WINDA TARIGAN
SEMESTER 1
1. Nilai dari
Jawab:
, nilainya 140 C
Jawaban : C
2. Nilai dari
a. 5.020 d. 5.050
b. 5.030 e. 5.060
c. 5.040
Jawab:
lalu
Jawaban : C
3. Diketahui persamaan.
Jawab :
y=3 dan (x^2 + 2x) = y maka
(x^2 + 2x) = 3
Jawaban : B
Soal 1: Pendahuluan
Tentukan pernyataan P(k + 1) untuk masing-masing pernyataan P(k) berikut.
4. Serupa dengan soal-soal sebelumnya, kita substitusi k pada pernyataan P(k) dengan k + 1 untuk mendapatkan
pernyataan P(k + 1).
Ketika menggunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus penjumlahan (seperti pada Soal 2), akan sangat
membantu jika kita berpikir bahwa S k + 1 = S k + a k + 1 , di mana a k + 1 adalah suku ke-(k + 1) dari penjumlahan tersebut.
Soal 2: Menggunakan Induksi Matematika
Gunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus
1. Pertama, kita harus menunjukkan bahwa rumus tersebut benar ketika n = 1. Ketika n = 1, rumus tersebut benar, karena
2. Bagian kedua induksi matematika memiliki dua langkah. Langkah pertama adalah menganggap bahwa rumus tersebut
benar untuk sebarang bilangan bulat k. Langkah kedua adalah menggunakan anggapan ini untuk membuktikan bahwa
rumus tersebut benar untuk bilangan bulat selanjutnya, k + 1. Anggap bahwa rumus
bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa rumus S k + 1 = (k + 1)² benar.
Dengan menggabungkan hasil pada langkah (1) dan (2), kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa rumus
tersebut benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 + 2 + 3 + … + n = n(n + 1)/2. Kita akan menunjukkan bahwa P(n) bernilai
benar untuk semua bilangan bulat positif n.
1. Kita harus menunjukkan bahwa P(1) benar. Dari rumus di atas, pernyataan P(1) menyatakan
Kita akan gunakan hipotesis tersebut untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
Sehingga, kita mulai dengan ruas kiri dan menggunakan hipotesis induksi untuk memperoleh bentuk pada ruas kanan.
Sehingga kebenaran P(k + 1) mengikuti kebenaran P(k), dan kita telah melakukan langkah induksi.
Setelah membuktikan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan Prinsip Induksi Matematika bahwa P( n) benar untuk
semua bilangan bulat positif n.
Rangkuman berikut ini memberikan rumus-rumus untuk jumlah pangkat dari n bilangan bulat positif pertama. Rumus-rumus ini
sangat penting dalam kalkulus. Rumus 1 telah kita buktikan dalam Contoh 2. Rumus-rumus yang lain juga dapat dibuktikan
dengan mengunakan induksi matematika.
1. Kita akan tunjukkan bahwa P(1) bernilai benar. Berdasarkan rumus di atas, P(1) menyatakan
Hipotesis ini akan kita gunakan untuk membuktikan bahwa P(k + 1) benar. Pernyataan P(k + 1) menyatakan
Kita mulai dari bentuk yang berada di ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk mendapatkan bentuk pada
ruas kanan.
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(k + 1) mengikuti P(k). Sehingga kita telah membuktikan langkah induksi.
Berdasarkan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika bahwa P(n) benar untuk
semua bilangan bulat positif n.
Soal 5: Menggunakan Induksi Matematika
Buktikan bahwa
Hipotesis induksi tersebut akan kita gunakan untuk membuktikan kebenaran P(k + 1). Pernyataan P(k + 1) mengatakan
Kita mulai dari ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk mendapatkan bentuk yang berada di ruas kanan.
Sehingga pada Langkah 2 ini kita telah membuktikan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) juga benar.
Jadi, berdasarkan Langkah 1 dan 2, dengan menggunakan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) bernilai
benar untuk semua bilangan bulat positif n.
