Anda di halaman 1dari 21

duksi Matematika

Untuk setiap bilangan bulat positif n, misalkan P(n) adalah pernyataan yang bergantung pada
n. Jika

1. P(1) benar, dan


2. untuk setiap bilangan bulat positif k, jika P(k) benar maka P(k + 1) benar

maka pernyataan P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.

Untuk menerapkan prinsip ini, kita harus melakukan dua langkah:

Langkah 1 Buktikan bahwa P(1) benar. (langkah dasar)

Langkah 2 Anggap bahwa P(k) benar, dan gunakan anggapan ini untuk membuktikan bahwa
P(k + 1) benar. (langkah induksi)

Perlu diingat bahwa dalam Langkah 2 kita tidak membuktikan bahwa P(k) benar. Kita hanya
menunjukkan bahwa jika P(k) benar, maka P(k + 1) juga bernilai benar. Anggapan bahwa
pernyataan P(k) benar disebut sebagai hipotesis induksi.

Untuk menerapkan Prinsip Induksi Matematika, kita harus bisa menyatakan pernyataan P(k +
1) ke dalam pernyataan P(k) yang diberikan. Untuk menyatakan P(k + 1), substitusi kuantitas
k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).

Soal 1: Pendahuluan

Tentukan pernyataan P(k + 1) untuk masing-masing pernyataan P(k) berikut.

1. P(k): Sk = [k²(k + 1)²]/4


2. P(k): Sk = 1 + 5 + 9 + … + [4(k – 1) – 3] + (4k – 3)
3. P(k): k + 3 < 5k²
4. P(k): 3k ≥ 2k + 1

Pembahasan

1. Kita substitusi k + 1 ke k dalam pernyataan P(k).


2. Untuk mendapatkan pernyataan P(k + 1), kita ganti k pada pernyataan P(k) dengan k +
1.

3. Kita substitusi k dengan k + 1, dan kita peroleh

4. Serupa dengan soal-soal sebelumnya, kita substitusi k pada pernyataan P(k) dengan k
+ 1 untuk mendapatkan pernyataan P(k + 1).

Ketika menggunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus penjumlahan (seperti


pada Soal 2), akan sangat membantu jika kita berpikir bahwa Sk + 1 = Sk + ak + 1, di mana ak + 1
adalah suku ke-(k + 1) dari penjumlahan tersebut.

Soal 2: Menggunakan Induksi Matematika

Gunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus

untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

Pembahasan Induksi matematika terdiri dari dua bagian yang berbeda.

1. Pertama, kita harus menunjukkan bahwa rumus tersebut benar ketika n = 1. Ketika n
= 1, rumus tersebut benar, karena

2. Bagian kedua induksi matematika memiliki dua langkah. Langkah pertama adalah
menganggap bahwa rumus tersebut benar untuk sebarang bilangan bulat k. Langkah
kedua adalah menggunakan anggapan ini untuk membuktikan bahwa rumus tersebut
benar untuk bilangan bulat selanjutnya, k + 1. Anggap bahwa rumus
bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa rumus Sk + 1 = (k + 1)² benar.

Dengan menggabungkan hasil pada langkah (1) dan (2), kita dapat menyimpulkan dengan
induksi matematika bahwa rumus tersebut benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

Soal 3: Menggunakan Induksi Matematika

Buktikan bahwa untuk setiap bilangan bulat positif n,

Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 + 2 + 3 + … + n = n(n + 1)/2. Kita akan


menunjukkan bahwa P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.

1. Kita harus menunjukkan bahwa P(1) benar. Dari rumus di atas, pernyataan P(1)
menyatakan

dan pernyataan ini dengan jelas bernilai benar.


2. Anggap bahwa P(k) benar. Sehingga hipotesis induksi kita adalah

Kita akan gunakan hipotesis tersebut untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu

Sehingga, kita mulai dengan ruas kiri dan menggunakan hipotesis induksi untuk
memperoleh bentuk pada ruas kanan.
Sehingga kebenaran P(k + 1) mengikuti kebenaran P(k), dan kita telah melakukan
langkah induksi.

Setelah membuktikan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan Prinsip Induksi
Matematika bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.

Rangkuman berikut ini memberikan rumus-rumus untuk jumlah pangkat dari n bilangan bulat
positif pertama. Rumus-rumus ini sangat penting dalam kalkulus. Rumus 1 telah kita
buktikan dalam Contoh 2. Rumus-rumus yang lain juga dapat dibuktikan dengan
mengunakan induksi matematika.

