B. 2 A. 7373
C. √3 B. 5353
D. 1212√3 C. 1313
E. 1212√2 D. −13−13
E. −53−53
10. UN 2008
Turunan pertama dari
13. UN 2016
y=sinxsinx+cosxy=sinxsinx+cosx
Turunan pertama fungsi f(x) =
adalah y' = ...
cos2(3x−5) adalah...
A. cosx(sinx+cosx)2cosx(sinx+co
A. f'(x) = −6 cos (3x−5)
sx)2
B. f'(x) = −3 sin (3x−5)
B. 1(sinx+cosx)21(sinx+cosx)2
C. f'(x) = −3 sin (6x−10)
C. 2(sinx+cosx)22(sinx+cosx)2
D. f'(x) = 3 cos (6x−10)
D. sinx−cosx(sinx+cosx)2sinx−co
E. f'(x) = 3 sin (6x−10)
sx(sinx+cosx)2
E. 2sincosx(sinx+cosx)22sincosx(s
14. UN 2016
inx+cosx)2
Turunan pertama dari fungsi f(x)
= cos5(π−2x) adalah...

78
A. f'(x) = 5 cos3(π−2x) sin 15.Diketahui
(2π−4x) dan f’
B. f'(x) = 5 cos3(π−2x) sin (π−2x) adalah turunan pertama dari f.
C. f'(x) = 5 cos3(π−2x) cos Nilai dari f’(1) = ...
(2π−4x) a. 20
D. f'(x) = −5 cos3(π−2x) sin b. 21
(2π−4x) c. 23
E. f'(x) = −5 cos3(π−2x) sin d. 23
(π−2x) e. 26

79
80
INTEGRAL

Integral merupakan bentuk operasi matematika yang menjadi kebalikan


(invers) dari operasi turunan dan limit dari jumlah atau suatu luas daerah
tertentu.

Integral Tak Tentu

Integral tak tentu merupakan invers/kebalikan dari turunan. Turunan dari


suatu fungsi, jika diintegralkan akan menghasilkan fungsi itu sendiri.
Contoh turunan-turunan dalam fungsi aljabar :

 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 adalah yI = 3x2

 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 8 adalah yI = 3x2


 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 + 17 adalah yI = 3x2
 Turunan dari fungsi aljabar y = x3 – 6 adalah yI = 3x2

Variabel dalam suatu fungsi mengalami penurunan pangkat. Fungsi dari


variabel x3 ataupun fungsi dari variabel x3 yang ditambah atau dikurang
suatu bilangan (misal contoh: +8, +17, atau -6) memiliki turunan yang
sama.
Jika turunan tersebut dintegralkan, seharusnya adalah menjadi fungsi-
fungsi awal sebelum diturunkan. Namun, jika tidak diketahui fungsi awal
dari suatu turunan, maka hasil integral dari turunan tersebut dapat
ditulis:

f(x) = y = x3 + C

Dengan nilai C bisa berapapun. Notasi C ini disebut sebagai konstanta


integral. Integral tak tentu dari suatu fungsi dinotasikan sebagai:

Secara umum integral dari fungsi f(x) adalah penjumlahan F(x) dengan C
atau:

81
Karena integral dan turunan berkaitan, maka rumus integral dapat
diperoleh dari rumusan penurunan. Jika turunan:

Maka rumus integral aljabar diperoleh:

dengan syarat .

Sebagai contoh lihatlah integral aljabar fungsi-fungsi berikut:

Integral Trigonometri

Dapat simpulkan :

No. Fungsi f(x) = y Integral


Turunan

1 y = sin x cos x = sin x

2 y = cos x – sin x = – cos x

3 y = tan x sec2 x = tan x

4 y = cot x – csc2 x
= – cot x

5 y = sec x tan x . sec x = sec x

6 y = csc x -.cot x . csc x = – csc x

Selain rumus dasar diatas, ada rumus lain yang bisa digunakan pada
pengoperasian integral trigonometri yaitu:

82
Fungsi f(x) = y Turunan Integral

cos (ax + b)
= sin (ax +
b) + C

sin (ax + b)
= cos (ax
+ b) + C

sec2 (ax + b)
y= tan (ax + b) = tan (ax
+ b) + C

y= cot (ax + b) csc2 (ax + b)


= cot (ax +
b)

y= sec (ax + b) tan (ax + b) . sec (ax+b) . sec(ax + b) dx= sec


(ax + b) (ax + b) + C

y= csc (ax + b) cot (ax + b) . csc cot (ax + b) . csc (ax + b) dx


(ax + b)
= csc (ax + b)

Sifat-sifat dari integral yaitu:

 (dengan k adalah konstanta)

83
LATIHAN 10
B. 14(x2 − x + 3)3 + C
C. 14(x2 − x + 3)4 + C
1. UN 2005
Hasil dari ∫103x√3x2+1dx=...
D. 12(x2 − x + 3)4 + C
A. 72
E. (x2 − x + 3)4 + C
B. 83

