Anda di halaman 1dari 30

Sumber: www.shutterstock.

com

Induksi Matematika
Kompetensi Dasar

• Menjelaskan metode pembuktian pernyataan matematis berupa


barisan, ketidaksamaan, keterbagian dengan induksi matematika.
• Menggunakan metode pembuktian induksi matematika untuk
menguji pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan,
keterbagian.

Pengalaman Belajar

• Mengamati dan mengidentifi kasi fakta pada notasi sigma serta


masalah yang terkait.
• Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan notasi
sigma.
• Mengamati dan mengidentifi kasi fakta pada metode pembuktian
pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagian
dengan induksi matematika.
• Menggunakan metode pembuktian induksi matematika untuk
menguji pernyataan matematis berupa barisan, ketidaksamaan, dan
keterbagian.
Abu Bakar bin Muhammad bin Al
Husain al-Karajī atau yang lebih
dikenal sebagai al-Karkhī merupakan
ilmuwan Muslim Persia yang hidup
di awal abad 10 M.

Karyanya pada aljabar dan


polinomial memberikan aturan pada
operasi aritmetika dalam
memanipulasi polinomial.

Al-Karaji juga berhasil membuktikan


kebenaran rumus jumlah integral
kubus, yang sangat penting hasilnya
dalam integral kalkulus.
1.1 NOTASI SIGMA
1.1.1 Pengertian Notasi Sigma
Salah satu cara menuliskan jumlah dari suatu bilangan adalah dengan
menggunakan simbol ∑ (baca sigma), yaitu salah satu huruf kapital Yunani, yang
artinya jumlah.

Misalnya: 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36

Dapat ditulis sebagai berikut: 12 + 22 + 32 + 42 + 52 + 62

Tiap suku di atas dapat dinyatakan sebagai k2 untuk k disubstitusikan dengan 1, 2,


3, 4, 5, dan 6.
6

Sehingga dapat dinyatakan: 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36


2
=
k
k 1
6
Notasi  dibaca jumlah k2 untuk k = 1 sampai dengan k = 6.
k 2

k 1

dimana 1 adalah batas bawah dan 6 adalah batas atas.

Dengan demikian,

 = 12 + 22 + 32 + 42 + 52 + 62 = 1 + 4 + 9 + 16 + 25 + 36 = 91
k 2

k 1

Secara umum, a1 + a2 + a3 + . . . + an-1 + an = a


i 1
i
Contoh 1
1. Tulislah dengan notasi sigma dari 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15.

Jawab:
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 + 15
= [2(1) – 1] + [2(2) – 1] + [2(3) – 1] + . . . + [2(8) – 1]

dari k = 1 sampai k = 8
8
=   2k  1
k 1

2. Tulislah dengan notasi sigma dari: 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64.


Jawab:
6

2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 = 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 
j
1 2 3 4 25 6
j 1
Contoh 2 7

1. Nyatakanlah dalam penjumlahan lengkap dari  k (k  1) .


k 1

Jawab:
7

 k (k  1)
k 1
= 1(1+1) + 2(2+1) + 3(3+1) + 4(4+1) + 5(5+1) + 6(6+1) + 7(7+1)
= 2 + 6 + 12 + 20 + 30 + 42 + 56

2. Hitunglah  k (k  1) .
k 1

Jawab:
7

 k (k  1) = 2 + 6 + 12 + 20 + 30 + 42 + 56 = 168
k 1
Contoh 3 n

1. Buktikan bahwa a.


i 1

Bukti:
n

 a  a  a  a  ...  a  na
i 1
n suku

n n

2. Buktikan bahwa    .2 2
5 k 5 k
k 1 k 1

Bukti:
n

 5k
k 1
2
 5(1) 2  5(2) 2  5(3) 2  ...  5(n  1) 2  5(n) 2
n
 5(1  2  3  ...  (n  1)  (n) )  5  k 2
2 2 2 2 2

k 1
1.1.2 Sifat-Sifat Notasi Sigma
1.2 INDUKSI MATEMATIKA

1.2.1 Prinsip Induksi Matematika


Salah satu cara pembuktian yang penting dalam matematika ialah
“induksi matematika” atau “induksi lengkap”.

