Anda di halaman 1dari 5

BENTUK BENTUK PENERANGAN INDUKSI MATEMATIKA

Induksi matematika adalah sebuah metode pembuktian deduktif yang dipakai membuktikan
pernyataan matematika yang berkaitan dengan himpunan bilangan yang terurut rapi .
Bilangan tersebut contohnya bilangan asli maupun himpunan bagian tak kosong dari
bilangan asli.induksi matematika hanya dipakai untuk mengecek atau membuktikan
kebenaran dari sebuah pernyataan atau rumus. Dan induksi matematika tidak untuk
menurunkan rumus.Induksi matematika tidak bisa dipakai untuk menurunkan atau
menemukan rumus.
[18/8 23.45] Fznnhmd: Berikut ini adalah beberapa contoh dari pernyataan matematika yang
bisa dibuktikan kebenarannya pada induksi matematika:

P(n): 2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1), n bilangan asli


P(n): 6n + 4 habis dibagi 5, untuk n bilangan asli.
P(n): 4n < 2n, untuk masing-masing bilangan asli n ≥ 4

1. Pembuktian Deret
Sebelum masuk dalam pembuktian deret, terdapat beberapa hal yang perlu untuk di
perhatikan dengan seksama terkait deret. Antara lain:

Jika

P(n) : u1 + u2 + u3 + … + un = Sn , maka
P(1) : u1 = S1
P(k) : u1 + u2 + u3 + … + uk = Sk
P(k + 1) : u1 + u2 + u3 + … + uk + uk+1 = Sk+1

Contoh 1:
Buktikan 2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1), untuk masing-masing n bilangan asli.

Jawab:
P(n) : 2 + 4 + 6 + … + 2n = n(n + 1)

Akan dibuktikan dengan P(n) benar untuk masing-masing n ∈ N

Langkah awal:

Menunjukan P(1) benar


2 = 1(1 + 1)

Sehingga diperoleh, P(1) benar

Langkah induksi:

Ibaratkan P(k) benar yakni:


2 + 4 + 6 + … + 2k = k(k + 1), k∈ N
Akan menunjukanP(k + 1) juga benar, yakni:
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)

Dari asumsi di atas maka:


2 + 4 + 6 + … + 2k = k(k + 1)

Tambahkan kedua ruas dengan uk+1 :


2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = k(k + 1) + 2(k + 1)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 2)
2 + 4 + 6 + … + 2k + 2(k + 1) = (k + 1)(k + 1 + 1)

Sehinga, P(k + 1) benar

Berdasarkan dari prinsip induksi matematika tersebut, terbukti bahwa P(n) benar untuk
masing-masing n bilangan asli.

Contoh 2:
Buktikan 1 + 3 + 5 + … + (2n − 1) = n2 itu benar, untuk masing-masing n bilangan asli.

Jawab:
P(n) : 1 + 3 + 5 + … + (2n − 1) = n2

Maka akan menunjukan P(n) benar untuk masing-masing n ∈ N

Langkah awal:
Akan menunjukan P(1) benar
1 = 12
Sehingga, P(1) benar

Langkah induksi:
Ibaratkan bahwa P(k) benar, yakni:
1 + 3 + 5 + … + (2k − 1) = k2, k ∈ N
Akan menunjukan P(k + 1) juga benar, yakni:
1 + 3 + 5 + … + (2k − 1) + (2(k + 1) − 1) = (k + 1)2

Dari asumsi di atas maka:


1 + 3 + 5 + … + (2k − 1) = k2

Tambahkan kedua ruas dengan uk+1 :


1 + 3 + 5 + … + (2k − 1) + (2(k + 1) − 1) = k2 + (2(k + 1) − 1)
1 + 3 + 5 + … + (2k − 1) + (2(k + 1) − 1) = k2 + 2k + 1
1 + 3 + 5 + … + (2k − 1) + (2(k + 1) − 1) = (k + 1)2

Sehingga, P(k + 1) juga benar

Berdasarkan dari prinsip induksi matematika tersebut, terbukti bahwa P(n) benar untuk
masing-masing n bilangan asli.
2.Pembuktian Keterbagian
Pernyataan “a habis dibagi b” yang bersinonim dengan:

a kelipatan b
b faktor dari a
b membagi a
Apabila p habis dibagi a serta q habis dibagi a, sehingga (p + q) juga akan habis dibagi a.
Misalnya, 4 habis dibagi 2 dan 6 habis dibagi 2, maka (4 + 6) juga akan habis dibagi 2
Contoh 1:
Buktikan 6n + 4 habis dibagi 5, untuk masing-masing n bilangan asli.

