1
DAFTAR PUSTAKA
2
3
NOTASI SIGMA
Berikut ini adalah sifat-sifat notasi sigma yang dapat digunakan untuk
mengerjakan soal-soal tentang notasi sigma
4
LATIHAN SOAL 1
1. Nilai dari
a. 100 d. 130
b. 110 e. 140
c. 120
2. Nilai dari
a. 5.020 d. 5.050
b. 5.030 e. 5.060
c. 5.040
3. Diketahui persamaan.
5
5.
6.
6
7
INDUKSI MATEMATIKA
Induksi matematika menjadi sebuah metode pembuktian secara
deduktif yang digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan benar
atau salah. Dalam induksi matematika ini, variabel dari suatu perumusan
dibuktikan sebagai anggota dari himpunan bilangan asli.
1. Deret Bilangan
untuk n = 1, maka :
1=1
8
Misal rumus benar untuk n = k, maka:
Langkah 3
Akan dibuktikan bahwa rumus benar untuk n = k + 1. Sehingga:
Pembuktiannya:
. (k + 1) dimodifikasi menyerupai )
(penyederhanaan)
(terbukti)
2. Bilangan bulat hasil pembagian
Suatu bilangan dikatakan habis dibagi jika hasil pembagian tersebut
adalah bilangan bulat. Sebagai ilustrasi, dibuktikan secara induksi
matematika bahwa habis dibagi 9.
Langkah 1
untuk n = 1, maka:
= 27
Langkah 2
Misal rumus benar untuk n = k, maka :
9
(habis dibagi 9)
Langkah 3
10
LATIHAN 2
3. Buktikan bahwa
4. Buktikan bahwa
untuk semua bilangan
bulat positif n.
5. Buktikan bahwa
11
12. Gunakan induksi matematika untuk menunjukkan bahwa 5n – 1
habis dibagi 4 untuk semua bilangan bulat positif n.
13. Buktikan bahwa n² – n + 41 merupakan bilangan ganjil untuk
semua bilangan bulat positif n
14. Buktikan bahwa 32n – 1 habis dibagi 8 untuk semua bilangan bulat
positif n.
15. Buktikan bahwa sebarang bilangan bulat yang lebih besar dari 1
habis dibagi oleh suatu bilangan prima.
16. Suatu barisan s0, s1, s2, … didefinisikan sebagai berikut:
12
13
PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
contoh :
Selanjutnya diambil satu titik sembarang sebagai titik uji, misalnya O(0,
0), sehingga diperoleh 2(0) + 0 = 0 ≤ 6
14
2. Seorang pedagang mainan ingin membeli mainan untuk
persediaan di tokonya maksimum 100 paket. Mainan yang akan
dibeli adalah jenis A dengan harga Rp 6.000 perpaket dan jenis B
seharga Rp. 8.000 perpaket. Uang yang tersedia untuk modal
adalah Rp. 720.000. Gambarlah daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan liniernya agar keuntungannya makasimum
Jawab :
Misalkan x = banyaknya mainan jenis A
y = banyaknya mainan jenis B
maka sistem pertidaksamaannya dapat ditentukan sebagai berikut :
x + y ≤ 100 .................................... x + y ≤ 100
6000x + 8000y ≤ 720000 ...............3x + 4y ≤ 360
x≥0
y≥0
Selanjutnya digambar daerah penyelesaiannya ke dalam koordinat
Cartesius
15
LATIHAN SOAL 3
B. 94
C. 102
D. 106
E. 196
17
E. 35
b. 45cetak e. 60cetak
c. 50cetak
b. 13 e. 30
c. 17
18
lebih dari 18 jam. Jika setiap hari dapat dihasilkan x barang A, y barang B,
maka model matematikanya adalah sistem persamaan…
13.jika titik (1,4) dan (4,1) merupakan titik minimum fungsi objektif f (x,y)
= ax + by dengan kendala x + y ≥ 5, x + 2y ≤ 20, x ≥ 0, dan y ≥ 0, maka
nilai a : b adalah…
15.
19
20
PROGRAM LINEAR
Program linear adalah suatu metode penentuan nilai optimum dari suatu
persoalan linear. Nilai optimum (maksimal atau minimum) diperoleh dari
nilai dalam suatu himpunan penyelesaiaan persoalan linear. Persyaratan,
batasan, dan kendala dalam persoalan linear merupakan sistem
pertidaksamaan linear.
21
Dengan peubah dari jumlah optimal model 1 adalah x dan model 2
adalah y, dan hasil penjualan optimal adalah f(x, y) = 500.000x +
400.000y. Dengan syarat:
22
Menentukan titik-titik ekstrim yang merupakan perpotongan garis
batasan dengan garis batasan yang lainnya. Titik-titik ekstrim
tersebut merupakan himpunan penyelesaian dari batasannya dan
memeliki kemungkinaan besar membuat fungsi menjadi optimum.
Menyelidiki nilai optimum fungsi objektif dengan dua acara yaitu :
ax + by = Z
Jika maksimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal
sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di kiri garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik maksimum.
Jika minimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal
sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di kanan garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik minimum.
23
Cara 2 (syarat b > 0)
Jika maksimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal
sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di bawah garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik maksimum.
Jika minimum, maka dibuat garis yang sejajar garis selidik awal
sehingga membuat himpunan penyelesaian berada di atas garis
tersebut. Titik yang dilalui garis tersebut adalah titik minimum.