Soal 4: Menggunakan Induksi Matematika

Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n.

Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 ∙ 2 + 2 ∙ 3 + 3 ∙ 4 + … + n(n + 1) = [n(n + 1)


(n + 2)]/3.
1. Kita akan tunjukkan bahwa P(1) bernilai benar. Berdasarkan rumus di atas, P(1)
menyatakan

yang bernilai benar.


2. Anggap bahwa P(k) benar dan kita memperoleh hipotesis induksi sebagai berikut.

Hipotesis ini akan kita gunakan untuk membuktikan bahwa P(k + 1) benar.
Pernyataan P(k + 1) menyatakan

Kita mulai dari bentuk yang berada di ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis
induksi untuk mendapatkan bentuk pada ruas kanan.

Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(k + 1) mengikuti P(k). Sehingga kita telah
membuktikan langkah induksi.

Berdasarkan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi


matematika bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n.

Soal 5: Menggunakan Induksi Matematika

Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n.

Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan 1 ∙ 2 + 2 ∙ 2² + 3 ∙ 23 + … + n ∙ 2n = 2[1 + (n –


1)2n]
1. Pertama kita buktikan bahwa P(1) benar. Pernyataan ini menyatakan

yang dengan jelas bernilai benar.


2. Selanjutnya, kita anggap bahwa P(k) bernilai benar dan menghasilkan hipotesis
induksi sebagai berikut.

Hipotesis induksi tersebut akan kita gunakan untuk membuktikan kebenaran P(k + 1).
Pernyataan P(k + 1) mengatakan

Kita mulai dari ruas kiri, kemudian kita gunakan hipotesis induksi untuk mendapatkan
bentuk yang berada di ruas kanan.

Sehingga pada Langkah 2 ini kita telah membuktikan bahwa jika P(k) benar maka P(k
+ 1) juga benar.

Jadi, berdasarkan Langkah 1 dan 2, dengan menggunakan induksi matematika kita dapat
menyimpulkan bahwa P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat positif n.

Soal 6: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika

Buktikan bahwa 4n < 2n untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 5.

Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan pernyataan 4n < 2n.

1. P(5) adalah pernyataan 4 ∙ 5 < 25, atau 20 < 32, yang bernilai benar.
2. Anggap P(k) benar. Sehingga hipotesis induksi kita adalah

Kita akan menggunakan hipotesis ini untuk menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu
Sehingga kita mulai dengan bentuk di ruas kiri pertidaksamaan tersebut dan
menggunakan hipotesis induksi untuk menunjukkan bahwa bentuk tersebut kurang
dari bentuk yang berada di ruas kanan. Untuk k ≥ 5 kita mendapatkan

Sehingga P(k + 1) mengikuti P(k), sehingga kita telah melakukan langkah induksi.

Setelah kita membuktikan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan
Prinsip Induksi Matematika bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 5.

Soal 7: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika

Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.

Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan (n + 1)² < 2n².

1. Pernyataan P(3), yaitu

dengan jelas bernilai benar.


2. Anggap P(k): (k + 1)² < 2k² bernilai benar, kita harus menunjukkan bahwa P(k + 1)
juga bernilai benar, yaitu [(k+1) + 1]² < 2(k + 1)². Untuk k ≥3, kita memperoleh

Sehingga kita telah menunjukkan kebenaran pernyataan jika P(k) benar maka P(k +
1). Oleh karena itu, berdasarkan Langkah 1 dan 2, dengan induksi matematika kita
dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.

Soal 8: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika

Buktikan bahwa n! > 2n untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 4.


Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi untuk pernyataan n! > 2n.

1. Pertama kita harus menunjukkan bahwa P(4) benar. Padahal P(4) menyatakan bahwa

Karena 4! = 4 ∙ 3 ∙ 2 ∙ 1 = 24 dan 24 = 16, maka P(4) benar.


2. Kita anggap bahwa P(k): k! > 2k benar. Kita akan tunjukkan P(k + 1): (k + 1)! > 2k + 1
juga bernilai benar.

Sehingga pada langkah induksi ini kita dapat melihat bahwa kebenaran P(k)
mengakibatkan P(k + 1). Jadi, dari Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan
induksi matematika bahwa P(n) bernilai benar untuk n ≥ 4.

Soal 9: Membuktikan Pertidaksamaan dengan Induksi Matematika

Buktikan bahwa

untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 2.

Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi dari pernyataan 1/√1 + 1/√2 + 1/√3 + … +
1/√n > √n.

