Untuk setiap bilangan bulat positif n, misalkan P(n) adalah pernyataan yang bergantung
pada n. Jika
1. P(1) benar, dan
2. untuk setiap bilangan bulat positif k, jika P(k) benar maka P(k + 1) benar
maka pernyataan P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.
Langkah 1
Buktikan bahwa P(1) benar. (langkah dasar)
Langkah 2
Anggap bahwa P(k) benar, dan gunakan anggapan ini untuk membuktikan bahwa P(k +
1) benar. (langkah induksi)
Perlu diingat bahwa dalam Langkah 2 kita tidak membuktikan bahwa P(k) benar. Kita
hanya menunjukkan bahwa jika P(k) benar, maka P(k + 1) juga bernilai benar.
Soal 1: Pendahuluan
Tentukan pernyataan P(k + 1) untuk masing-masing pernyataan P(k) berikut.
1. P(k): S = [k²(k + 1)²]/4
k
Pembahasan
1. Kita substitusi k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).
2. Untuk mendapatkan pernyataan P(k + 1), kita ganti k pada pernyataan P(k)
dengan k + 1.
Pembahasan
Induksi matematika terdiri dari dua bagian yang berbeda.
1. Pertama, kita harus menunjukkan bahwa rumus tersebut benar ketika n = 1.
Ketika n = 1, rumus tersebut benar, karena
Dengan menggabungkan hasil pada langkah (1) dan (2), kita dapat menyimpulkan
dengan induksi matematika bahwa rumus tersebut benar untuk semua bilangan
bulat n ≥ 1.
Pembahasan
Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 + 2 + 3 + … + n = n(n + 1)/2. Kita akan
menunjukkan bahwa P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.
1. Kita harus menunjukkan bahwa P(1) benar. Dari rumus di atas, pernyataan P(1)
menyatakan
Kita akan gunakan hipotesis tersebut untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar,
yaitu
Sehingga, kita mulai dengan ruas kiri dan menggunakan hipotesis induksi untuk
memperoleh bentuk pada ruas kanan.
Sehingga kebenaran P(k + 1) mengikuti kebenaran P(k), dan kita telah
melakukan langkah induksi.
Hipotesis ini akan kita gunakan untuk membuktikan bahwa P(k + 1) benar.
Pernyataan P(k + 1) menyatakan
Kita mulai dari bentuk yang berada di ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis
induksi untuk mendapatkan bentuk pada ruas kanan.
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(k + 1) mengikuti P(k). Sehingga kita
telah membuktikan langkah induksi.
Pembahasan
Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 ∙ 2 + 2 ∙ 2² + 3 ∙ 2 + … + n ∙ 2 = 2[1 + (n – 1)2 ]
3 n n
Kita mulai dari ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk
mendapatkan bentuk yang berada di ruas kanan.
Sehingga pada Langkah 2 ini kita telah membuktikan bahwa jika P(k) benar
maka P(k+ 1) juga benar.
Sering terjadi bahwa pernyataan P(n) bernilai salah untuk beberapa bilangan
bulat positif pertama, tetapi bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif
selanjutnya. Sebagai contoh, mungkin kita ingin membuktikan P(n) benar
untuk n ≥ 5. Perhatikan bahwa jika kita telah membuktikan P(5) benar, maka
fakta ini, bersama dengan langkah induksi, akan mengakibatkan
kebenaran P(5), P(6), P(7), …. Kasus ini merupakan variasi dari Prinsip Induksi
Matematika. Model lain dari induksi matematika ini disebut sebagai Prinsip
Induksi Matematika yang Diperluas. Contoh berikutnya mengilustrasikan hal
ini.
Pembahasan
Misalkan P(n) menyatakan pernyataan 4n < 2 . n
1. P(5) adalah pernyataan 4 ∙ 5 < 2 , atau 20 < 32, yang bernilai benar.
5
Kita akan menggunakan hipotesis ini untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar,
yaitu
Sehingga kita mulai dengan bentuk di ruas kiri pertidaksamaan tersebut dan
menggunakan hipotesis induksi untuk menunjukkan bahwa bentuk tersebut
kurang dari bentuk yang berada di ruas kanan. Untuk k ≥ 5 kita mendapatkan
Pembahasan
Misalkan P(n) menyatakan (n + 1)² < 2n².