Untuk nilai a < 0 dan b < 0 berlaku kebalikan dari kedua cara yang
dijelaskan di atas.
24
LATIHAN SOAL 4
1. Seorang pembuat kue mempunyai 4 kg gula dan 9 kg tepung.
Untuk membuat sebuah kue jenis A dibutuhkan 20 gram gula dan
60 gram tepung, sedangkan untuk membuat sebuah ue jenis B
dibutuhkan 20 gram gula dan 40 gram tepung. Jika kue A dijual
dengan harga Rp 4.000,00/buah dan kue B dijual 3.000,00/buah,
maka pendapatan maksimum yang dapat diperoleh pembuat kue
tersebut adalah ….
A. Rp 600.000,00
B. Rp 650.000,00
C. Rp 700.000,00
D. Rp 750.000,00
E. Rp 800.000,00
2. Luas tempat parkir 1.760 m2. Luas rata-rata untuk kendaraan beroda
empat kecil 4 m2 dan kendaraan beroda empat besar 20 m2. Daya
tampung maksimum hanya 200 kendaraan. Biaya parkir kendaraan
beroda empat kecil Rp 1.000,00/jam dan kendaraan beroda empat
besar Rp 2.000,00/jam. Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak
ada kendaraan pergi dan datang, maka hasil maksimum tempat
parkir itu adalah....
A. Rp 176.000,00
B. Rp 200.000,00
C. Rp 260.000,00
D. Rp 300.000,00
E. Rp 340.000,00
25
Nilai maksimum dari f (x, y) = 7x + 6y adalah....
A . 88
B. 94
C. 102
D. 106
E. 196
A. 6x + 4y ≤ 18, 2x + 8y ≤ 18 , x ≥0 dan y ≥ 0
B. 3x + 2y ≤ 9 , 2x + 4y ≤ 9 , x ≥0 dan y ≥ 0
C. 2x + 3y ≤ 9 , 4x + 2y ≤ 9 , x ≥ 0 dan y ≥ 0
D. 3x + 4y ≤ 9 , 2x + 2y ≤ 9 , x ≥ 0 dan y ≥ 0
E. 2x + 3y ≤ 9 , 2x + 4y ≤ 9 , x ≥0 dan y ≥ 0
27
9. Daerah yang diarsir pada gambar merupakan himpunan penyelesaian
suatu sistem pertidaksamaan linier. Nilai maksimum dari f(x,y) = 7x + 6y
adalah ….
A. 88 C. 102 E. 196
B.94 D. 106
7x + 6y = 6.200 7x + 6y = 5.800
B. 7x + 5y = 6.200 E. 7x + 5y = 5.800
7x + 6y = 5.750 7x + 6y = 6.250
C. 7x + 5y = 6.000
7x + 6y = 5.750
28
12. Sebuah pesawat terbang memiliki tempat duduk tidak lebih dari 60
buah. Setiap penumpang bagasinya dibatasi, untuk penumpang kelas
utama 30 kg, dan untuk penumpang kelas ekonomi 20 kg. Pesawat
tersebut hanya dapat membawa bagasi 1.500 kg. Jika tiket untuk setiap
penumpang kelas utama Rp. 600.000,00 dan untuk kelas ekonomi Rp.
450.000,00, maka penerimaan maksimum dari penjualan tiket adalah ….
A. Rp. 13.500.000,00 C. Rp. 21.500.000,00 E. Rp. 41.500.000,00
a. 2x + y ≤ 4 b. 2x – 3y ≥ 6
A. Rp500.000,00
29
B. Rp540.000,00
C. Rp600.000,00
D. Rp700.000,00
E. Rp720.000,00
30
31
MATRIKS
A 146 34 56 41
B 275 45 36 37
C 528 51 32 46
Ordo Matriks
Jika banyak baris suatu matriks adalah m, dan banyak kolom suatu
matriks adalah n, maka matriks tersebut memiliki ordo matriks atau
ukuran m x n. Perlu diingat m dan n hanya sebuah notasi, sehingga tidak
boleh dilakukan sebuah perhitungan (penjumlahan, perkalian). Pada
contoh matriks jumlah penjualan mobil diatas diketahui bahwa:
32
Banyak baris, m = 3
Banyak kolom, n = 3
Ordo matriks, m x n = 3 x 3
Pada matriks terdapat dua jenis diagonal, yaitu diagonal utama dan
diagonal sekunder. Diagonal utama merupakan elemen-elemen
dengan yang bisa membentuk garis miring. Diagonal sekunder
merupakan kebalikan dari garis miring diagonal utama. Perhatikan
matriks berikut:
Diagonal utama adalah elemen 34, 36, 46, sedangkan diagonal sekunder
adalah elemen 41, 36, 51.
Matriks Identitas
Jenis-jenis Matriks
Matriks dapat dikelompokan ke beberapa jenis berdasarkan pada
jumalah baris dan kolom serta pola elemen matriksnya sebagai berikut :
Matriks baris adalah suatu matriks yang hanya memiliki satu baris saja.
Sedangkan, matriks kolom adalah suatu matriks yang hanya memiliki
satu kolom saja. Contoh:
2. Matriks Persegi
Matriks yang memiliki jumlah kolom dan baris yang sama disebut
matriks persegi. Matriks persegi memiliki ordo n.