1. P(5) adalah pernyataan 4 ∙ 5 < 2 5 , atau 20 < 32, yang bernilai benar.
2. Anggap P(k) benar. Sehingga hipotesis induksi kita adalah
Kita akan menggunakan hipotesis ini untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
Sehingga kita mulai dengan bentuk di ruas kiri pertidaksamaan tersebut dan menggunakan hipotesis induksi untuk
menunjukkan bahwa bentuk tersebut kurang dari bentuk yang berada di ruas kanan. Untuk k ≥ 5 kita mendapatkan
1. Pernyataan P(3), yaitu
Sehingga kita telah menunjukkan kebenaran pernyataan jika P(k) benar maka P(k + 1). Oleh karena itu, berdasarkan
Langkah 1 dan 2, dengan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat
positif n ≥ 3.
Soal 8: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika
Buktikan bahwa n! > 2 n untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 4.
Sehingga pada langkah induksi ini kita dapat melihat bahwa kebenaran P(k) mengakibatkan P(k + 1). Jadi, dari Langkah
1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa P(n) bernilai benar untuk n ≥ 4.
Soal 9: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika
Buktikan bahwa
untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 2.
Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi dari pernyataan 1/√1 + 1/√2 + 1/√3 + … + 1/√ n > √n.
Selanjutnya, kita tunjukkan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar dengan menggunakan hipotesis tersebut. P(k + 1)
menyatakan bahwa
Dengan menggunakan hipotesis induksi, kita ubah bentuk ruas kiri di atas menjadi bentuk yang ada di ruas kanan.
Untuk k ≥ 2,
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) benar. Jadi dengan menggunakan Prinsip Induksi
Matematika kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 2.
Soal 10: Membuktikan Faktor
Buktikan bahwa 3 adalah faktor 4 n – 1 untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan
Karena 3 adalah faktor dari 4 k ∙ 3 dan 3 juga merupakan faktor 4 k – 1, maka 3 adalah faktor dari 4 k + 1 – 1. Dengan
menggabungkan hasil pada Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa 3 adalah
faktor 4 n – 1 untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 11: Membuktikan Suatu Faktorisasi
Buktikan bahwa x – y adalah faktor dari x n – y n untuk semua bilangan bulat positif n. [Petunjuk: x k + 1 – y k + 1 = x k (x – y) +
(x k – y k )y.]
Pembahasan
1. Untuk n = 1, pernyataan tersebut benar karena
Karena x – y faktor dari x – y dan x k – y k (berdasarkan hipotesis induksi), maka kita dapat menyimpulkan
bahwa x – y merupakan faktor dari x k + 1 – y k + 1 . Jadi, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika
bahwa x – y adalah faktor dari x n – y n untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 12: Membuktikan Faktor
Buktikan bahwa salah satu faktor dari (n 3 + 3n² +2n) adalah 3 untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan
Sehingga benar bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari bentuk tersebut.
2. Anggap bahwa, untuk sebarang bilangan bulat positif k, 3 merupakan salah satu faktor dari (k 3 + 3k² +2k). Kita harus
menunjukkan bahwa 3 juga merupakan faktor dari (k + 1) 3 + 3(k + 1)² + 2(k + 1). Pertama kita tulis (k + 1) 3 + 3(k + 1)² +
2(k + 1) seperti berikut.
Karena 3 merupakan faktor dari k 3 + 3k² + 2k dan 3(k² + 3k + 2), maka 3 merupakan faktor dari (k + 1) 3 + 3(k + 1)² + 2(k + 1).
Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari ( n + 1) 3 +
3(n + 1)² + 2(n + 1) untuk semua bilangan bulat positif n. Soal 13: Membuktikan Faktor
Buktikan bahwa untuk semua bilangan bulat positif n, salah satu faktor dari 2 2n + 1 + 1 adalah 3.
Pembahasan
Karena 3 merupakan salah satu faktor dari bentuk-bentuk 3 ∙ 2 2k + 1 dan 2 2k + 1 + 1 maka 3 adalah faktor dari 2 2(k + 1) + 1 + 1.
Jadi kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika bahwa salah satu faktor dari 2 2n + 1 + 1 adalah 3.
Menemukan Rumus Suku ke-n Suatu Barisan
Untuk menemukan rumus suku ke-n dari suatu barisan, perhatikan petunjuk berikut.
1. Hitung beberapa suku pertama dari barisan yang diberikan. Biasanya sangat membantu jika kita menulis suku-suku
tersebut ke dalam bentuk sederhana dan bentuk faktor.