1. Kita tunjukkan bahwa P(2) benar, yaitu

Karena 1/√1 + 1/√2 ≈ 1,707 dan √2 ≈ 1,414 maka P(2) bernilai benar.
2. Anggap bahwa P(k) benar maka kita memperoleh hipotesis induksi seperti berikut.

Selanjutnya, kita tunjukkan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar dengan menggunakan
hipotesis tersebut. P(k + 1) menyatakan bahwa

Dengan menggunakan hipotesis induksi, kita ubah bentuk ruas kiri di atas menjadi
bentuk yang ada di ruas kanan. Untuk k ≥ 2,
Sehingga kita telah menunjukkan bahwa jika P(k) benar maka P(k + 1) benar. Jadi
dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat menyimpulkan bahwa
P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 2.

Soal 10: Membuktikan Faktor

Buktikan bahwa 3 adalah faktor 4n – 1 untuk semua bilangan bulat positif n.

Pembahasan

1. Untuk n = 1, pernyataan tersebut benar karena

Sehingga, 3 adalah faktor bentuk di atas.


2. Anggap bahwa 3 adalah faktor dari 4k – 1, kita harus menunjukkan bahwa 3 adalah
faktor dari 4k + 1 – 1. Untuk melakukan hal ini, kita tulis seperti berikut.

Karena 3 adalah faktor dari 4k ∙ 3 dan 3 juga merupakan faktor 4k – 1, maka 3 adalah
faktor dari 4k + 1 – 1. Dengan menggabungkan hasil pada Langkah 1 dan 2, kita dapat
menyimpulkan dengan induksi matematika bahwa 3 adalah faktor 4n – 1 untuk semua
bilangan bulat positif n.

Buktikan bahwa x – y adalah faktor dari xn – yn untuk semua bilangan bulat positif n.
[Petunjuk: xk + 1 – yk + 1 = xk(x – y) + (xk – yk)y.]
Pembahasan

1. Untuk n = 1, pernyataan tersebut benar karena

Sehingga x – y adalah faktor dari bentuk di atas.


2. Anggap bahwa x – y merupakan faktor dari xk – yk untuk sebarang bilangan bulat
positif k. Kita harus menunjukkan bahwa x – y merupakan faktor dari xk + 1 – yk + 1.
Perhatikan bahwa

Karena x – y faktor dari x – y dan xk – yk (berdasarkan hipotesis induksi), maka kita


dapat menyimpulkan bahwa x – y merupakan faktor dari xk + 1 – yk + 1. Jadi, kita dapat
menyimpulkan dengan menggunakan induksi matematika bahwa x – y adalah faktor
dari xn – yn untuk semua bilangan bulat positif n.

Soal 12: Membuktikan Faktor

Buktikan bahwa salah satu faktor dari (n3 + 3n² +2n) adalah 3 untuk semua bilangan bulat
positif n.

Pembahasan

1. Untuk n = 1, bentuk di atas menjadi

Sehingga benar bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari bentuk tersebut.
2. Anggap bahwa, untuk sebarang bilangan bulat positif k, 3 merupakan salah satu faktor
dari (k3 + 3k² +2k). Kita harus menunjukkan bahwa 3 juga merupakan faktor dari (k +
1)3 + 3(k + 1)² + 2(k + 1). Pertama kita tulis (k + 1)3 + 3(k + 1)² + 2(k + 1) seperti
berikut.

Karena 3 merupakan faktor dari k3 + 3k² + 2k dan 3(k² + 3k + 2), maka 3 merupakan
faktor dari (k + 1)3 + 3(k + 1)² + 2(k + 1). Jadi, dengan menggunakan induksi
matematika kita dapat menyimpulkan bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari (n +
1)3 + 3(n + 1)² + 2(n + 1) untuk semua bilangan bulat positif n.

Soal 13: Membuktikan Faktor

Buktikan bahwa untuk semua bilangan bulat positif n, salah satu faktor dari 22n + 1 + 1 adalah
3.

Pembahasan
1. Untuk n = 1 bentuk di atas menjadi

Sehingga, benar bahwa 3 merupakan salah satu faktor dari 9.


2. Kita anggap bahwa untuk sebarang bilangan bulat positif k, Salah satu faktor 22k + 1 + 1
adalah 3. Sekarang kita akan menunjukkan bahwa 3 merupakan salah satu faktor 22(k +
1) + 1
+ 1.

Karena 3 merupakan salah satu faktor dari bentuk-bentuk 3 ∙ 22k + 1 dan 22k + 1 + 1 maka
3 adalah faktor dari 22(k + 1) + 1 + 1. Jadi kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan
induksi matematika bahwa salah satu faktor dari 22n + 1 + 1 adalah 3.