Contoh:
Contoh:
atau
4. Matriks Skalar
34
Matriks diagonal yang memiliki elemen-elemen pada diagonal utamanya
bernilai sama disebut matriks skalar.
Contoh:
atau
5. Matriks Simetris
Matriks persegi A yang memiliki elemen matiks baris ke-I sama dengan
elemen matriks kolom ke-j untuk i = j disebut simetris. Atau, dapat
dikatakan elemen sama dengan elemen .
Contoh:
Dapat dilihat bahwa elemen baris ke-1 sama dengan kolom ke-1, baris
ke-2 sama dengan kolom ke-2, dan baris ke-3 sama dengan kolom ke-3.
Transpose Matriks
ditranspose menjadi .
35
LATIHAN SOAL 5
1. P dan Q adalah matriks 2×2 seperti yang terlihat di bawah :
2 5
P =– –
1 3
5 4
Q =– –
1 1
Jika P-1 adalah invers dari matriks P dan Q-1 adalah invers dari matriks Q,
maka determinan matriks P-1.Q-1 adalah ….
A. 223
B. 1
C. -1
D. -10
E. -223
a 4 2 b 1 -3 0 1
– – +– – =– –. – –
-1 c d -3 3 4 1 0
Nilai a + b + c + d = ….
A. -7 D. 3
B. -5 E. 7
2 -1 x+y 2 7 2
A =– – , B =– – dan C = – –
1 4 3 y 3 1
36
A. 10 D. 25
B. 15 E. 30
C. 20
3 0 x -1 0 -1
A =– – , B =– – dan C = – –
2 5 y 1 -15 5
A. -4 D. 5
B. -1 E. 7
C. 1
4 -9 5p -5 -10 8
A =– – , B =– – dan C = – –
3 -4p 1 3 -4 6p
B. -1/2 E. 2
C. 1/2
A=
1 2
37
4 3
a. 5
b. -5
c. 6
d. 7
B=
3x y
3y x
8. Misalkan kita memiliki dua buah matriks yang berordo 2x2, dimana
masing-masing matriks M dan Matriks N diketahui seperti dibawah ini:
M=
x 2
3 2x
dan N=
4 3
-3 x
38
c. x = -6 atau x = 2
d. x = -2 atau x = -16
3 x
2 8
Dan jika determinan dari matriks A diatas adalah 18, maka nilai x
adalah.....
a. 3
b. 6
c. 8
d. 12
3 2 1
4 1 -1
5 -1 2
Maka nilai determinan matriks (A) yang berordo 3x3 diatas adalah :
a. 32
b. -32
c. 52
d. 42
a b c
d e -f
39
g h i
B=
3a 3b 3c
-d -e -f
4g 4h 4i
Dan bila hasil determinan dari Matriks A adalah -8, berapakan nilai
determinan dari matriks B :
a. 32
b. -32
c. -96
d. 96
12.
13.
.
40
14.
41
42
TRANSFORMASI GEOMETRI
Translasi
Sebagai contoh:
43
Posisi Posisi Akhir Pergeseran
Awal
Translasi Titik
A(x, y) AI (x+a, y+b)
Dengan x dan y adalah
koordinat
Translasi Garis
mx+ny=c m(x + a) + n(y + b) = c
Dengan m dan n adalah
koefisien dan c konstanta
Translasi Kurva
y = mx2+
kx + l Dengan m dan k adalah
koefisien dan l konstanta
Translasi Lingkaran
x2 + y2 =
c Dengan c adalah konstanta
Refleksi
Refleksi merupakan transformasi geometri berupa pergeseran atau
pemindahan semua titik pada bidang geometri kearah sebuah garis atau
cermin dengan jarak sama dengan dua kali jarak titik kecermin. Ada dua
sifat penting dalam refleksi:
Jarak titik kecermin sama dengan jarak bayangan titik ke cermin.
44
Bentuk refleksi terhadap berbagai garis sebagai berikut:
Refleksi sumbu y = h
A(x, y) AI (x, 2h – y) y = f(x) yI = 2h – f(x)
Refleksi sumbu x = h
A(x, y) AI (2h – x, y) y = f(x) yI = f(2h – x)
Refleksi sumbu y = x
A(x, y) AI (y, x) y = f(x) x = f(y)
Refleksi sumbu y = -x
A(x, y) AI (-y, -x) y = f(x) x = -f(-y)
45
A(x, y) AI (-x, -y) y = f(x) yI = -f(-x)
Selain refleksi terhadap garis diatas, titik dan kurva juga dapat
direfleksikan terhadap suatu garis y=mx+k. Berikut refleksinya:
Dapat di gambarkan:
Rotasi
Rotasi atau perputaran merupakan transformasi geometri berupa
pergeseran atau pemindahan semua titik pada bidang geometri
sepanjang busur lingkaran yang memiliki titik pusat lingkaran sebagai
titik rotasi. Rotasi dinyatakan positif jika arahnya berlawanan jarum jam,
dan bernilai negatif jika searah jarum jam. Sebagai contoh:
46
Titik A berotasi 90o berlawanan arah jarum jam. Dalam diagram cartesius,
bentuk-bentuk rotasi sebagai berikut:
Dilatasi
Dilatasi merupakan transformasi geometri berupa perkalian yang
memperbesar atau memperkecil suatu bangunan geometri. Dalam
konsep dilatasi, ada yang disebut titik dilatasi dan faktor dilatasi.
