Anda di halaman 1dari 3

Induksi Matematika

Induksi matematika merupakan sebuah metode pembuktian deduktif yang dipakai guna
membuktikan pernyataan matematika yang berkaitan dengan himpunan bilangan yang terurut rapi
(well ordered set). Bilangan tersebut contohnya bilangan asli maupun himpunan bagian tak kosong
dari bilangan asli.

Perlu kalian catat: bahwa induksi matematika hanya dipakai untuk mengecek atau membuktikan
kebenaran dari sebuah pernyataan atau rumus. Dan induksi matematika tidak untuk menurunkan
rumus. Induksi matematika tidak bisa dipakai untuk menurunkan atau menemukan rumus.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari pernyataan matematika yang bisa dibuktikan kebenarannya
pada induksi matematika:

P(n):  2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1), n bilangan asli


P(n):  6n + 4 habis dibagi 5, untuk n bilangan asli.
P(n):  4n < 2n, untuk masing-masing bilangan asli n ≥ 4

Cara yang paling gampang untuk mengetahui bagaiman prinsip kerja induksi matematika yaitu
dengan cara mengamati efek domino.

Terdapat dua keadaan yang harus dipenuhi supaya seluruh domino di atas terjatuh.

Pertama: domino 1 harus jatuh.

Kedua: benar bahwa pada masing-masing domino yang jatuh akan menjatuhkan tepat satu domino
selanjutnya.

Hal itu berarti apabila domino 1 jatuh maka domino 2 pasti jatuh, apabila domino 2 jatuh maka
domino 3 pasti jatuh dan begitu pula seseterusnya.
Prinsip Induksi Matematika

Sebagai contoh P(n) merupakan sebuah pernyataan yang bergantung dengan n. P(n) benar untuk
masing-masing n bilangan asli apabila dapat memenuhi 2 kondisi di bawaih ini:

1. P(1) benar, yang berarti untuk n = 1 maka P(n) nilainya benar.


2. Untuk masing-masing bilangan asli k, jika P(k) benar maka P(k + 1) juga benar.

Prinsip di atas bisa kita perluas lagi untuk pernyataan yang berkaitan dengan himpunan bagian tak
kosong dari bilangan asli.

Tahapan Pembuktian Induksi Matematika

Dari penjelasan di atas, maka langkah untuk pembuktikan dari induksi matematika dapat dilakukan
dengan urutan seperti di bawah ini:

1. Langkah awal: Menunjukan P(1) benar.


2. Langkah induksi: Ibaratkan P(k) benar untuk sebarang k bilangan asli, lalu menunjukan
P(k+ 1) juga benar berdasarkan dengan asumsi tersebut.
3. Kesimpulan: P(n) benar untuk masing-masing bilangan asli n.

Pembuktian Deret

Sebelum masuk dalam pembuktian deret, terdapat beberapa hal yang perlu untuk di perhatikan dengan
seksama terkait deret. Antara lain:

Jika

P(n) :  u1 + u2 + u3 + … + un = Sn , maka


P(1) :  u1 = S1
P(k) :  u1 + u2 + u3 + … + uk = Sk
P(k + 1) :  u1 + u2 + u3 + … + uk + uk+1 = Sk+1

Sebagai contoh 1:

Buktikan 2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1), untuk masing-masing n bilangan asli.

Jawab:
P(n) :  2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1)

Akan dibuktikan dengan P(n) benar untuk masing-masing n ∈ N

Langkah awal:

Menunjukan P(1) benar


2 = 1(1 + 1)

Sehingga diperoleh, P(1) benar


Langkah induksi:

Ibaratkan P(k) benar yakni:


2 + 4 + 6 + … + 2k = k(k + 1),    k ∈ N

Akan menunjukanP(k + 1) juga benar, yakni:


2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)

Dari asumsi di atas maka:


2 + 4 + 6 + … + 2k = k(k + 1)

Tambahkan kedua ruas dengan uk+1 :


2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = k(k + 1) + 2(k + 1)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 2)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)

Sehinga, P(k + 1) benar

Berdasarkan dari prinsip induksi matematika tersebut, terbukti bahwa P(n) benar untuk masing-
masing n bilangan asli.

Anda mungkin juga menyukai