Anda di halaman 1dari 8

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Teknologi Web dan Komputasi Terdistribusi

Program Studi Sistem Informasi (S1)

Disusun oleh :

Aprilia Setyaning Pratiwi (1841812)

STMIK “AMIKBANDUNG”

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

2020
TUGAS 1 Sistem Terdistribusi

1. Sebutkan model dari sistem terdistribusi dan lengkapi dengan Karakteristik Sistem
Terdistribusi.

- Model Sistem Terdistribusi


 Model Client Server

Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server,
dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server. Client bertanggung
jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi.
Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal computer dan mengirim query ke
sebuah server yang berjalan pada mainframe. Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk
beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang
baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak
terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat
menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka
pada server yang tidak user-friendly. perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk
menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor
dan mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan bebeapa pesan dapat diabaikan.

• Client:
– Proses akses data
– Melakukan operasi pada komputer lain
• Server:
– Proses mengatur data
– Proses mengatur resources
– Proses komputasi
• Interaksi:
– Invocation/result
 Model Multiple Server

• Service disediakan oleh beberapa server


• Contoh: Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
• Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi

 Model Proxy Server

Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa
nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan
request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang
diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client
atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance
dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.

• Proxy server membuat duplikasi beberapa server yang diakses oleh client
• Caching:
– Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses
– Meningkatkan kinerja
– Mengurangi beban pada server

• Contoh: Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching terakhir memiliki
waktu yang lebih kecil

 Model Peer To Peer


Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client
maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu
pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata
ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan
aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.

Model Mobile Code

• Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda


• Contoh: Applet

 Model Mobile Agent

• Sebuah program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lain
• Melakukan perkerjaan otomatis

- Karakteristik Sistem Terdistribusi

 Resource Access and Sharing


Kemampuan menggunakan hardware, software atau data dimanapun dan kapanpun.
Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource
dalam sebuah sistem terdistribusi. Salah satu contohnya dalam sebuah web,
terdapat .htaccess yang hanya dapat diakses oleh user-user yang telah memiliki grant
access terhadap file tersebut.
 Openness (Keterbukaan)
Sebuah keterbukaan dalam sistem terdistribusi memiliki pengertian kemampuan sebuah
sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem.
Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension / plugin yang dapat
terkoneksi dengan sistem lain. Contoh karakteristik ini misalkan sebuah aplikasi web
banking yang dapat terhubung dengan sistem web milik perusahaan finance.
 Concurrency
Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara concurrency (secara bersama-
sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak valid an sebuah data
dan proses. Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi web yang diakses oleh banyak user.
Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web
tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.
 Scalability
Skalabilitas memiliki pengertian bahwa sebuah sistem terdistribusi harus dapat
ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya. Sebagai
contoh, sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk
meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down
maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut,
komponen dalam web tidak perlu diubah.
 Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan)
Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem. Entah itu disebabkan karena masalah
jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem terdistribusi
dirancang memliki kemampuan untuk menangani hal-hal tersebut. Contoh dalam hal ini
adalah dibangunnya sebuah clustering server. Dimana ketika server utama mengalami
down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung membackup
sistem utama dan menggantikannya.
 Transparency
Secara umum, transparansi disini tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan
fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak.
Namun secara khusus bagi seorang pengelola baik itu developer atau administrator sistem
sangat perlu untuk mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan karena
untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangkan dan memelihara sistem
tersebut.
2. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pada sistem terdistribusi ?

Pada Sistem Terdistribusi permasalahan yang sering muncul meliputi aspek-aspek


berikut:
1.      Software
Bagaimana merancang dan mengatur software dalam distribusi sistem. Kesulitan yang akan
dihadapi, antara lain : bahasa pemrograman yang akan digunakan, operating system, dll.
2.      Jaringan
Ketergantungan pada infrastruktur jaringan menjadi pertimbangan utama dalam merancang dan
mengimplementasikan sistem.
3.      Keamanan
Masalah keamanan muncul karena dalam sistem terdistribusi, kita akan menemukan proses
berbagi (share) data atau berbagi sumber daya.

3. Apa saja yang menjadi tantangan sistem terdistribusi yang anda ketahui ?
Sebutkan contoh sistem terdistribusi yang ada saat ini dan jelaskan

1. Keheterogenan Perangkat / Multiplisitas Perangkat


Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai macam perangkat yang berbeda, baik
sistem operasi, hardware maupun software.
2. Keterbukaan
Setiap perangkat memiliki antarmuka (interface) yang di-publish ke komponen lain. Perlu
integrasi berbagai komponen yang dibuat oleh programmer atau vendor yang berbeda
3. Keamanan
Shared resources dan transmisi informasi/data perlu dilengkapi dengan enkripsi.
4. Penangan Kegagalan
Setiap perangkat dapat mengalami kegagalan secara independen. Namun, perangkat lain
harus tetap berjalan dengan baik.
5. Concurrency of Components
Pengaksesan suatu komponen/sumber daya secara bersamaan oleh banyak pengguna.
6. Transparansi
Bagi pemakai, keberadaan berbagai perangkat (multiplisitas perangkat) dalam sistem
terdistribusi tampak sebagai satu sistem saja.

Contoh Sistem Terdistribusi

1. ATM (Asynchronous Transfer Mode)

ATM merupakan salah satu contoh sistem terdistribusi.  Proses kerjanya adalah sebagai
berikut :

ATM menggunakan arsitektur client-server. Mesin ATM sebagai fasilitas yang terhubung
langsung dengan client sedangkan sedangkan server merupakan database pusat yang
menyimpan seluruh data pelanggan.

Di setiap mesin ATM akan memunculkan tampilan menu yang sama untuk setiap
pelanggan atau penggunanya. Pilihan menu yang dipilih pengguna akan dikenali system
sebagai input yang akan digunakan untuk memproses transaksi ke database. Namun agar
transaksi berhasil, pengguna harus memasukkan pin yang sesuai dengan kartu ATM.

Setelah memproses masukan pin dan jika sesuai dengan kartu, maka server akan
mengijinkan untuk meneruskan transaksi dengan menampilkan menú berikutnya yang
berisi pilihan bagi pengguna dalam mengakses data rekeningnya ataupun melakukan
transaksi keuangan lainnya. Tampilan mulai dari awal sebelum memasukkan pin hingga
menú-menu pilihan akan sama pada setiap mesin ATM dimanapun (tentunya untuk bank
yang sama). Mesin ATM inilah yang menjadi alat pendistribusi informasi yang ada dalam
database sehingga dapat tersebar kepada seluruh pelanggan. Sistem ini menggunakan
transaksi serial sehingga apabila seorang pengguna melakukan kesalahan, tidak akan
merusak data sistem.
 

Anda mungkin juga menyukai