Titik dilatasi merupakan titik yang menentukan posisi suatu dilatasi. Titik
dilatasi menjadi titik pertemuan dari semua garis lurus menghubungkan
antara titik-titik dalam suatu bangun ketitik-titik hasil dilatasi.
Faktor dilatasi merupakan faktor perkalian suatu bangun geometri yang
didilatasikan. Faktor ini menunjukan seberapa besar hasil dilatasi
47
terhadap bangun geometrinya dan dinotasikan dengan k. Nilai k > 1
atau k < -1 menunjukan hasil dilatasi lebih besar dari geometrinya. Nilai
-1 < k < 1 menunjukan hasil dilatasi lebih kecil dari geometrinya. Tanda
positif mengartikan geometri dan hasil dilatasi berdampingan di salah
satu sisi titik dilatasi. Sedangkan tanda negatif mengartikan geometri
dan hasil dilatasi saling terbalik dan berlainan sisi di titik dilatasi.
Dilatasi dapat ditulis:
Konsep dilatasinya:
0<k<1
k < -1
-1 < k < 0
Dengan ketentuan:
48
Dalam diagram cartesius, bentuk-bentuk rotasi sebagai berikut:
Matriks Transformasi
Secara umum, transformasi geometri dapat dinyatakan dalam bentuk
49
Determinan dan Luas
Hasil transformasi bangun geometri memiliki luas yang berbeda dengan
bangun awalnya. Untuk mendapatkan luas dari sebuah bangun geometri
yang telah ditransformasi dapat dicari dengan determinan matriks
transformasi. Yaitu:
Luas
50
LATIHAN 6
1. Titik A(5,-2) ditranslasi oleh T 4. Tentukan bayangan garis 2x –
(-3, 1). Tentukan koordinat y = 5 apabila dicerminkan
bayangan titik A tersebut! terhadap garis x = -1!
A. A’(2,1) A. 2x + y + 9 =0
B. A’(1,1) B. x + 2y + 9 = 0
C. A’(2,2) C. x + y – 9 = 0
D. A’(2,-1) D. 2x – y + 9 = 0
E. A’(-2,1) E. 2x + y – 9 = 0
51
7. Tentukan bayangan titik (-2, 8) 10. Tentukan bayangan garis 3x
oleh rotasi R(O, 135) + 4y – 5 = 0 oleh dilatasi dengan
pusat (-2, 1) dan faktor skala 2!
A. (-3√2, -5√2)
A. 3x + 4y + 12 = 0
B. (3√2, 5√2)
B. 3x + 4y – 12 = 0
C. (-3√2,-5√2)
C. 3x – 4y + 12 = 0
D. (3√2, 5√2)
D. -3x + 4y + 12 = 0
E. (-3√2, 5√2)
E. 3x – 4y – 12 = 0
52
13.Diketahui titik A(3, -2) jika ditransformasikan oleh M
dipetakan oleh translasi T dan dilanjutkan oleh T adalah ...
= [1−2][1−2], kemudian A. (-10, 2)
dilanjutkan oleh rotasi dengan B. (-2, -10)
pusat O(0, 0) sejauh 90°. C. (10, 2)
Koordinat titik hasil peta A D. (-10, -2)
adalah ... E. (2, 10)
A. (4, 4)
B. (-4, 4)
C. (4, -4) 15.Bayangan kurva y = x2 +
D. (0, -3) 3x + 3 jika dicerminkan terhadap
E. (-3, 0) sumbu X dilanjutkan dengan
dilatasi pusat O(0, 0) dan faktor
skala 3 adalah ...
14.Diketahui M adalah A. x2 + 9x − 3y + 27 = 0
pencerminan terhadap B. x2 + 9x + 3y + 27 = 0
garis y=−xy=−x dan T adalah C. 3x2 + 9x − y + 27 = 0
transformasi yang nyatakan oleh D. 3x2 + 9x + y + 27 = 0
matriks [230−1][230−1]. E. 3x2 + 9x + 27 = 0
Koordinat bayangan titik A(2, -8)
53
54
BARISAN DAN DERET
Baris Aritmatika
b = (9 – 7) = (7 – 5) = (5 – 3) = (3 – 1) = 2
Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan aritmatika dapat
diketahui dengan mengetahui nilai suku ke-k dan selisih antar suku yang
berdekatan (b). rumusannya berikut ini:
Jika yang diketahui adalah nilai suku pertama dan selisih antar
sukunya (b), maka nilai k = 1 dan nilai adalah:
55
Deret Aritmatika
atau sebagai:
Jika hanya diketahui nilai a dalalah suku pertama dan nilai adalah suku
ke-n, maka nilai deret aritmatikanya adalah:
Persamaan tersebut bisa dibalik untuk mencari nilai suku ke-n menjadi:
Sehingga diperoleh
Sisipan
(a + (q+1)b) = p
Maka, nilai b dapat ditentukan sebagai:
56
Misalkan a= 1 dan p = 9, jika disisipkan 3 bilangan diantara a dan p,
maka baris belangan aritmatikanya adalah:
Nilai q = 3
Jumlah suku = q + 2 = 3 + 2 = 5
Baris aritmatika : 1, 3, 5, 7, 9
Suku Tengah
Jika barisan aritmatika memiliki jumlah suku ganjil, maka memiliki suku
tengah. Suku tengah baris aritmatika adalah suku ke- . Jika
diselesaikan dalam rumus , maka nilai suku tengah
didapatkan:
Barisan Geometri
Baris geometri adalah baris yang nilai setiap sukunya didapatkan dari
suku sebelumnya melalui perkalian dengan suatu bilangan r.