1. Pernyataan P(3), yaitu
Pembahasan
Misalkan P(n) merupakan notasi untuk pernyataan n! > 2 . n
1. Pertama kita harus menunjukkan bahwa P(4) benar. Padahal P(4) menyatakan
bahwa
2. Kita anggap bahwa P(k): k! > 2 benar. Kita akan tunjukkan P(k + 1): (k + 1)! > 2
k k+
Sehingga pada langkah induksi ini kita dapat melihat bahwa kebenaran P(k)
mengakibatkan P(k + 1). Jadi, dari Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan
dengan induksi matematika bahwa P(n) bernilai benar untuk n ≥ 4.
Pembahasan
Misalkan P(n) merupakan notasi dari pernyataan 1/√1 + 1/√2 + 1/√3 + … + 1/√n > √n.
1. Kita tunjukkan bahwa P(2) benar, yaitu
Karena 1/√1 + 1/√2 ≈ 1,707 dan √2 ≈ 1,414 maka P(2) bernilai benar.
2. Anggap bahwa P(k) benar maka kita memperoleh hipotesis induksi seperti
berikut.
Dengan menggunakan hipotesis induksi, kita ubah bentuk ruas kiri di atas
menjadi bentuk yang ada di ruas kanan. Untuk k ≥ 2,
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) benar.
Jadi dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat
menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 2.
Soal 10: Membuktikan Faktor
Buktikan bahwa 3 adalah faktor 4 – 1 untuk semua bilangan bulat positif n.
n
Pembahasan
1. Untuk n = 1, pernyataan tersebut benar karena
adalah faktor dari 4 – 1. Untuk melakukan hal ini, kita tulis seperti berikut.
k+1
[Petunjuk: x – y = x (x – y) + (x – y )y.]
k+1 k+1 k k k
Pembahasan
1. Untuk n = 1, pernyataan tersebut benar karena
positif k. Kita harus menunjukkan bahwa x – y merupakan faktor dari x – y . k+1 k+1
Perhatikan bahwa
bulat positif n.
Pembahasan
1. Untuk n = 1, bentuk di atas menjadi
Sehingga benar bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari bentuk tersebut.
2. Anggap bahwa, untuk sebarang bilangan bulat positif k, 3 merupakan salah satu
faktor dari (k + 3k² +2k). Kita harus menunjukkan bahwa 3 juga merupakan
3
faktor dari (k + 1) + 3(k + 1)² + 2(k + 1). Pertama kita tulis (k + 1) + 3(k + 1)² +
3 3
merupakan faktor dari (k + 1) + 3(k + 1)² + 2(k + 1). Jadi, dengan menggunakan
3
adalah 3.
Pembahasan
1. Untuk n = 1 bentuk di atas menjadi
1
+ 1 adalah 3. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa 3 merupakan salah satu
faktor 2 k
2(
+ 1.
+ 1) + 1
Pembahasan
Kita mulai dengan menuliskan beberapa penjumlahan pertama.
Dari barisan ini, tampak bahwa rumus penjumlahan k suku pertama adalah
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis ini, kita gunakan induksi matematika.
Perhatikan bahwa kita telah menguji rumus ini untuk n = 1, sehingga kita mulai dengan
menganggap bahwa rumus tersebut benar untuk n = k dan mencoba untuk
menunjukkan bahwa rumus tersebut juga benar untuk n = k + 1.
Pembahasan
Kita tulis beberapa penjumlahan pertama sebagai berikut.
Berdasarkan pola di atas, kita dapat melihat bahwa rumus jumlah k suku pertama
adalah
Kita gunakan induksi matematika untuk membuktikan konjektur tersebut. Karena kita
sudah menunjukkan kebenaran rumus tersebut untuk n = 1, kita mulai pembuktian ini
dengan menganggap bahwa rumus ini benar untuk n = k, dan mencoba untuk
menunjukkan bahwa rumus tersebut juga benar untuk n = k + 1.
Pembahasan
1. Untuk n = 1,
Pembahasan
1. Untuk n = 1,
Pembahasan
Misalkan P(n) merupakan notasi untuk pernyataan “ 3 n – 1 habis dibagi 8.”
2
bernilai benar.