Soal 14: Menemukan Rumus untuk Barisan Terhingga

Temukan rumus untuk penjumlahan berhingga berikut kemudian buktikan rumus tersebut
dengan induksi matematika.

Pembahasan Kita mulai dengan menuliskan beberapa penjumlahan pertama.

Dari barisan ini, tampak bahwa rumus penjumlahan k suku pertama adalah
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis ini, kita gunakan induksi matematika. Perhatikan
bahwa kita telah menguji rumus ini untuk n = 1, sehingga kita mulai dengan menganggap
bahwa rumus tersebut benar untuk n = k dan mencoba untuk menunjukkan bahwa rumus
tersebut juga benar untuk n = k + 1.

Jadi, berdasarkan induksi matematika hipotesis tersebut benar.

Soal 15: Menemukan Rumus untuk Barisan Terhingga

Temukan rumus untuk penjumlahan berhingga berikut kemudian buktikan rumus tersebut
dengan induksi matematika.

Pembahasan Kita tulis beberapa penjumlahan pertama sebagai berikut.

Berdasarkan pola di atas, kita dapat melihat bahwa rumus jumlah k suku pertama adalah
Kita gunakan induksi matematika untuk membuktikan konjektur tersebut. Karena kita sudah
menunjukkan kebenaran rumus tersebut untuk n = 1, kita mulai pembuktian ini dengan
menganggap bahwa rumus ini benar untuk n = k, dan mencoba untuk menunjukkan bahwa
rumus tersebut juga benar untuk n = k + 1.

Jadi, berdasarkan induksi matematika konjektur kita tersebut benar.

Soal 16: Membuktikan Keterbagian

Gunakan induksi matematika untuk menunjukkan bahwa 5n – 1 habis dibagi 4 untuk semua
bilangan bulat positif n.

Pembahasan

1. Untuk n = 1,

yang sangat jelas habis dibagi 4.


2. Kita anggap 5k – 1 habis dibagi 4 untuk sebarang bilangan bulat positif k. Akan kita
tunjukkan 5k + 1 – 1 juga habis dibagi 4.

Karena 4 ∙ 5k dan 5k – 1 habis dibagi 4 maka 5k + 1 – 1 habis dibagi 4. Jadi, kita dapat
menyimpulkan bahwa 5n – 1 habis dibagi 4 untuk semua bilangan bulat positif n.

Soal 17: Bilangan Ganjil

Buktikan bahwa n² – n + 41 merupakan bilangan ganjil untuk semua bilangan bulat positif n.
Pembahasan

1. Untuk n = 1,

merupakan bilangan ganjil.


2. Kita anggap untuk sebarang bilangan bulat positif k, k² – k + 41 merupakan bilangan
ganjil. Selanjutnya kita harus menunjukkan bahwa (k + 1)² – (k + 1) + 41 adalah
bilangan ganjil.

Karena k² – k + 41 adalah bilangan ganjil dan 2k adalah bilangan genap, maka jumlah
kedua bilangan tersebut, yaitu (k + 1)² – (k + 1) + 41 merupakan bilangan ganjil. Jadi,
dengan menggunakan Prinsip Induksi Matematika kita dapat meyimpulkan bahwa n²
– n + 41 merupakan bilangan ganjil untuk semua bilangan bulat positif n.

Soal 18: Membuktikan Keterbagian

Buktikan bahwa 32n – 1 habis dibagi 8 untuk semua bilangan bulat positif n.

Pembahasan Misalkan P(n) merupakan notasi untuk pernyataan “ 32n – 1 habis dibagi 8.”

1. Pertama kita tunjukkan bahwa P(1) benar. Karena

yang habis dibagi 8, maka P(1) terbukti benar.


2. Anggap bahwa P(k) benar. Sehingga hipotesis induksi kita menyatakan bahwa 32k – 1
habis dibagi 8. Selanjutnya kita akan tunjukkan bahwa P(k + 1) juga bernilai benar.

Karena 8 ∙ 32k dan 32k – 1 habis dibagi 8 maka 32(k + 1) – 1 habis dibagi 8. Jadi dengan
menggunakan induksi matematika kita dapat menyimpulkan bahwa 32n – 1 habis
dibagi dengan 8 untuk semua bilangan bulat positif n.

