Anda di halaman 1dari 21

EKSPLOITASI

TERHADAP
ANAK
KASUS PELANGGARAN HAM
Kelompok 1

1.Albert
2.Andika Christian
3.Angel Nathasya
4.Markwell Ardyko

2
Pengertian
dan contoh
kasus

Pandangan
berdasarkan Penyebab
UU Eksploitasi
terhadap
Anak

Pandangan Hukum taurat


menurut yang
Alkitab dilanggar
3
PENGERTIAN SECARA
UMUM

Pengertian Eksploitasi adalah suatu


tindakan yang bertujuan untuk
mengambil keuntungan atau
memanfaatkan sesuatu secara
berlebihan dan sewenang-wenang.

Tindakan eksploitasi ini umumnya


mengakibatkan kerugian pada pihak
lain, baik pada manusia maupun
lingkungan

4
PENGERTIAN MENURUT PARA AHLI

MARTAJA (2005) KAMUS BESAR BAHASA


JONI (2006) SUHARTO (2005) INDONESIA (KBBI)

Menurut Martaja arti Menurut Joni pengertian Menurut Suharto Menurut KBBI
ekploitasi adalah suatu eksploitasi adalah suatu pengertian eksploitasi pengertian eksploitasi
tindakan tindakan memperalat adalah suatu sikap adalah pemanfaatan
memanfaaatkan individu lain untuk diskriminatif atau untuk keuntungan
seseorang secara tidak tujuan kepentingan diri perlakuan yang sendiri, penghisapan,
etis demi kebaikan atau sendiri. dilakukan dengan pemerasan atas diri
keuntungan pribadi. sewenang-wenang. orang lain yang
merupakan tindakan
tidak terpuji.
5
CONTOH KASUS

6
EMAK-EMAK YANG MENJUAL REMAJA
KEPADA PRIA HIDUNG BELANG
• Unit Reserse Kriminal Polsek Medan
Sunggal mencokok dua emak-emak asal
Kota Binjai, Sumatera Utara
berinisial SA alias Sri (40) dan SZ (23).
Keduanya dicokok lantaran tega
menjual remaja prempuan yang masih
di bawah umur kepada pria hidung
belang.
• Aksi kedua emak-emak itu diketahui
oleh aparat kepolisian setelah
mendapat informasi dari masyarakat.
Para pelaku tersebut akan menjual
korbannya seharga Rp 10 juta

7
• Korbannya perempuan di bawah umur berinisial DPS
warga Kelurahan Pekan Kwala, Kecamatan Kuala,
Kabupaten Langkat, berstatus pelajar SMP

• Atas perbuatannya, kedua emak-emak disangkakan


dengan tindak pidana penjualan orang di bawah
umur sebagai mana dimaksud dalam Pasal 2 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2007
tentang perdagangan orang dengan ancaman
hukuman 5 tahun penjara.

8
EKSPLOITASI ANAK JADI PENGEMIS,
DUA PEREMPUAN DIBEKUK POLISI
• Dua perempuan berinisial NH (43) dan I
(35), dibekuk polisi lantaran diduga
mengeksploitasi anak-anak di bawah
umur bekerja sebagai pengemis dan
pengamen, di kawasan Blok M dan
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
• Mereka sehari-hari dipaksa bekerja
meminta-minta dari pagi hingga sore.
Apabila tidak mengikuti perintah, maka
akan dipukul dan tidak diberi makan
• salah satu pelaku bisa mendapatkan
penghasilan sekitar Rp 200.000 per
anak. Uang itu dipakai pelaku
seluruhnya, sementara sang anak hanya
diberi makan.
9
• Banyak anak-anak yang dibawa ibunya seolah-olah penuh kasih
sayang, tapi ternyata memancing simpati dari masyarakat untuk
mendapatkan uang. Di balik itu, ada kekerasan, kekejaman yang
sangat rawan terhadap pelanggaran anak.

• Akibat perbuatannya, kedua tersangka bakal dijerat Pasal 2


Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pasal 76 Undang-Undang
Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dengan
ancaman hukuman di atas lima tahun penjara

10
PENYEBAB TERJADINYA EKSPLOITASI ANAK

1. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan pangkal utama dalam peningkatan jumlah
pekerja anak. Harga bahan pokok yang semakin mahal, tingkat kebutuhan
yang tinggi serta pengeluaran yang bertambah menuntut anak terjun
untuk membantu mencukupi kebutuhan dasarnya. Sebagian kasus pekerja
anak ini terjadi pada keluarga menengah kebawah.
2. Lingkungan
Keadaan di lingkungan sekitar juga merupakan factor pendorong terjadinya
kegiatan eksploitasi terhadap anak karena pengaruh lingkungan psikologi
sosial-budaya terhadap tumbuh kembang anak-anak.

11
3. Pendidikan
Orang dengan pendidikan yang terbatas, memiliki lebih sedikit
keahlian/skill dan kesempatan kerja dan mereka lebih mudah di eksploitasi
karena mereka bermigrasi mencari pekerjaan yang tidak membutuhkan
keahlian.
Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya eksploitasi anak dan tidak
mengetahui cara-cara yang dipakai untuk menipu atau menjebak mereka
dalam pekerjaan yang disewenang-wenangkan atau pekerjaan yang mirip
perbudakan.

4. Budaya
Terjadinya eksploitasi anak juga didorong dengan adanya prilaku
manusia yang saat ini sudah menjadi budaya seperti pernikahan dini dan
hutang. Faktor tersebut juga memberikan kontribusi cukup besar terhadap
terjadinya praktik eksploitasi anak.

