Anda di halaman 1dari 18

PROBABILITAS

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK
TAHUN AJARAN 2019/2020
 KELOMPOK 5

1. ANDREA MENATI (3)


2. AZRIAL LUTHFIANSYAH (6)
3. BINTANG ANASTA PURWANTO (7)
4. FARHAN FIRMANSYAH (12)
5. MUHAMMMAD ENZO IQBAL F (16)
6. TIARA INDAH PRATIWI (22)
PENGERTIAN PROBABILITAS

Probabilitas adalah suatu ukuran


mengenai kemungkinan dari suaru
kejadian tertentu dalam satu percobaan,
atau eksperimen, yang dilaksanakan
dengan kondisi-kondisi yang sudah
ditetapkan seblumnya. Setiap hasil yang
mungkin muncul dari suatu percobaam
disebut hasil (outcome).
TIPE-TIPE PROBABITAS
•A.
  PROBABILITAS EMPIRIS
oProbabilitas empiris diperoleh berdasarkan hasil-hasil
yang telah diketahui sebelumnya.
oContoh :
Dari pemeriksaan yang ketat terhadap setumpuk sampel
acak yang terdiri dari 240 buah komponen ditentukan 20
buah komponen yang rusak. Jika kita mengambil satu
komponen secara acak dari sampel ini, kemungkinan
bahwa sampel tersebut acak adalah…..
jawab : jika, A = (komponen cacat)
maka P(A) = = = 0,0833 = 8.33%
 Ekspetasi (E)
Ekspetasi didefinikasikan sebagai hasil kali antara banyaknya percobaan (N)
dengan probabilitas P(A).
E = N x P(A)
• Ukuran sampel
o Ukuran sampel adalah ukuran dari sampel asal yang kita gunakan untuk
menghitung probabilitas dan akan mempengaruhi keadaan dari hasilnya.
o Contoh :
5% dari hasil-hasil pengecoran ternyata melampaui batas toleransi yang
ditetapkan. Tentukan kemungkinan banyaknya hasil pengecoran yang memenuhi
syarat apabila percobaan dilakukan terhadap 120 buah hasil pengecoran!.
Jawab : *5% ditolak *85% diterima
jika A = (coran yang dapat diterima),
P(A) = 85% = , dan N = 120
E = N x P(A) = 120 x = 102
Jadi jumlah coran yang mungkin akan diterima = 102
•B.  PROBABILITAS KLASIK
o Pendekatan klasik dari probabilitas didasarkan pada sebuah
pertimbangan tentang banyaknya cara yang secara teoris mungkn
terjadi untuk suatu kejadian A.
P(A) =
o Contoh :
Jika kita mengamati hasil kemungkinan dalam pelemparan sebuah
dadu yang normal, maka jumlah total dari hasil yang mungkin ada
adalah….
Jawab : enam, yaitu : 1, 2, 3, 4, 5, 6
jika kejadian yang kita tinjau adalah munculnya angka 6, maka
ini dapat terjadi hanya satu dari keenam hasil yang mungkin
muncul.
P(enam) = P(bukan enam) =
KEJADIAN YANG PASTI TERJADI DAN
KEJADIAN YANG TIDAK MUNGKIN
TERJADI
•  
n = x + y dan P(A) = =

(a) jika suatu kejadian A pasti terjadi setiap saat, maka :


x = n, y = 0 P(A) = = 1
(b) Jika suatu kejadian A tidak akan mungkin terjadi kapanpun, maka :
x = 0, y = n P(A) = = 0

P(pasti) =1 P(tidak mungkin) = 0


KEJADIAN SALING TERPISAH DAN
SALING TIDAK TERPISAH

o Kejadian saling terpisah (mutually exclusive event) adalah kejadian-


kejadian yang tidak dapat terjadi secara bersamaan.
contohnya : dalam sebuah lemparan dadu, kejadian munculnya angka enam
dan angka lima tidak dapat terjadi pada saat yang sama.
o Kejadian saling tidak terpisah (mutually non exclusive event) adalah
kejadian yang terjadi secara bersamaan.
contohnya : dalam sebuah pelemparan dadu, kejadian munculnya kelipatan 3
dan keliatan 2 dapat tejadi bersamaan jika muncul angka 6.
KEJADIAN INDEPENDEN DAN
KEJADIAN DEPENDEN
•a)  kejadian disebut independen apabila terjadinya kejadian yang satu tidak
mempengaruhi probabilitas terjadinya kejadian kedua. Contoh : dalam
pelemparan sebuah dadu sebanyak dua kali, hasil dari pelemparan pertama tidak
akan mempengaruhi probabilitas keluarnya angka enam pada pelempuran kedua.