Prinsip Induksi Matematika Kuat


Misalkan P(n) adalah pernyataan yang didefinisikan untuk bilangan bulat n, dan misalkan a
dan b adalah bilangan bulat sedemikian sehingga a ≤ b. Jika dua pernyataan berikut bernilai
benar,

1. P(a), P(a + 1), …, dan P(b) semuanya bernilai benar. (langkah dasar)
2. Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ b, jika P(i) benar untuk semua bilangan bulat i
mulai a sampai k, maka P(k + 1) benar. (langkah induksi)

Maka untuk semua bilangan bulat n ≥ a, P(n) benar. (Asumsi bahwa P(i) benar untuk semua
bilangan bulat i mulai dari a sampai k disebut sebagai hipotesis induksi. Cara lain untuk
menyatakan hipotesis induksi adalah dengan menyatakan bahwa P(a), P(a + 1), …, P(k)
semuanya bernilai benar.)

Pada contoh berikutnya kita akan mencoba untuk membuktikan suatu teorema keterbagian
oleh bilangan prima. Teorema ini menyatakan bahwa semua bilangan bulat yang lebih besar
dari 1 habis dibagi oleh suatu bilangan prima.

Soal 19: Keterbagian oleh Bilangan Prima

Buktikan bahwa sebarang bilangan bulat yang lebih besar dari 1 habis dibagi oleh suatu
bilangan prima.

Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan: “Untuk semua bilangan bulat n ≥ 2, n habis
dibagi oleh suatu bilangan prima.”

1. Pertama, kita tunjukkan bahwa P(2) bernilai benar. Karena 2 habis dibagi 2 dan 2
adalah bilangan prima, maka P(2): “2 habis dibagi oleh suatu bilangan prima” bernilai
benar.
2. Misalkan k adalah sebarang bilangan bulat dengan k ≥ 2 dan kita anggap bahwa i
habis dibagi oleh suatu bilangan prima untuk semua bilangan bulat i mulai dari 2
sampai k. Kita harus tunjukkan bahwa k + 1 juga habis dibagi bilangan prima.
Kasus 1 (k + 1 adalah bilangan prima): Pada kasus ini k + 1 habis dibagi oleh suatu
bilangan prima, yaitu bilangan itu sendiri.
Kasus 2 (k + 1 bukan bilangan prima): Pada kasus ini k + 1 = ab di mana a dan b
adalah bilangan bulat dengan 1 < a < k + 1 dan 1 < b < k + 1. Sehingga, dengan kata
lain, 2 ≤ a ≤ k, dan berdasarkan hipotesis induksi, a habis dibagi oleh suatu bilangan
prima p. Dan karena k + 1 = ab, maka k + 1 habis dibagi a. Oleh karena itu, karena k
+ 1 habis dibagi a dan a habis dibagi p, maka dengan keterbagian transitif, k + 1 habis
dibagi oleh bilangan prima p.
Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat menyimpulkan bahwa
semua bilangan bulat n ≥ 2, n habis dibagi oleh suatu bilangan prima.

Soal 20: Membuktikan Sifat Barisan dengan Induksi Matematika Kuat

Suatu barisan s0, s1, s2, … didefinisikan sebagai berikut:


untuk semua bilangan bulat k ≥ 2.

Diduga bahwa untuk setiap bilangan bulat n ≥ 0, suku ke-n barisan ini memiliki nilai sama
dengan 5n – 1. Dengan kata lain, dugaan ini menyatakan bahwa semua suku barisan tersebut
memenuhi persamaan sn = 5n – 1. Buktikan bahwa dugaan ini benar.

Pembahasan Misalkan s0, s1, s2, … adalah barisan yang didefinisikan sebagai s0 = 0, s1 = 4,
dan sk = 6ak – 1 – 5ak – 2 untuk semua bilangan bulat k ≥ 2, dan misalkan P(n) menotasikan
pernyataan

Kita akan menggunakan induksi matematika kuat untuk membuktikan bahwa untuk semua
bilangan bulat n ≥ 0, P(n) bernilai benar.

1. Untuk membuktikan bahwa P(0) dan P(1) benar, kita harus menunjukkan bahwa

Akan tetapi, sesuai definisi barisan s0, s1, s2, …, kita memiliki s0 = 0 dan s1 = 4.
Karena 50 – 1 = 1 – 1 = 0 dan 51 – 1 = 4, nilai-nilai s0 dan s1 sama dengan nilai-nilai
yang diberikan oleh rumus yang diberikan.
2. Misalkan k adalah sebarang bilangan bulat dengan k ≥ 1 dan anggap bahwa si = 5i – 1
untuk semua bilangan bulat i dengan 0 ≤ i ≤ k. Kita harus menunjukkan bahwa

Akan tetapi karena k ≥ 1, kita peroleh bahwa k + 1 ≥ 2, sehingga

Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(k + 1) mengikuti P(i) dalam langkah
induksi. Jadi, dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat
menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.

