Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK PEMBUKTIAN INDUKSI MATEMATIKA

Induksi diterapkan ketika terdapat jumlah pernyataan tak terbatas yang diindeks oleh
bilangan asli seperti
“n5 −n adalah genap , untuk semua n ∈ N .
Proses induksi adalah membuktikan bahwa “jika pernyataan k benar, maka pernyataan
k +1 adalah benar”, yaitu kebenaran satu pernyataan menyiratkan kebenaran yang
berikutnya.

PRINSIP INDUKSI MATEMATIKA


Contoh 24.1
Pernyataan 6 n−1 habis dibagi 5, untuk semua n ∈ N . (a dikatakan habis dibagi b jika
tidak ada sisa ketika membagi a dengan b. Artinya a=bq untuk suatu q ∈ Z).
Mari cek suatu kasus.
n=1: 61 −1=6−1=5, Habis dibagi 5
n=2: 62 −1=36−1=35, Habis dibagi 5
n=3: 63 −1=216−1=215 , Habis dibagi 5
n=10: 610−1=60466176−1=60466175, Habis dibagi 5

Notasi A(n) digunakan untuk menunjukkan pernyataan untuk n tertentu. Dengan


demikian, A(3) merupakan pernyataan “63 −1 habis dibagi 5”.

Teorema 24.3 Prinsip Induksi Matematika


Misalkan A(n) adalah koleksi pernyataan tidak terbatas dengan n ∈ N . Anggap bahwa
(i) A(1) benar, dan
(ii) A(k )⟹ A (k + 1), untuk semua n ∈ N .
Maka, A( n) benar untuk semua n ∈ N .
Bukti. Akan ditunjukkan dengan bukti kontradiksi.
Asumsikan kesimpulannya salah dan misalkan j adalah bilangan asli terkecil sehingga
A( j) salah. Dengan asumsi (i) diperoleh j>1.
Sekarang perhatikan bahwa A( j−1) harus benar karena j adalah yang terkecil.
Oleh karena itu, dengan asumsi (ii) kita memiliki bahwa A( j) benar.
Ini adalah kontradiksi.
Diperlukan beberapa definisi yang menjadi alasan untuk membuatnya menjadi lebih
jelas.
 Kondisi (i) disebut langkah basis (langkah awal).
 Kondisi (ii) disebut langkah induktif.

Contoh Induksi
Mari kita lihat prinsip dalam tindakan. Contoh berikut adalah contoh klasik matematika
yang nyata:
"Berapa jumlah dari n bilangan pertama?"
Kebenaran formula ini akan dibuktikan dengan induksi.

Contoh 24.4
1
Akan dibuktikan bahwa 1+2+3+…+ n= n (n+1), untuk semua n ∈ N .
2
Pernyataan ini diindeks oleh n, sehingga A(n) disebut sebagai pernyataan
1
1+2+3+…+ n= n (n+1).
2
Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa A( n) benar untuk setiap n.
Mari periksa kondisi (i).
Langkah awal:
1 1
Ketika n = 1, maka 1 dan n ( n+1 )= × 1× (1+1 )=1.
2 2
Sehingga 1=1 merupakan pernyataan yang benar.
Langkah induktif:
Akan ditunjukkan bahwa jika pernyataan A(k ) benar, maka A(k +1) juga benar.
Mari kita asumsikan bahwa A( k ) berlaku untuk suatu k sebarang, yaitu
1
1+2+3+…+ k= k (k +1).
2
Akan diselidiki apa implikasi untuk A(k +1). Pertama dituliskan bentuk A(k +1):
1
1+2+3+…+(k + 1)= (k +1)((k +1)+1).
2
Untuk pembuktian dengan menginduksi sebuah pernyataan yang melibatkan jumlah,
sisi yang rumit biasanya adalah yang memiliki penjumlahan (karena mungkin memiliki
lebih banyak istilah).
Berdasarkan definisi penjumlahan,
1+2+3+…+ k +( k +1)

¿( 12 k (k +1)¿+(k +1)), berdasarkan hipotesis induktif, dimana A( k ) benar,


1
¿ ( k +1 ) ( k +1)
2
1
¿ ( k +2 ) ( k +1 )
2
1
¿ (k +1)( ( k +1 ) +1).
2
Jadi, telah ditunjukkan bahwa jika A(k ) benar, maka A(k +1) benar.
Sehingga, berdasarkan prinsip induksi matematika pernyataan tersebut adalah benar untuk
semua n ∈ N .

Contoh 24.6
6 n−1 habis dibagi 5, untuk semua n ∈ N .
Langkah awal:
Pernyataan ini benar untuk n=1, yaitu 61 −1=6−1=5.
Langkah induktif:
Anggap pernyataan ini benar untuk suatu k ∈ N ; artinya 6 k −1=5 m untuk suatu m∈ N .
Maka, akan dibuktikan untuk k +1.
6 k+1−1=61 ( 6k )−1
¿ 6 ( 5 m+ 1 )−1, berdasarkan hipotesis induktif
¿ 30 m+ 6−1=30 m−5
¿ 5(6 m+1).
Ini dapat dibagi 5, sehingga pernyataan ini berlaku untuk k +1.
Oleh karena itu, dengan Prinsip Induksi Matematika, pernyataan ini berlaku untuk semua
n∈N.