b) kejadian disebut dependen apabila kejadian yang satu ternyata mempengaruhi


probabilitas terjadinya kejadian kedua. Contoh : dari setumpuk kartu, jika salah
satu kartu as terambil pada pengambilan pertama dan tidak dikembalikan lagi,
probabilitas terambilnya kartu as pada kejadian kedua sekarang adalah
PROBABILITAS BERSYARAT
o
• A
  dan B merupakan kejadian independen, kenyataan bahwa kejadian A telah terjadi
tidak akan mempengaruhi probabilitas kejadian B. Dalam kasus ini disimbolakan dengan
:
P(B|A)=P(B)
o Jika A dan B merupakan kejadian dependen, maka kejadian A yang terjadi akan
mempengaruhi probabilitas kejadian B. Dalam kasus ini dinotasikan dengan:
P(A)
o Contoh : Sebuah kotak berisi 5 buah resistor 10 ohm dan 12 buah resistor 30 ohm.
Seluruh resistor tersebut tidak diberi tanda dan memiliki ukuran fisik yang sama.
a) jika 1 resistor diambil secara acak, tentukan probabilitas resistor tersebut adalah
resistor 10 ohm!
b) jika resistor yang terambil pertama ini adalah resistor 10 ohm kemudian dipisahkan,
tentukanlah probabilitas terambilnya resistor kedua adalah resistor 30 ohm!
Jawab :
c) n = 5+12 = 17, maka P(A)=
d) P(B|A)= =
HUKUM PENAMBAHAN DALAM
PROBABILITAS
• Kejadian saling terpisah
Jika ada n buah hasil yang mungkin muncul dalam satu kali percobaan, di mana x
adalah banyaknya kejadian A dan y adalah banyaknya kejadian B, maka, selama
kejadian A dan B adalah kejadian yang saling terpisah, maka probabilitas bahwa
salah satu dari kejadian A atau kejadian B akan terjadi - tapi jelas tidak keduanya -
adalah :
P(A atau B)= = + = P(A) + P(B)
Kejadian saling tidak terpisah
Jika kejadian A dan B adalah kejadian tidak terpisah, sehingga kejadian A dan B dapat
terjadi bersamaan, maka probabilitas bahwa A atau B akan terjadi adalah :
P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B)
•  

• Contoh :
Dalam pelemparan sebuah dadu :
- Probabilitas munculnya angka kelipatan 3 (3 atau 6) = = P(A)
- Probabilitas munculnya angka kelipatan 2 (2,4,6) = = P(B)
(a) probabilitas munculnya angka kelipatan 3 atau 2 adalah…?
(b) probabilitas munculnya salah satu dari angka 6 diatas adalah…?
Jawab :
(a) Kejadian saling terpisah , P(A atau B) = P(A) + P(B) = + =
(b) Kejadian saling tidak-terpisah, P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B)
= + –( x=
= + – =
HUKUM PERKALIAN DALAM
PROBABILITAS
Kejadian independen
P(A dan B) = P(A) X P(B)
Kejadian dependen
P(A dan B) = P(A) X P(B|A)
•Contoh
  :
kejadian A = { keluar angka 6 } ketika melempar sebuah dadu
kejadian B = { terambilnya sebuah kartu as } dari set kartu.
Keduanya jelas merupakan kejadian yang independent :
P(A) = P(enam) =
P(B) = P(as) = =
Percobaan pelemparan sebuah dadu dan pengambilan sebuah kartu
terdapat 6 hasil yang mungkin muncul dari dadu
terdapat 52 hasil yang mungkin muncul dari kartu
sehingga semuanya memberikan (6 x 52) hasil.
Ada 4 kemungkinan untuk mendapat sebuah angka enam dan sebuah kartu as
secara bersama-sama, sehingga probabilitas bahwa kejadian A dan B akan terjadi
adalah :
P(A dan B) = P(A) x P(B) = x = = =
PERMUTASI DAN KOMBINASI
•1.  Permutasi
o Jika kita mempunyai n objek yang berbeda, kita dapat mengatur objek-objek tersebut
dalam urutan-urutan yang berbeda. Setiap susunan terurut (ordered) yang berbeda
disebut suatu permutasi.
n Pr
o Contoh : 3P2 = { AB, BA, AC, CA, BC, CB } yaitu 3P2 = 6

2. Kombinasi
o Setiap grup disebut kombinasi dan nCr, dimana n adalah banyaknya seluruh huruf dan
r adalah banyaknya huruf dalam setiap pilihan, akan memberikan banyaknya
kombinasi yang mungkin.
n Cr = =
o Contoh : 3C2 = { AB, BC, CA } yaitu C2 = 3
3
LATIHAN SOAL
1. Sebuah kotak yang berisi banyak sekali transistor, 30 persennya bertipe A dan sisanya tipe B.
Sampel acak sebanyak 4 transistor diambil. Tentukan probabilitas bahwa sampel tersebut berisi:
a) Seluruhnya tipe A
b) Seluruhnya tipe B
c) Dua tipe A dan dua tipe B
d) Tiga tipe A dan satu tipe B
2. Sebuah mesin milling menghasilkan produk dengan rata rata 4 persen
yang cacat. Jika sampel acak sebanyak 5 komponen diambil, tentukan probabilitas
bahwa sampel tersebut berisi:
a) Tidak ada yang cacat
b) Kurang dari 2 yang cacat
3. Jika 12 persen dari resistor yang diproduksi adalah resistor cacat,Tentukan distribusi
probabilitas yang cacat dalam sampel acak yang berisi 5 resistor.
4. Produksi roda baja mengandung rata-rata 8 persen produk cacat. Tentukan probabilitas bahwa
suatu sampel acak yang terdiri dari 6 roda berisi:
(a). 2 yang cacat (b). Kurang dari 3 yang cacat
DAFTAR PUSTAKA
• K.A.Stround. 2003. Matematika Teknik edisi kelima jilid 2,

Anda mungkin juga menyukai