Karena 8 ∙ 3 k dan 3 k – 1 habis dibagi 8 maka 3 k – 1 habis dibagi 8. Jadi dengan
2 2 2( + 1)
Pada bagian awal pembahasan ini kita telah dikenalkan dengan induksi matematika
yang selanjutnya digunakan untuk membuktikan beberapa pernyataan pada Contoh 1 –
18. Selanjutnya kita akan belajar bentuk lain dari induksi matematika, yang disebut
sebagai induksi matematika kuat, yang sering digunakan ketika kita mengalami
kesulitan untuk membuktikan suatu pernyataan dengan menggunakan induksi
matematika biasa. Dalam induksi matematika kuat juga memiliki dua langkah, yaitu
langkah dasar dan langkah induksi. Akan tetapi, pada langkah dasar memuat
pembuktian-pembuktian untuk beberapa nilai awal, dan dalam langkah induksi
kebenaran dari pernyataan P(n) diasumsikan tidak hanya untuk satu nilai n tetapi
untuk semua nilai sampai k, dan kemudian kebenaran P(k + 1) dibuktikan.
Maka untuk semua bilangan bulat n ≥ a, P(n) benar. (Asumsi bahwa P(i) benar untuk
semua bilangan bulat i mulai dari a sampai k disebut sebagai hipotesis induksi. Cara
lain untuk menyatakan hipotesis induksi adalah dengan menyatakan bahwa P(a), P(a +
1), …, P(k) semuanya bernilai benar.)
Pada contoh berikutnya kita akan mencoba untuk membuktikan suatu teorema
keterbagian oleh bilangan prima. Teorema ini menyatakan bahwa semua bilangan bulat
yang lebih besar dari 1 habis dibagi oleh suatu bilangan prima.
Pembahasan
Misalkan P(n) adalah pernyataan: “Untuk semua bilangan bulat n ≥ 2, nhabis dibagi
oleh suatu bilangan prima.”
1. Pertama, kita tunjukkan bahwa P(2) bernilai benar. Karena 2 habis dibagi 2 dan
2 adalah bilangan prima, maka P(2): “2 habis dibagi oleh suatu bilangan prima”
bernilai benar.
2. Misalkan k adalah sebarang bilangan bulat dengan k ≥ 2 dan kita anggap
bahwa i habis dibagi oleh suatu bilangan prima untuk semua bilangan
bulat i mulai dari 2 sampai k. Kita harus tunjukkan bahwa k + 1 juga habis dibagi
bilangan prima.
menotasikan pernyataan
Kita akan menggunakan induksi matematika kuat untuk membuktikan bahwa untuk
semua bilangan bulat n ≥ 0, P(n) bernilai benar.
1. Untuk membuktikan bahwa P(0) dan P(1) benar, kita harus menunjukkan bahwa
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(k + 1) mengikuti P(i) dalam langkah
induksi. Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat
menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
Soal 21: Membuktikan Sifat Barisan
Misalkan a , a , a , … adalah barisan yang didefinisikan sebagai berikut.
1 2 3
untuk semua bilangan bulat k ≥ 3. Buktikan bahwa a adalah bilangan ganjil untuk n
ganjil. Kita akan menggunakan ini untuk menunjukkan bahwa P(k +1) benar,
yaitu a juga merupakan bilangan ganjil. Perhatikan bahwa
k+1
genap, a + 2a , adalah suatu bilangan ganjil. Sehingga P(k + 1) bernilai benar. Jadi,
k–1 k
bilangan bulat n ≥ 0.
Pembahasan
Misalkan P(n) adalah pernyataan yang menyatakan bahwa
Akan kita tunjukkan bahwa P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
1. Pertama, akan kita tunjukkan bahwa P(0) dan P(1) benar, yaitu
diperoleh dari rumus yang diberikan. Oleh karena itu, P(0) dan P(1) benar.
2. Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 1, misalkan P(i) benar untuk 0 ≤ i ≤ k.
Sehingga hipotesis induksi kita adalah
Pembahasan
Misalkan P(n) menotasikan pernyataan
Akan kita tunjukkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.
1. Pertama kita akan tunjukkan bahwa P(0), P(1), dan P(3) benar. Sesuai definisi
barisan tersebut, c = 1, c = 2, dan c = 3, kita dapat melihat bahwa c , c ,
0 1 2 0 1
Buktikan Bahwa :
+ =
Pembahasan
Ruas kiri
+ = +
= +
= +
p (5 + 6 + 7 + . . . + 15) + (15 – 5 + 1) . 50 =0
p . . 11 (5 + 15) + 550 =0
110 p = -550
p = -5
Jadi , =.... 85
= 8 (50)
= 400