2. Cobalah untuk menemukan pola dari suku-suku yang telah kita hitung dan tulis rumus suku ke- n barisan tersebut. Rumus
ini merupakan hipotesis atau konjektur kita. Mungkin kita perlu mencoba untuk menghitung satu atau dua suku
selanjutnya dalam barisan tersebut untuk menguji hipotesis kita.
Gunakan induksi matematika untuk membuktikan hipotesis yang kita dapatkan.
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis ini, kita gunakan induksi matematika. Perhatikan bahwa kita telah menguji rumus ini
untuk n = 1, sehingga kita mulai dengan menganggap bahwa rumus tersebut benar untuk n = k dan mencoba untuk
menunjukkan bahwa rumus tersebut juga benar untuk n = k + 1.
Berdasarkan pola di atas, kita dapat melihat bahwa rumus jumlah k suku pertama adalah
Kita gunakan induksi matematika untuk membuktikan konjektur tersebut. Karena kita sudah menunjukkan kebenaran rumus
tersebut untuk n = 1, kita mulai pembuktian ini dengan menganggap bahwa rumus ini benar untuk n = k, dan mencoba untuk
menunjukkan bahwa rumus tersebut juga benar untuk n = k + 1.
Jadi, berdasarkan induksi matematika konjektur kita tersebut benar.
Soal 16: Membuktikan Keterbagian
Gunakan induksi matematika untuk menunjukkan bahwa 5 n – 1 habis dibagi 4 untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan
1. Untuk n = 1,
Karena 4 ∙ 5 k dan 5 k – 1 habis dibagi 4 maka 5 k + 1 – 1 habis dibagi 4. Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa 5 n – 1 habis
dibagi 4 untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 17: Bilangan Ganjil
Buktikan bahwa n² – n + 41 merupakan bilangan ganjil untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan
1. Untuk n = 1,
Karena k² – k + 41 adalah bilangan ganjil dan 2k adalah bilangan genap, maka jumlah kedua bilangan tersebut, yaitu ( k +
1)² – (k + 1) + 41 merupakan bilangan ganjil. Jadi, dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat
meyimpulkan bahwa n² – n + 41 merupakan bilangan ganjil untuk semua bilangan bulat positif n.
Soal 18: Membuktikan Keterbagian
Buktikan bahwa 3 2n – 1 habis dibagi 8 untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi untuk pernyataan “ 3 2n – 1 habis dibagi 8.”
Pada contoh berikutnya kita akan mencoba untuk membuktikan suatu teorema keterbagian oleh bilangan prima. Teorema ini
menyatakan bahwa semua bilangan bulat yang lebih besar dari 1 habis dibagi oleh suatu bilangan prima.
Soal 19: Keterbagian oleh Bilangan Prima
Buktikan bahwa sebarang bilangan bulat yang lebih besar dari 1 habis dibagi oleh suatu bilangan prima.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan: “Untuk semua bilangan bulat n ≥ 2, n habis dibagi oleh suatu bilangan prima.”
1. Pertama, kita tunjukkan bahwa P(2) bernilai benar. Karena 2 habis dibagi 2 dan 2 adalah bilangan prima, maka P(2): “2
habis dibagi oleh suatu bilangan prima” bernilai benar.
2. Misalkan k adalah sebarang bilangan bulat dengan k ≥ 2 dan kita anggap bahwa i habis dibagi oleh suatu bilangan prima
untuk semua bilangan bulat i mulai dari 2 sampai k. Kita harus tunjukkan bahwa k + 1 juga habis dibagi bilangan prima.
Kasus 1 (k + 1 adalah bilangan prima): Pada kasus ini k + 1 habis dibagi oleh suatu bilangan prima, yaitu bilangan itu
sendiri.
Kasus 2 (k + 1 bukan bilangan prima): Pada kasus ini k + 1 = ab di mana a dan b adalah bilangan bulat dengan 1
< a < k + 1 dan 1 < b < k + 1. Sehingga, dengan kata lain, 2 ≤ a ≤ k, dan berdasarkan hipotesis induksi, a habis dibagi
oleh suatu bilangan prima p. Dan karena k + 1 = ab, maka k + 1 habis dibagi a. Oleh karena itu, karena k + 1 habis
dibagi a dan a habis dibagi p, maka dengan keterbagian transitif, k + 1 habis dibagi oleh bilangan prima p.
Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat menyimpulkan bahwa semua bilangan bulat n ≥ 2, n habis
dibagi oleh suatu bilangan prima.