Contoh 24.7
Tunjukkan bahwa 2n−1 ≤ n ! adalah benar untuk semua n ∈ N .
Langkah awal:
Untuk n=1, diperoleh 2n−1=21−1=20 =1 dan n !=1!=1. Oleh karena itu 2n−1 ≤ n ! untuk
n=1.
Langkah induksi:
Anggap pernyataan ini benar untuk suatu k ∈ N , yaitu 2k−1 ≤k !
Maka, untuk n=k +1:
2(k+1)−1=2k
¿ 2(2k−1 )
≤ 2(k !), berdasarkan hipotesis induktif
≤ ( k +1 ) k !, karena 2 ≤ k +1
¿( k +1)!
Ini menunjukkan bahwa pernyataan itu benar untuk n=k +1. Oleh karena itu, dengan
Prinsip Induksi Matematika, pernyataan itu berlaku untuk semua n ∈ N .

Contoh 24.8
Temukan formula untuk jumlah n bilangan ganjil pertama.
Ada dua masalah yang harus dipecahkan. Pertama kita harus menemukan rumus
dengan beberapa metode dan kemudian membuktikannya berlaku untuk semua n.
Untuk bagian pertama, tulis ulang masalah dalam simbol. Simbol n bilangan ganjil

n
pertama adalah ∑ (2 i−1). Coba beberapa kasus pertama.
i=1

Hasilnya diberikan pada tabel berikut.

Dari tabel tersebut dapat diperoleh pola bahwa jumlah dari angka ganjil pertama
adalah n2 . Sehingga rumus dugaannya adalah:
n

∑ (2 i−1)=n2 untuk semua n ∈ N .


i=1

Rumus ini perlu dibuktikan kebenarannya.


Langkah awal telah dilakukan dalam perhitungan ini. Selanjutnya adalah langkah
induktif.
k
2
Anggap pernyataan tersebut benar untuk suatu k, yaitu ∑ (2 i−1)=k . Maka,
i=1
k +1 k

i=1
(
∑ (2 i−1¿)= ∑ ( 2i−1 )
i =1
) +(2 ( k +1 ) −1)¿

¿ k 2 +(2 ( k +1 )−1), berdasarkan hipotesis induksi


¿ k 2 +2 k +1
¿( k +1)2 .
Jadi, jika pernyataan k adalah benar, maka demikian juga dengan pernyataan (k + 1). Oleh
karena itu, rumus ini berlaku Prinsip Induksi Matematika.

Cara menemukan bukti induksi


Induksi dapat digunakan jika ada pernyataan yang diindeks oleh himpunan bilangan
asli. Misalnya, ‘Untuk setiap bilangan asli ...’, atau ‘... untuk semua n ∈ N ’.
Terkadang pernyataan bisa disamarkan. Perhatikan pernyataan berikut.
‘Tunjukkan bahwa n2 −1 dapat habis dibagi 8 ketika n adalah bilangan asli ganjil.’

Pada pandangan pertama ini tampaknya tidak diindeks oleh bilangan asli karena tidak ada
bilangan genap yang digunakan. Namun, pernyataan tersebut diindeks oleh bilangan asli
karena himpunan bilangan ganjil dapat dicocokkan dengan bilangan asli. Artinya, 1 adalah
angka ganjil pertama, 3 adalah yang kedua, 5 adalah yang ketiga, dan seterusnya. Kita
dapat menulis ulang pernyataan itu sebagai
‘Tunjukkan bahwa (2 n−1)2−1 dapat dibagi dengan 8 ketika n adalah bilangan asli.’

Cara menulis bukti induksi


Metode untuk menulis bukti dengan induksi sederhana:
(i) Umumkan bahwa Anda menggunakan induksi.
(ii) Lakukan langkah awal.
(iii) Nyatakan asumsi bahwa pernyataan itu benar untuk suatu k.
(iv) Gunakan kebenaran pernyataan untuk k sebagai bukti dari pernyataan untuk k +1.
Seringkali ini berarti memecah ekspresi matematika menjadi dua bagian yang salah
satunya melibatkan kasus untuk k. Pastikan untuk menunjukkan pada titik mana
Anda menggunakan hipotesis induktif.
(v) Nyatakan kesimpulannya: ‘Dengan Prinsip Induksi Matematika pernyataan itu
benar’. Dengan begitu, pembaca tahu buktinya sudah berakhir.
Latihan Soal
n
2 n
1. Buktikan dengan induksi bahwa ∑ i = (n+1)(2 n+1)
i=1 6
2. Tunjukkan bahwa 2 n ≤2n untuk semua bilangan asli n.
3. Buktikan bahwa 32 n−1 habis dibagi 8 untuk semua bilangan asli n.
TEKNIK INDUKSI YANG LEBIH CANGGIH
(Hanya untuk pengetahuan tambahan)