Perbandinganatau rasio antara nilai suku dengan nilai suku sebelumnya
yang berdekatan selalu sama yaitu r. Sehingga:
57
Sebagai contoh baris 1, 2, 4, 8, 16, merupakan baris geometri dengan
nilai
Untuk mengetahui nilai suku ke-n dari suatu barisan geometri dapat
diketahui dengan mengetahui nilai suku ke-k dan rasio antar suku yang
berdekatan (r). Rumusannya berikut ini:
Jika yang diketahui adalah nilai suku pertama dan rasio antar
sukunya (r), maka nilai k = 1 dan nilai adalah:
Deret Geometri
Atau sebagai:
Jika hanya diketahui nilai a adalah suku pertama dan nilai Un adalah suku
ke-n, maka nilai deret aritmatikanya adalah:
58
Persamaan tersebut bisa dibalik untuk mencari nilai suku ke-n. Cara
memperolehnya sama dengan deret aritmatika yaitu:
Sisipan
Jika hendak membuat sebuah baris geometri dengan telah diketahui
nilai suku pertama (a) dan suku terakhirnya (p), dapat disisipkan sejumlah
bilangan diantara keduan bilangan tersebut. Sejumlah bilangan (q buah)
tersebut menjadi suku-suku baris geometri dan memiliki rasio antar suku
beredekatan (r). Baris tersebut memiliki banyak suku q + 2 dan diurutkan
menjadi:
a, ar, ar2, ar3, …,arq, ar(q+1)
Atau sebagai :
Deret geometri tak hingga terdiri dari 2 jenis yaitu konvergen dan
divergen. Deret geometri tak hingga bersifat konvergen jika
penjumlahan dari suku-sukunya menuju atau mendekati suatu bilangaan
tertentu. Sedangkan bersifat divergen jika penjumlahan dari suku-
sukunya tidak terbatas. Nilai deret geometri tak hingga dapat diperoleh
59
dengan mengunakan limit. Sebelumnya diketahui bahwa nilai deret
geometri adalah:
Dan:
60
LATIHAN 7
1. Hasil dari 2 + 6 + 18 + 54 + ... b.Rp. 7.700.000
+ 2(3)7 adalah .... c.Rp.10.500.000
d.Rp. 7000.000
a. 38 – 1
e. Rp. 9.800.000
b. 37 – 1
b. Un = 8-7n
c.Un=22+7n
2. Suku Pertama dari barisan
d. Un = 8+7n
aritmetika adalah 4, sedangkan
e. Un = 15+7n
bedanya -3. Suku yang nilainya
sama dengan -68 adalah suku
5. Pada tahun pertama sebuah
ke-n ....
perusahaan komputer
a.20 d.25
memproduksi 45.000 unit . Jika
b.21 e.30 tiap tahun terjadi peningkatan
c. 23 produksi 1/5 dari produksi
pertama. Hasil produksi pada
3. Suatu bidang akan tahun ke - lima adalah ....
dipancangkan kedalam tanah. a. 9.000 unit d. 225.000 unit
Biaya pemancangan untuk b. 81.000 unit e. 315.000 unit
kedalaman 1 meter pertama Rp. c. 90.000 unit
800.000, satu meter kedua Rp.
1000.000, demikian seterusnya. 6. Diketahui U7 = 22 dan U12 =
Jika pertambahannya tetap 37, Tentukan U14 ....
menurut barisan aritmetika, maka a.40 d. 45
biaya yang harus dikeluarkan b. 41 e. 43
untuk memancangkan tiang c. 50
sedalam 7 meter adalah ....
a.Rp.14.000.000
7. Suku ke-8 dari barisan 64, 32,
16, 8, ... adalah...
61
a. ½ 12. Diketahui barisan bilangan
b. 1 2, 4, 8, 16, ...
c. 2 Rumus suku ke-n barisan
d. 4 tersebut adalah...
62
63
LIMIT FUNGSI ALJABAR
Limit bisa diartikan sebagai menuju suatu batas, sesuatu yang dekat
tetapi tidak bisa dicapai.
Rumus Limit
Keterangan :
Pendekatan x ke a bisa dilihat dari dua sisi yaitu pada sisi kiri dan
sisi kanan ataupun dengan kata lain x bisa mendekati dari arah kiri
dan arah kanan hingga menghasilkan limit kiri serta limit kanan
Jika n adalah bilangan bulat positif, k konstanta, f dan g ialah fungsi yang
mempunyai limit di c, maka sifat-sifat yang berlaku yaitu:
64
Macam-Macam Metode Limit Aljabar
metode subitusi
metode pemfaktoran
1. Metode Subsitusi
Metode subsitusi hanya mengganti peubah yang mendekati nilai
tertentu dengan fungsi aljabarnya
Contoh
2. Metode Pemfaktoran
65
Metode pemfaktoran dilakukan dengan menentukan faktor persekutuan
antara pembilang dan penyebutnya.