Soal 20: Membuktikan Sifat Barisan dengan Induksi Matematika Kuat
Suatu barisan s 0 , s 1 , s 2 , … didefinisikan sebagai berikut:
Kita akan menggunakan induksi matematika kuat untuk membuktikan bahwa untuk semua bilangan bulat n ≥ 0, P(n) bernilai
benar.
Akan tetapi, sesuai definisi barisan s 0 , s 1 , s 2 , …, kita memiliki s 0 = 0 dan s 1 = 4. Karena 5 0 – 1 = 1 – 1 = 0 dan 5 1 – 1 = 4,
nilai-nilai s 0 dan s 1 sama dengan nilai-nilai yang diberikan oleh rumus yang diberikan.
2. Misalkan k adalah sebarang bilangan bulat dengan k ≥ 1 dan anggap bahwa s i = 5 i – 1 untuk semua bilangan
bulat i dengan 0 ≤ i ≤ k. Kita harus menunjukkan bahwa
untuk semua bilangan bulat k ≥ 3. Buktikan bahwa a n adalah bilangan ganjil untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan bahwa a n adalah bilangan ganjil. Kita akan membuktikan bahwa P(n) benar untuk
semua bilangan bulat n ≥ 1.
1. Kita akan tunjukkan bahwa P(1) dan P(2) benar. Karena menurut definisi barisan a 1 , a 2 , a 3 , … nilai a 1 = 1 dan a 2 = 3 yang
keduanya merupakan bilangan ganjil, maka P(1) dan P(2) benar.
2. Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 2, kita anggap bahwa P(i) bernilai benar untuk 1 ≤ i ≤ k. Sehingga hipotesis induksi
kita adalah bahwa a i merupakan bilangan ganjil. Kita akan menggunakan ini untuk menunjukkan bahwa P(k +1) benar,
yaitu a k + 1 juga merupakan bilangan ganjil. Perhatikan bahwa
Menurut hipotesis induksi, a k – 1 dan a k merupakan bilangan ganjil. Padahal 2a k merupakan bilangan genap. Hasilnya,
penjumlahan bilangan ganjil dan bilangan genap, a k – 1 + 2a k , adalah suatu bilangan ganjil. Sehingga P(k + 1) bernilai
benar. Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua
bilangan bulat n ≥ 1.
Soal 22: Membuktikan Sifat Barisan
Misalkan b 0 , b 1 , b 2 , … adalah barisan yang didefinisikan sebagai berikut.
untuk semua bilangan bulat k ≥ 2. Buktikan bahwa b n = 3 ∙ 2 n + 2 ∙ 5 n untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan yang menyatakan bahwa
Akan kita tunjukkan bahwa P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
untuk semua bilangan bulat 0 ≤ i ≤ k. Selanjutnya kita akan menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
1. Pertama kita akan tunjukkan bahwa P(0), P(1), dan P(3) benar. Sesuai definisi barisan tersebut, c 0 = 1, c 1 = 2, dan c 2 = 3,
kita dapat melihat bahwa c 0 , c 1 , dan c 2 secara berturut-turut kurang dari sama dengan 3 0 = 1, 3 1 = 3, 3² = 9.
Sehingga P(0), P(1), dan P(2) bernilai benar.
2. Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 2, kita anggap bahwa P(i) benar untuk 0 ≤ i ≤ k. Sehingga hipotesis induksi kita adalah
untuk 0 ≤ i ≤ k. Dengan menggunakan hipotesis ini kita akan menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(i) benar maka P(k + 1) benar. Jadi, berdasarkan Langkah 1 dan 2 kita dapat
menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
Soal 24: Induksi Matematika Kuat
Suatu permainan memiliki aturan bahwa dua pemain dalam permainan tersebut secara bergiliran mengambil sejumlah batang
korek api yang dia mau dari satu dari dua bungkus korek api. Pemain yang berhasil mengambil batang korek api terakhir
ditetapkan sebagai pemenang permainan ini. Tunjukkan bahwa jika dua bungkus korek api tersebut memuat batang korek api
dengan jumlah yang sama, pemain kedua selalu dapat menjadi pemenang dalam permainan ini.
Pembahasan Misalkan n adalah banyaknya batang korek api dalam masing-masing bungkus. Kita akan gunakan induksi
matematika untuk membuktikan P(n), yang menyatakan bahwa pemain kedua dapat memenangkan permainan jika mula-mula
terdapat n batang korek api dalam masing-masing bungkus.