Dalam bab ini akan menyelidiki induksi yang lebih canggih. Ada tiga varian yang paling
menarik yaitu,
1) Menunjukkan bahwa A(1) benar, sebagai contoh, A(7) atau A(15) benar. Jadi A( n)
berlaku untuk semua n ≥ 7 atau semua n ≥ 15.
2) Mengubah langkah induktif A(k−1) dan A( k ) yang nantinya berimplikasi ke
A(k +1). Ini melibatkan kasus awal bahwa A(1) dan A(2) benar.
3) Mengubah langkah induktif A( j) benar untuk semua 1 ≤ j≤ k yang berimplikasi ke
A(k +1) benar. Menggunakan kasus awal A(1) benar atau beberapa kasus awal
lainnya seperti (i) di atas.
Ketiganya disebut sebagai Prinsip Induksi Matematika, dan 2), 3) disebut Prinsip Induksi
Matematika yang Kuat.

Varian Pertama
Kita tidak perlu memulai dengan n=1 sebagai kasus awal. Misalnya, untuk pernyataan
A( n) beberapa kasus pertama mungkin salah. Jika kita bisa menunjukkan,
(i) A(r) berlaku untuk suatu r ∈ N , dan
(ii) A(k )⇒ A (k +1) untuk semua k ≥ r,
maka pernyataan itu benar untuk semua A( n) dengan n ≥ r.

Contoh 25.1
Buktikan bahwa n2 ≤ 2n−1 untuk semua n ∈ N sedemikian rupa sehingga n ≥ 7.
Pernyataan itu benar untuk n=1, tetapi tidak benar untuk n=2 ,3 , 4 ,5 ,atau 6.
Langkah awal: Kasus awal di sini adalah n=7. Dapat dituliskan,
n2 =72=49<64=26=27 −1.
Jadi, pernyataan itu benar untuk n=7.
Langkah induktif: Asumsikan bahwa pernyataan itu benar untuk beberapa k ∈ N
dengan k ≥ 7, yaitu k 2 ≤ 2k−1untuk k ≥ 7. Didapatkan,
( k +1 )2 =k 2 +2 k +1
≤ k 2 +2 k +k , untuk k ≥ 7,
¿ k 2 +3 k
≤ k 2 +k × k , untuk k ≥ 7
¿ 2 k2
≤ 2× 2k−1, berdasarkan hipotesis induktif
¿ 2k
( k +1 ) −1
¿2
Oleh karena itu, pernyataan ini berlaku untuk n=k +1.
Oleh karena itu, dengan Prinsip Induksi Matematika itu berlaku untuk semua n ≥ 7.

Varian Kedua
Varian lain adalah mengubah langkah induktif dan menggunakan A(k−1) dan A(k ) benar
untuk k ≥ 2 untuk menunjukkan bahwa A(k +1) benar. Untuk melakukan ini kita juga
perlu menunjukkan kasus awal ke A(1) dan A(2) benar. Maka A(n) berlaku untuk semua
n∈N.

Contoh 25.3
Misalkan x 1=3 dan x 2=5 dan untuk n ≥ 3
x n=3 x n−1−2 xn−2.

Tunjukkan bahwa x n=2n +1 untuk semua n ∈ N .


Langkah awal: A(1) dan A(2) benar:
n=1:2 n+1=21+ 1=3=x 1,
n=2:2 n+1=22+ 1=5=x2.
Langkah induktif: Misalkan pernyataan itu benar untuk x k−1 dan x k untuk suatu k ≥ 2.
maka,
x k−1=2k−1 +1 dan x k =2k +1.
Sekarang perhatikan kasus n=k +1,
x k+1=3 x ( k+1)−1−2 x (k +1)−2, menurut definisi
¿ 3 x k −2 x k−1

¿ 3 ( 2k +1 )−2(2k−1+ 1), berdasarkan hipotesis induktif,


¿ 3 ×2k −2k+1
¿ 2 ×2k +1
¿ 2k+ 1+1.
Oleh karena itu, dengan Prinsip Induksi Matematika yang kuat, pernyataan itu berlaku
untuk semua n ∈ N .
Definisi x n dikenal sebagai definisi induktif. Artinya, x n akan tergantung pada x i dimana
i<n.

Varian ketiga
Varian ketiga menggabungkan varian (i) dan generalisasi langkah induktif dalam varian
(ii). Kita perlu menunjukkan,
(i) A(r) berlaku untuk beberapa r ∈ N ,
(ii) untuk semua k ≥ r, A( j) benar untuk semua r ≤ j≤ k maka A(k +1) benar.
Maka kita dapat menyimpulkan bahwa A( n) benar untuk semua n ∈ N dengan n ≥ r.
Jadi, misalnya, jika r =7, maka pada langkah induktif kita menggunakan
A(7) , A (8) , A (9) , … , A (k ) benar, mengimplikasikan bahwa A(k +1) benar.
Kita dapat menggunakan ini untuk membuktikan teorema klasik berikut.

Latihan soal
1. Buktikan bahwa 4 n<2n untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 5.
2. Buktikan bahwa (n+1)2 <2 n2 untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 3.
3. Buktikan bahwa n !<2 n untuk semua bilangan bulat positif n ≥ 4.

Anda mungkin juga menyukai