Jawab:

P(n) : 6n + 4 habis dibagi 5

Akan dibuktikan dengan P(n) benar pada masing-masing n ∈ N.

Langkah awal:
Akan menunjukan P(1) benar
61 + 4 = 10 habis dibagi 5

Sehingga, P(1) benar

Langkah induksi:
Ibaratkan bahwa P(k) benar, yakni:
6k + 4 habis dibagi 5, k ∈ N

Akan menunjukan P(k + 1) juga benar, yakni:


6k+1 + 4 habis dibagi 5.

6k+1 + 4 = 6(6k)+ 4
6k+1 + 4 = 5(6k) + 6k + 4

Sebab 5(6k) habis dibagi 5 dan 6k + 4 habis dibagi 5, maka 5(6k) + 6k + 4 juga akan habis
dibagi 5.

Sehingga, P(k + 1) benar.

Berdasarkan dari prinsip induksi matematika tersebut, terbukti bahwa 6n + 4 habis dibagi 5,
untuk masing-masing n bilangan asli.

Bilangan bulat a akan habis dibagi bilangan bulat b apabila dijumpai bilangan bulat m
sehingga akan berlaku a = bm.

Misalnya, “10 habis dibagi 5” benar sebab adanya bilangan bulat m = 2 sehingga 10 = 5.2.
Maka dari itu, pernyataan “10 habis dibagi 5” bisa kita tuliskan menjadi “10 = 5m, untuk m
bilangan bulat”

Berdasarkan dari konsep di atas, pembuktian keterbagian bisa juga diselesaikan dengan
menggunakan cara seperti berikut ini.

3.Pembuktian Pertidaksamaan
Berikut merupakan beberapa sifat pertidaksamaan yang sering dipakai, antara lain:

1. Sifat transitif
a > b > c ⇒ a > c atau
a<b<c⇒ a<c

2. a < b dan c > 0 ⇒ ac < bc atau


a > b dan c > 0 ⇒ ac > bc

3. a < b ⇒ a + c < b + c atau


a>b⇒ a+c>b+c

Sebelum kita masuk ke dalam contoh soal, ada baiknya apabila kita latihan terlebih dahulu
dengan memakai sifat-sifat di atas guna menunjukkan implikasi “apabila P(k) benar maka
P(k + 1) juga benar”.

Contoh

P(k) : 4k < 2k
P(k + 1) : 4(k + 1) < 2k+1

Apabila diasumsikan bahwa P(k) benar untuk k ≥ 5, maka tunjukkan P(k + 1) juga benar !

Ingat bahwa target kita yaitu unutk menunjukkan, sehingga:


4(k + 1) < 2k+1 = 2(2k) = 2k + 2k (TARGET)

Kita bisa mengawalinya dari ruas kiri pertidaksamaan di atas menjadi:


4(k + 1) = 4k + 4
4(k + 1) < 2k + 4 (karena 4k < 2k)
4(k + 1) < 2k + 2k (karena 4 < 4k <
2k) 4(k + 1) = 2(2k)
4(k + 1) = 2k+1

Berdasarkan sifat transitif maka dapat kita simpulkan bahwa 4(k + 1) < 2k+1

Mengapa 4k bisa berubah menjadi 2k ?

Sebab menurut sifat 3, kita diperkenankan untuk menambahkan kedua ruas suatu
pertidaksamaan dengan bilangan yang sama.
Sebab tidak akan merubah nilai kebenaran pertidaksamaan tersebut. Sebab 4k < 2k benar,
yang mengakibatkan 4k + 4 < 2k + 4 juga benar.

Darimana kita tahu, bahwa 4 harus diubah menjadi 2k ?

Perhatikan target.

Hasil sementara yang kita perloleh yaitu 2k + 4 sementara target kita yaitu 2k + 2k.

Untuk k ≥ 5, maka 4 < 4k dan 4k < 2k yaitu bernilai benar, sehingga 4 < 2k juga benar (sifat
transitif). Hal tersebut mengakibatkan 2k + 4 < 2k + 2k benar (sifat 3).

Anda mungkin juga menyukai