Contoh :
Contoh soal :
66
Setelah disubstitusikan ternyata nilai limit tidak terdefinisi atau
merupakan bentuk tak tentu
Bentuk
67
bisa difaktorkan jadi
68
LATIHAN 8
1. EBT 2003 C. 6
Nilai dari limx→24−x23−√x2+5 = D. 8
...
E. ∞
A. −12
B. −6 5. UN 2008
C. 0 Nilai limx→2x3−4xx−2x→2limx3−
D. 6 4xx−2 = ...
E. 12 A. 32
B. 16
2. UN 2004 C. 8
Nilai limx→2(2x2−4−3x2+2x−8) D. 4
= ... E. 2
A. −712
B. −14 6. UN 2009
C. −112 Nilai limx→3x2−9√10+2x−(x+1)x
D. −124 →3limx2−910+2x−(x+1) = ...
E. 0 A. −8
B. −6
3. UN 2006
C. 4
Nilai limx→6√3x−2−√2x+4x−6x→
D. 6
6lim3x−2−2x+4x−6 = ...
E. 8
A. −14−14
B. −18−18
7. UN 2010
C. 0
Nilai limx→0(4x√1−2x−√1+2x)x→
D. 1818
0lim(4x1−2x−1+2x) = ...
E. 1414
A. −2
B. 0
4. UN 2007
C. 1
Nilai limx→3x2−x−64−√5x+1x→3
D. 2
limx2−x−64−5x+1 = ...
E. 4
A. −8
B. −6
69
8. UN 2011 D. 2√3
Nilai limx→4(x−4)√x−2x→4lim(x− E. ∞
4)x−2 = ...
A. 0 12. UN 2014
B. 4 Nilai limx→∞(√9x2+6x−2−3x+1)=
C. 8 ...limx→∞(9x2+6x−2−3x+1)=...
D. 12 A. 5
E. 16 B. 4
C. 3
9. UN 2012 D. 2
Nilai limx→32−√x+1x−3=...x→3li E. 1
m2−x+1x−3=...
A. −14−14 13. UN 2016
B. −12−12 Nilai
C. 1 dari limx→∞(√4x2+4x−3−(2x−5))
D. 2 =...limx→∞(4x2+4x−3−(2x−5))=...
E. 4 A. −6
B. −4
10. UN 2013 C. −1
Nilai D. 4
dari limx→∞((2x−1)−√4x2−6x−5) E. 6
=...limx→∞((2x−1)−4x2−6x−5)=...
A. 4
B. 2 14. = ...
C. 1 a. 5/4
D. 1212 b. 2/3
E. 1414 c. 4/5
d. 6/5
11. UN 2013 e. 0
Nilai
dari limx→∞√5−4x+3x2+√4−3x+ 15. Hitunglah
3x22x=...limx→∞5−4x+3x2+4−3x
= ...
+3x22x=...
a. 1/4
A. 0
b. 1/2
B. 1313√3
c. 2
C. √3
70
d. 4
e. ~
71
72
TURUNAN
Contoh
f(x) = x ⇒ f’(x) = 1
Contoh :
c.
73
Penyelesaian
Contoh
a.
[Penyelesaian]
Contoh
Penyelesaian
74
Rumus turunan fungsi aljabar hasil kali diatas dapat diperluas untuk
mencari rumus turunan yang terdiri dari tiga fungsi, yaitu:
Dengan v(x) ≠ 0
Contoh
[Penyelesaian]
Contoh:
75
Carilah turunan dari fungsi berikut ini ,
[Penyelesaian]
Rumus khusus :
Kesimpulan:
76
LATIHAN 9
1. EBT 2002 D. −2 sin(4x−6)
Ditentukan f(x) = 2x3 − 9x2 + 12x. E. 4 sin(2x−3)
Fungsi f naik dalam interval...
A. −1 < x < 2 5. UN 2004
B. 1 < x < 2 Turunan fungsi yang dinyatakan
C. −2 < x < −1 dengan f(x) =
D. x < −2 atau x > −1 x−5x+5x−5x+5 adalah f'(x)=
E. x < 1 atau x > 2 A. −10(x+5)2−10(x+5)2
B. 5(x+5)25(x+5)2
2. EBT 2002 C. 10(x+5)210(x+5)2
Nilai maksimum dari fungsi f(x) D. 5(x−5)25(x−5)2
= 1313x3 − 3232x2 + 2x + 9 pada E. 10(x−5)210(x−5)2
interval 0 ≤ x ≤ 3 adalah...
A. 92323 6. UN 2004
B. 95656 Turunan pertama dari y =
C. 10 cos2(2x−π) adalah y' = ...
D. 101212 A. −2 sin(4x−2π)
E. 102323 B. − sin(4x−2π)
C. −2 sin(2x−π) cos(2x−π)
3. UAN 2003 D. 4 sin(2x−π)
Fungsi f(x) = x3 + 3x2 − 9x − 7 E. 4 sin(2x−π) cos(2x−π)
turun pada interval...