1. Ketika n = 1, pemain pertama hanya memiliki satu pilihan, yaitu mengambil satu batang korek api dari salah satu
bungkus, dan meninggalkan satu bungkus dengan satu batang korek api, yang dapat diambil oleh pemain kedua untuk
memenangkan pertandingan.
2. Hipotesis induksi kita adalah pernyataan P(i) benar untuk semua i dengan 1 ≤ i ≤ k, yaitu anggapan bahwa pemain kedua
dapat selalu menang jika terdapat i batang korek, di mana 1 ≤ i ≤ k, dalam masing-masing bungkus korek api. Kita harus
menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu bahwa pemain kedua dapat memenangkan permainan ketika mula-mula
terdapat k + 1 batang korek api dalam masing-masing bungkus, yang berdasarkan anggapan bahwa P(i) benar untuk i =
1, 2, 3, …, k. Sehingga misalkan terdapat k + 1 batang korek api di dalam masing-masing bungkus pada awal permainan
dan misalkan pemain pertama mengambil sejumlah r batang korek api (1 ≤ r ≤ k) dari salah satu bungkus, dan
menyisakan k + 1 – r batang korek api dalam bungkus tersebut. Dengan mengambil batang korek api dengan jumlah yang
sama dari bungkus yang lain, pemain kedua membuat keadaan di mana terdapat dua bungkus yang masing-masing
memiliki k + 1 – r batang korek api. Karena 1 ≤ k + 1 – r ≤ k, sekarang kita dapat menggunakan hipotesis induksi untuk
menyimpulkan bahwa pemain kedua selalu dapat memenangkan permainan. Dan jika pemain pertama mengambil
sejumlah k + 1 batang korek api dari satu bungkus, pemain kedua dapat memenangkan permainan dengan mengambil
semua sisa batang korek api dalam bungkus lainnya.
Berdasarkan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika kuat bahwa P(n) benar
untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.
Soal 25: Induksi Matematika Kuat
Buktikan bahwa bea pos sejumlah Rp 12.000,00 atau lebih dapat dibentuk dengan menggunakan perangko seharga Rp
4.000,00 dan perangko seharga Rp 5.000,00.
Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan yang menyatakan bahwa bea pos dengan harga n ribu rupiah dapat dibentuk
dengan menggunakan perangko-perangko seharga Rp 4.000,00 dan Rp 5.000,00.
1. Kita dapat membentuk bea pos sejumlah Rp 12.000,00, Rp 13.000,00, Rp 14.000,00 dan Rp 15.000,00 secara berturut-
turut dengan menggunakan tiga perangko seharga Rp 4.000,00, dua perangko seharga Rp 4.000,00 dan satu perangko
seharga Rp 5.000,00, satu perangko seharga Rp 4.000,00 dan dua perangko seharga Rp 5.000,00, dan tiga perangko
seharga Rp 5.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa P(12), P(13), P(14), dan P(15) benar.
2. Hipotesis induksi kita adalah bahwa pernyataan P(i) benar untuk 12 ≤ i ≤ k, di mana k adalah bilangan bulat dengan k ≥
15. Dengan kata lain kita dapat membentuk bea pos sejumlah i ribu rupiah, di mana 12 ≤ i ≤ k. Kita harus menunjukkan
bahwa P(k + 1) benar, yaitu bahwa kita dapat membentuk bea pos sejumlah k + 1 ribu rupiah. Dengan menggunakan
hipotesis induksi, kita dapat menganggap bahwa P(k – 3) benar karena k – 3 ≥ 12, yaitu kita dapat membentuk bea pos
sejumlah k – 3 ribu rupiah dengan menggunakan perangko-perangko seharga Rp 4.000,00 dan Rp 5.000,00. Untuk
membentuk bea pos sejumlah k + 1 ribu rupiah, kita hanya perlu untuk menambah perangko seharga Rp 4.000,00 lainnya
kepada bea pos yang berharga k – 3 ribu rupiah tersebut. Sehingga, kita telah menunjukkan bahwa jika hipotesis induksi
kita benar maka P(k + 1) juga benar.
Karena kita telah melakukan Langkah 1 dan 2 pada induksi matematika kuat, kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar
untuk semua bilangan bulat n ≥ 12.