Induksi matematika digunakan untuk mengecek hasil dari suatu


proses secara langsung sesuai pola/ aturan.

Prinsip induksi matematika untuk pembuktian dijelaskan sebagai


berikut.
Misalkan P(n) adalah pernyataan yang memuat semua bilangan asli
n dan misalkan a adalah bilangan asli yang tetap, maka cara
pembuktian dengan induksi matematika sebagai berikut.
 1. Periksa apakah pernyataan tersebut benar
untuk bilangan asli n = a = 1. basis
P(a) benar.
2. Misalkan pernyataan benar untuk n = k,
maka harus dibuktikan bahwa n = k + 1
benar. langkah
Jika P(k) benar, maka P(k + 1) benar induksi
untuk semua bilangan asli n.
  Pernyataan (1) dan (2) benar untuk semua bilangan asli n
P(n) benar untuk semua .
1.2.2 Metode Pembuktian Induksi Matematika
A. Pernyataan matematis berupa barisan

Contoh 4
Buktikan bahwa 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2n – 1) = n2 untuk bilangan asli
n ≥ 1. .

Bukti:
Misalkan P(n) = 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + (2n – 1) = n2 .
Untuk membuktikan dengan induksi matematika, maka harus
dibuktikan dua hal sebagai berikut.
Langkah 1: Basis
Harus dibuktikan bahwa P(1) benar, yaitu bahwa pernyataan benar
untuk n = 1.

Sebagai basis, diambil n = 1 karena akan dibuktikan kebenaran


pernyataan untuk n ≥ 1 (n terkecil = 1), sehingga:
P(n) = n2 ⇔ 2n – 1 = n2
Untuk n = 1 ⇒ 2 · 1 – 1 = 12
⇔ 1=1
Ruas kiri = Ruas kanan
Jadi, pernyataan benar untuk n = 1.
Terbukti P(1) benar. ... (1)
Langkah 2: Langkah induksi
Akan dibuktikan implikasi: P(k) benar ⇒ P(k + 1) benar

 Contoh 5
Buktikan dengan induksi matematika bahwa untuk setiap bilangan n
positif: 1 + 2 + 3 + ... + n =
 Bukti:
Langkah 1: Basis
Rumus adalah benar untuk n = 1, karena = = 1

 Langkah 2: Langkah induksi


Andaikan bahwa rumus adalah benar untuk n = k. Tambahkan kedua
ruas dengan suku ke (k + 1).
1 + 2 + 3 + ... + k + (k + 1) = + (k + 1)
=
=
Bentuk merupakan nilai dari apabila n diganti dengan (k + 1).
 Kesimpulan:
Rumus adalah benar untuk n = 1, n = k, dan terbukti bahwa rumus
benar untuk n = k + 1. Berdasarkan hal tersebut, rumus tersebut
berlaku juga untuk n = 1 + 1 = 2, dan seterusnya. Jadi, rumus
tersebut benar untuk setiap bilangan positif n

 Contoh 6
Buktikan dengan induksi matematika bahwa untuk setiap bilangan
asli n berlaku: + + + . . . + =
 Contoh7
Buktikan: a + (a + b) + (a + 2b) + ... + [a + (n – 1)b] = [2a + (n – 1)b]

 Bukti:
Langkah 1: Basis
Untuk n = 1, maka a = 2a + (1 – 1)b] = a; sehingga rumus berlaku
untuk n = 1.

 Langkah 2: Langkah induksi


Misalkan rumus berlaku untuk n = k, maka a + (a + b) + (a + 2b) + ...
+ [a + (k – 1)b] = [2a + (k – 1)b]
Untuk n = k + 1 (tambahkan kedua ruas dengan suku ke (k + 1), yaitu
(a + kb), maka
a + (a + b) + (a + 2b) + ... + [a + (k – 1)b] + (a + kb)
  = [2a + (k – 1)b] + (a + kb)
=
=
= (2a + kb)
Bentuk (2a + kb) merupakan nilai dari (2a + (n – 1)b) apabila n
diganti dengan (k + 1).