A. 1 < x < 3 7. UN 2005
B. −1 < x < 3 Turunan dari
C. −3 < x < 1 f(x)=3√cos2(3x2+5x)f(x)=cos2(3x
D. x < −3 atau x > 1 2+5x)3 adalah f'(x) = ...
E. x < −1 atau x > 3 A. 2323cos-1313(3x² + 5x)
sin(3x² + 5x)
4. UAN 2003 B. 2323(6x+5) cos-1313(3x² + 5x)
Turunan pertama dari f(x) = C. −2323cos-1313(3x² + 5x)
sin2(2x−3) adalah f'(x) = ... sin(3x² + 5x)
A. 2 cos(4x−6) D. −2323(6x+5)
B. 2 sin(4x−6) tan(3x²+5x)3√cos2(3x2+5x)cos2(3
C. −2 cos(4x−6) x2+5x)3
77
E. 2323(6x+5) 11. UN 2008
tan(3x²+5x)3√cos2(3x2+5x)cos2(3 Diketahui f(x)
x2+5x)3 = x2+32x+1x2+32x+1. Jika f'(x)
menyatakan turunan pertama
8. UN 2006 f(x), maka f(0) + 2 f'(0) = ...
Turunan pertama dari f(x) = A. −10
sin⁴(3x² − 2) adalah f '(x) = ... B. −9
A. 2sin²(3x² − 2) sin(6x² − 4) C. −7
B. 12x sin²(3x² − 2) sin(6x² − 4) D. −5
C. 12x sin²(3x² − 2) cos(6x² − 4) E. −3
D. 24x sin³(3x² − 2) cos²(3x² − 2)
E. 24x sin³(3x² − 2) cos(3x² − 2) 12. UN 2014
Diketahui g(x)=13x3−A2x+1g(x)=
9. UN 2007 13x3−A2x+1 ; f(x)=g(2x−1)f(x)=g(
Jika f(x) = sin2(2x + π6π6), maka 2x−1), A suatu kontanta. Jika f
nilai dari f'(0) = ... naik pada x≤0x≤0 atau x≥1x≥1,
A. 2√3 nilai maksimum relatif g adalah...
B. 2 A. 7373
C. √3 B. 5353
D. 1212√3 C. 1313
E. 1212√2 D. −13−13
E. −53−53
10. UN 2008
Turunan pertama dari
13. UN 2016
y=sinxsinx+cosxy=sinxsinx+cosx
Turunan pertama fungsi f(x) =
adalah y' = ...
cos2(3x−5) adalah...
A. cosx(sinx+cosx)2cosx(sinx+co
A. f'(x) = −6 cos (3x−5)
sx)2
B. f'(x) = −3 sin (3x−5)
B. 1(sinx+cosx)21(sinx+cosx)2
C. f'(x) = −3 sin (6x−10)
C. 2(sinx+cosx)22(sinx+cosx)2
D. f'(x) = 3 cos (6x−10)
D. sinx−cosx(sinx+cosx)2sinx−co
E. f'(x) = 3 sin (6x−10)
sx(sinx+cosx)2
E. 2sincosx(sinx+cosx)22sincosx(s
14. UN 2016
inx+cosx)2
Turunan pertama dari fungsi f(x)
= cos5(π−2x) adalah...
78
A. f'(x) = 5 cos3(π−2x) sin 15.Diketahui
(2π−4x) dan f’
B. f'(x) = 5 cos3(π−2x) sin (π−2x) adalah turunan pertama dari f.
C. f'(x) = 5 cos3(π−2x) cos Nilai dari f’(1) = ...
(2π−4x) a. 20
D. f'(x) = −5 cos3(π−2x) sin b. 21
(2π−4x) c. 23
E. f'(x) = −5 cos3(π−2x) sin d. 23
(π−2x) e. 26
79
80
INTEGRAL
f(x) = y = x3 + C
Secara umum integral dari fungsi f(x) adalah penjumlahan F(x) dengan C
atau:
81
Karena integral dan turunan berkaitan, maka rumus integral dapat
diperoleh dari rumusan penurunan. Jika turunan:
dengan syarat .
Integral Trigonometri
Dapat simpulkan :
4 y = cot x – csc2 x
= – cot x
Selain rumus dasar diatas, ada rumus lain yang bisa digunakan pada
pengoperasian integral trigonometri yaitu:
82
Fungsi f(x) = y Turunan Integral
cos (ax + b)
= sin (ax +
b) + C
sin (ax + b)
= cos (ax
+ b) + C
sec2 (ax + b)
y= tan (ax + b) = tan (ax
+ b) + C
83
LATIHAN 10
B. 14(x2 − x + 3)3 + C
C. 14(x2 − x + 3)4 + C
1. UN 2005
Hasil dari ∫103x√3x2+1dx=...
D. 12(x2 − x + 3)4 + C
A. 72
E. (x2 − x + 3)4 + C
B. 83
C. 73 5. UN 2009
D. 43 Diketahui ∫a1 (2x − 3) dx =
E. 23 12 dan a > 0. Nilai a = ...
A. 2
2. UN 2007 B. 3
Diketahui ∫3a (3x2 + 2x + 1) dx = C. 5
25. Nilai 12a=... D. 7
A. −4 E. 10
B. −2
C. −1 6. UN 2009
D. 1 Hasil dari ∫
E. 2 (6x2 − 4x)√x3−x2−1 dx = ...
A. 233√(x3−x2−1)2+C
3. UN 2008 B. 23√(x3−x2−1)3+C
Hasil dari ∫412x√xdx=... C. 43√(x3−x2−1)3+C
A. −12 D. 433√(x3−x2−1)2+C
B. −4 E. 23√(x3−x2−1)2+C
C. −3
D. 2 7. UN 2009
E. 32 Diketahui ∫p1 (x − 1)2 dx = 223.
Nilai p yang memenuhi adalah...