Soal 21: Membuktikan Sifat Barisan

Misalkan a1, a2, a3, … adalah barisan yang didefinisikan sebagai berikut.

untuk semua bilangan bulat k ≥ 3. Buktikan bahwa an adalah bilangan ganjil untuk semua
bilangan bulat n ≥ 1.
Pembahasan Misalkan P(n) menyatakan bahwa an adalah bilangan ganjil. Kita akan
membuktikan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

1. Kita akan tunjukkan bahwa P(1) dan P(2) benar. Karena menurut definisi barisan a1,
a2, a3, … nilai a1 = 1 dan a2 = 3 yang keduanya merupakan bilangan ganjil, maka P(1)
dan P(2) benar.
2. Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 2, kita anggap bahwa P(i) bernilai benar untuk 1 ≤
i ≤ k. Sehingga hipotesis induksi kita adalah bahwa ai merupakan bilangan ganjil. Kita
akan menggunakan ini untuk menunjukkan bahwa P(k +1) benar, yaitu ak + 1 juga
merupakan bilangan ganjil. Perhatikan bahwa

Menurut hipotesis induksi, ak – 1 dan ak merupakan bilangan ganjil. Padahal 2ak


merupakan bilangan genap. Hasilnya, penjumlahan bilangan ganjil dan bilangan
genap, ak – 1 + 2ak, adalah suatu bilangan ganjil. Sehingga P(k + 1) bernilai benar. Jadi,
dengan menggunakan induksi matematika kuat kita dapat menyimpulkan bahwa P(n)
benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

Soal 22: Membuktikan Sifat Barisan

Misalkan b0, b1, b2, … adalah barisan yang didefinisikan sebagai berikut.

untuk semua bilangan bulat k ≥ 2. Buktikan bahwa bn = 3 ∙ 2n + 2 ∙ 5n untuk semua bilangan


bulat n ≥ 0.

Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan yang menyatakan bahwa

Akan kita tunjukkan bahwa P(n) bernilai benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.

1. Pertama, akan kita tunjukkan bahwa P(0) dan P(1) benar, yaitu

Sesuai definisi, b0 = 5 dan b1 = 16. Sedangkan 3 ∙ 20 + 2 ∙ 50 = 3 + 2 = 5 dan 3 ∙ 21 + 2 ∙


51 = 6 + 10 = 16. Sehingga nilai-nilai b0 dan b1 sama dengan nilai-nilai yang
diperoleh dari rumus yang diberikan. Oleh karena itu, P(0) dan P(1) benar.
2. Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 1, misalkan P(i) benar untuk 0 ≤ i ≤ k. Sehingga
hipotesis induksi kita adalah

untuk semua bilangan bulat 0 ≤ i ≤ k. Selanjutnya kita akan menunjukkan bahwa P(k
+ 1) benar, yaitu

Karena k ≥ 1 maka k + 1 ≥ 2, dan kita dapat menuliskan

Sehingga kita telah membuktikan bahwa jika P(i) benar maka P(k + 1) benar.
Jadi dengan menggunakan induksi matematika kuat, kita dapat menyimpulkan bahwa
P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.

Soal 23: Membuktikan Sifat Barisan

Misalkan c0, c1, c2, … adalah barisan yang didefinisikan sebagai berikut.

untuk semua bilangan bulat k ≥ 3. Buktikan cn ≤ 3n untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.

Pembahasan Misalkan P(n) menotasikan pernyataan

Akan kita tunjukkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 0.

1. Pertama kita akan tunjukkan bahwa P(0), P(1), dan P(3) benar. Sesuai definisi barisan
tersebut, c0 = 1, c1 = 2, dan c2 = 3, kita dapat melihat bahwa c0, c1, dan c2 secara
berturut-turut kurang dari sama dengan 30 = 1, 31 = 3, 3² = 9. Sehingga P(0), P(1), dan
P(2) bernilai benar.
2. Untuk sebarang bilangan bulat k ≥ 2, kita anggap bahwa P(i) benar untuk 0 ≤ i ≤ k.
Sehingga hipotesis induksi kita adalah

untuk 0 ≤ i ≤ k. Dengan menggunakan hipotesis ini kita akan menunjukkan bahwa P(k
+ 1) benar, yaitu