12
5. Lemahnya Penegakan dan Perlindungan Hukum
penegakan dan perlindungan hukum di Indonesia
terhadap anak masih sangat lemah. Akibatnya,
pelaku kasus eksploitasi anak seperti tak kapok dan
muncul dengan berbagai modus operandi.
Perbaikan ekonomi dan penegakan hukum harus
dilakukan bersamaan untuk menyelamatkan anak
Indonesia.

13
UNDANG UNDANG TENTANG EKSPLOITASI ANAK
UU NO 39 PASAL 53-56
Setiap anak yang cacat fisik dan atau
mental berhak memperoleh
PASAL 53 perawatan, pendidikan, pelatihan, dan
bantuan khusus atas biaya negara,
untuk menjamin kehidupannya sesuai
dengan martabat kemanusiaan,
Setiap anak sejak dalam meningkatkan rasa percaya diri, dan
kandungan, berhak untuk hidup, kemampuan berpartisipasi dalam
mempertahankan hidup, dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
meningkatkan taraf
kehidupannya.
Setiap anak sejak kelahirannya,
berhak atas suatu nama dan PASAL 54
status kewarganegaraannya.

14
UNDANG UNDANG TENTANG EKSPLOITASI ANAK
UU NO 39 PASAL 53-56
Setiap anak berhak untuk mengetahui
siapa orang tuanya, dibesarkan, dan
diasuh oleh orang tuanya sendiri.
PASAL 55
Dalam hal orang tua anak tidak mampu
membesarkan dan memelihara
Setiap anak berhak untuk anaknya dengan baik dan sesuai
beribadah menurut agamanya, dengan Undang-undang ini, maka anak
tersebut boleh diasuh atau diangkat
berpikir, dan berekspresi sesuai sebagai anak oleh orang lain sesuai
dengan tingkat intelektualitas dengan ketentuan peraturan
dan biaya di bawah bimbingan perundang-undangan.
orang tua dan atau wali.
PASAL 56

15
UNDANG UNDANG TENTANG EKSPLOITASI
. ANAK

Sanksi untuk mereka yang melakukan


kekerasan pada anak tertuang pada
PASAL 76C UU NO. Pasal 80 ayat (1) UU No.35/2014 yang
35/2014 berbunyi:
Setiap orang yang melanggar
Setiap orang dilarang ketentuan sebagaimana dimaksud
menempatkan, membiarkan, dalam Pasal 76C, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga)
melakukan, menyuruh tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda
melakukan, atau turut serta paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh
melakukan Kekerasan terhadap puluh dua juta rupiah).
anak.
SANKSI

16
HUKUM TAURAT YANG DILANGGAR
1. Hukum taurat ke 6: Jangan Membunuh
Dengan memaksa anak dari para pelaku untuk bekerja di umur yang masih
kecil,maka hal tersebut bisa saja membunuh karakter anak dan dapat berdampak
pada psikologis anak tersebut

2. Hukum taurat ke 8 : Jangan Mencuri


Eksploitasi anak sama saja mencuri hak anak tersebut untuk hidup dengan bebas dan
mendapat kehidupan yang layak.

3. Hukum Taurat ke 9 : Jangan mengungkapkan saksi dusta terhadap sesamamu


Korban eksploitasi anak biasanya diiming-imingi akan mendapat penghasilan yang
sepadan dengan pekerjaannya,namun kenyataannya hasil dari pekerjaan eksploitasi
anak itu pun dirampas untuk kebutuhan pelaku.

17
PANDANGAN ALKITAB TENTANG EKSPLOITASI ANAK

• Di dalam agama dan ajaran pada umumnya tidak ada


yang mengajarkan tentang kekerasan terlebih
kekerasan terhadap anak yang berupa eksploitasi,
bahkan melindungi anak dan menghindari anak dari
kekerasan merupakan isi dari perjanjian lama yang
harus kita ketahui sesuai dengan hukum kasih dalam
Alkitab

• Alkitab memberikan tempat yang penting untuk anak-


anak. Maka dari itu banyak dari Alkitab perjanjian
lama dan perjanjian baru yang membicarakan tentang
anak-anak sesuai dengan sejarah agama kristen
18
PERJANJIAN LAMA
1. Anak-anak merupakan bagian dari Perjanjian Allah (Kej 1:28;
UI.4:9-10; 6: 7-9, Yos:24:15)
2. Anak-anak merupakan pernyataan berkat Allah (Maz. 127:3-
5)
3. Anak-anak adalah kudus (Ezra 9:2)
4. Anak adalah mahkota orang tua (Ams 17:6)
5. Berkat Allah kepada anak-anak (Maz
25:13;37:25;89:5;107:13;112:2;144:12;Yes44:3)

19
PERJANJIAN BARU
1. Dalam perjanjian baru kita perlu memperhatikan apa yang
menjadi sikap Yesus terhadap Anak-anak. Menurut Tuhan Yesus,
anak kecil adalah cara untuk menerima kerajaan Surga (Mat. 18:1-
4). Tuhan Yesus merindukan kehadiran anak-anak yang dianggap
sebagai pengganggu untuk memberkati mereka (Mk. 10:13-16);
dan menyembuhkan mereka (Luk.9:37-43). Sesuai dengan apa
yang diutarakan Perjanjian lama, Perjanjian Baru juga menegaskan
apabila anak-anak adalah suatu bagian dari perjanjian Allah
(Kis.2:39).
2. Sesuai dengan apa yang ada di perjanjian lama pula, diperjanjian
baru akan menjadikan kehadiran anak menjadi salah satu tanda
dari berkat Allah (Luk. 1:7,25)
3. Allah telah memberikan pujian-pujian di dalam hati anak-anak Mat
21:15-16

20
TERIMA KASIH

21

Anda mungkin juga menyukai