4. UN 2009 A. 1
Hasil dari ∫ (2x − 1)(x2 − x + 3)3 dx B. 113
= ... C. 3
A. 13(x2 − x + 3)3 + C D. 6
E. 9
84
B. 14
8. UN 2010 C. 16
Nilai dari ∫3−12x(3x + 4) dx = ... D. 18
A. 88 E. 20
B. 84
C. 56 13. UN 2013
D. 48 Hasil dari ∫203(x + 1)( x − 6) dx =
E. 46 ...
A. −58
9. UN 2011 B. −56
Hasil ∫42(−x2 + 6x − 8) dx = ... C. −28
A. 383 D. −16
B. 263 E. −14
C. 203
D. 163 14. UN 2013
E. 43 Hasil dari ∫2x√x2+1dx=...
A. 13√x2+1+C
10. UN 2011 B. 12√x2+1+C
Hasil ∫2x+3√3x2+9x−1dx=... C. 2√x2+1+C
A. 2√3x2+9x−1+C D. 3√x2+1+C
B. 13√3x2+9x−1+C E. 6√x2+1+C
C. 23√3x2+9x−1+C
D. 12√3x2+9x−1+C 15. UN 2014
E. 32√3x2+9x−1+C Hasil ∫ (6x − 12)√x2−4x+8 dx = ...
A. 13(x2 − 4x + 8)32 + C
11. UN 2012 B. 12(x2 − 4x + 8)32 + C
Hasil dari ∫3x√3x2+1dx=... C. 23(x2 − 4x + 8)32 + C
A. −23(3x2+1)√3x2+1+C D. (x2 − 4x + 8)32 + C
B. −12(3x2+1)√3x2+1+C E. 2(x2 − 4x + 8)32 + C
C. 13(3x2+1)√3x2+1+C
D. 12(3x2+1)√3x2+1+C
E. 23(3x2+1)√3x2+1+C
12. UN 2012
Nilai dari ∫41(x2 − 2x + 2) dx = ...
A. 12
85
KUNCI JAWABAN
10. B 1. A
LAT 1
2. D
LAT 5
1. E 3. D
2. C 1. B 4. A
3. B 2. D 5. B
4. 22 3. C 6. E
5. 8 4. C 7. A
6. 24 5. B 8. C
7. B 6. B 9. A
7. A 10. B
LAT 2
8. A 11. C
Pembuktian 9. A 12. C
LAT 3 10. B 13. B
11. D 14. C
1. C
12. A 15. C
2. E
13. E
3. C LAT 8
14. D
4. B
15. E 1. D
5. D
2. D
6. B LAT 6
3. D
7. C 1. D 4. A
8. B 2. D 5. C
LAT 4 3. A 6. A
4. C 7. A
1. B
5. C 8. B
2. C
6. E 9. A
3. C
7. E 10. D
4. E
8. E 11. C
5. A
9. D 12. D
6. B
10. 13. E
7. B
LAT 7 14. D
8. C
15. B
9. C
86
LAT 9 11. B 6. C
12. B 7. C
1. E
13. C 8. A
2. D
14. A 9. E
3. C
15. C 10. C
4. B
11. C
5. C LAT 10
12. A
6. A
1. C 13. A
7. D
2. D 14. C
8. E
3. D 15. E
9. C
4. C
10. B
5. C
87
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=contoh+soal+program+linear+pilihan+ga
nda+beserta+jawabannya&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiN
7ruwp_LiAhVdinAKHYPpB1YQ_AUIESgC&biw=1366&bih=609#imgrc=F6Iq_xcr
gVKqJM:
blogepakguru.blogspot.com
https://www.daniarta.com/teks-dialog-interaktif/ - forward
www.daniarta.com
https://www.daniarta.com/45-contoh-soal-pembahasan-program-linier-plus-jawaban-
kupas-tuntas/ - forward
https://idschool.net/contoh-soal-program-linear-pilihan-ganda/
https://docplayer.info/31186268-18-soal-soal-notasi-sigma-barisan-deret-dan-
induksi-matematika.html
https://statmat.id/wp-content/uploads/2017/11/contoh-soal-dan-penyelesaian-
notasi-sigma.png
https://primalangga.blogspot.com/2017/07/soal-matriks-dan-jawabannya.html
https://www.dosenmatematika.co.id/soal-matriks-smk-part-14/
http://mencari-pelajaran.blogspot.com/2016/01/contoh-soal-program-linier-kelas-
11.html
https://blogmipa-matematika.blogspot.com/2018/01/contoh-soal-pertidaksamaan-
linear-satu-variabel.html
http://www.ajarhitung.com/2017/02/contoh-soal-dan-pembahasan-tentang_14.html
https://www.wardayacollege.com/matematika/aritmatika/notasi-sigma/
https://www.e-sbmptn.com/2014/12/soal-fungsi-turunan-matematika-dan.html
https://docplayer.info/31186268-18- rimasetiawati29.wordpress.com
soal-soal-notasi-sigma-barisan-deret-
dan-induksi-matematika.html
cintamatematika467.wordpress.com
jagomatematika.info
smatika.blogspot.com
88