Untuk k ≥ 2 yang mengakibatkan k + 1 ≥ 3, kita memperoleh

Sehingga kita telah menunjukkan bahwa P(i) benar maka P(k + 1) benar. Jadi,
berdasarkan Langkah 1 dan 2 kita dapat menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk
semua bilangan bulat n ≥ 0.
Soal 24: Induksi Matematika Kuat

Suatu permainan memiliki aturan bahwa dua pemain dalam permainan tersebut secara
bergiliran mengambil sejumlah batang korek api yang dia mau dari satu dari dua bungkus
korek api. Pemain yang berhasil mengambil batang korek api terakhir ditetapkan sebagai
pemenang permainan ini. Tunjukkan bahwa jika dua bungkus korek api tersebut memuat
batang korek api dengan jumlah yang sama, pemain kedua selalu dapat menjadi pemenang
dalam permainan ini.

Pembahasan Misalkan n adalah banyaknya batang korek api dalam masing-masing bungkus.
Kita akan gunakan induksi matematika untuk membuktikan P(n), yang menyatakan bahwa
pemain kedua dapat memenangkan permainan jika mula-mula terdapat n batang korek api
dalam masing-masing bungkus.

1. Ketika n = 1, pemain pertama hanya memiliki satu pilihan, yaitu mengambil satu
batang korek api dari salah satu bungkus, dan meninggalkan satu bungkus dengan
satu batang korek api, yang dapat diambil oleh pemain kedua untuk memenangkan
pertandingan.
2. Hipotesis induksi kita adalah pernyataan P(i) benar untuk semua i dengan 1 ≤ i ≤ k,
yaitu anggapan bahwa pemain kedua dapat selalu menang jika terdapat i batang
korek, di mana 1 ≤ i ≤ k, dalam masing-masing bungkus korek api. Kita harus
menunjukkan bahwa P(k + 1) benar, yaitu bahwa pemain kedua dapat memenangkan
permainan ketika mula-mula terdapat k + 1 batang korek api dalam masing-masing
bungkus, yang berdasarkan anggapan bahwa P(i) benar untuk i = 1, 2, 3, …, k.
Sehingga misalkan terdapat k + 1 batang korek api di dalam masing-masing bungkus
pada awal permainan dan misalkan pemain pertama mengambil sejumlah r batang
korek api (1 ≤ r ≤ k) dari salah satu bungkus, dan menyisakan k + 1 – r batang korek
api dalam bungkus tersebut. Dengan mengambil batang korek api dengan jumlah yang
sama dari bungkus yang lain, pemain kedua membuat keadaan di mana terdapat dua
bungkus yang masing-masing memiliki k + 1 – r batang korek api. Karena 1 ≤ k + 1 –
r ≤ k, sekarang kita dapat menggunakan hipotesis induksi untuk menyimpulkan bahwa
pemain kedua selalu dapat memenangkan permainan. Dan jika pemain pertama
mengambil sejumlah k + 1 batang korek api dari satu bungkus, pemain kedua dapat
memenangkan permainan dengan mengambil semua sisa batang korek api dalam
bungkus lainnya.
Berdasarkan Langkah 1 dan 2, kita dapat menyimpulkan dengan menggunakan induksi
matematika kuat bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 1.

Soal 25: Induksi Matematika Kuat

Buktikan bahwa bea pos sejumlah Rp 12.000,00 atau lebih dapat dibentuk dengan
menggunakan perangko seharga Rp 4.000,00 dan perangko seharga Rp 5.000,00.

Pembahasan Misalkan P(n) adalah pernyataan yang menyatakan bahwa bea pos dengan
harga n ribu rupiah dapat dibentuk dengan menggunakan perangko-perangko seharga Rp
4.000,00 dan Rp 5.000,00.