 Kesimpulan:
Rumus (2a + (n – 1)b) berlaku untuk n = 1, n = k, dan terbukti
bahwa rumus tersebut berlaku untuk n = k + 1. Jadi, rumus tersebut
berlaku untuk setiap bilangan asli n.
B. Pernyataan matematis berupa ketidaksaman

Contoh 8
Buktikan n < 3n untuk setiap bilangan asli n

Bukti:
Langkah 1: Basis
Untuk n = 1, maka 1 < 31 , sehingga rumus berlaku untuk n = 1.

Langkah 2: Langkah induksi


Misalkan rumus berlaku benar untuk n = k, maka k < 3k . Untuk n = k
+ 1 akan dibuktikan k + 1 < 3k + 1.
k < 3k
k + 1 < 3k + 1
< 3k + 6
< 3k + 3 + 3
< 3k + 3k + 3k
< 3 · 3k
< 3k + 1
∴ Rumus terbukti benar untuk n = k + 1.
Jadi, n < 3n untuk setiap bilangan asli n.
 Contoh9
Buktikan + + + . . . + ≥ untuk setiap bilangan asli n.

 Bukti:
Langkah 1: Basis
Misalkan P(n) = + + + . . . + ≥
Untuk P(1), maka ≥ ; sehingga rumus berlaku untuk P(1).
∴ P(1) benar.
C. Pernyataan matematis berupa keterbagian
Contoh 10
Buktikan a2n – b2n habis dibagi oleh (a + b).
Bukti:
Alternatif 1:
Langkah 1:
Untuk n = 1, maka a2 – b2 = (a + b)(a – b).
Karena (a + b)(a – b) habis dibagi oleh (a + b), maka pernyataan
tersebut benar untuk n = 1.

Langkah 2:
Andaikan untuk n = k pernyataan tersebut benar, maka untuk
n=k+1
a2k + 2 – b2k + 2 = a2 (a2k – b2k ) + b2k (a2 – b2 ) ... (*)
a2k + 2 – b2k + 2 habis dibagi oleh (a + b), karena (a2k – b2k ) dan
(a2 – b2) juga habis dibagi oleh (a + b).
Karena berlaku untuk n = 1, n = k, dan n = k + 1, maka terbukti
bahwa a2n – b2n habis dibagi oleh (a + b)

Alternatif 2:
Akan dibuktikan dengan induksi matematika. Misalkan
S(n) = a2n – b2n, maka S(1) = a2 – b2 dan S(k) = a2k – b2k
Langkah 1: Basis
Untuk n = 1,
maka S(1) = a2 – b2
= (a – b)(a + b)
∴ S(n) benar untuk n = 1.
Langkah 2: Langkah induksi
Untuk n = k, maka S(k) = a2k – b2k habis dibagi (a + b) sehingga
S(k) = (a + b)p dengan p ∈ bilangan bulat
= a2k – b2k
Untuk n = k + 1, maka
S(k + 1) = a2k + 2 – b2k + 2
= a2 a2k – b2 b2k
= a2 a2k – a2 b2k + a2 b2k – b2 b2k
= a2 (a2k – b2k ) + (a2 – b2 )b2k
= a2 (a + b)p + (a + b)(a – b)b2k
= (a + b)(a2 p + (a – b)b2k ) [(a + b) faktor dari S(k + 1)]
∴S(n) benar untuk n = k + 1.
Jadi, a2n – b2n habis dibagi oleh (a + b).
Contoh 11
Buktikan 4n + 1 – 4 habis dibagi oleh 12.
Bukti:
Akan dibuktikan dengan induksi matematika.
Langkah 1: Basis
Untuk n = 1, maka
S(1) = 41 + 1 – 4
= 16 – 4 = 12
∴ S(n) benar untuk n = 1

Langkah 2: Langkah induksi


Andaikan untuk n = k pernyataan tersebut benar, maka S(k) = 4k + 1 – 4
habis dibagi 12 sehingga:
S(k) = 12p = 4k + 1 – 4
Untuk n = k + 1, maka
S(k + 1) = 4(k + 1) + 1 – 4
= 4 · 4k + 1 – 4
= 4 · 4k + 1 – 16 + 16 – 4
= 4(4k + 1 – 4) + 12
= 4(12p) + 12
= 12(4p + 1) (12 faktor dari S(k + 1))
∴ S(k + 1) benar
Jadi, 4n + 1 – 4 habis dibagi 12.

Anda mungkin juga menyukai