C. 73 5. UN 2009
D. 43 Diketahui ∫a1 (2x − 3) dx =
E. 23 12 dan a > 0. Nilai a = ...
A. 2
2. UN 2007 B. 3
Diketahui ∫3a (3x2 + 2x + 1) dx = C. 5
25. Nilai 12a=... D. 7
A. −4 E. 10
B. −2
C. −1 6. UN 2009
D. 1 Hasil dari ∫
E. 2 (6x2 − 4x)√x3−x2−1 dx = ...
A. 233√(x3−x2−1)2+C
3. UN 2008 B. 23√(x3−x2−1)3+C
Hasil dari ∫412x√xdx=... C. 43√(x3−x2−1)3+C
A. −12 D. 433√(x3−x2−1)2+C
B. −4 E. 23√(x3−x2−1)2+C
C. −3
D. 2 7. UN 2009
E. 32 Diketahui ∫p1 (x − 1)2 dx = 223.
Nilai p yang memenuhi adalah...
4. UN 2009 A. 1
Hasil dari ∫ (2x − 1)(x2 − x + 3)3 dx B. 113
= ... C. 3
A. 13(x2 − x + 3)3 + C D. 6
E. 9
84
B. 14
8. UN 2010 C. 16
Nilai dari ∫3−12x(3x + 4) dx = ... D. 18
A. 88 E. 20
B. 84
C. 56 13. UN 2013
D. 48 Hasil dari ∫203(x + 1)( x − 6) dx =
E. 46 ...
A. −58
9. UN 2011 B. −56
Hasil ∫42(−x2 + 6x − 8) dx = ... C. −28
A. 383 D. −16
B. 263 E. −14
C. 203
D. 163 14. UN 2013
E. 43 Hasil dari ∫2x√x2+1dx=...
A. 13√x2+1+C
10. UN 2011 B. 12√x2+1+C
Hasil ∫2x+3√3x2+9x−1dx=... C. 2√x2+1+C
A. 2√3x2+9x−1+C D. 3√x2+1+C
B. 13√3x2+9x−1+C E. 6√x2+1+C
C. 23√3x2+9x−1+C
D. 12√3x2+9x−1+C 15. UN 2014
E. 32√3x2+9x−1+C Hasil ∫ (6x − 12)√x2−4x+8 dx = ...
A. 13(x2 − 4x + 8)32 + C
11. UN 2012 B. 12(x2 − 4x + 8)32 + C
Hasil dari ∫3x√3x2+1dx=... C. 23(x2 − 4x + 8)32 + C
A. −23(3x2+1)√3x2+1+C D. (x2 − 4x + 8)32 + C
B. −12(3x2+1)√3x2+1+C E. 2(x2 − 4x + 8)32 + C
C. 13(3x2+1)√3x2+1+C
D. 12(3x2+1)√3x2+1+C
E. 23(3x2+1)√3x2+1+C

12. UN 2012
Nilai dari ∫41(x2 − 2x + 2) dx = ...
A. 12

85
KUNCI JAWABAN

10. B 1. A
LAT 1
2. D
LAT 5
1. E 3. D
2. C 1. B 4. A
3. B 2. D 5. B
4. 22 3. C 6. E
5. 8 4. C 7. A
6. 24 5. B 8. C
7. B 6. B 9. A
7. A 10. B
LAT 2
8. A 11. C
Pembuktian 9. A 12. C
LAT 3 10. B 13. B
11. D 14. C
1. C
12. A 15. C
2. E
13. E
3. C LAT 8
14. D
4. B
15. E 1. D
5. D
2. D
6. B LAT 6
3. D
7. C 1. D 4. A
8. B 2. D 5. C
LAT 4 3. A 6. A
4. C 7. A
1. B
5. C 8. B
2. C
6. E 9. A
3. C
7. E 10. D
4. E
8. E 11. C
5. A
9. D 12. D
6. B
10. 13. E
7. B
LAT 7 14. D
8. C
15. B
9. C

86
LAT 9 11. B 6. C
12. B 7. C
1. E
13. C 8. A
2. D
14. A 9. E
3. C
15. C 10. C
4. B
11. C
5. C LAT 10
12. A
6. A
1. C 13. A
7. D
2. D 14. C
8. E
3. D 15. E
9. C
4. C
10. B
5. C

87
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=contoh+soal+program+linear+pilihan+ga
nda+beserta+jawabannya&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiN
7ruwp_LiAhVdinAKHYPpB1YQ_AUIESgC&biw=1366&bih=609#imgrc=F6Iq_xcr
gVKqJM:

blogepakguru.blogspot.com
https://www.daniarta.com/teks-dialog-interaktif/ - forward
www.daniarta.com

https://www.daniarta.com/45-contoh-soal-pembahasan-program-linier-plus-jawaban-
kupas-tuntas/ - forward
https://idschool.net/contoh-soal-program-linear-pilihan-ganda/
https://docplayer.info/31186268-18-soal-soal-notasi-sigma-barisan-deret-dan-
induksi-matematika.html
https://statmat.id/wp-content/uploads/2017/11/contoh-soal-dan-penyelesaian-
notasi-sigma.png
https://primalangga.blogspot.com/2017/07/soal-matriks-dan-jawabannya.html
https://www.dosenmatematika.co.id/soal-matriks-smk-part-14/

http://mencari-pelajaran.blogspot.com/2016/01/contoh-soal-program-linier-kelas-
11.html

https://blogmipa-matematika.blogspot.com/2018/01/contoh-soal-pertidaksamaan-
linear-satu-variabel.html
http://www.ajarhitung.com/2017/02/contoh-soal-dan-pembahasan-tentang_14.html
https://www.wardayacollege.com/matematika/aritmatika/notasi-sigma/
https://www.e-sbmptn.com/2014/12/soal-fungsi-turunan-matematika-dan.html

https://docplayer.info/31186268-18- rimasetiawati29.wordpress.com
soal-soal-notasi-sigma-barisan-deret-
dan-induksi-matematika.html
cintamatematika467.wordpress.com

jagomatematika.info

smatika.blogspot.com

88

Anda mungkin juga menyukai