1. Kita dapat membentuk bea pos sejumlah Rp 12.000,00, Rp 13.000,00, Rp 14.000,00


dan Rp 15.000,00 secara berturut-turut dengan menggunakan tiga perangko seharga
Rp 4.000,00, dua perangko seharga Rp 4.000,00 dan satu perangko seharga Rp
5.000,00, satu perangko seharga Rp 4.000,00 dan dua perangko seharga Rp 5.000,00,
dan tiga perangko seharga Rp 5.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa P(12), P(13),
P(14), dan P(15) benar.
2. Hipotesis induksi kita adalah bahwa pernyataan P(i) benar untuk 12 ≤ i ≤ k, di mana k
adalah bilangan bulat dengan k ≥ 15. Dengan kata lain kita dapat membentuk bea pos
sejumlah i ribu rupiah, di mana 12 ≤ i ≤ k. Kita harus menunjukkan bahwa P(k + 1)
benar, yaitu bahwa kita dapat membentuk bea pos sejumlah k + 1 ribu rupiah. Dengan
menggunakan hipotesis induksi, kita dapat menganggap bahwa P(k – 3) benar karena
k – 3 ≥ 12, yaitu kita dapat membentuk bea pos sejumlah k – 3 ribu rupiah dengan
menggunakan perangko-perangko seharga Rp 4.000,00 dan Rp 5.000,00. Untuk
membentuk bea pos sejumlah k + 1 ribu rupiah, kita hanya perlu untuk menambah
perangko seharga Rp 4.000,00 lainnya kepada bea pos yang berharga k – 3 ribu rupiah
tersebut. Sehingga, kita telah menunjukkan bahwa jika hipotesis induksi kita benar
maka P(k + 1) juga benar.

Karena kita telah melakukan Langkah 1 dan 2 pada induksi matematika kuat, kita dapat
menyimpulkan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n ≥ 12.

Penutup
Pada pembahasan ini kita telah belajar mengenai induksi matematika, suatu metode
yang digunakan untuk membuktikan pernyataan yang bergantung pada bilangan bulat positif.
Metode ini terdiri dari dua langkah, yaitu langkah dasar dan langkah induksi. Pada langkah
dasar kita harus menunjukkan bahwa pernyataan yang diberikan bernilai benar untuk nilai
awal. Sedangkan pada langkah induksi, kita harus menunjukkan bahwa jika P(k) benar maka
P(k + 1) benar untuk sebarang bilangan bulat positif k. Oleh karena itu, pada Soal 1 kita
berlatih untuk membentuk pernyataan P(k + 1) dari pernyataan P(k) yang diberikan.

Pada Soal 2 kita berlatih menggunakan induksi matematika untuk membuktikan rumus
jumlah n bilangan ganjil pertama. Soal 3 menjelaskan bagaimana kita menggunakan induksi
matematika untuk membuktikan rumus jumlah n bilangan bulat positif pertama. Pada Soal 4
kita mencoba untuk membuktikan rumus jumlah perkalian dari dua bilangan bulat positif
yang berurutan. Sedangkan Soal 5 menjelaskan penggunaan induksi matematika untuk
membuktikan rumus jumlah perkalian antara bilangan bulat positif dengan pangkat dari 2.

Prinsip induksi matematika juga dapat digunakan untuk membuktikan suatu pertidaksamaan.
Soal 6, 7, 8, dan 9 menjelaskan bagaimana kita membuktikan suatu pertidaksamaan dengan
menggunakan induksi matematika. Selain itu, mulai Soal 6 kita dikenalkan dengan Prinsip
Induksi Matematika yang Diperluas. Pada induksi matematika ini, nilai awal yang diberikan
tidak selalu 1, tetapi bisa bilangan bulat lainnya.

Mulai Soal 10 kita berlatih untuk membuktikan faktor dari suatu bentuk tertentu. Soal 10
menjelaskan bagaimana kita membuktikan bahwa 3 adalah faktor 4n – 1 untuk semua
bilangan bulat positif n. Pada Soal 11 kita berlatih untuk membuktikan bahwa x – y adalah
faktor dari xn – yn untuk semua bilangan bulat positif n. Soal 12 dan 13 merupakan
permasalahan yang serupa dengan dua soal tersebut.

Prinsip Induksi Matematika juga dapat digunakan untuk membuktikan dugaan kita mengenai
pola suatu barisan. Sebelum itu, kita harus mengamati pola yang tampak dari beberapa suku
awal suatu barisan yang diberikan. Metode ini dijelaskan dalam Soal 14 dan 15.

Soal 16, 17, dan 18 menunjukkan bagaimana induksi matematika digunakan untuk
membuktikan pernyataan mengenai keterbagian. Setelah Soal 18, kita dikenalkan dengan
Prinsip Induksi Matematika Kuat. Prinsip ini hampir sama dengan induksi matematika biasa,
tetapi dalam langkah dasar kita harus menunjukkan kebenaran dari beberapa nilai awal.
Selain itu, hipotesis induksi dalam prinsip ini memuat pernyataan yang dianggap benar mulai
dari nilai awal sampai suatu bilangan tertentu. Induksi matematika kuat ini digunakan dalam
Soal 19, 20, 21, 22, 23, 24, dan 25. Semoga bermanfaat, yos3prens.

Anda mungkin juga menyukai